Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI KOMUNIKASI

“Analisis Pemanfaatan Fitur Stiker pada Aplikasi Whatsapp


sebagai Media Pengungkapan Diri”

Oleh :
Nama : Adinda Aulia Nurhaliza
NIM : 07031282025057
Program Studi : Ilmu Komunikasi’2020 - C Indralaya
Dosen Pengampu : Ir. M. Ihsan Jambak, M.Sc., MM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul
“Analisis Pemanfaatan Fitur Story pada Aplikasi Instagram sebagai Media
Pengungkapan Diri” sebagai salah satu syarat ujian guna memperoleh nilai tugas pada
mata kuliah Teknologi Komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis pada
proses penulisan tugas ini. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun
saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan tulisan ini. Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca.

Palembang, 2021
Adinda Aulia Nurhaliza

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang Permasalahan................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................... 3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu..................................................................................................4
B. Landasan Teori.......................................................................................................... 4
C. Kerangka Teori.......................................................................................................... 6
D. Hipotesis.................................................................................................................... 7
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................................................... 8
B. Pendekatan Penelitian................................................................................................8
C. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 8
D. Teknik Penarikan Kesimpulan.................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan


Harold Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society, mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut : “Who Says What in Which
Channel to Whom with What Effect” atau “Siapa menyampaikan apa, dengan melalui
saluran apa, kepada siapa, dan apa dampaknya.”1
Pada abad ke-21 ini, proses komunikasi telah dilakukan dengan berbagai
macam cara dan media penyampaian. Salah satunya adalah proses komunikasi yang
dilakukan dengan bantuan teknologi komputer atau yang dikenal dengan istilah CMC
(Computer-Mediated Communication). John December menyebutkan bahwasanya
CMC (Computer-Mediated Communication) adalah proses komunikasi manusia
melalui komputer, melibatkan seseorang, terletak dalam konteks tertentu, dan terlibat
dalam proses membentuk media untuk berbagai tujuan. 2
Pada zaman modern seperti sekarang ini, rasanya hampir semua orang
berkomunikasi dengan CMC setiap harinya. CMC yang biasa digunakan oleh
masyarakat Indonesia adalah melalui media sosial, antara lainnya adalah Instagram,
Twitter, Facebook, dan Whatsapp. Masyarakat dunia berbagi jutaan informasi antara
satu sama lain setiap harinya, mengakibatkan frekuensi penggunaan aplikasi
penunjang CMC semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Aplikasi-aplikasi instan atau mobile messanger telah berhasil merengkuh pasar
dan digandruingi oleh penduduk dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.
Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan pengguna mobile internet dengan
rentang usia paling muda se-Asia Tenggara, yaitu dengan persentase 21% pengguna
mobile internet di Indonesia berada di rentang usia < 18 tahun, diikuti dengan 32%
pengguna di rentang usia 18 -24 tahun, 33 di rentang usia 25 - 35 tahun, dan terakhir
sebanyak 14% pengguna mobile internet di Indonesia berada di rentang usia > 35
tahun.

1
Onong Uchjana Effendy, 2005, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
hlm. 10.
2
Crispin Thurlow, Laura Lengel, Alice Tomic, 2004, Computer-Mediated Communication, SAGE
Publications, hlm. 15.

1
Whatsapp adalah aplikasi yang digunakan untuk saling berkirim pesan secara
instan, dan memungkinkan para penggunanya untuk saling bertukar gambar, foto,
video, pesan suara, serta dapat pula digunakan untuk berbagi informasi dan
melakukan diskusi.3 Per 2020, aplikasi Whatsapp telah diunduh sebanyak 5 milyar
kali dan memiliki sebanyak 2 milyar pengguna aktif. Hal ini menjadikan Whatsapp
sebagai salah satu aplikasi instant messanger paling populer digunakan di abad ini.
Pada akhir tahun 2018 silam, pihak pengembang aplikasi Whatsapp secara
resmi merilis “stickers” sebagai fitur baru yang dapat menunjang proses komunikasi
para pengguna Whatsapp. Pihak pengembang menyediakan beberapa pilihan stiker
default yang tersedia dari Whatsapp, sebelum kemudian para pengguna, baik iOS
maupun Android dapat memilih stiker sesuai selera masing-masing. 4
Meskipun komunikasi dengan bantuan komputer semakin banyak digemari
masyarakat, tetap saja ada yang berpendapat bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa
bertatap muka secara langsung tidak akan seefektif komunikasi yang dilakukan
dengan bertatap muka secara langsung. Namun, banyak juga dari mereka para
pengguna media sosial yang mengklaim bahwa fitur-fitur yang disediakan pada
aplikasi dapat membantu upaya pengekspresian diri dalam proses CMC (Computer-
Mediated Communication), salah satunya adalah kehadiran fitur stickers yang tersedia
di aplikasi Whatsapp.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahas
“Pemanfaatan Fitur Stickers pada Aplikasi Whatsapp sebagai Media
Pengekspresian Diri” dalam penulisan tugas mata kuliah Teknologi Komunikasi ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tadi, maka adapun yang menjadi
permasalahan yang akan dibahas pada tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pendapat para pengguna aktif terhadap kehadiran fitur stiker di aplikasi
Whatsapp?
2. Bagaimana manfaat yang dirasakan para pengguna aktif aplikasi Whatsapp
dengan kehadiran fitur stiker sebagai media penunjang pengekspresian diri dalam
proses berkomunikasi ?

3
Larasati, dkk, 2013, Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp sebagai Sarana Diskusi Pembelajaran
pada Mahasiswa, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
4
Wahyunanda Kusuma Pertiwi, 2018, Fitur Stiker di Whatsapp Mulai Disebar, Kompas.com

2
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pendapat para pengguna aktif
terhadap kehadiran fitur stiker pada aplikasi Whatsapp, dan
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana manfaat yang dirasakan para
pengguna aktif aplikasi Whatsapp dengan kehadiran fitur stiker sebagai media
penunjang pengekspresian diri dalam proses berkomunikasi.

D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat dari penulisan tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan
dan dapat digunakan untuk referensi bagi mahasiswa yang ingin mempelajari
mengenai topik bahasan terkait.

2. Manfaat Praktis
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada para pengembang
aplikasi instant messanger terkait ulasan dari pengguna aktif tentang pemanfaatan
fitur aplikasi yang bersangkutan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan untuk mendapatkan bahan acuan dalam
pengerjaan tulisan ini. Selain itu, untuk menghindari kesamaan dengan penelitian ini,
maka dalam kajian pustaka ini penulis mencantumkan hasil penelitian-penelitian
terdahulu sebagai berikut.
1. Hasil Penelitian Lystra Elizabeth Theofilus (2020)
Penelitian Lystra Elizabeth Theofilus berjudul “Pengaruh Penggunaan Fitur
Stiker Whatsapp terhadap Kepuasan Pengguna Whatsapp”. Penelitian ini merupakan
penelitian yang diteliti dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh fitur baru stiker
pada whatsapp terhadap tingkat kepuasan penggunanya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan stiker berkontribusi sebesar 62,7% terhadap kepuasan pengguna,
sedangkan 32,8% kepuasan pengguna dipengaruhi oleh faktor lain selain stiker
whatsapp. Penggunaan stiker pada aplikasi whatsapp memiliki beberapa motif, seperti
motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif
hiburan. Dari keempat motif yang telah disebutkan, motif hiburan memiliki persentase
paling besar sebagai pemberi kepuasan pengguna terhadap penggunaan stiker pada
aplikasi whatsapp.

