MK. PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
PRODI PGSD
Skor Nilai :
Puji serta syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan Critical Jurnal Review ini dapat diselesaikan. Tugas ini
diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD dengan
judul jurnal utama “Pengembangan multimedia interaktif penjumlahan pada bilangan bulat
untuk siswa kelas IV sekolah dasar”.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Elvi Mailani,S.Si.,M.Pd/
Nurhudayah, S.Pf., M.Pd sebagai dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing dan
mengajari kami. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman
atas dukungannya sehingga terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis berharap agar Critical Jurnal Review ini dapat bermanfaat bagi semua orang.
Artikel Pembanding
1.Judul Artikel : Jurnal Pendidikan
2. Nama Journal : PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN
PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IV SEKOLAH
DASAR
3. Edisi Terbit : 2017
4. Penulis : Dyah Tri Wahyuningtyas
5. Kota Terbit : Malang
6. Nomor Issn : e-ISSN: 2527-6891
7. volume Jurnal : Volume 2 Nomor 12
8. Alamat Situs :
https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&q=jurnal+pembelajaran+bilangan+bu
lat+di+sekolah+dasar&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DZQzhwTqpu6
kJ
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam penggunaan media
pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang merespon perkembangan
teknologi yaitu multimedia interaktif. Multimedia merupakan perpaduan atau
kombinasi dua atau lebih jenis media yang dikendalikan oleh komputer sebagai
penggerak dari keseluruhan gabungan media itu yang secara bersama-sama
menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran (Arsyad, 2014). Multimedia
interaktif yaitu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga
pengguna dapat melakukan navigasi dan berinteraksi (Daryanto, 2013; Sanjaya,
2014). Multimedia interaktif memiliki beberapa keunggulan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di sekolah.
Pertama, penggunaan multimedia interaktif menunjang proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Hakim & Windayana, 2016;
Pravitasari & Yulianto, 2018; Setiawati, 2016).
Sistem interaktif dalam multimedia memfasilitasi pembelajaran yang
mendalam dengan secara aktif melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran (Evans & Gibbons, 2007). Kedua, multimedia interaktif yang
diintegrasikan dalam pembelajaran mengubah persepsi siswa terhadap materi
pembelajaran yang dianggap sulit sehingga menjadikan siswa senang dan
termotivasi belajar (Hakim & Windayana, 2016; Muthulakshmi & Veliappan,
2016). Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif memberikan pengaruh
positif terhadap pembentukan minat belajar siswa (Paseleng & Arfiyani, 2015).
Penggunaan program atau metode pembelajaran yang disempurnakan dengan
multimedia dapat efektif dalam mendapatkan perhatian siswa, terutama ketika
karakter kartun digunakan (Nusir, Alsmadi, Al-Kabi, & Sharadgah, 2013).
Ketiga, pembelajaran menggunakan multimedia interaktif membantu siswa
memahami konsep matematika (Aris, Ilma, Putri, & Susanti, 2017; Novitasari,
2016). Kemampuan multimedia interaktif dalam meningkatkan pemahaman
konsep ini terkait dengan penggunaan animasi yang membantu siswa
memvisualisasikan konsep matematika yang abstrak sehingga meningkatkan
cara berpikir siswa (Salim & Tiawa, 2015). Selain itu, penggunaan efek animasi
dalam multimedia interaktif dapat memfasilitasi proses kognitif sehingga
meningkatkan kemampuan belajar siswa (Luzón & Letón, 2015).
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukan daya pikir manusia. Matematika perlu dibelajarkan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan
kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan berkerjasama (BSNP: 2006). Untuk mencapai kompetensi tersebut
diperlukan proses belajar mengajar yang maksimal. Salah satunya dicapai dengan
pemberian soal-soal non rutin seperti open endeed dan problem possing.
Pengajuan masalah (problem possing) dapat merangsang peningkatan
matematika siswa karena siswa perlu membaca suatu informasi yang diberikan
dan mengomunikasikan pertanyaan tersebut secara verbal maupun tertulis. Untuk
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif pada siswa harus
dimulai sejak dini agar mereka terbiasa memecahkan masalah yang akan sangat
berguna dalam kehidupannya. Bilangan adalah salah satu aspek yang
dikembangkan pada mata pelajaran matematika di tingkat sekolah dasar.
Pengenalan bilangan dimulai dari pengenalan bilangan asli, bilangan cacah, dan
kemudian bilangan bulat.
Terkait dengan pembelajaran bilangan bulat, siswa kelas IV SDN Kotalama
1 Malang masih mengalami kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan yang melibatkan bilangan bulat negatif serta kesulitan dalam
membandingkan dua bilangan bulat. Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan
suatu langkah-langkah penanaman konsep yang membimbing siswa untuk
menemukan sendiri makna dari bilangan bulat negatif dan menghubungkannya
dengan bilangan asli yang telah mereka pelajari sebelumnya. Dengan demikian
siswa akan dapat memahami dengan betul dan tidak hanya sekedar menghafal.
Faktor inilah yang biasanya sering diabaikan dalam membuat sebuah bahan ajar.
B. Deskripsi Isi
Jurnal utama
Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam penggunaan media
pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang merespon perkembangan
teknologi adalah multimedia interaktif. Penelitian pengembangan ini bertujuan
untuk menghasilkan multimedia interaktif yang layak digunakan sebagai media
pembelajaran matematika materi penjumlahan pada bilangan bulat untuk siswa
kelas IV. Metode penelitian menggunakan model pengembangan Lee & Owens
yang terdiri dari empat tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan, dan
evaluasi. Media yang telah dikembangkan dievaluasi oleh ahli materi dan ahli
media untuk mengetahui kelayakannya. Setelah dinyatakan layak oleh ahli materi
dan ahli media, media diujicobakan kepada siswa sebanyak tiga kali melalui
evaluasi satu lawan satu, evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi lapangan.
Hasil evaluasi satu lawan satu termasuk dalam kategori sangat baik, hasil
evaluasi kelompok kecil termasuk dalam kategori baik, dan hasil evaluasi
lapangan termasuk dalam kategori sangat baik. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan pada tahap analisis yaitu observasi dan wawancara, sedangkan
pada tahap evaluasi berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
hasil uji kelayakan materi termasuk dalam kategori sangat baik, (2) hasil uji
kelayakan media termasuk dalam kategori baik, dan (3) hasil uji kelayakan
pengguna termasuk dalam kategori baik sehingga multimedia interaktif layak
digunakan sebagai media pembelajaran matematika materi penjumlahan pada
bilangan bulat untuk siswa kelas IV.
Jurnal pembanding
Permasalahan yang sering dialami siswa sekolah dasar yaitu kesulitan dalam
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan
bulat negatif. Penggunaan buku paket dari pemerintah dan LKS hanya memuat
soal-soal rutin yang hanya mengembangkan pengetahuan dan kecepatan siswa
dalam berhitung tetapi belum mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan
kreatif mereka. Dampak dari penggunaan bahan ajar tersebut siswa kesulitan
dalam memahami materi bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV Sekolah Dasar. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas dengan
subjek penelitian yaitu 20 siswa kelas IVB SDN Kotalama 1 Malang. Produk
penelitian ini berupa rancangan pembelajaran dengan menggunakan modul
pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan
CTL.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan modul pembelajaran penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa kelas IV SDN Kotalama 1 Malang dengan presentase
keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti tercapai pada siklus II yaitu
persentase ratarata skor hasil tes akhir meningkat dari 70% menjadi 85%, hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa semakin baik.
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
Kelemahan
1.Penulisan tidak diberi wrna sehingga terkesan membosankan
2. Kedua jurnal tidak disertai biografi penulis.
3. jurnal pembanding tidak disertai gambar sehingga kurang menarik perhatian
pembaca.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada jurnal utama dapat disimpulkan sebagai berikut, berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan pengembangan multimedia interaktif penjumlahan pada
bilangan bulat untuk siswa kelas IV sekolah dasar maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: (1) prosedur pengembangan melalui empat tahap yaitu analisis,
desain, pengembangan, dan evaluasi; (2) hasil uji kelayakan materi termasuk dalam
kategori sangat baik, hasil uji kelayakan media termasuk dalam kategori baik, dan
hasil uji kelayakan pengguna termasuk dalam kategori baik sehingga media layak
digunakan sebagai media pembelajaran matematika materi penjumlahan pada
bilangan bulat untuk siswa kelas IV SD.
Sedangkan pada jurnal pembanding dapat disimpulkan sebagai berikut,
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan modul
pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan pendekatan CTL
untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas IV sekolah dasar dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan modul terdiri dari 4 tahap yaitu: (1)
Tahap awal, guru mengarahkan siswa mengerjakan cek kemampuan awal pada
bagian awal modul untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan pengetahuan pada
materi sebelumnya. (2) tahap inti, guru membimbing siswa untuk mengerjakan
kegiatan yang ada pada modul pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Pada tahap ini guru sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa dalam
memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan dan tanpa
media chip berwarna yang ada pada modul. (4) Tahap akhir, guru bersama siswa
membahas kegiatan modul yang telah dikerjakan serta membimbing siswa untuk
memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat yang telah dilaksanakan.
Penggunaan modul pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas
IV SDN Kotalama 1 Malang dengan presentase peningkatan pemahaman konsep
adalah sebagai berikut: Pada pencapaian kriteria keberhasilan dari ulangan harian
ditunjukkan pada persentase rata-rata skor hasil ulangan harian meningkat dari 70%
menjadi 85%; hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa semakin baik.
B. Rekomendasi/Saran
Saran bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran matematika dimana
guru perlu mengembangkan bahan ajar pembelajaran dalam bentuk modul
pembelajaran inovatif serta penggunaan media pembelajaran untuk membantu
pemahaman konsep matematika yang disesuaikan dengan materi dan kondisi sosial
siswa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran untuk peneliti selanjutnya
hendaknya dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang proses
pembelajaran menggunakan modul pembelajaran dengan pendekatan yang berbeda
yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa.
DAFTAR PUSTAKA