Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA


“4 IDIOLOGI BESAR DI DUNIA”

DI SUSUN
OLEH:

FAHRUL RAZI
2101022064
2C DIII TEKNIK SIPIL

DOSEN PENGAMPU :
FIRSTA, S.H, M.M

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas rahmat dan nikmat yang telah Allah SWT
berikan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IDEOLOGI
TERBESAR DIDUNIA ” pada mata kuliah Pancasila dengan baik dari berbagai sumber
referensi pembelajaran.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada dosen, keluarga dan teman-teman
yang telah membimbing saya sehingga makalah ini dapat selesai dengan sebaik-
baiknya. Saya juga menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan kedepannya. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Padang, 11 Juni 2023

Fahrul Razi
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................

C. Tujuan ..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................

A. Ideologi Liberalisme .............................................................................................

B. Ideologi Kapitalisme .............................................................................................

C. Ideologi Komunisme .............................................................................................

D. Ideologi Sosialisme .......................................................... ....................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................

B. Saran .............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah ideologi berasal dari bahasa Prancis idéologie, yang berasal dari gabungan
bahasa Yunani: idéā yang berarti ‘gagasan, pola’ dan -logíā yang berarti ‘studi tentang,
ilmu yang mempelajari’. Istilah ini diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy, seorang
aristokrat dan filsuf Pencerahan Perancis.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“.
Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini
menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Pada tahun 1796 Tracy memahami bahwa istilah ideologi merupakan “ilmu
gagasan” untuk mengembangkan sistem gagasan yang rasional. Dia memahami
ideologi sebagai filosofi liberal yang akan membela kebebasan individu, properti, pasar
bebas, dan batasan konstitusional pada kekuasaan negara. Dia berpendapat bahwa, di
antara aspek-aspek ini, ideologi adalah istilah yang paling umum karena ‘ilmu gagasan’
juga berisi studi tentang ekspresi dan deduksi mereka. Kudeta yang menggulingkan
Maximilien Robespierre membuat Tracy melanjutkan pekerjaannya.
Tracy bereaksi pada fase terorisme revolusi selama rezim Napoleon.Ia mencoba
menyusun sistem gagasan rasional untuk melawan orang-orang irasional yang hampir
menghancurkannya.

Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara


mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi ini
merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan
maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman,ideologi negara tersebut tidak
boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dantetap tertanam pada setiap warganya.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah yang berjudul
“IDEOLOGI TERBESAR DIDUNIA” ini yang berguna sebagai penambah
pengetahuan mengenai ideologi diantaranya :
1. Apa itu ideologi liberalisme ?
2. Apa itu ideologi kapitalisme ?
3. Apa itu ideologi komunisme ?
4. Apa itu ideologi sosialisme ?

C. Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah yang berjudul “ IDEOLOGI TERBESAR


DIDUNIA “ ini adalah :
1. Mengetahui defenisi setiap ideologi
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan masing masing ideologi
3. Mengetahui negara yang menganut ideologi tersebut
4. Mengetahui sejarah dari ideologi
5. Mengetahui tokoh-tokoh ideologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Liberalisme

• Pengertian
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah
nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat
yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Di dalam paham
liberalism ini terdapat tiga nilai pokok utama yang menjadikannya kuat yaitu life, liberty
dan property. Nilai-nilai yang terkandung dalam tiga hal tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:

