Disusun Oleh :
Ufit Fitriah
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER….........................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………….
A. Latar belakang………………………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………………..
C. Tujuan masalah………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
Kesimpulan………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan media yakni untuk
membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal,terutama hal politik. Ketika pendapat umum
trsebut dapat ter’set’ seperti yang diinginkan media, pada saat itulah yang menjadi tolak ukur
keberhasilan suatu media. Antara dunia politik atau politik praktis dengan media terjalin
hubungan yang saling membutuhkan dan bahkan saling mempengaruhi. Media massa dengan
fungsi persuasif yang mampu membentuk pendapat umum3 dan mampu mempengaruhi opini
masyarakat terhadap isu-isu politik yang sedang berkembang. Merrill dan Lowenstein
mengungkapkan bahwa media massa (surat kabar) tunduk pada sistem pers, dan sistem pers itu
sendiri tunduk pada sistem politik yang ada.4 Artinya, dalam memberikan informasi kepada
masyarakat atau dalam penyampaian pesan, surat kabar harus berada dalam lingkaran regulasi.
Cara-cara media menampilkan peristiwa-peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat dan aktor politik mengenai perkembangan politik. Keikutsertaan media dalam
mengubah sistem politik dengan melalui yang ditetapkan.
Pembentukan opini publik atau pendapat umum yakni, upaya pembangunan sikap dan
tindakan khalayak mengenai sebuah masalah politik atau aktor politik. Dalam kerangka ini
media menyampaikan pemberitaan-pemberitaan politik kepada khalayak. Penyampaiannya
dalam berbagai bentuk, antara lain berupa audio, visual maupun audio-visual yang didalamnya
terdapat simbol politik. Berbicara media massa sudah tidak bisa dilepaskan lagi, lagi muatan-
muatan politik dan begitu juga sebaliknya, berbicara politik tidak bisa dilepaskan dari media
yang memuatnya. Masa yang semakin berkembang sekarang ini berita-berita politik bukan lagi
menjadi sesuatu yang tabu seperti yang pernah terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru, dan
fakta politik. Dan dimuat dalam media cetak maupun media elektonik. Namun dalam penetian
ini yang menjadi fokus kajiannya adalah media massa cetak, yaitu harian KOMPAS. Begitu
juga dengan mahasiswa teknik mesin informasi yang diterima dari media masa yang menyajikan
berita-berita politik memberikan implikasi terhadap pengetahuan politinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan hubungan media masa dengan poltik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang hubungan media masa dengan politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Prinsip kesetaraan dalam bekerjasama diperlukan antara media dan pemerintahan karena
kedua pihak tersebut saling membutuhkan. Pihak pemerintah membutuhkan peran media
sebagai wadah untuk mensosialisasikan apa yang telah dikerjakan kepada masyarakat dan pihak
media sendiri membutuhkan pemerintah sebagai sumber berita. Oleh karena itu pemerintah
harus mengetahui cara kerja media serta apa yang diperlukan oleh media dari pemerintah
sebagai narasumber sehingga salah pengertian dalam berkomunokasi tidak terjadi.
Rosiana menegaskan bahwa pemerintah sebagai narasumber harus tahu haknya sebagai
narasumber “ apabila anda merasa dirugikan oleh media gunakan hak jawab anda sebagai
narasumber “ tegasnya. Hal tersebut menurut Rosiana adalah penting bagi media untuk belajar
menjadi lebih profesional dan kredibel.
Terlepas perannya sebagai media informasi media masa juga berperan sebagai media
pendidikan. Sistem komunikasi masa di Indonesia menuntut untuk selalu memberitakan segala
jenis berita yang memuat informasi terpercaya. Tidak hanya berhenti pada pendidikan saja,
banyak peran yang dimiliki media masa terhadap konsumen yang tak lain masyarakat itu
sendiri, yaitu sebagai mediator, pengawasan, pengembangan kebudayaan, sarana hiburan, serta
promosi.
DAFTAR PUSTAKA