GANI KUSUMA (190615276) Social marketing ( pemasaran sosial)
pemasaran sosial menurut Kotler (Kotler & Lee,
2011:7) yaitu sebuah proses yang menerapkan prinsip-prinsip pemasaran dan teknik untuk membuat, berkomunikasi, dan memberikan nilai untuk memengaruhi perilaku target pasar yang memberikan manfaat bagi masyarakat seperti halnya juga pada target pasar. Communication-Persuasion Matrix
Model Communication-Persuasion Matrix adalah
pendekatan persuasi yang digagas oleh William McGuire. Model ini disebut juga dengan model input- output. Variabel komunikasi masukan meliputi berbagai komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran komunikasi, dan khalayak. Berbagai unsur komunikasi tersebut merupakan elemen penting bagi sebagian besar model komunikasi. Proses keluaran memposisikan tanggapan khalayak terhadap kampanye melalui berbagai tahapan dasar terpaan dan pengolahan sebelum efek dapat dicapai pada tingkat pembelajaran. Agenda Setting Theory
Teori yang digagas oleh Max McCombs dan Donald
Shaw ini menekankan bahwa media tidak perlu menginstruksikan apa yang orang pikirkan tetapi apa yang seharusnya dipikirkan. Media bertindak sebagai penjaga gerbang informasi dan menentukan isu apa yang penting. Teori agenda setting berpendapat bahwa informasi atau isu yang tampil lebih sering di media akan memiliki arti yang lebih penting bagi publik dan menentukan prioritas politik dan sosial. Fenomena ini juga berlaku untuk dampak kampanye terhadap pentingnya masalah sosial dan isu kebijakan. Difussion Of Innovations
Teori difusi inovasi yang dicetuskan oleh Everett M.
Rogers ini adalah teori yang menggambarkan bagaimana ide atau produk baru, ataupun perilaku positif berkembang melalui sebuah komunitas atau struktur sosial. Teori ini mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa cepat ide atau perilaku diadopsi. Adopsi ide baru atau difusi sebuah inovasi bergantung pada karakteristik inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Social Cognitive Theory
Teori sosial kognitif yang digagas oleh Albert
Bandura ini menyarankan bahwa self-efficacy dan motivasi untuk menampilkan perilaku tertentu diperlukan bagi perubahan perilaku. Dengan kata lain, seseorang harus yakin bahwa dirinya dapat menampilkan perilaku dalam berbagai macam situasi dan memiliki insentif positif maupun negatif. Self Efficacy
Self-efficacy adalah salah satu konsep penting dalam teori
sosial kognitif yang dikemukakan oleh Albert Bandura (1997). Self-efficacy merujuk pada keyakinan individu terhadap kapasitas dirinya untuk menjalankan perilaku yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian kinerja yang spesifik. Self-efficacy mencerminkan kepercayaan diri pada kemampuan untuk mengerahkan kendali atas motivasi, perilaku, dan lingkungan sosial seseorang. Evaluasi diri kognitif ini mempengaruhi semua jenis pengalaman manusia, termasuk tujuan yang diupayakan orang, jumlah orang yang dikeluarkan menuju pencapaian tujuan, dan kemungkinan mencapai tingkat kinerja perilaku tertentu. Uses and gratifications theory
Teori yang ditemukan oleh Elihu Katz, Jay G.
Blumler, dan Michael Gurevitch ini adalah salah satu teori komunikasi yang menjelaskan hubungan antara manusia dan media. Teori ini menawarkan konsep yang beguna dalam memahami motivasi khalayak untuk memilih media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat lima macam kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial, dan kebutuhan bebas dari ketegangan. Theory of reasoned action and theory of theory of planned behavior
Teori yang ditemukan oleh Elihu Katz, Jay G.
Blumler, dan Michael Gurevitch ini adalah salah satu teori komunikasi yang menjelaskan hubungan antara manusia dan media. Teori ini menawarkan konsep yang beguna dalam memahami motivasi khalayak untuk memilih media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat lima macam kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh media yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, integrasi pribadi, integrasi sosial, dan kebutuhan bebas dari ketegangan. Dual process theories
Dual-process theories adalah dua teori yang menjadi satu
pendekatan. Kedua teori tersebut adalah Elaboration Likelihood Model yang digagas oleh Richard Petty dan John Cacioppo dan Heuristic Systematic Model yang digagas oleh Alice Eagly dan Shelly Chaiken. Kedua model ini berpendapat bahwa orang memproses pesan persuasif melalui dua cara. Cara pertama, orang hanya melakukan sedikit usaha mental ketika memproses pesan persuasi. Sebaliknya, mereka sedikit terbujuk secara otomatis bergantung pada isyarat atau heuristik perifer seperti kredibilitas dan daya tarik. Extented parallel process model
Extended Parallel Process Model adalah sebuah teori
yang dikembangkan oleh Kim Witte yang menggambarkan berbagai kondisi ketika fear appeals akan atau tidak akan efektif sebagai sebuah pesan kampanye. Fear appeals adalah pesan persuasif yang dirancang untuk menakuti orang dengan menggambarkan hal-hal buruk yang akan terjadi jika mereka tidak melakukan apa yang disarankan oleh pesan. Fear appeals umumnya digunakan untuk dalam komunikasi politik terutama kampanye politik dan kesehatan. Health belief model
Health Belief Model adalah model psikologis yang
mencoba menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan dengan memusatkan perhatian pada sikap dan kepercayaan individu. Model ini pertama kali dikembangkan oleh para ahli psikologi sosial diantaranya Irwin M. Rosenstock, S. Stephen Kegeles, Godfrey M. Hochbaum, dan Howard Leventhal pada tahun 1950an. Dan dikembangkan lebih lanjut oleh Becker (1974). Instrumental learning
Instrumental learning adalah model klasik persuasi
yang mengkombinasikan karakteristik sumber (daya tarik dan kredibilitas), insentif daya tarik pesan (takut, penerimaan sosial, pengetahuan yang tepat), dan pengulangan serta penempatan pesan untuk memprediksi perubahan yang terjadi dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku. digagas oleh Carl I. Hovland, I.L Kelley, dan H.H Kelley (1953). Integrative theory of behavior change
dikemukakan oleh J. Cappella, M. Fishbein, R.
Hornik, R.K Ahern, dan S. Sayeed mengintegrasikan Health Believe Model, teori sosial kognitif, dan teori tindakan beralasan ini diterapkan untuk menentukan bagaimana variabel eksternal, perbedaan individu, dan kepercayaan menjadi dasar untuk berkonstribusi pada jalur pengaruh diferensial untuk perilaku hasil, niat, sikap, norma, dan self- efficacy. Message frames
Konsep framing oleh Robert N. Entman digunakan
untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas yang dibangun oleh media massa.Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas, sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain. Selain itu, framing juga memberi tekanan lebih pada bagaimana teks komunikasi ditampilkan dan bagian mana yang ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat teks. Transtheoretical model
transtheoretical model didasarkan pada gagasan
bahwa individu berada pada tahap kesiapan yang berbeda untuk terlibat dalam perilaku yang direkomendasikan, yang memberikan informasi yang berguna untuk memprioritaskan segmen khalayak dan mengidentifikasi siapa yang paling mungkin terpengaruh. Adapun tahap kesiapan yang dimaksud mencakup tahap pra-kontemplasi, kontemplasi, persiapan, tindakan, atau perawatan. Menurut James Prochaska dan Carlo DiClemente