Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK. PENDIDIKAN
MATEMATIKA KELAS
TINGGI
PRODI S1 PGSD-FIP

Skor Nilai:

IMPLEMENTASI HOTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD/MI KELAS 6


(Fuaddilah Ali Sofyan dan Agela Ingries Fihtanti)

Nama Mahasiswa : Ratih Ayu Mustika Sari

NIM : 1193311072

Kelas : H Ekstensi PGSD 2019

Dosen Pengampu : Andri Kristianto Sitanggang, S.Pd., M.Pd.,

Mata Kuliah : Pendidikan Matematika Kelas Tinggi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review yang
membahas tentang “IMPLEMENTASI HOTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
SD/MI KELAS 6”. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dosen yang
membimbing mata kuliah ini dan memberi kesempatan untuk memaparkan hasil pemikiran
(kritikan) penulis. Sebagai manusia biasa tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2021

Ratih Ayu Mustika Sari


NIM : 1193311072
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita
memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi informasi yang
terkandung di dalamnya.

Oleh karena itu, penulis membuat Critical Journal Review ini untuk mempermudah pembaca
dalam memilih buku referensi.Selain itu, salah satu faktor yang melatarbelakangi penulis
mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari sebuah buku.

B. Tujuan Penulisan CJR

Critical Journal Review ini bertujuan :

1. Mengulas isi sebuah Jurnal.


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam Jurnal.
C. Manfaat CJR
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Matematika Kelas Tinggi
2. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
3. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari Jurnal
4. Menambah wawasan penulis tentang Implementasi HOTS Pada Pembelajaran
Matematika SD/MI Kelas 6
5. Melatih penulis berpikir kritik.
D. Identitas Jurnal
No Identitas Artikel Jurnal Utama Jurnal Pembanding
1. Judul Artikel Implementasi Hots Pada Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika SD/MI Pembelajaran Matematika
Kelas 6 berbasis Android untuk Siswa
SD/MI Kelas IV

