Anda di halaman 1dari 6

KEBAKARAN DI PABRIK PETROWIDADA

A. Profil Pabrik Kimia


Pabrik Petrowidada merupakan suatu pabrik yang bergerak dalam perdangang bahan
kimia. Pabrik ini didirikan pada tanggal 6 maret 1992 sesuai dengan undang-undan
penanaman modal dalam negeri No.6 tahun 1968 (telah diubah dengan Undang-undang
No. 12 tahun 1970) berdasarkan akta notaries Annie Sri Rahmani Hendrotomo S.H, akta
ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4561.HT.01.01
Th.93 tanggal 11 Juni 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62,
Tambahan No. 6835 tanggal 2 Agustus 1996.
Perusahaan ini bergerak dalam pembuatan Phthalic Anhydride (“PA”) dan Maleic
Anhydride (MA). Produk Phathalic Anhydride yang dihasilkan oleh pabrik Petrowidada
merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
Di mana Phthalik Anhydride adalah senyawa organic berupa Kristal yang tidak berwarna.
Senyawa ini merupakan bahan mentah esensial dalam produksi bahan pelunak plastic
(plasticizer), resin polyester takjenuh, resin alkyd, pigmen dan bahan pewarna, serta
herbisida dan polyester. Saat ini belum ada bahan yang pengganti senyawa Phthalik
Anhydride.
Maleic Anhydride adalah senyawa asam organic tak jenuh yang digunaan pada
pembuatan resin sintetik, sebagai bahan kertas dan fumaric acid. Bahan ini lebih lanjut
digunakan sebagai produk hilir seperti cat, vernis, adesif, bahan pengawet makanan,
hingga pemanis buatan.

B. Kronologis Kejadian
Kebakaran di pabrik PT Petrowidada di Gresik, Jawa Timur, pada tanggal 29 Januari
2004, benar-benar mencoreng program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
dicanangkan pemerintah. Betapa tidak. Selain menewaskan dua pekerja, insiden terjadi
saat pemerintah mencanangkan Bulan Januari 2004 sebagai Bulan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Selain itu, PT Petrowidada baru menerima sertifikat keselamatan kerja,
dua pekan sebelum kebakaran. Tak pelak, Menteri Tenaga Kerja Jacob Nuwa Wea yang
menandatangani sertifikat tersebut kecewa.
Insiden ini terjadi akibat adanya kebocoron pada pipa tangki B2994. Menutut Kepala
Regu D PT Petrowidada Basuki Rahmat yang menangani kebocoran tersebut, pihaknya
sudah mendekteksi kebocoran di pipa tangki B2994, sehari sebelum insiden. Basuki
kemudian mengurangi isi tangki dan menyiram air di luar tangki. Tujuannya agar tangki
dingin, sehingga menurunkan tekanan. Keesokan harinya, dia kembali menyiapkan
selang hidran di sekitar tangki sesuai prosedur standar keselamatan. Sementara karyawan
belum diperintahkan mengevakuasi diri. Tapi tanpa diduga, ledakan mengguncang sekitar
pukul 16.00 WIB.
Tetapi menurut teknisi pernah menangani ledakan pada pabrik Petrowidada Oktober
1996, namun dalam skala yang kecil. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan
meledaknya pabrik Petrowidada.
Proses perbaikan tabung atau pipa yang bocor dilakukan dengan cara yang tidak
mengikuti prosedur atau berdasarkan pada Material Safety Data Sheet (MSDS).
Penerapan MSDS ini merupakan langkah yang menuju pada prosedur operasi standar
pada pengamanan kondisi darurat.
Berkaitan dengan kejadian ledakan pabrik PetroWidada tersebut, saat pengelasan ada
kemungkinan terjadi kebocoran pada pipa lain yang berdekatan sehingga memicu
terjadinya ledakan. Penanganan kebakaran bisa juga salah prosedur, terutama bila yang
digunakan bahan pemadam yang tidak tepat. Ada bahan-bahan kimia tertentu bila
disemprot air ketika terbakar justru memperbesar api.
Sementara itu, dijelaskan Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Roy Heru Trisnamurti
Phathalik Anhidrate bila terkena kulit dapat menimbulkan rasa seperti terbakar. Jika
terkena kulit dalam jumlah besar tidak tertutup kemungkinan menimbulkan kematian.
Ledakan pabrik, menurut dugaannya, karena adanya faktor keusangan pada bagian
tabung atau pipa, yang secara periodik harus diganti. Akan tetapi, hal itu sebenarnya
dapat diantisipasi sehingga tidak terjadi kegagalan sistem atau fungsi dari komponen
tersebut.
C. Jumlah Korban
Kebaran dan ledakan yang terjadi di Pabrik Petrowidada telah menyebabkan tewasnya
dua pekerja.

D. Bahan-bahan Kimia
Bahan kimia berbahaya akibat kebakaran dan ledakan di pabrik Petrowidada adalah
Phathalic Anhidride itu sendiri

E. Dampak terhadap Kesehatan dan Lingkungan


Senyawa Phatalic Anhidride sebagai bagian dari rantai hidrokarbon, bila terbakar
sempurna, akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), namun bila tidak terbakar
dengan sempurnag akan terbentuk gas karbon monoksida (CO) yang tergolong beracun.
Gas CO merupakan gas yang berbahaya bagi tubuh karena daya ikat CO terhadap Hb 210
kali lebih tinggi dibandingkan dengan oksigen. Apabila gas CO dalam darah (HBCO)
cukup tinggi maka akan akan menyebak pusing kepala (HBCO 10%), mual dan sesak
napas (HBCO 20%), gangguan kesehatan dan konsentrasi menurun (HBCO 30 %),
pinsan dan koma (HBCO 40%), jika (HBCO 45-50%) maka akan dapat menyebabkan
kematian.
Gas Phatalic Anhidride sendiri yang bersifat asam juga akan menimbulkan dampak buruk
bagi lingkungan. Ketika menguap, gas itu akan menyebar ke udara dekat permukaan
Bumi, mengingat berat jenisnya lebih besar daripada bensin atau udara.
Gas yang keluar ke udara dalam jumlah besar pada kasus di pabrik Phatalic Anhidride itu
dapat turun ke permukaan Bumi bersama hujan, mengakibatkan hujan asam. Dampak
yang ditimbulkan adalah pencemaran air tanah oleh zat kimia itu dan terganggunya
pertumbuhan hingga matinya tumbuhan yang terkena hujan asam. Kalau hujan, Ph tanah
akan berubah menjadi asam, mengakibatkan tanaman mati. Namun, dampaknya
tergantung arah angin, semakin menyebar, konsentrasi gas semakin berkurang,

F. Penangan yang dilakukan


Dari kejadian meledak dan terbakarnya Pabrik Petrowidada pada tanggal 29 Januari 2004
tersebut, belum ada penanganan serius dari pemerintah dan khususnya dari pabrik
Petrowidada itu sendiri. Penangannya hanya sekedar penggantian alat-alat proses pabrik
yang rusak, dan pemberian santunan kepada korban jiwa. Karena pada tangal 29 April
2004 pabrik Petrowidada kembali mengalami ledakan.
Seharusnya pabrik Petrowidada menerapkan standar Material Safety Data Sheet (MSDS).
MSDS ini merupakan langkah yang mengacu pada prosedur operasi standar pada
pengamanan kondisi darurat. Karena ada beberapa bahan dari pabrik tersebut yang
terkena dengan air akan menyebabkan terjadinya ledakan.
TUGAS
KESELAMATAN PABRIK

YAHDI AKBAR
0607135568

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS RIAU
2010 – 2011

Anda mungkin juga menyukai