B. Landasan Teori
1. Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah suatu kegiatan, proses, cara, atau perbuatan menjadikan
sesuatu yang ada menjadi bermanfaat. Istilah pemanfaatan berasal dari kata dasar
manfaat yang berarti faedah, yang mendapatkan imbuhan pe-an yang berarti proses
atau perbuatan memanfaatkan.5

5
Poerwadarminta, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, hlm. 125

4
2. Fitur
Fitur merupakan karakteristik tambahan yang dirancang untuk menambah
ketertarikan konsumen terhadap produk atau menyempurnakan fungsi produk.
Indikator yang digunakan untuk mengukur fitur adalah sebagai berikut : kelengkapan
fitur, kebutuhan fitur, ketertarikan fitur, dan kemudahan dalam penggunaan. 6

3. Stiker
Sticker adalah sejenis label yang dicetak pada sepotong kertas, plastik atau
bahan lainnya dengan perekat di salah satu sisinya. Sedangkan yang dimaksud dengan
label di sini adalah penjelasan tentang nama, identitas, informasi dan sebagainya.
Sticker umumnya digunakan untuk identitas, hiasan atau untuk tujuan lainnya. Bentuk
dan ukuran sticker bisa berbagai macam termasuk warna dan desainnya sesuai dengan
tujuan fungsional sehingga umumnya dibuat berdasarkan pesanan (made by custom).
Dalam situasi tertentu, sticker digunakan dalam bagian promosi, kampanye politik,
maupun identitas kelompok atau organisasi tertentu. Misalkan sticker yang
ditempatkan pada kaca mobil oleh seseorang sebagai cara untuk menunjukkan
identitas diri pemilik mobil, promosi destinasi wisata, dukungan terhadap partai
politik, promosi produk perusahaan, dan lain sebagainya.7

4. Pengungkapan Diri
Wei, M., Russel, & Zakalik, dkk menyebutkan bahwa “self disclosure refers
to individual’s the verbal communication of personality relevant information,
thoughts, and feelings in order to let themselves be known to others”. Artinya adalah
pengungkapan diri merupakan suatu komunikasi verbal mengenai informasi seorang
individu yang relevan, pikiran, dan perasaan yang disampaikan, agar individu-
individu lainnya mengetahui tentang dirinya.8
Devito menjelaskan bahwa pengungkapan diri adalah jenis komunikasi
dimana seseorang mengungkapkan informasi tentang dirinya yang biasanya individu
tersebut sembunyikan.9

6
Dewi, L. N. G. D. N., Jatra. M. 2013. Pengaruh Atribut produk Terhadap Keputusan Pembelian
handphone di kota Denpasar.
7
Adi Kurniawan, 2018, Prakarya dan Kewirausahaan : Pengertian dan Jenis Sticker, hlm. 1
8
Dimas Pamuncak, 2011, Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Self-Disclosure Pengguna Facebook,
Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
9
Widiyana Ningsih, dkk. Self Disclosure pada Media Sosial. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

5
C. Kerangka Teori
Kerangka teori yang akan dijadikan landasan dalam penulisan ini adalah teori
komunikasi yang telah dikembangkan oleh para ahli komunikasi dalam berbagai
kajian dan temuan. Adapun teori yang digunakan dalam tulisan ini adalah :
1. Teori Interaksi Simbolik (Symbolic Interactionism Theory)
Tokoh utama dari teori ini adalah Geogre Herbert Mead (1863-1931). Inti
utama dari teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol
yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui
pemberian isyarat berupa simbol, maka kita dapat mengutarakan perasaan, pikiran,
maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang
lain. Terdapat tiga ide dasar dalam teori ini, yaitu sebagai berikut.
a) Mind (Pikiran), mengisyaratkan pentingnya makna dalam perilaku manusia,
b) Self (Konsep diri), dan
c) Society (Masyarakat), menggambarkan hubungan antara seorang individu dengan
masyarakat.