2. Nama Jurnal Jurnal Guru Kita Jurnal Madrasah Ibtidaiyah

3. Edisi Terbit 2019 2017

4. Pengarang Artikel Fuaddilah Ali Sofyan dan Agela Hamdan Husein Batubara
Ingries Fihtanti

5. Penerbit UIN Raden Fatah Palembang Universitas Islam Kalimantan


MAB Banjarmasin, Indonesia

6. Kota Terbit Palembang Banjarmasin

7. Nomor ISSN p-ISSN : 2548-883X || e-ISSN : ISSN: 2476-9703


2549-1288

8. Volume dan Vol. 4 No. 1 dan 18-26 halaman Vol. 3 No. 1 dan 12-27 halaman
Halaman

9. Alamat Situs https://jurnal.unimed.ac.id/2012/in https://ojs.uniska-


dex.php/jgkp/article/view/16241/1 bjm.ac.id/index.php/jurnalmualli
2663 muna/article/view/952/804
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. PENDAHULUAN
Pembelajaran abad 21 telah membuat kita untuk menyikapi tuntunan zaman yang
semakin kompetitif, adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan 4 hal Critical Thinking
dan Problem Shoving, Creativity dan Innovation, Communication, and Collaboration.
Peserta didik dituntut untuk berpikir kritis, berusaha untuk memberikan penalaran yang
masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, kemampuan yang
dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan. memiliki kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang
lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.kemampuannya
dalam kerjasamaberkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain,menghormati perspektif
berbeda, dan peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan
multimedia.
Pendidikan di indonesia cukup rumit untuk di kembangkan apalagi peserta didik
yang belum diajarkan dengan pola pembelajaran yang berpikir tingkat tinggi. Pendidikan
adalah pilar yang sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa. Tanpa pendidikan
yang memadai suatu bangsa sulit berkembang dan bahkan akan terus terpuruk dalam
percaturan perkembangan global maupun internasional. Oleh karena itu, bila suatu
bangsa ingin maju maka sektor pendidikan harus menjadi prioritas paling utama. Maka
setiap komponen yang bertugas membangun bangsa harus memiliki pola pikir yang sama
yang mengarah pada pembangunan mental berpendidikan. Maka dari itu di dalam
kurikulum 2013 telah adanya HOTS.
B. DESKRIPSI ISI
Berdasarkan data diatas maka guru dituntut untuk menerapkan pola pembelajaran
yang seperti create, evaluate, dan analyze (kreasi, evaluasi, analisis) bagian dari HOTS.
Tetapi yang Apply, understand, remember (menerapkan, memahami, dan mengingat)
bagian dari LOT. Dimana peserta didik diajarkan untuk berpikir tingkat tinggi dan
berbasis aktivitas. Bukan hal yang mudah bagi guru untuk menerapkannya selain guru
untuk benarbenar menguasai materi tetapi guru juga harus memiliki strategi
pembelajaran, serta dihadapkan dengan lingkungan intake siswa yang sulit diajarnya.
C. HASIL
Pembelajaran HOTS dapat membangkitkan siswa dalam pelajaran matematika
karena kegiatan pembelajaran berbasis HOTS memberikan pemahaman yang utuh,
bermakna, dan berkesan. Serta dapat mengembangkan keterampilan yang kognitif-sosial
selain memahami materi juga dapat mengembangkan nilai-nilai karakter yang muncul
seperti komunikasi, toleransi, kerja sama, dan menghargai pendapat orang lain
merupakan bagian dari aspek sosial HOTS.
Pembelajaran yang melibatkan siswa dimana pada menimplementasikan
kurikulum 2013 adalah pembelajaran aktif dimana para peserta didik harus terlibat dalam
pembelajaran dalam bentuk aktivitas fisik maupun dalam bentuk aktivitas siswa untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan dan agar lebih mudah memahami dalam
pembelajaran terumata pembelajaran matematika berbasis HOTS, umpaan balik terhadap
siswa dimana siswa harus merespon pembelajaran dengan cara baik sehingga proses dan
hasil belajar peserta didik harus diberikan respon umpan balik kepada mereka.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Jurnal

JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING

Tujuan Untuk mendeskripsikan implementasi Untuk menghasilkan media pembelajaran


Penelitian pembelajaran berbasis High Order matematika berbasis android untuk siswa
Thinking Skills (HOTS) di sekolah SDN SD/MI dengan melibatkan pakar pada
25 Palembang. Yang mana telah kita proses pengembangan dan penilaian
ketahui pada kurikulum 2013 itu produknya.
mewajibkan untuk menerapkan
pembelajaran berbasis HOTS karena
pembelajaran HOTS ini sangatlah
penting untuk peserta didik terutama
anak SD.

Subjek peserta didik kelas 6 sekolah dasar siswa kelas IV SD/ MI

Penelitian

Assesment Teknik pengumpulan data dalam Teknik pengumpulan data dilakukan


Data penelitian ini merupakan penelitian dengan teknik angket untuk guru dan siswa
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. , dan dokumentasi.
dan data dikumpulkan dengan pedoman
wawancara, lembar observasi, dan
dokumentasi.

Kata Kunci HOTS, Peserta Didik. Media Pembelajaran Android, Matematika,


SD / MI

Latar Pembelajaran abad 21 telah membuat Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah


Belakang kita untuk menyikapi tuntunan zaman merupakan jenjang awal untuk
dan Teori yang semakin kompetitif, adapun menanamkan konsep dasar bagi anak,
pembelajaran abad 21 mencerminkan 4 sehingga konsep-konsep yang diterima
hal Critical Thinking dan Problem anak sebagai pembuka daya pikirnya dalam
Shoving, Creativity dan Innovation, menghadapi jenjang berikutnya. Sesuai
Communication, and Collaboration. dengan sifat materi pelajaran matematika
Peserta didik dituntut untuk berpikir bersifat abstrak, maka pembelajaran
kritis, berusaha untuk memberikan matematika harus sesuai dengan tingkat
penalaran yang masuk akal dalam perkembangan diri anak (Waskito, 2014).
memahami dan membuat pilihan yang Dalam hal ini, guru sebagai ujung tombak
rumit, kemampuan yang dimilikinya atau direktur pendidikan bertugas
untuk berusaha menyelesaikan menyiapkan lingkungan dan fasilitas
permasalahan. memiliki kemampuan belajar yang menarik dan mendukung
untuk mengembangkan, melaksanakan, perkembangan potensi dan akhlak peserta
dan menyampaikan gagasan-gagasan didik.
baru kepada yang lain, bersikap terbuka
Pembelajaran matematika sebagai salah
dan responsif terhadap perspektif baru
satu mata pelajaran MI/SD memiliki peran
dan berbeda.kemampuannya dalam
penting dalam memenuhi kebutuhan hidup
kerjasamaberkelompok dan
siswa. Tujuan pembelajaran matematika di
kepemimpinan, beradaptasi dalam
sekolah menurut Permendiknas No. 22
berbagai peran dan tanggungjawab,
tahun 2006 meliputi hal berikut: 1)
bekerja secara produktif dengan yang
Memahami konsep matematika,
lain,menghormati perspektif berbeda,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
dan peserta didik dituntut untuk
mengaplikasikan konsep atau algoritma
memahami, mengelola, dan menciptakan
secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam
komunikasi yang efektif dalam berbagai
pemecahan masalah; 2) Menggunakan
bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan
pemahaman pada pola dan sifat,
multimedia.
melakukan manipulasi matematika dalam
HOTS adalah Higher Order Thinking membuat generalisasi, menyusun bukti,
Skills yang artinya kemampuan berpikir atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
tingkat tinggi.Istilah ini pertama kali matematika; 3) memecahkan masalah yang
muncul sebagai salah satu buah pikir meliputi kemampuan memahami masalah,
seorang psikolog pendidikan Amerika, merancang model matematika,
Benjamin Samuel Bloom. Salah satu menyelesaikan model dan menafsirkan
kontribusi beliau untuk pendidikan terbit solusi yang diperoleh; 4)
pada tahun 1956 melalui buku Mengkomunikasikan gagasan dengan
Taxonomy of Educational Objectives simbol, tabel, diagram, atau media lain
(Taksonomi Tujuan Pendidikan) yang untuk memperjelas keadaan atau masalah;
intinya menjelaskan bahwa tujuan 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
pendidikan memiliki tiga aspek utama matematika dalam kehidupan, yaitu
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan
David Reading Krathwohl, seorang minat dalam mempelajari matematika,
psikolog pendidikan dari Amerika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
bersama dengan Lorin W. Anderson pemecahan masalah (Lidinillah, 2008).
pada tahun 2000.
Dalam rangka mendukung penggunaan
embelajaran HOTS dapat TIK di kelas/ sekolah maka perlu
membangkitkan siswa dalam pelajaran dilakukan tiga hal, yaitu: 1) siswa dan guru
matematika karena kegiatan harus memiliki akses teknologi digital dan
pembelajaran berbasis HOTS internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga
memberikan pemahaman yang utuh, pendidikan guru, 2) harus tersedia materi
bermakna, dan berkesan. Serta dapat yang berkualitas, bermakna, dan dukungan
mengembangkan keterampilan yang kultural bagi siswa dan guru, dan 3) guru
kognitif-sosial selain memahami materi harus memiliki pengetahuan dan
juga dapat mengembangkan nilai-nilai keterampilan menggunakan alat-alat dan
karakter yang muncul seperti sumber-sumber digital untuk membantu
komunikasi, toleransi, kerja sama, dan siswa mencapai standar akademik.
menghargai pendapat orang lain Penelitian dan pengembangan ini adalah
merupakan bagian dari aspek sosial salah satu upaya memproduksi sebuah
HOTS. Implementasi pembelajaran media pembelajaran matematika berbasis
berbasis HOTS di SD N 25 Palembang android yang dapat digunakan siswa secara
sesuai tuntunan kurikulum 2013 perlu mandiri di rumahnya sebagai pendukung
ditinjau efektivitasnya. Hal ini bertujuan pembelajaran di kelas. Produk tersebut
untuk memperoleh data yang akurat diproduksi melalui kegiatan penelitian
terkait dengan kelemahan dan faktor bertujuan untuk memastikan bahwa media
pendukung serta terkait dalam yang dihasilkan telah memenuhi syarat-
perumusan dan pengawasan kebijakan syarat yang ditetapkan. Oleh karena itu,
sebagai upaya optimalisasi. Dan fokus masalah penelitian ini adalah:
mencegah mengatasi kelemahan Bagaimana bentuk media pembelajaran
implementasi HOTS khusus nya pada matematika berbasis Android pada MI/SD
anak kelas 6 SD. yang yang layak digunakan di SD
berdasarkan penilaian ahli media atau
reviewer dan siswa MI/SD.

