Anda di halaman 1dari 3

Macam-Macam Teori Komunikasi

2.2.1 Teori Komunikasi Intrapersonal


Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi antara individu dengan dirinya sendiri.
Dalam konteks ini, individu memposisikan dirinya baik sebagai pengirim maupun penerima
pesan sehingga respon yang dihasilkannya melalui proses internal yang berlanjut. Aspek
terpenting dari komunikasi antarpribadi adalah penggunaan bahasa dan pikiran Anda.
Memahami komunikasi internal penting untuk mendukung proses komunikasi yang efektif
atau sukses. Karena pemahaman yang lengkap tentang diri Anda dan kepribadian Anda
menentukan bagaimana seorang individu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena itu, komunikasi dalam diri individu dapat memicu bentuk komunikasi lainnya.
Teori yang termasuk ke dalam kategori teori intrapersonal antara lain adalah psikologi sosial,
teori pengolahan informasi, teori aus, dan the johari window theory.

2.2.2 Teori Komunikasi Kelompok


Komunikasi kelompok adalah sekelompok tiga orang atau lebih yang memiliki
hubungan psikologis dengan saling berinteraksi dengan sesama mereka. Suatu kelompok
terfokus dan terorganisir dan cenderung melibatkan interaksi antar anggota. Komunikasi
kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan,
memperkuat atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan mental dan
meningkatkan kesadaran. Banyak ahli komunikasi memberikan definisi yang berbeda tentang
komunikasi kelompok ini. Di antara mereka, Michael Burgoon menggambarkan komunikasi
kelompok sebagai "(tatap muka antara tiga orang atau lebih untuk tujuan yang diketahui
seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri, pemecahan masalah, dll.)"
Menurut definisi di atas, komunikasi kelompok adalah komunikasi yang dibangun
antara orang dengan tujuan yang sama dan tujuan yang sama untuk berbagi informasi, dan
dalam beberapa kasus anggota kelompok biasanya terikat oleh nilai, norma, peran, tugas, dan
ideologi.
Teori yang termasuk ke dalam kategori teori komunikasi kelompok antara lain adalah
teori psikodinamika, FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientation) Theory,
model Fisher, teori perkembangan kelompok, model chesebro, cragan, dan mccullough, teori
sintalitas kelompok, teori prestasi kelompok, drive theory, teori pertukaran sosial, ingroup &
outgroup theory.

1
2.2.3 Teori Komunikasi Massa
Dalam studi mereka tentang komunikasi massa, Littlejohn dan Foss (2005)
menyebutkan tiga tema yang dapat diteliti dan menghasilkan teori yang berbeda: isi dan
struktur komunikasi massa, masyarakat dan budaya, dan publik atau audiens.
McQuail (1987) membahas beberapa topik lain yang dapat dieksplorasi dalam
komunikasi massa, yaitu struktur dan organisasi media. Pada tingkat teoritis, McQuail (2000)
membedakan teori komunikasi massa menjadi lima bagian, yaitu :
1. Teori sosial ilmiah. Teori jenis ini didasarkan pada studi empiris. Selanjutnya, hipotesis
tentang cara kerja media massa dan/atau dampak media massa dibuktikan dengan pengujian
sistematis dan pengamatan objektif.
2. Teori budaya. Teori jenis ini memiliki banyak karakteristik yang berbeda. Namun, teori
ini masih memiliki pembahasan yang jelas dan konsistensi tinggi meskipun komponen
dasarnya adalah imajinatif dan idealis. McQuaill menjelaskan bahwa teori budaya ini sering
diterapkan pada media visual seperti film, foto, dan poster.
3. Teori normatif. Teori yang termasuk dalam kategori teori normatif adalah teori yang
menjelaskan bagaimana media bekerja dalam sistem nilai sosial tertentu. Teori ini mencakup
dari empat teori percetakan.
4. Teori aktivitas. Teori aktivitas adalah teori normatif, tetapi memiliki beberapa aspek
praktis. Teori jenis ini tidak hanya menjelaskan bagaimana media idealnya bekerja, tetapi
juga bagaimana media bekerja untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Teori jenis ini mencakup

teori tentang periklanan dan perilaku konsumen.


5. Teori Persepsi Umum. Juga dikenal sebagai teori sehari-hari, teori ini mengacu pada
pengetahuan dan ide-ide yang dimiliki oleh siapa saja yang telah terpapar media. Selain itu,
Baran dan Davis menyatakan bahwa masing-masing memiliki teori sendiri tentang saluran
komunikasi massa yang berkualitas tinggi.
.
2.2.4 Teori Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah komunikasi timbal balik, baik formal maupun informal,
yang berkaitan dengan hak, tugas, kewajiban, wewenang, peran, fungsi, dan pengaturan
pembagian kekuasaan antar unit, persekutuan, dan kerja sama. Dalam sebuah organisasi,
kohesi anggota tim merupakan nilai yang dibangun bersama sebagai landasan etika yang
berfungsi untuk mengatur bagaimana organisasi dan anggotanya berperilaku untuk mencapai
tujuan bersama, serta dihubungkan oleh sebuah ideologi.

2
Beberapa teori yang termasuk ke dalam kategori teori komunikasi organisasi antara
lain adalah teori perilaku, teori hubungan manusiawi, teori fusi, teori peniti penyambung,
teori sisteem, dan teori asimilasi organisasi.

2.2.5 Teori Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi antar budaya adalah suatu bentuk proses komunikasi yang melibatkan dua
orang atau lebih yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Beberapa teori yang
termasuk ke dalam kategori teori komunikasi antar budaya antara lain adalah anxiety
uncertainty management theory, face negotiation theory, speech codes theory, teori analisis
kebudayaan implisit, teori analisis kaidah peran,

Anda mungkin juga menyukai