2. Teori Pengungkapan Diri (Self Disclosure Theory)


Teori ini diperkenalkan oleh Sidney Jourard dan Joseph Luft. Self-disclosure
merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain, ataupun
sebaliknya. Meskipun self-disclosure mendorong adanya keterbukaan, tetapi
keterbukaan itu memiliki batas. Pengaturan batasan memerlukan pertimbangan dan
pikiran. Seseorang membuat keputusan mengenai bagaimana dan kapan
untukmemberi tahu, dan mereka memutuskan bagaimana merespon permintaan orang
lain. Joseph Luft mengemukakan teori self-disclosure yang didasarkan pada model
interaksi manusia, yang disebut dengan the Johari Window, seperti berikut ini.
Saya Tahu Saya Tidak Tahu
Orang Lain Tahu (1) Terbuka (2) Buta
Orang Lain Tidak Tahu (3) Tersembunyi (4) Tidak Kenal

Jendela Johari terdiri dari 4 bingkai. Masing-masing bingkai berfungsi


menjelaskan bagaimana tiap individu dapat memahami diri sendiri, maka dia bisa
mengendalikan sikap dan tingkah lakunya ketika berhubungan dengan orang lain.

6
Bingkai pertama, menunjukkan orang yang terbuka terhadap orang lain.
Keterbukaan itu disebabkan dua pihak (saya dan orang lain) sama-sama mengetahui
informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan, dan lain-lain.
Johari menyebutnya “bidang terbuka”, suatu bingkai yang paling ideal dalam
hubungan komunikasi interpersonal.
Bingkai kedua, adalah bidang buta. “Orang buta” merupakan orang yang
tidak mengetahui banyak hal tentang dirinya sendiri, tetapi orang lain mengetahui
banyak hal tentang dia.
Bingkai ketiga, adalah “bidang tersembunyi” yang menunjukkan keadaan
bahwa berbagai hal diketahui diri sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Bingkai keempat, adalah “bidang tidak dikenal” yyang menunjukkan keadaan
bahwa berbagai hal tidak diketahui diri sendiri dan orang lain.

D. Hipotesis
1. Diduga fitur stiker pada aplikasi Whatsapp bermanfaat sebagai media
pengungkapan diri para penggunanya, dan
2. Diduga fitur stiker pada aplikasi Whatsapp tidak bermanfaat sebagai media
pengungkapan diri para penggunanya.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Penelitian kuantitatif adalah
jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).10

B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survey, yaitu penelitian dengan
menganalisa angka-angka yang diperoleh dari hasil survey dalam bentuk penyebaran
kuesioner kepada sampel penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data campuran,
Dimana terdapat data primer yang diperoleh secara langsung melalui penyebaran
kuesioner, pun terdapat data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data dari
buku, jurnal, dan bahan bacaan lainnya.

D. Teknik Penarikan Kesimpulan


Kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini menggunakan cara berfikir
induktif , yaitu dengan cara berfikir terkhusus kemudian ditarik kesimpulan yang
bersifat umu.

10
V. Wiratna Sujarweni, 2014, Metode Penelitian ; Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami,
Yogyakarta :Pustaka Baru Press, hlm. 39.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adi Kurniawan, 2018, Prakarya dan Kewirausahaan : Pengertian dan Jenis Sticker,

hlm. 1

Crispin Thurlow, Laura Lengel, Alice Tomic, 2004, Computer-Mediated

Communication, SAGE Publications, hlm. 15.

Dewi, L. N. G. D. N., Jatra. M. 2013. Pengaruh Atribut produk Terhadap Keputusan

Pembelian handphone di kota Denpasar.

Dimas Pamuncak, 2011, Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Self-Disclosure

Pengguna Facebook, Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Larasati, dkk, 2013, Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp sebagai Sarana

Diskusi Pembelajaran pada Mahasiswa, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Onong Uchjana Effendy, 2005, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung, hlm. 10.

Poerwadarminta, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, hlm.
125
V. Wiratna Sujarweni, 2014, Metode Penelitian ; Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami, Yogyakarta :Pustaka Baru Press, hlm. 39.

Wahyunanda Kusuma Pertiwi, 2018, Fitur Stiker di Whatsapp Mulai Disebar,

Kompas.com

Widiyana Ningsih, dkk. Self Disclosure pada Media Sosial. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai