Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1:

1. Mengapa MBS perlu diperkenalkan di Indonesia ?


Jawab:
Program “Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan” (CLCC atau Creating
Learning Communities for Children) atau yang dikenal luas di lapangan sebagai
“Manajemen Berbasis Sekolah” (MBS), dirintis pertama kali oleh pemerintah
Indonesia (khususnya melalui DEPDIKNAS) dengan bantuan UNICEF dan UNESCO
sejak 1999. Tujuan utama program MBS ialah untuk meningkatkan mutu pendidikan
sekolah dasar, dengan memfokuskan pada tiga pilar utama ialah: manajemen sekolah,
peran serta (partisipasi) masyarakat terhadap pendidikan di sekolah, dan proses
pembelajaran di sekolah.
MBS di Indonesia, pelaksanaannya masih terikat dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku baik secara nasional, maupun daerah. Artinya otonomi yang
dimaksudkan di dalam penjelasan pasal 51 ayat (1) UU Sisdiknas No. 23 Tahun 2003
merupakan bentuk desentralisasi yang bersifat relatif dan mengacu kepada perundang-
undangan dan peraturan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun di daerah.
Sungguh pun demikian, dengan MBS, tanggung jawab sekolah menjadi lebih besar.
Sekolah dituntut untuk menunjukkan hasil kerjanya sehubungan dengan kewenangan
lebih besar yang diperolehnya sebagai bentuk akuntabilitas, baik kepada warga
sekolah maupun pemerintah. 

2. Bagaimana penerapan MBS di sekolah Anda?


Jawab:
Penerapan MBS atau Manajemen Berbasis Sekolah disekolah saya memberikan
kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar serta mendorong partisipasi warga
sekolah dan masyarakat secara langsung. Tetapi masih ada juga program sekolah yang
belum bisa dikelola dengan baik oleh warga sekolah seperti pengembangan kurikulum
13, dan penggunaan dana sekolah

3. Indentifikasi dan jelaskan landasan hukum penerapan MBS di Indonesia ?


Jawab:
Landasan hukum penerapan MBS di Indonesia:
a. UU.No.22/1990 tentang Pemerintah Daerah,
b. PP No.25/2000 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Provinsi
sebagai Daerah Otonom ,
c. UU No.25/2000 tentang Propenas,
d. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan
e. Kepmendiknas No.122/U/2001 tentang Rencana Strategis Pembangunan
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga tahun 2000-2004
f. Tahun 2000-2004 perubahan pemerintah yang menghendaki transparasi,
demokratisasi, dan aktuabilitas, desentralisasi, dan pemberdayaan potensi
masyarakat,untuk mengaktualisasikan konsep menajemen Pendidikan.

4. Identifikasi butir-butir perbedaan sisdiknas menurut UU No. 2 Thn 1998 dan UU No.
20 Thn. 2003 ?
Jawab:
Perbedaan sisdiknas menurut UU No. 2 Thn 1998 dan UU No. 20 Thn. 2003
a. Jumlah bab dan pasal yang terkandung di dalamnya, UU No. 2 tahun 1989
mempunyai 20 bab dan 59 pasal, sedangkan UU No. 20 tahun 2003 mempunyai 22
bab dan 77 pasal.
b. System Pendidikan nasional UU No. 2 Thn 1998 harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan Pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehinnga, dan berkesinambungan.
Sedangkan UU No. 20 Thn. 2003 tentang Pendidikan nasional, peran serta masyarakat
diatur meliputi lingkup yang lebih luas, yaitu mencakup peran serta sebagai
perorangan, kelompok, keluarga, dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai