Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL ANALISIS KEBUTUHAN DAN DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN

TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Oleh

Vilgardis Jelita
NPM. 21103022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Laporan : Analisis Kebutuhan Dan Desain Media


Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar
……………………….
2. Matakuliah : Media dan Sumber Belajar

3. Identitas Pelaksana

Nama Lengkap : Vilgardis Jelita


NPM : 21103022
Kelas / Semester : 2021 A / V
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Indonesia Santu
Paulus Ruteng
No. Telpon/HP : 081237323398
e-mail : vilgardisjelita@gmail.com
4. Dosen Pendamping :

Nama Lengkap, Gelar : Zephisius Rudiyanto Eso Ntelok, M.Pd


NIDN : 0826088601
No. Telepon / HP : 085239052486
5. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan

Nama Sekolah : Mis Amanah


Kelurahan/Desa : Satar Tacik
Kecamatan : Langke Rembong
Kabupaten/Kota : Manggarai
Provinsi : Nusa Tenggara Timur

Laporan ini disusun sebagai tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS) Matakuliah
Media dan Sumber Belajar dan telah diperiksa oleh dosen pengampuh matakuliah
tersebut.

Ruteng, …. November 2023

Menyetujui, Mengesahkan,
Dosen Pengampu Mata Kuliah Ketua Program Studi PGSD
Zephisius R. E. Ntelok, M.Pd Alfonsus Sam, M.Pd
NIDN. 0826088601 NIDN. 0823028405

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Laporan ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
tugas mata kuliah Media dan Sumber Belajar. Fokus dalam laporan ini yaitu untuk
mengetahui “Penggunaan Media Pembelajaran Papan Pecahan Senilai dalam
Menghitung Pecahan senilai pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV di MIS
AMANAH”. Melalui media ini, diharapkan anak-anak dapat lebih mudah memahami cara
menghitung pecahan dengan baik dan mengembangkan rasa kreativitas mereka
terhadap penggunaan media ini. Media papan pecahan senilai ini tidak hanya sebagai
alat bantu dalam mempermudahkan siswa menghitung pecahan tetapi juga sebagai
sarana interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
matematika.

Seiring dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Zephisius R. E. Ntelok, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Media dan
Sumber Belajar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian guna menyelesaikan tugas mata kuliah ini.
2. Syuaib Tahir, S.Pd selaku kepala sekolah yang telah memberi izin dan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan wawancara di lembaga MIS AMANAH.
3. Maria Magdalena Denong, S.Pd selaku guru kelas IV mata pelajaran matematika
yang telah memberikan waktu dan kesempatan serta informasi kepada peneliti
untuk menyelesaikan tugas ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah mendukung serta memberi saran dalam menyelesaikan
laporan ini.
Peneliti ingin menekankan pentingnya penggunaan media dan sumber belajar
dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan pembaca dapat memahami konsep serta isi dalam
laporan ini. Semoga melalui penggunaan media ini, setiap siswa dapat meningkatkan
keterampilan menghitung pecahan dengan baik. Dalam menyelesaikan laporan ini,
peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun teknik penulisannya. Untuk itu segala kritikan dan
saran yang sifatnya membangun, penulis harapkan dapat menyempurnakan laporan ini.

Ruteng, ………………. 2023


Penulis

Vilgardis Jelita
NPM. 21103022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
Daftar Lampiran.................................................................................... 78
DAFTAR TABEL (OPSIONAL, JIKA ADA)......................................... iv
DAFTAR GAMBAR (OPSIONAL, JIKA ADA)..................................... v

ABSTRAK ........................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................
B. PERUMUSAN MASALAH ............................................................
C. TUJUAN ........................................................................................
D. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM .................................
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ...................................................
F. MANFAAT ....................................................................................
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................
H. METODE PELAKSANAAN ..........................................................
I. JADWAL KEGIATAN ...................................................................
J. RANCANGAN BIAYA (OPSIONAL, JIKA ADA)...........................

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota ..........................................
2. Surat Pernyataan Telah Selesai Melaksanakan Kegiatan ............
3. Peta Lokasi Pelaksanaan Kegiatan ..............................................
4. Foto-foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan................................
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN PECAHAN SENILAI DALAM MENGHITUNG
PECAHAN SENILAI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI MIS AMANAH

Vilgardis Jelita
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng,
Indonesia
vilgardisjelita@gmail.com

ABSTRAK
Abstrak: Pembelajaran matematika di sekolah dasar melibatkan konsep pecahan yang merupakan
bagian integral dari kurikulum. Pemahaman konsep matematika, khususnya pecahan, menjadi fokus
utama agar siswa tidak hanya menghafal tetapi juga mampu mengungkapkan dan menerapkan dalam
pemecahan masalah. Beberapa tantangan muncul, termasuk kesulitan siswa dalam menghitung
pecahan senilai. Penelitian ini mengidentifikasi permasalahan tersebut dan menawarkan solusi melalui
penggunaan media pembelajaran, khususnya papan pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media papan pecahan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pecahan.
Papan pecahan memberikan konkreteness pada abstraksi matematika, memungkinkan siswa melihat
dan merasakan pecahan secara fisik. Penggunaan media ini tidak hanya meningkatkan semangat
siswa tetapi juga menciptakan suasana belajar yang menarik dan interaktif. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi di MIS AMANAH. Solusi yang ditawarkan adalah implementasi media papan pecahan
sebagai alat pembelajaran matematika. Diharapkan bahwa penerapan media ini dapat memberikan
kontribusi positif terhadap pemahaman siswa terhadap materi pecahan senilai, meningkatkan
semangat dan konsentrasi belajar, serta menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.

Kata Kunci: Pemahaman konsep matematika; Pecahan senilai; Media papan pecahan; Pembelajaran
interaktif; Motivasi belajar siswa.

Abstract:Mathematics learning in elementary school involves the concept of fractions which is an


integral part of the curriculum. Understanding mathematical concepts, especially fractions, is the main
focus so that students not only memorize but are also able to express and apply in problem solving.
Several challenges arise, including students' difficulties in calculating equivalent fractions. This
research identifies these problems and offers solutions through the use of learning media, especially
fraction boards. The results showed that the fraction board media was effective in improving students'
understanding of fraction materials. Fraction boards provide concreteness to mathematical
abstractions, allowing students to physically see and feel fractions. The use of this media not only
increases student enthusiasm but also creates an interesting and interactive learning atmosphere. This
study used a qualitative approach by collecting data through observation, interviews, and
documentation at MIS AMANAH. The solution offered is the implementation of fraction board media as
a math learning tool. It is expected that the implementation of this media can make a positive
contribution to students' understanding of fractions worth, increase enthusiasm and concentration of
learning, and create a more interesting learning atmosphere.

Keywords: Understanding of mathematics concepts; Fractions worth; Fraction board media;


Interactive learning; Student learning motivation.

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang (Aditama dalam Kadariah, dkk (2023:136). Pendidikan
menuntut seluruh kekuatan kodrat anak agar dapat mencapai rasa aman dan
kebahagiaan hakiki sebagai manusia dan anggota masyarakat (A. Rachman
Shaleh dalam Kadariah, dkk (2023:136). Dari beberapa pengertian pendidikan
tersebut pendidikan adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
secara sadar untuk mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang
mencapai keselamatan dan kebahagiaan, mempunyai kemampuan yang
tinggi, berakhlak mulia, dan dikaruniai kecerdasan.
Komponen utama yang membangun pendidikan adalah mata pelajaran.
Salah satunya yaitu mata pelajaran matematika. Menurut Fauzia (Rasyidah,
dkk, 2023) materi pada mata pelajaran matematika adalah konsep yang
bersifat abstrak. Menurut Saraswati & Agustika (Rasyidah, dkk 2023) mata
pelajaran matematika adalah salah satu bidang pengetahuan yang memiliki
peran sentral dalam pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk
menghadapi lingkungan abad 21.
Pembelajaran matematika sekolah dasar mencakup berbagai topik,
termasuk pecahan. Pecahan pembelajaran dapat digambarkan sebagai
bilangan yang terdiri dari dua bilangan bulat yang terpisah dan mempunyai
pembilang dan penyebut (M Rusli dalam Puspitasari, dkk 2023).
Pembelajaran pecahan pada dasarnya mempunyai konsep mewakili satuan-
satuan yang saling berkesinambungan (Sugriani dalam Puspitasari,dkk
2023).Menurut Astriani (Zahra & Sundi,2023) pemahaman konsep
matematika adalah kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti objek
matematika dengan benar. Fokus pada pemahaman konsep matematika
merupakan tujuan utama pembelajaran matematika, sehingga siswa tidak
hanya sekedar menghafal tetapi juga mengungkapkan isinya dengan berbagai
cara agar lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam memecahkan masalah
matematika.
Pemahaman siswa terhadap konsep matematika dapat ditingkatkan melalui
beberapa cara. Salah satunya adalah kegiatan pembelajaran matematika
tidak hanya perlu mempertimbangkan model pembelajaran tetapi juga
menerapkan media pembelajaran kepada siswa untuk merangsang
pengetahuannya. Seperti yang kita ketahui, media pembelajaran berperan
besar dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran dapat
meningkatkan semangat siswa dan memudahkan guru dalam mengajarkan
materi. Meningkatnya interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran yang jelas dan terstruktur
dengan lebih efektif serta meningkatkan suasana belajar yang menarik
sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa (Nurrita dalam Zahra & Sundi,
2023).

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu kita menyampaikan


pesan dan informasi sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk
mencapai pesan yang ingin disampaikan selama proses pembelajaran.
Menurut Gerlach & Ely (Alfiani, dkk 2023) mengatakan bahwa media dalam
pengertian luas adalah orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan
kondisi di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Oleh karena itu dapat ditegaskan bahwa guru, buku pelajaran dan
lingkungan sekolah juga bisa disebut sebagai media.
Media pembelajaran juga dapat dipahami sebagai sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa dan
merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga proses
pembelajaran berlangsung secara efektif (Nurfadhillah dalam Dewanti &
Amelia 2023). Media pembelajaran juga memuat alat, metode dan teknik yang
digunakan untuk lebih merangsang komunikasi dalam proses pembelajaran
(Jamaludin & Iskandar dalam Dewanti & Amelia 2023). Salah satu media
pembelajaran yang paling efisien untuk pembelajaran matematika adalah
dengan media papan pecahan.
Menurut Sukayati (Nisem 2020), pecahan merupakan keseluruhan atau
bagian yang sama dari suatu keseluruhan. Misalnya, 1/2, 2 menunjukkan
banyaknya bagian yang sama dari keseluruhan atau keseluruhan dan disebut
penyebut.1 menunjukkan banyaknya bagian yang penting pada waktu tertentu
dan disebut pembilang. Pecahan senilai disebut juga pecahan ekuivalen.
Pecahan 1/2, 2/4, dan 3/6 merupakan pecahan senilai, artinya ketiga
pecahan tersebut mewakili bilangan yang sama.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara


melakukan wawancara dengan guru kelas IV di Mis Amanah ditemukan
permasalahan pada pembelajaran matematika. Masalah yang ditemukan yaitu
siswa kesulitan dalam menghitung pecahan senilai. Hal ini dapat dilihat saat
seorang guru melaksanakan proses pembelajaran seringkali dihadapkan pada
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesulitan belajar pada peserta
didiknya. Kesulitan belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yang meliputi; kurangnya kosentrasi peserta didik saat proses pembelajaran,
kurang semangat dalam proses pembelajaran, kurangnya pemahaman
mereka dalam memahami materi pecahan senilai, yang disebabkan oleh
penggunaan media belajar yang tidak sesuai dengan gaya belajar peserta
didik. Hal ini mengakibatkan pembelajaran matematika terkesan sulit oleh
peserta didik. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti menawarkan papan
pecahan senilai sebagai media dalam pembelajaran matematika materi
pecahan senilai atau yang disebut juga pecahan ekuivalen.
Media clique board atau papan pecahan telah lama dikenal di sekolah
dasar sebagai alat yang efektif untuk mengajarkan konsep pecahan (Desrina
dalam Puspita, dkk 2023). Media ini memungkinkan siswa melihat dan
merasakan pecahan secara fisik, sehingga abstraksi matematika menjadi
lebih konkrit (Liza, Rohmah 2022 dalam Puspita, dkk 2023). Penelitian
sebelumnya mengenai penggunaan media dalam pembelajaran matematika
menunjukkan bahwa media nyata seperti tabel pecahan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
Tujuan dari penggunaan media papan pecahan yang ditawarkan oleh
peneliti yaitu dapat membantu siswa untuk memahami materi pecahan
senilai. Media papan pecahan dapat menarik minat siswa untuk belajar
materi pecahan dengan warna-warna yang menarik yang ada pada papan
pecahan senilai yang dimainkan dengan cara ditarik sehingga dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Sehingga dalam
membelajarkan pelajaran matematika materi tentang pecahan siswa tidak
merasa kesulitan lagi dan merasa bosan. Selain itu dengan menggunakan
media papan pecahan ini diharapkan siswa dapat berkontribusi ataupun
terlibat dalam aktif dalam proses belajar.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahn dalam penelitian ini di
rumuskan sebagai berikut:
1. Apa materi atau muatan yang sulit bagi guru dan apa penyebabnya?
2. Bagaimana solusi yang cocok untuk mengatasi kesulitan tersebut?
C. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui materi atau muatan apa yang sulit diajarkan guru di SD
serta penyebabnya
2. Untuk mengetahui soslusi apa yang cocok untuk kesulitan tersebut
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN (ditulis menggunakan font ARIAL, Pt 12, BOLD,
kapital, jarak antar baris 1,15)
Luaran dari kegiatan ini berbentuk 3 hal yaitu: 1) laporan akhir kegiatan, 2)
produk media yang dihasilkan, 3) video tutorial pembuatan media pembelajaran
tematik dengan durasi 7 - 10 menit yang akan dipublikasikan pada media social
youtube.

E. MANFAAT
Manfaat penggunaan media tersebut berkaitan dengan ranah emosional-kognitif
dan psikomotorik
1. Ranah Kognitif yaitu: Media papan pecahan senilai dapat membantu siswa
dalam memahami konsep matematika pecahan dengan cara yang konkret
dan visual. Siswa juga diajak untuk berpikir kritis dan mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah.
2. Ranah Afektif, yaitu Penggunaan media papan pecahan senilai dapat
meningkatkan minat siswa terhadap matematika dengan memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan.
3. Domain psikomotorik, yaitu: Membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan motorik halus siswa dengan menarik garis pecahan yang bernilai
sama atau senilai.
F. METODE PELAKSANAAN
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif.
Menurut Siyoto (Hanannika & Sukartono 2022: 6381) penelitian kualitatif ialah
penelitian yang ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
sudut atau perspektif partisipan. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan berbagai macam strategi yang bersifat interaktif seperti
observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam,
dokumendokumen, teknik- teknik pelengkap. Penelitian kualitatif memiliki dua
tujuan utama yaitu untuk menggambarkan dan mengungkapkan dan tujuan
yang kedua yaitu menggambarkan dan menjelaskan.
Lokasi pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan di MIS AMANAH
kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Nara sumber yang terlibat dalam penelitian ini yakni guru kelas yang juga
sebagai guru mata pelajaran. Pengalaman belajar beliau selama 7 tahun.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Oktober tanggal
16 tahun. Sesuai dengan penelitian ini, dimana peneliti turut wajib dalam
mengkaji lebih dalam terkait penelitiannya yaitu hadir dalam pelaksanaan
observasi dan wawancara di MIS AMANAH.
Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi, melibatkan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah dasar. Fokus utama adalah mengidentifikasi kebutuhan desain media
pembelajaran yang efektif untuk mendukung berbagai kegiatan pembelajaran
Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.

G. HASIL DAN PEMBAHASAN


1) Permasalahan yang dialami guru di MIS AMANAH
Melalui wawancara dengan salah satu wali kelas, yaitu wali kelas IV B di MIS
AMANAH, diperoleh beberapa informasi terkait dengan permasalahan
pembelajaran matematika adanya permasalahan kesulitan dari adik-adik kelas IV
B dalam materi pecahan senilai. Permasalahan ini disebabkan dari murid itu
sendiri yang selama proses pembelajaran berlangsung mereka kurang
berkosentrasi dengan materi yang diajarkan oleh guru serta kurang semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan kurangnya
pemahaman mereka dalam memahami materi pecahan senilai. selain itu, hal
tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan media belajar yang tidak sesuai
dengan gaya belajar peserta didik.
Konsentrasi belajar sangat penting dalam setiap proses pembelajaran. Hal
ini dikarenakan konsentrasi merupakan salah satu aspek yang membantu siswa
dalam belajar. Jika siswa tidak mampu berkonsentrasi pada pelajaran yang
sedang berlangsung maka dampaknya akan negatif bagi mereka. Konsentrasi
sangat penting bagi siswa sehingga konsentrasi mereka saat belajar merupakan
syarat bagi mereka untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran matematika, siswa memerlukan konsentrasi untuk memahami isi
dan penjelasan konsep, rumus, dan soal yang diberikan. Hal ini dikarenakan jika
siswa tidak fokus dalam belajar maka siswa akan kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal yang diajukan sehingga akan mempengaruhi hasil
belajar matematikanya (Setyani & Ismah 2018:74).
Menurut Hatiningsih (Itsar, Afiiffaah & Purrani 2023) konsentrasi belajar
merupakan salah satu indikator yang memudahkan siswa mencapai tujuan
belajarnya. Fokus berarti semuanya disimpan dalam penyimpanan terbaik dan
mudah diingat kembali saat kita membutuhkannya. Sangat penting untuk
berkonsentrasi dan belajar selama pelajaran karena konsentrasi memungkinkan
siswa mengabaikan hal-hal di luar pelajaran dan memahami pelajaran. Siswa
harus berkonsentrasi untuk memahami informasi dan instruksi guru. Sejalan
dengan pendapat Riinawati (Itsar,Afifah &Purrani 2023) yang mengatakan
bahwa pentingnya konsentrasi membantu siswa meningkatkan semangat dan
motivasinya untuk lebih menguasai materi yang diberikan dan menjadi lebih aktif
dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan kurangnya kosentrasi siswa serta kurangnya semangat belajar
siswa dipengaruhi oleh penggunaan media yang tidak sesuai dengan gaya
peserta didik sehingga menyebabkan peserta didik tidak semangat dan tidak
kosentrasi dalam mengikuti pelajaran. Salah satu upaya untuk mengalahkan apa
yang terjadi adalah rencana pemanfaatan media dalam proses persekolahan dan
pembelajaran, mengingat keterbatasan media dalam kegiatan ini tidak hanya
menjadi mediator untuk lebih mengembangkan informasi, sikap, dan lain
sebagainya. Namun selain untuk memperluas pemahaman dalam memperoleh
informasi. Dalam kasus tertentu, media juga memiliki kemampuan untuk
mengoordinasikan kemajuan dan memberikan analisis (usman dalam Rani
Sapitri, Rohana & Prasrihamni 2022:238). Dengan melibatkan media dalam
pembelajaran akan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan
tidak terkesan membosankan bagi siswa, sehingga siswa lebih tertarik dan
terpacu dengan gambaran yang akan disampaikan oleh pengajar. Siswa akan
lebih bersemangat dalam belajar dan dapat menjelaskan dan mengembangkan
ide-ide yang diperkenalkan. teoritis dan meningkatkan asimilasi pembelajaran.
Penggunaan berbagai media dalam proses dalam proses pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting. Peran media memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan dalam membuat proses pembelajaran menjadi lebih
efektif, efisien dan praktis (Fauziah & Fitriyani dalam Khoreunnisa & Fitriyani
2023). Media pembelajaran sangat penting untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran agar peserta didik mampu memahami apa yang disampaikan ole
guru. Selain itu penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan
semangat serta kosentrasi dari peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Namun,
penting bagi guru untuk memilih media pembelajaran yang dapat
membangkitkan semangat serta kosentrasi muridnya. Oleh karena itu guru
harus mampu ataupun terampil dalam memilih media pembelajaran.
Sebagaimana disinggung oleh Kustandi (Rani Sapitri, Rohana & Prasrihamni
2022), media pembelajaran adalah suatu metode untuk menghadapi proses
pengajaran dan pembelajaran. Mengingat jumlah media yang sangat banyak,
para pendidik harus memiliki kemampuan untuk mencoba memilihnya dengan
hati-hati agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dalam mengajar dan belajar
berhasil, kata media pembelajaran secara rutin diganti dengan istilah-istilah
seperti bahan pembelajaran (Informative Materials), korespondensi visual
(General media Correspondence), panduan visual (Visual Training), bantuan
dan media logis. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu
strategi guru untuk selalu berfikir mengahadakan variasi media dan memberikan
perhatian serius melalui media audio visual yang basisnya dapat memusatkan
perhatian siswa saat belajar (Sari dkk dalam Rani Sapitri, Rohana &
Prasrihamni 2022)
Berdasarkan hal di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa agar proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka guru perlu
membuat siswa merasa semangat dan kosenterasi dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik belajar peserta
didik. Meningat bahwa media pembelajaran sangat banyak maka penting bagi
guru untuk memilih media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat
dan kosenterasi peserta didik agar mereka dapat memahami materi pelajaran
dengan baik.

