Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI JURNALISTIK

DOSEN PEMBIMBING :
MUSLIADI, S.I.Kom., M.I.Kom
DI SUSUN OLEH
NAMA = NUR HIDAYAH
NIM = 220208004

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”Teori Jurnalistik”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orangtua
dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua
ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Sinjai,10 Maret 2023

Penulis

Nur Hidayah

5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Teori Falsafah Pers................................................................................................2
B. Syarat Jurnalistik Yang Baik.................................................................................3
BAB III PENUTUP.........................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................6

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Jurnalistik berasal dari kata journal yang artinya cacatan harian dengan
kata lain cacatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar.
Journal sendiri berasal dari kata latin diurnalis yang berarti harian atau setiap
hari. Dari kata itulah lahir kata jurnalis yaitu orang yang melakukan pekerjaan
jurnalistik.

Curtis D MacDougall menjelaskan pengertian jurnalistik adalah kegiatan


menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa.

Hal itulah sebabnya jurnalistik sangat penting di mana pun dan kapan pun.
Jurnalistik sangat dibutuhkan pada negara yang menganut demokrasi. Tak peduli
apapun perubahan-perubahan dimasa depan baik sosial, ekonomi, dan politik atau
lain sebagainya namun kerja jurnalistik selalu dibutuhkan untuk semua peristiwa.

Jika secara harfiah jurnalistik adalah hal yang menyangkut mengenai


kewartawanan dan persuratkabaran. Tetapi dalam mengabarkan berita, jurnalistik
harus mengetahui apa saja kode etik yang harus dipatuhi dan jangan sampai
dilanggar. Karena kalau sampai dilanggar, media ataupun instansi tersebut akan
diberi sanksi sebagaimana yang telah ditentukan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
A. Teori Falsafah Pers
B. Syarat Jurnalistik Yang Baik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI FALSAFAH PERS
5. Teori Pers Otoriter (Authoritarian Theory)

Teori Pers Otoriter lahir di negara yang tidak memberi kebebasan


kepada masyarakatnya untuk mengeluarkan pendapat. Biasanya negara memiliki
kedudukan lebih tinggi dari pada individu dalam skala nilai kehidupan sosial.

Bagi seorang warga negara yang mampu menempatkan diri di bawah


kekuasaan negara maka warga negara tersebut akan memiliki atribusi sebagai
manusia yang beradap dan bermartabat. Dalam situasi pers seperti ini penetapan
tentang hal-hal yang benar dipercayakan hanya segelintir orang bijaksana yang
mampu memmimpin. Alhasil, pers harus mendukung kebijakan pemerintah dan
mengabdi kepada negara.

Para penerbit diawasi melalui paten-paten, izin-izin terbit dan sensor.


Konsep ini menetapkan pola asli bagi sebagian bagi sebagian besar sistem-sistem
pers nasional dunia. Sayangnya hal ini masih bertahan sampai sekarang di
sebagain negara tertentu.

2. Teori Pers Bebas (Libertarian Theory)

Seiring kebebasan politik, agama dan ekonomi semakin tumbuh maka


tumbuh pula tuntuntan untuk perlunya kebebasan pers. Hal itu mengakibatkan
lahirnya teori pers bebas.

Teori ini memandang manusia sebagai manusia yang rasional yang dapat
membedakan antara benar dan salah. Dalam teori ini pers harus menjadi mitra
dalam upaya pencairan kebenaran dan bukan sebagai alat pemerintah. Alhasil pers
bekerja untuk mengawasi pemerintahan.

2
Dalam upaya mencari kebenaran semua gagasan harus memiliki
kesempatan yang sama untuk dikembangkan sehingga yang benar dan dapat
dipercaya akan bertahan sedangkan sebaliknya akan lenyap. Maka dalam teori ini
pers menjadi pilar kekuasaan ke empat setelah eksekutif, legislatif, yudikatif.
Situasi ini membuat pers harus independen dan bebas dari pengaruh dan kendali
pemerintah.

3. Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial 

Teori pers bertanggung jawab adalah penjabaran dari prinsip-prinsip teori


pers libertarian yang terlalu menyederhanakan persoalan. Dalam teori pers
libertarian para pemilik dan operator perslah yang terutama menentukan fakta-
fakta apa saja yang boleh disiarkan kepada publik dan dalam versi apa.

Teori ini gagal memahami masalah-masalah seperti proses kebebasan


internal pers dan proses konsentrasi pers.Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial
mencoba menjembatani antara kebebasan media massa dan tanggung jawab sosial
kerja jurnalistiknya.

4. Teori Pers Komunis Soviet

Teori ini tidak jauh beda dengan teori pers otoriter karena kerja pers hanya
menjadi tangan panjang kepentingan negara. Pers ditempatkan untuk menulis dan
memberitakan apa saja yang menjadi kehendak pemerintah.

Alhasil, pers jauh dari kata independen dan akan diragukan kebenaran
fakta dari hasil beritanya.

B. SYARAT JURNALISTIK YANG BAIK

1. Media harus menyajikan berita-berita peristiwa sehari-hari yang dapat


dipercaya, lengkap, cerdas dan sesuai fakta.

3
Media harus akurat, tidak boleh berbohong harus memisahkan fakta dan
opini, harus melaporkan dengan cara yang memberikan arti secara internasional
dan harus lebih dalam dari sekedar menyajikan fakta-fakta dan harus melaporkan
kebenaran.

2. Media harus berfungsi sebagai forum untuk pertukaran komentar dan


kritik

Media harus menjadi sarana umum untuk menuangkan informasi yang


objektif. Selain itu media harus mengidentifikasi dan mengkonfirmasi tentang
sebuah informasi agar tidak terjadi kesalahan informasi.

5. Media harus memproyeksikan gambaran yang benar-benar mewakili


dari kelompok-kelompok konstituen dalam masyarakat. 

Ketika gambaran-gambaran yang disajikan media gagal menyajikan suatu


kelompok sosial dengan benar maka pendapat disesatkan. Kebenaran tentang
kelompok manapun harus benar-benar mewakili. Artinya ia harus mencakup nilai-
nilai dan aspirasi-aspirasi kelompok. Namun ia tidak boleh mengecualikan
kelemahan-kelemahan dan sifat-sifat buruk kelompok.

5. Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilai-nilai


masyarakat. 

Media adalah isntrumen pendidikan sehingga media harus memikul


tanggung jawab untuk menyatakan dan menjelaskan cita-cita masyarakat.

5. Media harus menyediakan akses penuh terhadap informasi-informasi


yang tersembunyi. 

Media harus mendistribusikan berita dan opini secara luas.

2
BAB III
KESIMPULAN
Pers berasal dari kata Belanda yang berarti menekan atau mengepres. Kata
pers merupakan padanan dari kata Press dalam bahasa Inggris yang juga berarti
menekan dan mengepres. Dengan kata lain mengacu dari kata pers dan press maka
pengertian pers adalah sebuah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan
barang cetakan.

Namun seiring perkembangan zaman kata pers merujuk pada semua


kegiatan jurnalistik. Terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun
berita baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh wartawan media cetak.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://mudabicara.com/pengertian-persjurnalistik-teori-syarat-dan-fungsinya/

https://www.batubarakab.go.id/post/dasardasar-jurnalistik-pengertian-jenis-
teknik-kode-etik

Anda mungkin juga menyukai