Anda di halaman 1dari 8

KANJURUHAN

TRAGEDY
#prayforkanjuruha
n
O

nIK
1 Niken Ayu Fadilah (A1F022027)

2 Maura Firyaal Ts. (A1F022032)

3 Fauzan Ahmad (A1F022089)

4 M. Shandy Althof (A1F022098)


Indonesia tengah berduka atas kejadian yang
menimpa Kanjuruhan, Malang. Pada tanggal 1
Oktober 2022, terjadi kerusuhan pasca
pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema
FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan
Malang yang menimbulkan korban sebanyak
712 orang, dengan rincian 132 orang
meninggal dunia, 96 orang luka berat, dan 484
orang luka ringan/sedang.
KRONOLOGI
• Pada tanggal 1 oktober 2022, diadakan pertandingan sepak bola liga 1 antara arema
FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

• Selama pertandingan keadaan terlihat masih kondusif dan diakhiri dengan skor 2-3.

• Pasca pertandingan, ada 1 supporter dari arah tribun selatan yang nekat masuk ke
dalam lapangan untuk memberikan motivasi dan kritik kepada pemain Arema. Dan
diikuti beberapa oknum yang masuk ke lapangan dari arah tribun yang berlainan
untuk memberi semangat kepada pemain.

• Dikarenakan hal itu, para pemain Arema digiring masuk ke dalam ruang ganti. Namun, setelah itu
supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan.

• Pihak aparat melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, dimana perlakuan pihak aparat terkesan sadis
dan kejam.

• Karena keadaan semakin ricuh, pihak aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suporter yang ada di lapangan. Ada juga gas air mata yang
ditembakkan ke arah tribun yaitu tribun 10.

• Hal ini menyebabkan banyak supporter yang panik karena terkena gas air mata. Banyak supporter seperti ibu, wanita tua, bahkan anak kecil yang terlihat
sesak tidak berdaya akibat terkena gas air mata.

• Hal ini semakin memburuk ketika supporter menumpuk di pintu keluar stadion karena banyak orang yang berdesak-desakan untuk keluar dan pintu
untuk keluar aksesnya ditutup.
Banyak opini yang muncul mengatakan bahwa penyebab
banyaknya korban yang berjatuhan saat tragedi Kanjuruhan
Malang. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah
supporter yang berdesak-desakan saat dipintu keluar. Ada juga
yang mengatakan karena gas air mata.

Ada saksi yang mengatakan akses untuk keluar penonton


ditutup aksesnya. Hal ini menyebabkan supporter berdesak-
desakan hingga ada yang sampai menjebol tembok ventilasi
untuk menyelamatkan diri karena pintu keluar terkunci saat
kepanikan masa terjadi. STADI
ON
KANJ
URUH
AN
MALA
NG
Get the facts

Dalam tragedi ini pengunaan gas air mata oleh pihak kepolisian
sangat di sayangkan karena dalam statuta peraturan FIFA
penggunaan gas air mata dalam stadion sudah tidak
diperbolehkan. Dalam tragedi ini pihak kepolisian justru
menembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang
menyebabkan kepanikan sehingga menimbulkan banyak korban
diperparah dengan kondisi stadion yang sedang penuh. Apalagi
gas air mata yang digunakan sudah kadaluwarsa memperparah
kondisi orang yang menjadi korban.
Identify the issues

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud


MD membeberkan alasan polisi menggunakan gas air mata ke arah
penonton di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022)
malam.

Mengingat gas air mata tidak boleh digunakan untuk meredam massa di
dalam pertandingan sepak bola seperti diatur dalam ketentuan FIFA.

Menurut Mahfud, penggunaan gas air mata pada pertandingan tersebut


semata-mata karena penonton mengejar pemain sepak bola.

Ia menyebut sekitar 2.000 orang turun untuk mengejar para pemain, baik
dari Arema FC maupun Persebaya. Oleh sebab itu, polisi menembakkan
gas air mata agar situasi kembali kondusif. Namun hal ini menjadi hal
yang salah karena penggunannya yang tidak tepat
Salford & Co.

THANK YOU
P R E S E N T A T I O N

Anda mungkin juga menyukai