Anda di halaman 1dari 6

Pipa Pabrik Kimia Meledak, Tiga

Karyawan Diamputasi
Liputan6.com, Cilegon: Tiga pekerja PT Chandra Asri terpaksa diamputasi di bagian lengan.
Niklon Sahwa, Suherwan, dan Endang terluka dalam ledakan di gudang workshop PT Mecitech
salah satu subkontraktor PT Chandra Asri yang terjadi tiga pekan silam. Ketiga korban masih
dirawat di Rumah Sakit Media Krakatau Steel, Cilegon, Banten, hingga Jumat (10/3) ini.

Menurut Niklon, ledakan terjadi saat dirinya tengah membersihkan pipa ethylene. Saluran
sepanjang enam meter dengan diameter enam milimeter itu dibersihkan dengan cara
dipanaskan dan ditiup gas nitrogen. Namun karena nitrogen telah habis, mereka memutuskan
memakai gas oksigen. Di luar dugaan, pipa tersebut malah meledak.

Niklon yang sudah bekerja selama 11 tahun di PT Mecitech pun harus merelakan lengan kirinya
dipotong hingga sebatas siku. Meski demikian, seperti disampaikan Hubungan Masyarakat PT
Chandra Asri Suhat Miarso, ketiga korban akan tetap dipekerjakan di PT Micitech. Adapun kasus
kecelakaan kerja itu kini ditangani Kepolisian setempat.

Kepala Pengawas Ketenagakerjaan Kota Cilegon Tuti Rindawati menduga ledakan di PT


Chandra Asri akibat menyalahi prosedur kerja. Tuti mengaku sudah memeriksa dan
melayangkan teguran kepada perusahaan pembuat polymer itu.

Berdasarkan catatan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cilegon, terdapat 28 perusahaan
kimia murni yang berdiri di kawasan industri berat tersebut. Dalam satu tahun terakhir, terjadi
300 hingga 400 kasus kecelakaan yang mengakibatkan sejumlah pekerja luka-luka, menderita
cacat fisik, hingga merenggut nyawa.(TOZ/Ariel Maranoes)

Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/119077/pipa-pabrik-kimia-meledak-tiga-karyawan-
diamputasi
4 Pekerja Tewas Akibat Kebocoran Gas
Kimia di Pabrik AS
Texas -
Kebocoran gas kimia pada sebuah pabrik di Houston, Amerika Serikat menewaskan
empat pekerjanya. Satu pekerja lainnya harus menjalani perawatan medis di rumah
sakit akibat terpapar gas kimia berbahaya ini.

Seperti dilansir Reuters, Senin (17/11/2014), insiden ini terjadi ketika para pekerja
tengah melakukan perawatan rutin pada pabrik kimia DuPont di La Porte, Texas,
pada Sabtu (15/11) waktu setempat.

Tiba-tiba gas kimia methyl mercaptan mulai bocor sekitar pukul 04.00 waktu
setempat. Namun juru bicara perusahaan DuPont, Aaron Woods, tidak menjelaskan
lebih lanjut kronologi kejadian dan apa pemicu kebocoran tersebut.

Harris County Medical Examiner menyatakan empat pekerja tewas seketika di lokasi
kejadian. Sedangkan satu pekerja lainnya yang dilarikan ke rumah sakit karena terpapar gas
kimia ini, telah diperbolehkan pulang pada Minggu (16/11).

"Ini merupakan kehilangan tragis bagi seluruh keluarga besar DuPont. Pikiran kami tertuju
pada keluarga korban yang masih berkabung atas kehilangan orang tercinta mereka," ucap
Woods.

Wood menjelaskan, zat kimia yang biasa digunakan untuk membuat insektisida dan
fungisida ini berwujud cair ketika berada di dalam penampungan. Namun berubah menjadi
gas ketika terlepas dan berubah menjadi oksigen.

Methyl mercaptan merupakan zat kimia berbahaya dan bisa memicu kematian jika terpapar
dalam konsentrasi tinggi. Bahan kimia ini juga bisa meledak.

Secara terpisah, manajer pabrik tersebut, Randall Clements seperti


dilansir CNN menegaskan, warga setempat yang tinggal di sekitar pabrik tidak pernah
berisiko terpapar gas kimia. Kebocoran ini segera ditangani dengan baik.