➢ kesempatan yang sama


di dalam paham ideologi liberalisme meyakini bahwa setiap orang berhak
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu hal. Namun karena adanya
perbedaan kualitas antara satu manusia dengan lainnya bisa membuat pencapaian dari
tiap individu akan berbeda tergantung dengankemampuan yang dimilikinya.
➢ persamaan hak
persamaan hak merupakan kunci penting yang harus dimilikioleh setiap
manusia bagi ideology ini. Liberalisme memberikan hak yang samakepada setiap
penganutnya untuk memilih sesuatu terutama dalam hal politik. Halini juga bisa
digunakan sebagai hal yang membuang keegoisan di dalam dirisetiap individu.
➢ Kepedulian pemerintah
Pemerintah harus melakukan kegiatan yang sudahdisetujui terlebih dahulu oleh
rakyat. Karena dalam ideology liberalismmendudukan rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi.
➢ Fungsi pemerintah dan negara
Pemerintah dan negara memiliki fungsi sebagai pengawas dan pemberi nasehat
serta menetapkan berbagai aturan dan hukumyang harus ditaati oleh warganya. Jadi,
warga negara akan merasa terlindungi dan patokan antara benar dan salah jelas sehingga
mudah untuk menyesuaikan diri.
• Kelebihan ideologi liberalisme:
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan
ekonomi karena asyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksidan hal
ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
• Kelemahan ideologi liberalisme :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan
pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja sehingga
yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Dalam pemikiran ideologi ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan


padadiri individu jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak
untukmenyampaikan segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti
bahwa liberalisme tidak berperilaku yang sebebas-bebasnya.

• Negara yang menganut idiologi liberalisme:


Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil,
Cili,Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama,
Paraguay,Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga
dianut olehnegara aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta
Rika, PuertoRico dan Suriname.
Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia,
Bulgaria,Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
UnitedKingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia,
Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan,
Filipina,Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai
berpahamliberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.
Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.Di Afrika.
Padadasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal
danAfrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negaraAljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial
Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania,
Tunisia,Zambia dan Zimbabwe.

• Sejarah

Sejarah liberalisme dimulai dari zaman Renaissance, sebagai reaksiterhadap


ortodoksi religius. Saat itu kekuasaan gereja mendominasi seluruhaspek kehidupan
manusia. Semua aturan kehidupan ditentukan dan beradadibawah otonomi gereja.
Hasilnya, manusia tidak memiliki kebebasan dalam bertindak, otonomi individu
dibatasi dan bahkan ditiadakan. Kondisi inimemicu kritik dari berbagai kalangan, yang
menginginkan otonomi individu dalam setiap tindakan dan pilihan hidup.
Otonomi individu dipahami sebagai keterbebasan dari determinasi dan
intervensi eksternal, berupa pembatasan, pemaksaan atau berbagai bentuk ancaman dan
manipulasi, dalam melakukantindakan. Menurut liberalisme, individu adalah pencipta
dan penentutindakannya. Dengan konsep seperti ini, maka kesuksesan dan
kegagalanseseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, oleh tindakan-tindakannya dan
pilihan-pilihan terhadap tindakan tersebut. Intinya, manusia memiliki kebebasan dalam
hidupnya, manusia adalah pribadi yang otonom (Ahida,2005).

Dalam perkembangannya, ada dua corak liberalisme, liberalisme yang


dipelopori oleh John Locke dan liberalisme yang dipelopori oleh JeanJacques Rousseau.
John Locke berpendapat bahwa kebebasan yang menjadi nilai dasar liberalisme
dipahami sebagai ketidakhadiran intervensi eksternal dalam aktivitas-aktivitas individu.
Kebebasan adalah hak properti privat.Karenanya, pemerintah bersifat terbatas
(minimal) terhadap kehidupan warganya. Untuk itu harus ada aturan hukum yang jelas
dan lengkap dalam menjamin kebebasan sebagai hak properti privat ini. Corak
liberalisme ini kemudian mendasari dan menginspirasi munculnya libertarianisme yang
dipelopori oleh Alexis de Tocqueville, Friedrich von Hayek dan Robert Nozick (Ahida,
2005).

