Anda di halaman 1dari 1

Saksi Korban Kanjurah: Pintu Stadion Masih Terkunci Saat Terjadi Kerusuhan

Tragedi kemanusian yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, kurang lebih memakan
korban setidaknya 120 sporter Aremania pada Sabtu (1/10/2022) Malam. Salah satu indikasinya
adalah pintu keluar stadion ditutup setelah terjadi kericuhan.

Pintu stadion Kanjuruhan Malang masih terkunci setelah penembakan gas air mata yang dilakukan
oleh aparat kepolisian. Setelah gas air mata diluncurkan oleh aparat kepolisian membuat para
penonton panik dan saling berdesak desakan.

Para penonton yang panik sempat berusaha untuk keluar stadion, namun upaya itu gagal sebab
pintu keluar stadion masih terkunci. Hal itu menjadi salah satu penyebab jatuhnya korban akibat
sesak nafas.

Dadang Indiorto, merupakan salah satu penonton yang berupaya keluar dari stadion setelah tiga
menit terjadi kericuhan. Dadang mengungkapkan bahwa pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang ia
hampiri masih tertutup, akibatnya ia tidak bisa keluar.

Melihat pintu terkunci Dadang kembali ke Tribun, namun terdenger suara tembakan gas air mata
tepat mengenai tribun tempat ia berdiri.

“Saya tengkurap, menutupi wajah dengan kaus. Baru pertama kali saya rasakan gas air mata yang
menyengat seperti ini,” ungkapnya seperti dilansir di TEMPO.CO

Dalam kondisi sesak nafas dan kulit terasa perih, Pria kelahiran Tembalangan Kota Malang ini, masih
berupaya untuk melompati pagar stadion tribun, lalu berdiri menuju pintu 14 yang terbuka. Dari
pintu ini, dia menemukan temanya bernama Doni sudah tergeletak dilantai.

“Kepala bocor. Dia meninggal. Saya gendong ke tempat yang aman,” kata Dadang

Seperti yang ALFIKR liat di laman Youtube Tribunnews, Seorang pedagang yang ada di stadion
Kanjuruhan Malang mengatakan, sampai pertandingan selesai pintu stadion belum juga dibuka.
Padahal biasanya sekitar menit 80 pintu stadion akan dibuka jelang berakhirnya laga.

Pintu masuk tribun 13 Stadion Kanjuruhan Malang. (Sumber foto: Tribunimages)

Anda mungkin juga menyukai