Metode Penelitian kualitatif adalah penelitian Penelitian dan pengembangan (research


Penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan and development) sebagai jenis penelitian
maksud menafsirkan fenomena yang ini bertujuan untuk menghasilkan produk
terjadi dan dilakukan dengan jalan yang baru melalui proses pengembangan yang
melibatkan berbagai metode yanga ada. terintegrasi dengan kegiatan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk Jenis penelitian yang terintegrasi dalam
mendeskripsikan implementasi pengembangan produk ini adalah survei
pembelajaran berbasis HOTS di SD tentang pendapat pakjar dan respon
kelas 6. dari hasil penelitian diperoleh pengguna terhadap produk yang
mengenai implementasi pembelajaran dikembangkan. Pengembangan media
berbasis HOTS di SD N 25 Palembang pembelajaran berbasis Android ini
di kelas 6. terutama yang berhubungan menggunakan model 4D, yaitu: define
dengan perencanaan pembelajaran, (analisis karakteristik pengguna,
pelaksanaan pembelajaran, penilaian kurikulum, dan bahan ajar), design
autentik, faktor pendukung, dan faktor (merancang produk dengan alat dan
penghambat. Karenanya, penelitian ini bahan), develop (penilaian dan revisi), dan
merupakan penelitian deskriptif dengan disseminate (uji coba pada calon
pendekatan kualitatif, beberapa metode pengguna) (Mulyatiningsih, 2014).
yang digunakan, metode deskriptif dan Instrumen yang digunakan untuk
evaluatif. Metode penelitian deskriptif, mengumpulkan data kualitas produk
digunakan dalam penelitian ini untuk adalah: Pertama, Lembar angket berbentuk
menghimpun data tentang kondisi yanga check listy untuk mendapatkan penilaian
ada mencakup: 1. kondisi kelas, 2. dari pakar yang meliputi peer reviewer dan
kompetensi guru, kompetensi kepala guru. Aspek kriteria penilaian media
sekolah, dan karakteristik siswa, 3. pembelajaran berbasis Android yang
kondisi faktor-faktor penghambat dan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1)
pendukung pengembangan pembelajaran aspek penyajian materi, 2) aspek
berbasis HOTS di kelas 6 SD, misalnya kurikulum, 3) aspek kegiatan atau
sarana dan prasana pendukung dan percobaan, 4) aspek evaluasi belajar, 5)
media pembelajaran. Metode evaluatif, aspek keterlaksanaan, 6) aspek kualitas
digunakan untuk mengevaluasi RPP tampilan, 7) aspek kebahasaan, dan 8)
yang dikembangkan guru, pelaksanaan aspek kejelasan kalimat. Kedua, Lembar
pembelajaran, dan penilaian autentik angket berbentuk check list yang
berbasis HOTS. Subjek dalam penelitian digunakan untuk mendapatkan data respon
ini di SD N 25 Palembang yang siswa. Aspek kriteria respon siswa yang
meliputi: Peserta didik kelas 6 dan guru. dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
Pengumpulan data-data di lapangang 1) Kemudahan pemahaman terhadap
menggunakan beberapa teknik, pelajaran, 2) Kemandirian belajar, 3) Minat
observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap media pembelajaran berbasis
deangan triangulasi data, triangulasi Android, 4) Kemanfaatan media, dan 5)
sebagai gabungan atau kombinasi Kemudahan dalam penggunaan. Ketiga,
berbagai metode yang dipakai untuk Dokumentasi dari berbagai dokumen yang
mengkaji fenomena yang saling terkait diperlukan dalam penelitian ini, seperti:
dari sudut pandang dan perspektif yang ruang lingkup materi geometri di MI/SD,
berbeda. Analisis data kualitatif Data guru dan siswa yang akan dilibatkan
penelitian ini sesudah pengumpulan data. dalam penelitian ini. Teknik analisis data
Adapun tahap-tahap analisis data uji kualitas produk bertujuan untuk
kualitatif adalah : 1. Reduksi data mengetahui kualitas media pembelajaran
Reduksi data adalah stuktur atau menggunakan media pembelajaran berbasis
peralatan yang memungkinkan kita android berdasarkan tanggapan ahli materi
untuk memilah, memilih, memusatkan dan ahli media dan kelompok reviewer
perhatian, dan menyederhanakan data. 2. yang terdiri dari teman sejawat (peer-
Sajian deskripsi data 3. reviewer) yaitu 3 orang dosen dan 2 orang
Penyimpulan/penarik simpulan 4. guru MI/SD. Setelah itu, dilakukan juga
Pengumpulan data teknik analisis data uji coba terbatas
kepada siswa MI/SD yang bertujuan untuk
mengetahui efektifitas media pembelajaran
berbasis android berdasarkan respon
mereka. Respon siswa MI/SD terhadap
media pembelajaran berbasis Android
dianalisis dengan analisis deskriptif.

