Anda di halaman 1dari 8

Kasus 1

5 Orang Tewas Keracunan Gas Genset, Polisi Periksa Pihak Klinik


Kasus keracunan gas berbahaya dari genset di Klinik Sapta Mitra, Jl Pondok Timur No 8E, Rawalumbu,
Kota Bekasi yang mengakibatkan 5 orang tewas, termasuk dokter jaga dr Frisca. selasa dini hari, dipicu
kebocoran karbon monoksida (CO) dari genset. “ Karbon monoksida merupakan gas Karbon monoksida
(CO) adalah gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi. Gas ini merupakan hasil
pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar. Karbon monoksida sangat berbahaya (beracun) maka gas
CO dijuluki sebagai “silent killer” (pembunuh diam-diam). Kasusnya terjadi saat genset dinyalakan di klinik
yang aliran listriknya padam, pipa pembuangan udaranya tidak dialirkan ke luar gedung, sehingga gas
karbon monoksidanya (CO) semua berkumpul di dalam klinik,”

Keberadaan gas CO akan sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia


karena gas itu akan menggantikan posisi oksigen yang berkaitan
dengan haemoglobin dalam darah. Gas CO akan mengalir ke dalam
jantung, otak, serta organ vital. Ikatan antara CO dan heamoglobin
membentuk karboksihaemoglobin yang jauh lebih kuat 200 kali
dibandingkan dengan ikatan antara oksigen dan haemoglobin.
Akibatnya sangat fatal. Pertama, oksigen akan kalah bersaing dengan
CO saat berikatan dengan molekul haemoglobin. Ini berarti kadar
oksigen dalam darah akan berkurang. Padahal seperti diketahui
oksigen sangat diperlukan oleh sel-sel dan jaringan tubuh untuk
melakukan fungsi metabolisme. Kedua, gas CO akan menghambat
komplek oksidasi sitokrom. Hal ini menyebabkan respirasi intraseluler
menjadi kurang efektif. Terakhir, CO dapat berikatan secara langsung
dengan sel otot jantung dan tulang. Efek paling serius adalah terjadi
keracunan secara langsung terhadap sel-sel tersebut, juga
menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
Kasus 2
Seorang Buruh Pabrik Briket di Mojokerto Tewas
Terbakar Api Tungku

Mojokerto - Seorang buruh pabrik briket PT Mojoindo Utama Mandiri di


Kecamatan Jatirejo, Mojokerto tewas akibat terbakar api tungku produksi.
Korban tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kapolsek Jatirejo AKP Hendro Susanto mengatakan, korban diketahui
bernama Imanudin (22), warga Dusun Kletek, Desa Baureno, Kecamatan
Jatirejo. Dia bekerja di bagian produksi di pabrik briket PT Mojoindo Utama
Mandiri yang berlokasi di Dusun Klanjan, Desa Baureno.
Saat kejadian, lanjut Hendro, korban sedang mengoperasikan mesin
tungku untuk memproduksi briket dengan bahan baku kayu, Selasa (4/2)
sekitar pukul 12.00 WIB. Tanpa diduga, korban tersambar api yang tiba-
tiba menyembur dari dalam tungku tersebut.
Lanjutan kasus 2