Meskipun warga setempat sempat mencium adanya bau-bau zat kimia, namun Clementer
menyatakan gas bocor telah memuai di udara sehingga tidak mengancam warga. Otoritas
darurat setempat juga melakukan pemantauan terhadap udara di sekitar lokasi.

Clements menambahkan, penyebab kebocoran gas kimia ini masih diselidiki lebih lanjut oleh
badan US Chemical Safety Board (CSB).

Sumber: https://news.detik.com/internasional/2750116/4-pekerja-tewas-akibat-kebocoran-gas-
kimia-di-pabrik-as
Kecelakaan di Lab Kimia UI, 14
Mahasiswa Terluka
DEPOK - Kecelakaan kerja terjadi di Laboratorium Kimia Kualitatif, Lantai 2
Gedung J Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) sekira pukul 10.30 WIB
saat para mahasiswa FFUI menjalankan kegiatan perkuliahan praktikum.
Akibatnya, 14 orang mengalami luka-luka.
“Luka yang dialami para korban adalah luka jahitan dan luka di bagian sekitar
wajah dan leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi (tidak ada yang terluka
akibat bahan kimia karena pada praktikum tersebut tidak menggunakan bahan
kimia berbahaya),” tegas Kepala Kantor Komunikasi UI, Rifelly Dewi Astuti,
Senin (16/3/2015).
Seluruh korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Margonda untuk
mendapat perawatan. Saat dikonfirmasi, seluruh pasien sudah diperbolehkan
pulang dari RS Bunda Margonda setelah mendapatkan observasi.
“Seluruh korban merupakan mahasiswa farmasi angkatan 2013. UI turut
berduka atas musibah ini. UI berharap dan berupaya agar musibah ini tidak
akan terulang di masa yang akan datang. Ke depannya, para civitas akademika
UI, khususnya program studi yang menjalankan kegiatan praktikum, diharapkan
dapat terus berhati-hati, fokus, dan tetap selalu mengikuti instruksi dan
prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya seraya menegaskan bahwa Tim
Laboratorium telah menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur
(SOP).
Musibah terjadi ketika kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa
terlambat mengangkat pemanas bunsen hingga larutan sampel dalam labu
destilasi hampir kering, sehingga terjadi ledakan.

Sumber: https://news.okezone.com/read/2015/03/16/338/1119515/kecelakaan-di-lab-kimia-ui-14-
mahasiswa-terluka
8 Pekerja Pabrik Logam Keracunan Diduga
Akibat Hirup Zat Kimia
Bandung - Sedikitnya delapan pekerja di home industri pembuatan lambang Polri dan TNI
mengalami keracunan. Mereka diduga menghirup zat kimia saat sedang bekerja di pabrik
tersebut, di Gang Haji Ishak Wijaya, RT 5 RW 6 ,Kelurahan Sukahaji, Kecamatan Babakan
Ciparay, Kota Bandung, Senin (17\/1\/2011).

Sontak saja, kejadian ini membuat geger warga sekitar. Para pekerja yang semua pria itu
langsung dilarikan ke RS Imanuel.

Salah seorang pekerja yang selamat, Andri mengatakan, kejadian tersebut berlangsung
sekitar pukul 14.00 WIB.

"Ada delapan pekerja yang keracunan. Saya enggak tahu awal kejadiannya, tapi tahu-tahu
mereka pada muntah dan sesak," kata Andri di lokasi kejadian.

Andri mengaku saat kejadian berada di lantai dua rumah tersebut. Home industri ini memiliki
bangunan dua lantai. Bahan baku pembuatan lambang Polri dan TNI ini terbuat dari logam.

"Di dalam ruangan tadi tercium bau asam yang menyengat. Saya langsung turun ke bawah
untuk segera keluar dari rumah," ujar Andri.

Menurut warga setempat, pekerja yang mengalami keracunan sudah dilarikan ke RS


Imanuel. Home industri tersebut pemiliknya ialah H Suroto. Hingga pukul 15.30 WIB,
puluhan warga yang penasaran tampak berkumpul di lokasi kejadian.

Sumber: https://news.detik.com/jawabarat/1548506/8-pekerja-pabrik-logam-keracunan-diduga-
akibat-hirup-zat-kimia
199 Tewas dan 400 Luka Dalam
Kecelakaan Bahan Kimia di China
Kabar24.com, JAKARTA — Sejak Januari hinga Agustus sekitar 199 orang dilaporkan
tewas dan 400 lainnya terluka dalam kecelakaan yang melibatkan bahan kimia.
Kelompok pecinta lingkungan Greenpreace menyebutkan China perlu merobak secara
radikal penanganan industri kimia yang saat ini berjalan sangat jauh di bawah standar
keselamatan.

“Pemerintah harus segera mengambil tindakan terkait pengelolaan bahan kimia secara
sehat, menyediakan jaringan pengaman bagi para pekerja dan masyarakat serta
melindungi area yang penting secara ekologi di seluruh penjuru negeri,” sebut Cheng
Qian, juru kampanye kelompok tersebut seperti dikutip dari Reuters, Rabu
(21/9/2016).

Greenpeace menyebutkan berdasarkan data sepanjang 2010-2011 yang dipublikasikan


secara umum, mayoritas fasilitas industri kimia China yang berjumlah 33.625 unit
berlokasi di wilayah padat penduduk di daerah pesisir timur. Kelompok ini juga
mengemukakan perlunya transparansi lebih guna memberikan gambaran lebih akurat
terkait industri tersebut.

China selama ini berjuang untuk menegakkan peraturan terkait proses perolehan,
produksi, penyimpanan dan pembuangan bahan kimia. Di sisi lain, para ahli memprotes
peraturan yang dibuat pada akhir 2011 lalu tersebut dan menyebutnya tidak mumpuni
dan perlu diperketat secara signifikan.

Tahun lalu, 165 orang tewas dalam serangkaian ledakan di sebuah gudang
penyimpanan bahan kimia di wilayah utara, Tianjin. Pemerintah menyebutkan sejumlah
materi berbahaya disimpan di lokasi tersebut.

China menahan 49 orang terkait ledakan tersebut, termasuk petugas keamanan


pelabuhan. Sementara itu,perusahaan yang terlibat, Tianjin Ruihai International
Logistics juga dituduh dengan penanganan bahan kimia berbahaya tanpa izin.
Empat orang pekerja juga tewas dalam sebuah ledakan di sbuah fasilitas yang
dijalankan oleh Wanhua Chemical Group pada Rabu (21/9/2016).

Sumber: http://kabar24.bisnis.com/read/20160921/19/585792/199-tewas-dan-400-
luka-dalam-kecelakaan-bahan-kimia-di-china
Kecelakaan Bahan Kimia Tiongkok Tewaskan
Hampir 200 Orang pada 2016
Publicapos.com - Kecelakaan akibat terkena bahan kimia telah menewaskan hampir 200 orang di
Tiongkok sejauh tahun ini, ungkap kelompok pecinta lingkungan Greenpeace pada Rabu (21/09),
meminta Beijing untuk merombak industri tersebut yang “sangat tidak teratur.”

Kecelakaan industri sering terjadi di Tiongkok, tempat sering dilanggarnya aturan keselamatan kerja.

Dalam delapan bulan pertama tahun ini, Tiongkok didera 232 kecelakaan akibat terkena bahan kimia
yang menewaskan 199 orang dan melukai 400 lainnya, ungkap Greenpeace dalam sebuah
pernyataan.

“Industri kimia Tiongkok adalah yang terbesar di dunia, tetapi sangat tidak teratur,” ujar Cheng Qian,
asisten manajernya di Asia Timur.

“Kecelakaan tragis terjadi hampir setiap hari.”

Laporan tersebut muncul setahun lebih setelah ledakan besar di kota pelabuhan utara, Tianjin,
menewaskan sedikitnya 165 orang.

Greenpeace mengatakan pihaknya menghitung kecelakaan tahun ini dengan mengumpulkan data
dari situs web pemerintah dan laporan media.

Sumber: http://www.publicapos.com/read/6930/Kecelakaan-Bahan-Kimia-Tiongkok-Tewaskan-
Hampir-200-Orang-pada-2016

Anda mungkin juga menyukai