Langkah Terdapat 4 hal yang dilakukan dalam Berdasarkan desain penelitian dan
Penelitian penelitian ini antara lain : perencanaan, pengembangan yang sudah dikemukakan,
penilaian, pelaksanaan, dan faktor maka pengembangan media pembelajaran
penghambat dan pendukung berbasis Android ini dilakukan dalam
implementasi. Hasil penelitian dapat di empat tahapan pengembangan (model 4D),
jabarkan sebagai berikut : yaitu: a. Analisis Karakteristik Pengguna,
Kurikulum, dan Bahan Ajar (Define)
Perencanaan pembelajaran Terjadi
Sasaran analisis yang dilakukan adalah
transfer pengetahuaan secara efektif
karakteristik peserta didik, perangkat dan
antara guru dan peserta didik. Proses
bahan ajar yang tersedia, dan skill tenaga
yang berisi sebagai penentuan status
pengajar. Adapun hasil yang ditemukan di
awal dari pemahaman peserta didik serta
lapangan adalah: 1) Sebagian siswa kurang
perumusan perencanaan yang diberikan
berminat dalam belajar matematika ini hal
guru melalui media-media yang ada,
ini dikarenakan siswa berpikiran bahwa
buku sebagai referensi, LKS sebagai
matematika itu adalah pelajaran yang sulit.
latihan soal, dan papan tulis sebagai alat
2) Hampir semua siswa bisa menggunakan
media. Efektif memungkinkan suasana
perangkat Smarphone Android untuk
belajar, maka peserta didik akan
bermain game dan menonton video 3)
melakukan kegiatan atau prilaku belajar
Siswa sering menghabiskan waktunya
yang efektif dengan cara berdiskusi di
bermain Smartphone Android 4) Media
kelas dan di buat kelompok-kelompok
kecil didalam kelas dengan mengerjakan pembelajaran matematika berbasis Android
soal yang ada di LKS. Serta guru sebagai yang sesuai dengan kurikulum 2013 masih
fasilitator dan pengawas, berkeliling sulit ditemukan di sekolah 5) Belum
melihat kinerja siswa dalam banyak guru yang memiliki kemampuan
berkelompok secara tim. Guru juga dalam membuat media pembelajaran
membantu peserta didik dalam matematika berbasis Android 6) Salah satu
penyesaian suatu masalah atau pokok materi pelajaran matematika yang cocok
pikiran mereka yang mengalami jalan diajarkan menggunakan media
untuk diselesaikan. Guru telah pembelajaran Android adalah materi
menerapkan pembelajaran HOTS pada bangun datar di kelas 4. Hal tersebut
anak kelas 6 di SD N 25 Palembang dikarenakan materi ini melibatkan banyak
dengan cara berdiskusi serta objek visual terkait karakteristik dan teknik
mengerjakan tugas latihan untuk berpikir mengukur bangun datar (Sembiring, 2017).
lebih ke analisis, evaluasi, dan b. Merancang Produk dengan Alat dan
mengkreasi jawaban. dalam Bahan (Design) Dalam mendesain produk
mengerjakan soal-soal yang ada di LKS media pembelajaran matematika berbasis
dalam kategori Baik. android dilakukan beberapa tahapan, yaitu:
a) Memetakan kompetensi dasar dan tujuan
Pelaksanaan Pembelajaran Dalam
pembelajaran, b) Menentukan alat
melakukan pelaksaan pembelajaran
penilaian, c) Menyusun bangunan materi,
tentunya guru harus mempersiapkan
dan d) mendesain model alur berpikir
RPP, LKS serta mediamedia
program media pembelajaran atau dikenal
pembelajaran yang menarik agar siswa
dengan istilah flowchart. Adapun flowchart
tertarik untuk belajar aktif. Dalam
media pembelajaran yang dikembangkan
melalukan pelaksaan guru juga tentunya
adalah sebagai berikut. 1) Zlengkap
harus melakukan pengelolaan kelas
dengan, judul, nama kitab, halaman, juz,
dengan baik yang dilakukan guru dalam
kota terbit, penerbit dan tahun terbitnya 2)
kurikulum 2013 ialah pengaturan tempat
Mendukung program Internet Sehat untuk
duduk dimana guru harus mensetting
“melawan” serbuan contentcontent yang
tempat duduk siswa sesuai pendekatan
kurang bermanfaat. 3) Menjadi sumber
atau model pembelajaran yang dipilih,
rujukan umat Islam yang terpercaya
suara guru juga menfasilitasi dalam mengingat tidak sedikit website yang
pembelajaran yang volume suara yang menampilkan informasi terkait Islam
cukup bisa didengar dengan baik, namun tidak ditulis oleh orang yang
pembelajaran yang melibatkan siswa memiliki kompetensi.
dimana pada menimplementasikan
c. Penilaian dan Revisi (develop) Setelah
kurikulum 2013 adalah pembelajaran
rancangan produk berhasil dirancang
aktif dimana para peserta didik harus
berdasarkan flowchart dan storyboard yang
terlibat dalam pembelajaran dalam
direncanakan, peneliti melibatkan ahli
bentuk aktivitas fisik maupun dalam
materi matematika dan ahli media untuk
bentuk aktivitas siswa untuk
menilai produk apakah secara rasional
menciptakan suasana yang
memiliki kelayakan untuk digunakan pada
menyenangkan dan agar lebih mudah
khalayak sasaran
memahami dalam pembelajaran terumata
pembelajaran matematika berbasis
HOTS, umpaan balik terhadap siswa
dimana siswa harus merespon
pembelajaran dengan cara baik sehingga
proses dan hasil belajar peserta didik
harus diberikan respon umpan balik
kepada mereka.