Saat korban membuka pintu tungku utama, api menyembur keluar mengenai tubuh
korban," kata Hendro kepada detikcom di Mapolsek Jatirejo, Selasa (11/2/2020).
Akibatnya, kata Hendro, Imanudin menderita luka bakar cukup parah di sejumlah
bagian tubuhnya. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan berapa persen luka
bakar yang dialami korban. Menurut dia, korban sempat menjalani perawatan
selama 7 hari di RS Dian Husada, Sooko, Mojokerto.
"Korban meninggal Senin (10/2) pukul 23.15 WIB di RS Dian Husada. Kami baru
menerima laporan tadi pagi setelah korban meninggal. Anggota masih meminta
informasi dari rumah sakit terkait luka bakar yang dialami korban," terangnya.
Hendro menjelaskan, saat ini pihaknya menyelidiki kasus kecelakaan kerja yang
menewaskan Imanudin. Selain telah melakukan olah TKP, pihaknya juga meminta
keterangan dua saksi. Yaitu mandor pabrik briket PT Mojoindo Utama Mandiri dan
ayah korban.
"Kami juga akan kerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan untuk mengecek apakah
standar keselamatan pekerja di pabrik itu sesuai SOP atau tidak. Jika tidak sesuai
SOP, maka ada unsur pidana," tandasnya.
Jenazah Imanudin telah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan.
Kasus : 3
Keracunan Karbon Monoksida
Indikasi : Keracunan pada suatu tangki air bawah tanah yang
tidak berventilasi terisi karbon monoksida yang dihasilkan dari pembakaran
briket yang digunakan untuk perawatan beton.
Industri : Civil Engineering Industry
Akibat : Satu orang fatal, satu orang tidak mampu bekerja
sementara
 Kronologi :
Kecelakaan ini terjadi dengan cepat sebelum penyelesaian tangki air bawah
tanah yang harus dipasang untuk tujuan perlindungan kebakaran di sebuah
komplek perumahan. Guna merawat beton yang dipakai dalam membuat
tangki. Lima buah kompor mengandung masing-masing dua briket ditempatkan
di dalam tangki air dan bukaan ditutup dengan rapat setelah terjadi pembakaran
briket. Dua hari kemudian, dua orang pekerja masuk ke dalam tangki guna
mengambil gambar dan merasa pusing serta mual lima menit kemudian.
LANJUTAN KASUS CARBON MONO
OKSIDA

Sementara seorang pekerja dapat dengan cepat keluar dari tangki,


pekerja yang lain pingsan dalam tangki air tersebut. Pekerja yang
berhasil keluar segera mendapat pertolongan dari rekan kerja
disekitarnya, dengan menyalakan alat ventilasi yang digunakan
untuk pengecatan guna memasukkan udara segar ke dalam tangki.
Pekerja yang pingsan berhasil dikeluarkan dari tangki sekitar 40
menit dan segera dilarikan ke rumah sakit. Enam hari kemudian,
ia meninggal karena keracunan akut CO.
Penyelidikan berikutnya mengungkapkan bahwa briket bagian
bawah di tiap-tiap kompor telah terbakar sempurna dan menjadi
abu, sedangkan briket bagian atas hanya sebagian yang terbakar.
Pembakaran tidak sempurna ini adalah kemungkinan disebabkan
oleh tangki yang tertutup rapat, menyebabkan timbulnya sejumlah
gas CO berlebih dalam tangki. Karena pembakaran briket selalu
menghasilkan gas CO, maka terdapat sejumlah kasus keracunan
CO ketika briket-briket tersebut digunakan untuk merawat beton
yang baru saja dituang.
Kasus 4
Balon airbag kapal meledak, puluhan pekerja PT MOS
luka-luka
Puluhan pekerja PT Multi Ocean Shipyard
(MOS) di Karimun, Provinsi Kepulauan
Riau dilaporkan baru saja
mengalami kecelakaan kerja, Sabtu
(24/11/2018) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kecelakaan tersebut akibat pecahnya
balon airbag kapal.Dari informasi,
sebanyak 23 karyawan mengalami luka-
luka. Akibatnya, mereka dilarikan ke
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM
Sani.Luka-luka yang dialami oleh pekerja
tersebut karena percikan pasir akibat
pecahnya balon. Sementara jarak pecahnya
balon sekitar 10 meter dari karyawan.
Lanjutan Kasus 4

Balon airbag itu berada di bawah kapal dan meledak, sehingga


pasir laut berhamburan dan mengenai pekerja yang saat itu
sedang antre absen untuk pulang," ujar seorang pekerja Dedi,
seperti dilansir laman Batamnews.co.id (jaringan Suara.com)
di RSUD HM Sani.
Sejauh ini belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dari
peristiwa ini.
"Masih diperiksa sama dokter, sejauh ini belum ada yang luka
parah," ucapnya.
Tugas Kelompok
Dari masing-masing kasus tersebut coba saudara
buatkan
1. Identifikasi bahaya penyebab terjadinya
kecelakaan kerja!
2. Buatkan Prosedur kerja yang aman agar
kecelakaan kerja tersebut tidak terulang kembali!
3. Buatkan prosedur penanggulangan keadaan
darurat sebagai antisipasi apabila dikemudian hari
terjadi kecelakaan kerja!

Anda mungkin juga menyukai