Di sisi lain Rousseau berpendapat bahwa pemerintah harus tetap berfungsi


menjamin terlaksananya kebebasan individu dalam masyarakat.Corak liberalisme ini
selanjutnya mendasari dan menginspirasi munculnya liberalisme egalitarian, dengan
tokohnya antara lain John Rawls dan RonaldDworkin. Liberalisme ini berusaha
menyatukan ide kebebasan dan kesamaanindividu dalam masyarakat. Pemerintah
dibutuhkan untuk meredistribusikan nilai-nilai sosial dalam melaksanakan dan
mencapai kebebasan dan kesamaan individu-individu dalam masyarakat (Ahida, 2005).

Perbedaan terpenting antara liberalisme dan libertarianisme adalah pandangan


tentang kebebasan individu. Menurut libertarianisme, kebebasanyang menjadi hak
individu merupakan satu bentuk properti privat, tidakseorang pun atau apa pun yang
dapat merampas dan mencabutnya dariseseorang tanpa dianggap telah melanggar hak
orang tersebut. Seperti libertarianisme, liberalisme juga mengutamakan kebebasan.
Kebebasan menurut liberalisme tidak dapat dikorbankan untuk nilai yang lain,
untuknilai ekonomi, sosial dan politik. Kebebasan hanya dapat dibatasi dan
dikompromikan ketika ia konflik dengan kebebasan dasar yang lain yanglebih luas.
Karenanya, kebebasan menurut liberalisme bukan sesuatu yangabsolut, kebebasan
hanya dapat dibatasi demi kebebasan itu sendiri (Ahida,2005).

Konsep otonomi individu dalam pandangan liberalisme tidak hanya berupa


kebebasan individu dalam bertindak dan memilih cara hidup yang baik. Namun, juga
untuk mengkritisi, merevisi dan bahkan meninggalkan nilai dan cara hidup yang telah
dipilihnya. Karena menurut liberalisme, siapa pun dapat keliru dalam pilihan hidupnya.
Tindakan seperti ini bebasdilakukan oleh siapa pun jika nilai dan pilihan hidupnya
semula tidak lagi tampak berharga untuk dikejar dan tidak lagi sesuai dengan nilai yang
merekayakini saat ini. Dengan demikian, otonomi individu tidak harus ditundukkan
oleh keanggotaannya pada suatu kelompok, seperti kelompok agama, etnisdan
sebagainya. Mereka bebas untuk tetap berada atau menarik diri darikelompoknya
(Ahida, 2005).

Setiap orang bebas memilih konsep tentang hidup yang baik, meskipun sangat
berbeda dengan nilai dan pilihan hidup anggota komunitas yang lain. Namun, konsep
tersebut tidak boleh melanggar prinsip keadilan. Orang-orang dengan konsep hidup
yang berbeda-beda akan saling menghormati, bukankarena hal ini mempromosikan satu
cara hidup bersama. Namun, karenamereka mengakui bahwa tiap-tiap orang memiliki
klaim pertimbangan yang sama. Tidak ada tugas khusus yang ditetapkan komunitas
terhadap individu. Tidak ada kelompok atau praktek sosial tertentu yang memiliki
kewenangan di luar penilaian dan kemungkinan penolakan individu. Tidakada yang
“ditetapkan untuk seseorang” atau tidak ada yang berwewenang memberikan penilaian
terhadap seseorang selain nilai yang ditetapkan olehorang tersebut (Ahida, 2005).

Pengakuan terhadap otonomi atau kebebasan individu dalam


bertindakmengindikasikan adanya pengakuan terhadap pluralitas dalam
masyarakat.Kebebasan dan kesamaan perlakuan terhadap individu dalam bertindak dan
memilih cara hidup akan menghasilkan pluralitas nilai dan pilihan hidup.Setiap orang
bebas untuk bertindak dan memilih cara hidup yang baikmenurutnya. Pengakuan
terhadap pluralitas tindakan dan pilihan hidupmendapat perlakuan yang sama. Untuk
menjamin tercapainya kesamaan perlakuan tersebut, maka liberalisme mengemukakan
ide netralitas negara(Ahida, 2005).