Penilaian Autentik Penilaian yang


dilakukan menitikberatkan pada dua
aspek penilaian, yaitu instrumen yang
digunakan dan implementasinya dalam
proses pembelajaran. guru yang mampu
merumuskan penilaian autentik berbasis
HOTS dalam kategori baik dan tingkat
keberhasilan dalam perumusan penilaian
dalam kategori cukup.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat


Hasil Analisis faktor pendukung dan
faktor penghambat implementasi
berbasis HOTS kelas 6 SD N 25
Palembang : Faktor pendukung ialah
sebagai berikut: 1. Sarana dan Prasarana
yang cukup memadai 2. Presepsi guru
yang positif terhadap implementasi
pembelajaran berbasis HOTS 3.
Dukungan dan komitmen dari kepala
sekolah untuk kualitas pendidikan
terutama dalam pembelajaran
matematika berbasis HOTS 4.
Karakteristik siswa yang berada
diperkotaan cendrung lebih aktif dalam
pembelajaran 5. Kualifikasi pendidikan
guru yang memadai. Faktor penghambat
sebagai berikut : 1. Pelatihan dan
pendampingan tentang HOTS masih
minim diperoleh 2. Kurangnya
pemahaman karakteristik dalam berpikir
kritis

Hasil Telah diterapkannya pembelajaran Setelah melakukan pengkajian teori dan


Penelitian berbasis HOTS di kelas 6 SD N 25 hasil penelitian maupun pembahasan, maka
Palembang dan simpulan yang didapat dapat ditarik suatu simpulan sebagai
dari hasil penelitian implementasi berikut: 1) telah dihasilkan sebuah produk
pembelajaran matematika berbasis media pembelajaran matematika berbasis
HOTS sebagi berikut: (1) Ratarata android materi pada bangun datar untuk
tingkat keberhasilan guru dalam siswa kelas IV SD/MI, meliputi
menerapkan dan merumuskan RPP karakteristik proses (analisis, desain
berbasis HOTS dalam kategori baik; (2) produk, pengembangan dan validasi
Rata-rata tingkat keberhasilan desain, revisi desain, dan uji coba produk)
implementasi pembelajaran berbasis dan karakteristik produk (judul,
HOTS keseluruhan berada dalam pendahuluan, pilihan level, simulasi materi,
kategori cukup baik; (3) Rata-rata dan permainan), 2) media pembelajaran
tingkat keberhasila perumusan penilaian matematika berbasis android memperoleh
autentik berbasis HOTS di kelas 6 penilaian dari reviewer, peer reviewer, dan
berada dalam kategori cukup guru SD/MI dengan skor 434 dan
persentase 86,67% yang berarti sangat
baik, 3) respon atau tanggapan siswa kelas
IV SD/ MI terhadap media pembelajaran
matematika berbasis android memperoleh
skor 439 dengan persentase penilaian
87,8%. Nilai tersebut berada pada interval
antara “Setuju dan Sangat Setuju”. Dengan
demikian sesuai batas-batas hasil review
dan tanggapan siswa, produk media
pembelajaran berbasis android dalam
penelitian ini dapat digunakan oleh siswa
SD/MI.

Kesimpulan Telah diterapkannya pembelajaran Setelah melakukan pengkajian teori dan


berbasis HOTS di kelas 6 SD N 25 hasil penelitian maupun pembahasan, maka
Palembang dan simpulan yang didapat dapat ditarik suatu simpulan sebagai
dari hasil penelitian implementasi berikut: 1) telah dihasilkan sebuah produk
pembelajaran matematika berbasis media pembelajaran matematika berbasis
HOTS sebagi berikut: (1) Ratarata android materi pada bangun datar untuk
tingkat keberhasilan guru dalam siswa kelas IV SD/MI, meliputi
menerapkan dan merumuskan RPP karakteristik proses (analisis, desain
berbasis HOTS dalam kategori baik; (2) produk, pengembangan dan validasi
Rata-rata tingkat keberhasilan desain, revisi desain, dan uji coba produk)
implementasi pembelajaran berbasis dan karakteristik produk (judul,
HOTS keseluruhan berada dalam pendahuluan, pilihan level, simulasi materi,
kategori cukup baik; (3) Rata-rata dan permainan), 2) media pembelajaran
tingkat keberhasila perumusan penilaian matematika berbasis android memperoleh
autentik berbasis HOTS di kelas 6 penilaian dari reviewer, peer reviewer, dan
berada dalam kategori cukup Beberapa guru SD/MI dengan skor 434 dan
faktor pendukung dan faktor persentase 86,67% yang berarti sangat
penghambat implementasi pembelajaran baik, 3) respon atau tanggapan siswa kelas
berbasis HOTS dikelas 6, antara lain : a) IV SD/ MI terhadap media pembelajaran
Sarana dan Prasarana yang cukup matematika berbasis android memperoleh
memadai, b) Presepsi guru yang positif skor 439 dengan persentase penilaian
terhadap implementasi pembelajaran 87,8%. Nilai tersebut berada pada interval
berbasis HOTS, c) Dukungan dan antara “Setuju dan Sangat Setuju”. Dengan
komitmen dari kepala sekolah untuk demikian sesuai batas-batas hasil review
kualitas pendidikan terutama dalam dan tanggapan siswa, produk media
pembelajaran matematika berbasis pembelajaran berbasis android dalam
HOTS, d) Karakteristik siswa yang penelitian ini dapat digunakan oleh siswa
berada diperkotaan cendrung lebih aktif SD/MI.
dalam pembelajaran, dan e) Kualifikasi
pendidikan guru yang memadai. Adapun
faktor penghambatnya ialah : a)
Pelatihan dan pendampingan tentang
HOTS masih minim diperoleh, b)
Kurangnya pemahaman kerakteristik
dalam berpikir kritis.

