0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Korban tragedi Kanjuruhan menderita luka berat seperti patah tulang dan mata merah karena paparan gas air mata. Mereka baru bisa membuka mata setelah dua hari dan masih mengalami sakit dada serta sesak napas. Komnas HAM menemui korban untuk mendengarkan kondisi mereka.
Korban tragedi Kanjuruhan menderita luka berat seperti patah tulang dan mata merah karena paparan gas air mata. Mereka baru bisa membuka mata setelah dua hari dan masih mengalami sakit dada serta sesak napas. Komnas HAM menemui korban untuk mendengarkan kondisi mereka.
Korban tragedi Kanjuruhan menderita luka berat seperti patah tulang dan mata merah karena paparan gas air mata. Mereka baru bisa membuka mata setelah dua hari dan masih mengalami sakit dada serta sesak napas. Komnas HAM menemui korban untuk mendengarkan kondisi mereka.
Bisa Buka Mata Setelah 2 Hari JAKARTA, KOMPAS.com - Senin baru bisa melihat. Matanya Komnas HAM mengaku telah sakit kalau dibuka," tambah Anam. menemui sejumlah pihak dalam Korban tersebut juga mengaku penyelidikan atas Tragedi Stadion masih merasakan perih di dada dan Kanjuruhan, Malang, sejak tiba di tenggorokan serta mengalami sesak kota di Jawa Timur itu pada Senin napas walaupun Tragedi Kanjuruhan (3/10/2022). telah berlalu beberapa hari. "Kami Komisioner bidang penyelidikan dan juga sudah bertemu langsung dengan pemantauan Komnas HAM, Choirul keluarga korban baik di rumah Anam, mengaku pihaknya telah maupun di rumah sakit untuk korban berjumpa dengan beberapa korban yang mengalami luka. Kami selamat yang mengalami luka-luka. berdialog langsung dengan mereka," kata Anam. "Ini macam-macam kondisi lukanya. Sebagai informasi, Tragedi Ada yang kakinya patah, ada yang Kanjuruhan berujung pada rahang patah, memar, dan lain sedikitnya 131 orang tewas menurut sebagainya. Mereka juga data teranyar Polri, dengan 33 di menceritakan bagaimana antaranya merupakan anak-anak kondisinya," ungkap Anam melalui berusia 4-17 tahun berdasarkan data keterangan video kepada wartawan Kementerian PPPA, serta 4 anak pada Rabu (5/10/2022). dilaporkan belum ditemukan hingga Anam berujar ada beberapa korban Selasa (4/10/2022) malam luka yang kondisi matanya berdasarkan data Aremania. memprihatinkan lantaran terkena gas Jatuhnya korban jiwa diakibatkan air mata. Ini mengindikasikan bahwa oleh tembakan gas air mata yang keterpaparan gas air mata di Stadion dilontarkan polisi ke tribun Kanjuruhan yang boleh jadi cukup penonton, membuat para suporter tinggi. "Matanya sangat merah," tunggang-langgang mencari selamat. ucapnya. Para suporter overkapasitas diduga "Bahkan, kami bertemu dengan dalam keadaan sesak napas dan salah satu korban yang, itu berdesakan di pintu-pintu keluar peristiwanya hari Sabtu (1/10/2022), stadion yang tak semuanya terbuka. Senin (3/10/2022) bertemu kami,