Pemerintah menurut liberalisme harus bersikap netral terhadap konsepapa pun


tentang hidup yang baik, yang dianut dan dipilih oleh warganya.Pemerintah tidak boleh
memberikan prioritas pada satu nilai di atas nilai yanglain, atau tidak menyokong dan
mengabaikan salah satu nilai yang ada.Liberalisme menganggap bahwa intervensi
pemerintah untuk menyokongsalah satu nilai atau pilihan hidup dan mengabaikan nilai
atau pilihan hidupyang lain, melanggar dan membatasi otonomi individu, yang menjadi
nilailiberalisme (Ahida, 2005).

Ide netralitas negara tidak membenarkan adanya tindakan atas dasarsuperioritas


atau inferioritas intrinsik dari berbagai konsep tentang kehidupanyang baik. Tidak boleh
ada tindakan yang secara sengaja atau tidak sengaja berusaha mempengaruhi penilaian-
penilaian orang tentang nilai dari berbagaikonsep yang berbeda ini. Kebebasan sebagai
nilai yang esensial dalamkehidupan manusia akan terancam dengan adanya pemaksaan
suatu pandangan khusus tentang kehidupan yang baik pada setiap orang (Ahida,2005).

Netralitas negara yang bertujuan untuk menjamin kebebasan dankesamaan


individu dalam masyarakat, dengan sendirinya mendorong berkembangnya cara hidup
yang bernilai dan mendorong tersingkirnya cara-cara hidup yang tidak bernilai.
Netralitas negara terhadap pluralitasnilaitersebut dengan sendirinya menyeleksi nilai-
nilai yang ada, mana yang tetap bertahan dan diminati banyak orang atau tersingkir
karena tidak menarikminat orang (Ahida, 2005).

Kegagalan sosialisme dan marxisme dalam mengatasi konflik padamasyarakat


seperti terlihat di Uni Soviet dan negara-negara lain di duniamenjadikan liberalisme
sebagai konsep yang dominan saat ini. Namun, ini tidak berarti liberalisme menjadi satu
ideologi yang tanpa cacat. Cacat inilahyang dilihat oleh komunitarianisme dan
memunculkannya dalam bentukkritik terhadap liberalisme. Komunitarianisme
mengkritik nilai-nilailiberalisme yang dianggap tidak sensitif terhadap keanggotaan
pada satukelompok, terutama kelompok kultural, yang menjadi perdebatan sengitdalam
filsafat politik saat ini (Ahida, 2005).

• Tokoh – tokoh

1) Rene Descartes
2) Benedictus de Spinoza
3) John Locke
4) David HumeHume
5) Herbert Spencer

B. Kapitalisme
• Pengertian
Kapitalisme asalnya dari kata kapital, yang berarti modal. Kapitalisme adalah
suatu sistem ekonomi dimana sektor industri perdagangan, dan alat-alat
produksidikontrol oleh pihak privat atau sektor swasta dengan tujuan untuk
mendapatkankeuntungan sebesar-besarnya. Walaupun demikian, kapitalisme
sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.
• Kelebihan Idiologi Kapitalisme :
1) Kreativitas dan motivasi masyarakat menjadi tinggi karena setiap orang bebas
untuk melakukan hal yang terbaik bagi dirinya.
2) Merangsang masyarakat untuk bekerja keras.
• Kekurangan Idiologi Kapitalisme :
1) Walaupun setiap orang memiliki kesempatan yang sama, tetapi hasil dari
ekonomi kapitalisme sangat dipengaruhi oleh modal yang dimiliki
2) Sehingga orang yang memiliki modal awal lebih besar, lebih berpeluang
meraup keuntungan yang lebih besar.
3) Kapitalisme membuat ekonomi yang berorientasi hanya dari segi materialistik
(uang).

• Negara yang menganut idiologi kapitalisme:


Negara yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari
negara-negara besar seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara
di Asia ada Jepang dan Cina.