Saran Dari penelitian ini diharapkan lebih Dari penelitian ini diharapkan lebih
mendeskripsikan, menjelaskan serta mendeskripsikan, menjelaskan serta lebih
lebih detail terhadap isi dari pada jurnal detail terhadap isi dari pada jurnal tersebut
tersebut tidak hanya secara garis besar tidak hanya secara garis besar saja tetapi
saja tetapi mencakup keseluruhannya mencakup keseluruhannya dan diharapkan
dan diharapkan peneliti dapat lebih teliti peneliti dapat lebih teliti ataupun lebih baik
ataupun lebih baik lagi untuk lagi untuk menerbitkan jurnal-jurnal yang
menerbitkan jurnal-jurnal yang berikutnya dengan referensi yang lebih
berikutnya dengan referensi yang lebih banyak lagi tentunya agar judul, isi dan
banyak lagi tentunya agar judul, isi dan tujuan bisa tercapai secara maksimal.
tujuan bisa tercapai secara maksimal.

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan Jurnal I
1. Tujuan penelitian sesuai dengan judul
2. Metode penelitian sangat baik dan relevan
3. Data yang dihasilkan berdasarkan wawancara sesuai dengan fakta.
4. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami
5. Di dalam hasil penelitiannya menggunakan skema-skema yang tentunya membantu
pembaca untuk dapat memahami hasil penelitian tersebut.
6. Terdapat ISSN pada jurnal
7. Jurnal ini memiliki banyak referensi atau sumber sehingga membuat jurnal ini lebih
akurat dan dapat dipercaya.
Kekurangan Jurnal I
1. Dari segi penulisan kalimat, tidak terdapat jarak kalimat setelahnya pada kalimat
sebelumnya.
2. Pada jurnal ini juga masih terdapat beberapa kata yang salah ketikan (typo).
3. Di dalam hasil pembahasannya ada beberapa kata yang cukup asing dan tidak diketahui
maknanya.
4. Pada jurnal ini juga masih ada menggunakan tanda baca yang tidak sesuai.
Di dalam daftar pustakanya masih banyak terdapat beberapa tulisan yang salah
pengetikannya,yaitu masih ada yang tidak dimiringkan.

Kelebihan Jurnal II
1. Tujuan penelitian sesuai dengan judul
2. Metode penelitian sangat baik dan relevan
3. Data yang dihasilkan berdasarkan angket dan dokumentasi sesuai dengan fakta.
4. Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami
5. Di dalam hasil penelitiannya menggunakan skema-skema yang tentunya membantu
pembaca untuk dapat memahami hasil penelitian tersebut.
6. Terdapat ISSN pada jurnal
7. Jurnal ini memiliki banyak referensi atau sumber sehingga membuat jurnal ini lebih
akurat dan dapat dipercaya.
Kekurangan Jurnal II
1. Dari segi penulisan kalimat, tidak terdapat jarak kalimat setelahnya pada kalimat
sebelumnya.
2. Pada jurnal ini juga masih terdapat beberapa kata yang salah ketikan (typo).
3. Di dalam hasil pembahasannya ada beberapa kata yang cukup asing dan tidak diketahui
maknanya.
4. Pada jurnal ini juga masih ada menggunakan tanda baca yang tidak sesuai.
5. Di dalam daftar pustakanya masih banyak terdapat beberapa tulisan yang salah
pengetikannya,yaitu masih ada yang tidak dimiringkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sofyan, Fuaddilah Ali.dkk.2019. Implementasi HOTS pada Pembelajaran Matematika SD/MI


Kelas 6. Palembang: UIN Raden Fatah Palembang.

Batubara, Hamdan Husein. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika berbasis


Android untuk Siswa SD/MI Kelas IV. Banjarmasin: Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai