Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : EMILIA UTU LENDI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 825602745

Tanggal Lahir : 13/06/1992

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4101/METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF

Kode/Nama Program Studi : 120/PENDIDIKAN GURU PAUD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 79/KUPANG

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU, 18 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama Mahasiswa : EMILIA UTU LENDI

NIM : 825602745

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4101/METODE PENGEMBANGAN


KOGNITIF

Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Program Studi : PENDIDIKAN GURU PAUD-S1

UPBJJ-UT : KUPANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Sabtu, 18 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

EMILIA UTU LENDI


1. Contoh sebuah cerita dan skenarionya yang dapat mengembangkan aspek kognitif anak usia
dini

Pada suatu hari disekolah TK IE HARI Dinta sedang melakukan kegiatan bermain peran yaitu memainkan
peran profesi seorang dokter. Anak-anak disana ada yang berperan sebagai dokter, perawat, dan
apoteker. Sebelum permainan dimulai anak –anak diberikan penjelasan bagaimana profesi dokter,
perawat, dan apoteker. Kemudian anak dibagi alat dan bahan perlengkapan dokter-dokteran, serta
diberi penjelasan tentang alat dan bahan tersebut.

Anak di kelas B1 , berjumlah 14 orang anak kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang diberi nama
berdasarkan warna yaitu kelompok warna merah dan kelompok warna hijau.

Judith (pasien ) : Selamat siang pak dokter , pak saya mau berobat , saya jatuh tadi pada saat naik
ayunan.

Dinta( Dokter ) : Waduh luka ya parah juga, itu harus segera diobati nanti bisa infeksi . saya panggil
perawat dulu ya.

Trisa ( Perawat ) : Sini pak, duduk biar kita bersihkan lukanya.

Dinta (dokter ) : Pak, setelah dibersihkan lukanya nanti kita kasih obat ya pak , biar lukanya kering .
Nanti bapak bisa beli di apotek . Saya kasih resep ya pak.

Judith ( pasien ) : makasih ya dokter.

Dinta (dokter) : sama –sama bapak semoga lekas sembuh dan lebih berhati-hati dalam bermain ya
pak…..

Setelah Judith menemui dokter untuk mengobati lukanya, Judith pun pergi menuju apoteker untuk
membeli obat yang disarankan dokter agar lukanya cepat kering dan sembuh.

Judith (pasien) : Bu, saya mau beli obat ni resep ya dari dokter serina.

Berdasarkan scenario di atas aspek kognitif anak usia dini yang dapat dikembangkan adalah rasa
percaya diri yaitu:

a) Komunikasi:
- Mendiskusikan hasil kegiatan dalam bentuk komentar sederhana
- Menyesuaikan diri dalam hal bekerja sama dengan teman baik kelompok bermain dan belajar
b) Ketegasan:
- Menyatakan kebutuhan yang mereka inginkan
- Berani menunjukkan jiwa kepemimpinannya dalam suatu kelompok
c) Penampilan Diri:
- Menunjukkan sikap yang baik kepada teman atau guru
- Bersikap menghargai terhadap
d) Pengendalian Perasaan:
- Berani menghadapi tantangan yang diberikan
- Mengendalikan rasa khawatir, gugup saat melakukan kegiatan atau tugas yang dilakukan
2. Contoh permainan mengukur/menakar benda cair pada kegiatan belajar anak usia dini dengan
memperhatikan aspek berikut:
Judul permainan : Aku bisa melayang
Tujuan : Anak dapat mengetahui Air garam memiliki massa jenis yang lebih
besar dari air. Air garam memiliki massa jenis yang lebih besar dari
air, semakin tinggi massa jenis cairan, akan semakin mudah suatu
benda mengapung di atasnya. Makin banyak garam yang
dimasukkan ke dalam air, telur akan lebih mengapung ke atas.
Sasaran : Siswa Paud umur 5-6 Tahun
Alat dan bahan : Air, telur, gelas, garam dapur
Langkah permainan :
 Tuangkan air ke dalam gelas
 Masukkan telur ke dalam gelas tersebut
 Minta anak mengamati apa yang terjadi (telur tenggelam sepenuhnya)
 Keluarkan telur dari gelas Masukkan beberapa sendok garam, kemudian diaduk
 Masukkan kembali telur ke dalam gelas berisi air garam tersebut
 Minta anak mengamati apa yang terjadi (telur mengambang)
 Masukkan lebih banyak garam ke dalam gelas berisi air garam tersebut
 Minta anak mengamati apa yang terjadi (telur justru lebih mengambang ke atas)

3. Permainan membuat jet pada kegiatan belajar anak usia dini


Judul permainan : Membuat Jet Balon
Tujuan : Bermain sains membuat jet balon mempunyai tujuan memperkirakan apa
yang terjadi jika balon yang sudah ditiup ditempelkan di atas sedotan yang
Sudah terisi benang kemudian ditempel dengan menggunakan isolasi,
selanjutnya ikatan balon dibuka maka akan ada udara yang keluar dari
mulut balon yang menyebabkan balon bergerak kearah berlawanan ini
dinamakan hukum aksi-reaksi
Sasaran : Siswa PAUD umur 5-6 Tahun
Alat dan bahan : Balon, isolasi, sedotan, benang , tiang atau kursi untuk
mengikat
Langkah permainan :
 Ambil sedotan
 Masukan benang pada sedotan
 Tempelkan isolasi pada sedotan tersebut
 Tiup balon dan pegang ujungnya sehingga udara tidak akan melarikan diri
 Dan tempelkan balon pada isolasi yang sudah ditempelan pada sedotan
 Ikat ujung benag ke dua tiang atau kursi yang dipake untuk mengikat
 Lepaskan balon
4. Pengembangan kreatifitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,
dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengembangkan pemikiran dan
aktivitas. Kreativitas alami seorang anak usia dini terlihat dari rasa ingin tahunya yang besar.
Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan anak yang diajukan kepada orang tuanya terhadap
sesuatu yang dilihatnya. Adakalanya pertanyaan itu diulang-ulang dan tidak ada habis-
habisnya. Selain itu, anak juga senang mengutak-atik alat mainannya sehingga tidak awet dan
cepat rusak hanya karena rasa ingin tahu terhadap proses kejadian.

Kreativitas anak dapat dikembangan dengan cara-cara berikut ini:

1. Bermain
2. Melatih Kemampuan Otak Kanan
3. Berkreasi Setiap Hari
4. Beri Anak Pengalaman Baru
5. Meningkatkan Perbendaharaan Kata pada Anak
6. Melatih Kemampuan Mendengar Anak
7. Sediakan fasilitas yang mendukung kreativitas anak

Berdasarkan dari pertanyaan diatas Meningkatkan Kreatifitas Anak melalui Permainan tali:

Tali merupakan mainan edukatif anak terbuat dari kumpulan lapisan linear, benang atau sehelai
tali yang bengkok atau dikepang bersama dalam rangka untuk menggabungkan mereka ke
dalam bentuk yang lebih besar dan lebih kuat.

Kegiatan lompat tali terutama di sekolah. Selain menyenangkan, permainan ini tak banyak
memakan waktu, murah, dan menyehatkan. Jadi cocok untuk mengisi waktu senggang para
murid ketimbang mereka main lari-larian tanpa tujuan. Salah satu cara yang diimbau Anggani
dengan memberi kesempatan anak untuk main lompat tali di waktu istirahat. Atau saat ada
pertemuan siswa, lakukan perlombaan lompat tali sehingga para murid makin bergairah
memainkannya.

Beberapa perkembangan anak yang dapat didorongkan dengan permainan lompat tali :

1. Motorik kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih
terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang
memerlukan keterampilan tersendiri. Lama-kelamaan, bila sering dilakukan, anak dapat
tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat
serta terlatih. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak.
2. Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan dengan tinggi tertentu dibutuhkan keberanian dari si
anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar; mau
melakukan tindakan melompat atau tidak.
3. Ketelitian dan Akurasi
Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali
diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tak sampai terjerat tali dengan
berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus
melompat.
4. Sosialisasi
Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi
kesempatannya untuk bersosialisasi. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan,
dan lainnya.
5. Intelektual
Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar
lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan.
Umpamanya, anak harus melakukan tujuh kali lompatan saat tali diayunkan. Bila lebih atau
kurang, ia harus menjadi pemegang tali.

Anda mungkin juga menyukai