2) Solusi mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media


puzzle untuk meningkatkan semangat dan kosentrasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran matematika
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti menawarkan media papan
pecahan untuk membantu siswa memahami materi pecahan senilai.
Puzzle adalah permainan yang berbentuk puzzle yang meliputi potongan
papan berisi gambar atau kata yang harus disusun terlebih dahulu hingga
membentuk suatu pola yang utuh (Tsani & Indrawati dalam Lestari & Wahyudi
2023). Media ini memungkinkan siswa berpikir aktif, menganalisis masalah, dan
mencari solusi. Media ini juga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar
matematika.

Namun tidak semua siswa dapat berkonsentrasi saat belajar.


Pad0a bagian ini anda menguraikan hasil analisis kebutuhan guru
terhadap media pembelajaran berdasarkan data yang telah anda peroleh
melalui hasil wawancara. Pendeskripsian anda terhadap kebutuhan harus
jelas disertai dengan referensi mutakhir yang diperoleh dari artikel-artikel hasil
penelitian yang telah dipublikasikan di dalam jurnal (bukan skripsi). Referensi
harus menggunakan referensi terbaru 5 tahun terakhir (70% harus berbahasa
inggris).
Jika dalam bagian pembahasan ini terdapat table, maka nama tabel
diletakkan rata tengah pada bagian atas table. Judul tabel diketik BOLD, 11 pt, isi
tabel 11 pt, spasi 1. Contoh pembuatan table:
Tabel 1.1
Daftar Gambar Yang Digunakan
No Nama Keterangan Keterangan Keterangan
Jika terdapat gambar/ foto maka nama/ judl foto diletakkan dibawah gambar
atau foto, centered, 11 pt, BOLD. Contoh:

Gambar 1. Baliho Selamat Datang


2) Solusi Yang Anda Tawarkan
Pada bagian ini anda menguraikan solusi yang anda tawarkan terhadap
masalah yang anda temukan atau telah anda analisis sebelumnya dan tersurat
pada bagian hasil analisis anda. Solusi yang ditawarkan harus diuraikan secara
jelas, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan. Sertakan juga alasan mengapa
anda memilih solusi tersebut dan didukung oleh referensi mutakhir yang
menguatkan ide anda.

Panjang bagian Hasil dan m Pembahasan ini minimal 5000 kata atau sekurang-
kurangnya 4 halaman.
H. DAFTAR RUJUKAN (ditulis menggunakan font ARIAL, Pt 12, BOLD, kapital,
jarak antar baris 1,15)
1. Anda wajib menulis referensi WAJIB MENGGUNAKAN APLIKASI MENDELEY,
APA style (American Psycological Association).
2. Daftar rujukan minimal 30 referensi dengan 80%
3. diantaranya diambil dari jurnal ilmiah, ditulis dengan font 11 pt, spasi 1.
4. Jika nama penulis terdiri dari lebih dari 1 kata, maka kata paling depan ditulis dan kata
berikutnya ditulis huruf depannya saja dan disingkat.
5. Jangan lupa dirapikan (rata kiri-kanan, bentuk huruf).
Contoh Penulisan.
Referensi dari Jurnal Ilmiah:
Sucipto, L., & Syaharuddin, S. (2018). Konstruksi Forecasting System Multi-Model
untuk pemodelan matematika pada peramalan Indeks Pembangunan Manusia
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi,
4(2), 114. https://doi.org/10.26594/register.v4i2.1263
Referensi dari Buku:
Siregar, Syofian. (2013). Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Bumi Aksara.
Kadariah, dkk (2023). The Role of Islamic Religious Education Teacher In
Anticipating The Use of Social Media Among Students In State Elementary
Schools (SD) In Subulussalam City: Abdurrauf Journal Of Islamic Studies (Arjis),
2(2),135-148

Ramlah,dkk (2022). Fun Math Learning For Elementary School Students Through
Interactive Puzzle Media. SJME: Supremum Journal of Mathematics Education, 6,
(1), DOI: 10.35706/sjme.v6i`1.5775

(Rasyidah, dkk 2023. Analisis Pembelajaran Matematika Materi Bangun


Ruang Disekolah Dasar: Systematic Literature Review Jurnal: Seminar
Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian E-Issn: 2776-5105)

Dewanti & Amelia 2023). Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis


Dengan Menggunakan Media Papan Pecahan Bagi Siswa Kelas IV C SDN
Mekarjaya 13 Depok. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5 (1) E-ISSN: 2685-
936X dan P-ISSN: 2685-9351

Zahra & Sundi, 2023). Pengaruh Media Papan Domino (Garis Bilangan)
Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Iv. Pendas : Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, 08 (02), 2548-6950

Puspita, V., Zuwendi, W. J., Alfiyandri, & Dewi, I. P. (2023). Fraction Board
Design to Stimulate the Elementary School Students’ Critical Thinking
Ability Regarding Fraction. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(10), 8308–
8313. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i10.5445
Puspitasari. P, Murtono and Mulyani. (2023). Development of Kalibataku
Fraction Board Media to Improve Student Learning Results and Interest
in Fraction Material. Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 13 (2), 99-109.

Alfiani, dkk (2023). Peningkatan pemahaman konsep matematis pada materi


pecahan dengan menggunakan model Course Review Horay (CRH)
berbantuan media puzzle pada siswa kelas IV SD: Journal Elementary
Education, 06,(01).
(Nisem (2020:88). Upaya Peningkatan Keterampilan Menghitung Pecahan
Senilai Menggunakan Media Puzzle. vol.2.No.1).

Hanannika & Sukartono 2022. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis TIK


pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu DOI :
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3269

Setyani & Ismah 2018. Analisis Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa Dalam
Proses Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Hasil Belajar. Jurnal : Seminar
Nasional Pendidikan Matematika. Vol. 01

Itsar, Afifah, & Purrani, (2023). Analisis Konsentrasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika. Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan
Matematika, 261-266

Khoreunnisa & Fitriyani 2023. Development of Counting Dakotika Media to


Improve Understanding Multiplication Concepts in Class II Elementary School.
Education Achievment: Journal of Science and Research Volume 4 Issue 2.s

Anda mungkin juga menyukai