Anda di halaman 1dari 3

2.3.

Kecelakaaan kerja yang Pernah Terjadi di Indonesia


Kecelakaan kerja adalah sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, tidak
direncanakan dan menimbulkan kerugian di tempat kerja. Kecelakaan dapat berupa
hal yang sepele seperti tertusuk staples hingga kecelakaan besar yang menimbulkan
banyak korban jiwa. Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, salah satunya di tempat
kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian bagi
korban, keluarga korban, tempat kerja bahkan hingga negara.
Berikut adalah contoh kecelakaan jerja yang pernah terjadi di Indonesia,
diantaranya:
a. Ledakan Petrowidada
Pabrik PT Petrowidada, perusahaan yang memproduksi bahan baku produk
plastik phthalic anhydride dan maleic anhydride meledak akibat kebocoran bahan
kimia dalam proses produksi, Selasa 20 Januari 2004. Ledakan di pabrik yang berada
di kawasan industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur, itu hingga pukul 23.45 diketahui
menyebabkan dua orang meninggal dan sekitar 50 orang lainnya mengalami luka
bakar.
Samsi, korban yang meninggal di tempat kejadian, dilaporkan sebagai direktur
produksi di perusahaan itu. Sedangkan Abdul Kohir (44), korban luka bakar yang
pertama, dibawa ke Rumah Sakit (RS) dr Sutomo, Surabaya, diberitakan meninggal
pukul 22.00 dengan luka bakar 78 persen. Ledakan terjadi sekitar pukul 16.00 ketika
sebagian besar karyawan masih bekerja. Suara ledakan terdengar hingga radius
sekitar tiga kilometer dari lokasi pabrik. Percikan api dan asap hitam pekat tampak
membubung ke udara hingga ratusan meter setelah beberapa detik suara dentuman
keras terdengar.
Asap hitam pekat yang membubung ke udara bak membentuk kuali besar. Menurut
keterangan sejumlah saksi mata dan para korban, sumber ledakan dahsyat berasal dari
tangki 2944 yang memproduksi dan memproses bahan kimia maleic anhydride (MA)
dan phthalic anhydride (PA). Tangki tersebut berada di tengah pabrik di sebelah utara
kantor pusat PT Petrowidada. Awal mula ledakan itu dipicu kebocoran bahan kimia
MA yang sedang diproses di dalam tangki tersebut. Seorang pekerja mengatakan,
kebocoran bahan kimia MA sudah diketahui sejak pukul 11.00. Ketika itu kepulan
asap putih terlihat keluar melalui keran tangki. Sekitar pukul 15.45 ada peringatan
dari petugas ruang kontrol melalui pengeras suara bahwa tingkat kebocoran semakin
besar. Dari keran tangki, tiba-tiba terdengar suara udara, seperti terompet, sebelum
akhirnya tangki bertingkat tujuh itu meledak.
“Sumber kebocoran berada di atas tangki dan asapnya keluar cukup kuat. Waktu itu
petugas dari ruang kontrol menyebutkan, tekanan uap yang keluar sudah mencapai
206 rpm (putaran per menit). Para pekerja yang berada di atas tangki mulai turun.
Namun, tak berapa lama kemudian tangki itu meledak dan uapnya membakar pakaian
serta kulit dan melempar para pekerja yang masih berada di sekitar tangki, beberapa
meter dari tempat asal ledakan,” ujar Jayadi, seorang pekerja las yang berada sekitar
200 meter dari tangki. Ia menuturkan ledakannya begitu dahsyat sehingga
menghancurkan kaca, asbes, dan merobohkan atap. Sementara uap dari cairan kimia
tersebut melebar ke sekitar pabrik. Tak lama kemudian percikan api mulai terlihat
menjalar ke bangunan lainnya karena tersebarnya bahan kimia akibat ledakan.
Dentuman keras berkali-kali terdengar, disusul semburan nyala api yang membesar.
Personal General Affair and Manager Quality PT Petrowidada Kusnan yang juga
menjadi korban ledakan mengatakan, saat peristiwa terjadi ia baru saja dihubungi
petugas ruang kontrol, yakni sekitar 15 menit sebelum tangki meledak. Ia
mengatakan, saat itu petugas di ruang kontrol menyatakan ada masalah serius pada
tangki 2944. “Namun, belum sampai saya ke lokasi, tangki itu sudah meledak dan
menyemburkan bahan kimia yang membakar dan melemparkan beberapa pekerja.
Saya sendiri bisa selamat karena jaraknya masih sekitar 50 meter dari tangki itu,”
kata Kusnan yang mengalami luka bakar di bagian wajah dan kerusakan mata akibat
semprotan uap.
Saat ledakan terjadi, lanjutnya, di sekitar tangki masih ada beberapa pekerja yang
tengah memperhatikan kebocoran. Namun, dia tidak bisa memastikan jumlahnya dan
keselamatan mereka. Petugas pemadam kebakaran dan tim kesehatan baru mulai
berdatangan sekitar 10 menit setelah peristiwa ledakan. Dari lokasi pabrik PT
Petrowidada, tim evakuasi memindahkan sekitar 50 pekerja yang mengalami luka
bakar cukup serius. Total terdapat 3 korban tewas akibat kecelakaan ini.1
b. Kecelakaan kerja, warga nganjuk tewas dipabrik plastic
Warga Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Moh Zainal (34)
tewas usai mengalami kecelakaan kerja di salah satu pabrik plastik di Nganjuk. Zainal
tewas di tempat kerja akibat mengalami luka-luka serius. Kedua tangan dan kaki serta
tulang dadanya patah usai terjatuh dari atas mesin PET kala membersihkan sampah-
sampah di atasnya. “Korban ini (Zainal) mengalami keluar darah dari hidung yang
cukup banyak, tangan kanan-kiri, paha kanan-kiri, termasuk kaki semuanya dalam
keadaan patah, termasuk juga dada tengah ini patah, sehingga ini yang menyebabkan

1
Agung Supriyadi, “5 Kecelakaan Keja Besar di Indonesia”, https://katigaku.top/2016/04/21/5-
kecelakaan-kerja-besar-di-indonesia/ (Diakses pukul 14.15)
meninggal,” ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP I Gusti Agung Ananta
Pratama.
Kronologinya Agung menjelaskan, insiden kecelakaan kerja ini terjadi pada Rabu
(18/5/2022) pagi. Saat itu, Zainal bersama rekan kerjanya yakni Moh Syahal Mahfud
(19) tengah membersihkan mesin PET dari sampah-sampah yang menyangkut di
bagian atas mesin produksi. “Pada saat itu ada satu saksi yang memang bekerja
bersamaan, pada saat itu bekerja berdua bersama korban, di atas untuk membersihkan
PET yang lumayan tinggi lokasinya,” tutur Agung. “Sehingga terdengar orang jatuh,
lalu dilihat kawannya itu yang berinisial MZ (Moh Zainal) sudah tergeletak di
bawah,” lanjut dia. Peristiwa kecelakaan kerja ini, kata Agung, lantas dilaporkan ke
polisi. Aparat kepolisian sendiri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara
(TKP) dan sudah dilakukan visum luar. “Jadi kondisi tidak ada bekas aniaya atau apa
tidak ada. Namun karena posisi terjatuh dari ketinggian yang cukup tinggi, korban ini
mengalami keluar darah dari hidung yang cukup banyak,” bebernya.
Terkait kasus kecelakaan kerja ini, penyidik Polres Nganjuk telah memeriksa
setidaknya enam saksi. Di antaranya pemilik perusahaan pabrik plastik, manajer,
saksi mata, dan juga keluarga korban. “Jadi kita sudah memeriksa kurang lebih ada
enam saksi, dan (penanganan) kita ambil alih ke Polres perkara ini. Nanti kita juga
tetap melakukan perkembangannya kepada pemilik perusahaan,” sebut Agung. 2

2
Usman Hadi, “Kecelakaan Kerja, Warga Nganjuk Tewas di Pabrik Plastik”,
https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/20/070317478/kecelakaan-kerja-warga-
nganjuk-tewas-di-pabrik-plastik?page=all (Diakses pukul 16.50)

Anda mungkin juga menyukai