XII MIPA 2
berbagai pihak.Pertandingan antara Persebaya dan Arema dengan skor final 3-2 pada Sabtu malam
yang diharapkan bisa menyatukan kedua suporter dan klub nyatanya justru sebaliknya.Insiden di
Kanjuruhan tidak hanya disoroti oleh masyarakat di Indonesia saja. Namun, berita tersebut sudah meluas
hingga ke berbagai belahan dunia.Persebaya dan Arema memiliki basis pendukung yang sama-sama
kuat dan dapat dikatakan fanatik.Berdasarkan informasi dari website Polri, disebutkan bahwa Arema tidak
pernah mengalami kekalahan saat bertanding dengan Persebaya.Tanggal 1 Oktober 2022 itulah pertama
kalinya Arema ditaklukkan oleh Persebaya, sekaligus menjadi momen duka karena ada banyak korban
yang meninggal.Suporter yang menurut beberapa sumber tidak terima pada hasil kekalahan tim
favoritnya masuk ke lapangan, sehingga harus dihalau polisi.Namun, ada pula berita yang menyebutkan
bahwa masuknya suporter ke lapangan untuk memberikan semangat pada tim kesayangannya dan
memeluk mereka.Pihak kepolisian yang bertugas mengamankan justru menembakkan gas air mata
dengan tujuan menertibkan. Sayangnya, gas air mata ditembakkan di tribun penonton hingga
menyebabkan kepanikan.Para suporter yang terkena tembakan gas air mata berusaha keluar dari tribun
tetapi pintu keluar malah tertutup. Alhasil, ada banyak orang yang berdesakan, mengalami sesak napas,
bahkan terinjak-injak dan meninggal.Suporter yang datang dengan hati bahagia untuk menyaksikan tim
favoritnya dan hati lapang untuk menerima kekalahan pun harus mengorbankan nyawa akibat insiden
penembakan gas air mata.Para pihak yang ada di lokasi saling menyalahkan atas jatuhnya lebih dari 100
jiwa yang menyaksikan pertandingan. Bahkan, dunia juga ikut menyoroti insiden tersebut.Pada akun
twitter https://twitter.com/FCBayernEN, para tim dan suporter pertandingan meluangkan waktu untuk
mendoakan para korban di Stadion Kanjuruhan.Media luar negeri pun juga mengangkat berita tentang
tragedi Kanjuruhan, Malang, sebagai duka bersama. Misalnya saja BBC News, The New York Times,
Aljazeera, dan media-media lokal di luar negeri yang lain.Kesedihan atas tragedi terkait pertandingan
sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, membuat banyak pihak bersimpati.Donasi-donasi
mulai digalakkan atas nama kemanusiaan, tidak terkecuali dari para komunitas, lembaga, hingga fans
boyband Korea. Simpati dan empati terus berdatangan dari berbagai pihak, baik dari keluarga yang
kehilangan orang-orang yang disayanginya maupun dari orang-orang yang merasakan duka.Diberitakan
oleh CNN Indonesia, ARMY Indonesia mengadakan penggalangan dana bagi para korban tragedi
Kanjuruhan, Malang.Hingga saat ini, donasi yang terkumpul sudah lebih dari 400 juta dan nominalnya
terus bertambah.Penyaluran dana dari para ARMY juga dilakukan dengan koordinasi yang baik karena
melibatkan relawan Aremania beserta perwakilan klub secara resmi.Target penerima donasi yang utama
memang korban yang kehilangan, tetapi korban luka-luka juga akan mendapatkan santunan.Bentuk
solidaritas bagi Kanjuruhan juga dilakukan oleh Gusdurian melalui platform donasi resmi. Bahkan,
donator bisa langsung melihat distribusi donasi karena ada dokumentasi yang selalu di-update.Donasi
berupa uang menjadi bukti bahwa banyak pihak memberikan simpati pada para korban kejadian di
Kanjuruhan. Terlepas dari itu semua, aliran doa-doa dan harapan baik pun tidak pernah
terputus.Misalnya saja dengan digelarnya acara doa bersama pada 4 Oktober 2022 di Mandala
Krida.Para suporter sepak bola dari berbagai macam tim dan dari berbagai daerah berkumpul menjadi
satu untuk memanjatkan doa yang sama.Hal tersebut turut menunjukkan bahwa sejatinya sepak bola
adalah olahraga yang bisa menyatukan. Adanya oknum tidak bertanggung jawab lah yang membuat
nama sepak bola tercoreng.Rasa duka untuk para korban yang meninggal atas insiden di Kanjuruhan,
Malang, membuat membuat banyak hati tergerak.Masing-masing pihak mempunyai cara sendiri untuk
berkontribusi atas duka yang terjadi di Kanjuruhan, Malang.Misalnya dengan menggalakkan donasi
hingga menggelar acara doa bersama.Terlepas dari bentuk duka yang dilakukan setiap orang, duka di
Kanjuruhan bukan hanya duka keluarga yang kehilangan saja, tetapi juga duka bersama.
Dan menurut saya tragedy seperti ini jangan sampai terjadi lagi dan polisi harus segera usut tuntas