• Sejarah Terbentuknya
Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai
berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan
perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat
bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan
perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia
guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-
modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru
buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku
tersebut. Paham kapitalisme lebih cenderung mengarah ke perekonomian daripada
politik.

• Tokoh – tokoh
1) Adam Smith
2) Max Weber
3) Karl Marx
4) Ayn Rand
C. Komunisme
• Pengertian
Ideologi komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama
dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang kapitalalis dan liberal. Komunisme
adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi
(tanah,tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang
makmur,masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai
dengan prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekomomi dan sekularisme yang
radikal tatkala agama digantikan dengan ideologi komunias yang bersifat doktriner.
Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada
kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme).
• Kekurangan Idiologi
Keburukan dari ideologi komunisme bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan
dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang menghargaimanusia sebagai individu,
tidak menghormati HAM, dan lain-lain.
Karl Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari
kaum terpelajar dan politikus. Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme
miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan
memberikan jalan untuk komunisme. Di sisi lain, Marx menulis bahwa kapitalisme akan
berakhir karena aksi yang terorganisir dari kelas kerja internasional.

• Negara yang menganut idiologi komunisme:


Negara -negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat
Tiongkok, Transnistia, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam.

• Sejarah
Komunisme sebagai Gerakan Sosial Pemikiran Karel Marx tentunya dipengaruhi
oleh pemikiran berbagai tokoh/ filusuf sebelumnya sebut saja Feuerbach dan Hegel.
Kritik Feuerbach terhadap agama menjadi titik tolak pemikiran Karl Marx. Agama bagi
Karl Marx adalah ciptaan manusia bukan agama yang membuat manusia. Agama adalah
prealisasian hakekat manusia dalam angan-angan dan menjadi bukti bahwa, manusia
belum mampu merealisasikan hakekat dirinya sendiri. Agama menjadi tanda
keterasingan manusia dari dirinya sendiri. Agama adalah keluhan mahluk yang tertekan,
perasaan dunia tanpa hati, sebagaimana ia adalah suatu roh zaman yang tanpa roh, ia
adalah candu rakyat.
Pemikaran Karl Marx yang menjadi dasar kekuatan ideologi komunisme dan
motivator gerakan sosial kaum buruh di Jerman.Kekuatan pemikiran Karl Marx menjadi
inspirasi dan penyemangat perubahan (revolusi) ketidak berdayaan kaum buruh untuk
menentang ketidak adilan dan ketertindasan oleh kaum kapitalis. Hasil pemikiran Karl
Marx dapat dirasakan hingga sekarang, pemikiran yang pada akhirnya menjadi koreksi
kaum kapitalis untuk memperbaiki segala kekurangan dan kelemahannya sehingga,
jurang pemisah antara kaum pemilik modal dan kaum buruh bukanlah jurang yang tajam
dan pembeda yang jelas. Hubungan keduanya merupakan sinergisitas yang saling
membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapai tujuantujuan yang sama bukan
pemerasan dan penindasan.
Komunisme sebagai idiologi Kekuasaan Pemikiran komunisme Karal Marx
sebagai pemikiran yang menciptakan gerakan sosial di Jerman karena, ke tidak adilan
dan ketertindasan kaum buruh oleh kaum kapitalis menjadi inspirasi tersendiri untuk di
kembangkan menjadi idiologi politik dan kekuasaan oleh Lenin dan Stalin di Rusia.
Padahal bagi Karal Marx sendiri idiologi merupakan kesadaran palsu, kesadaran yang
mengacu pada nilai-nilai moral tinggi dengan sekaligus menutup kenyataan bahwa di
belakang nilai-nilai luhur itu tersembunyi kepentingan-kepentingan egois kelas-kelas
berkuasa.Dengan idiologi komunis yang di kembangkan oleh Lenin dan Stalin di Rusia
mampu menciptakan jalan kekusaan yang berbeda dan sekaligus sebagai anti tesa
kekuatan idiologi politik kekuasaan demokrasi yang dikembangkan oleh negaranegara
di Eropa dan Amerika Serikat.
Kesuksesan Lenin dan Stalin di Rusia menempatkan pemikiran Karl Marx sebagai
dasar idiologi perubahan dapat dilihat dari penjabarannya tentang Leninism is Marxism
of the era of imperialism and of the proletarian revolution. Lenin had to guide his
followers in a situation that had at last become a revolutionary one.
Kesuksesan Lenin terbuktikan dengan menjadikan Rusia sebagai negara komunis
yang kuat. Meskipun di era sekarang kekuatan Rusia sebagai negara komunis dan anti
tesa dari negara-negara demokrasi tinggal kenangan sejarah. Kesuksesan Lenin dan
Stalin di Rusia dengan menggunakan idiologi kekuasaan berdasarkan paham komunis
hendak diterapkan di Indonesia, hal ini dapat di tengarai dari adanya Gestapu (gerakan
September 30) dan lebih dikenal dengan gerakan 30 september atau G30-S/PKI, yang
ditandai oleh pengumuman Komandan Bataliyon Resimen Pengawal Presiden
Cakrabirawa, Letkol Oentoeng di RRI yang mengatakan atas nama kesatuan-kesatuan
tentara yang terlibat mengumumkan bahwa, ia memimpin suatu gerakan untuk
menyelamatkan Presiden Sukarno dari kemungkinan kudeta yang dilakukan oleh
sekelompok jendral angkatan darat yang dikenal sebagai dewan jendral. Oentoeng
menyatakan bahwa, presiden dalam keadaan selamat dan diamankan di suatu tempat
yang dirahasiakan. Oentoeng juga mengumumkan bahwa, pemerintahan Soekarno telah
dibubarkan dan telah diganti oleh suatu dewan revolusioner. Sambil menunggu
terbentuknya dewan revolusi nasional ia menyerukan kepada rakyatsupaya membentuk
dewan semacam di tingkat provinsi dengan jumlah anggota tidak boleh lebih dari 25
orang, di tingkat kabupaten tidak boleh lebih dari 15 orang, di tingkat kecamatan tidak
lebih dari 10 anggota dan di tingkat desa tidak boleh lebih dari 7 orang. Anggota. Hanya
selang beberapa jam pengumuman pertamanya Oentoeng mengeluarkan suatu
keputusan tentang pembentukan dewan revolusi nasional yang diberi nama Dewan
Revolusi Indonesia. Pimpinanbeserta anggota dewan ini berjumlah 45 orang dan
Oentoeng bertindak sebagai ketua.
Dari kejadian Lubang Buaya dan kejadian-kedaian lain yang bermuara pada
paham idiologi kekuasaan komunis menunjukan gerakan ini merupakan gerakan radikal
yang dilatar belakangi oleh sekelompok orang yang hendak berkuasa. Sejarah mencatat
berbagai kejadian pemberontakan dan kudeta serta gerakan-gerakan politik untuk
mencapai kekuasaan yang dilatar belakangi oleh paham komunisme radikal, meskipun
sejarah itupun terkadang tidak menunjukan kejelasan siapa dan kelompok mana yang
menjadi korban dan siapa atau kelompok mana yang menjadi pelaku keberutalannya.
Padahal inti dari paham komunis dan pemikiran Karal Marx adalah menghilangkan
ketertindasan dan persamaan atas hak milik ekonomi dan sejahtera secara bersama-
sama.

• Tokoh – tokoh

1) Prarom each in line with 7 his abilities, to every in line with his needs‟ artinya
dari seetiap orang sesuai kemampuan, bagi orang sesuai kebutuhanya (Pradhana
and Sutoyo, 2019). Hal ini juga didukung oleh Wilczynski yang menggunakan
slogan tersebut untuk menjelaskan kata komunisme(Studies, 1982).
2) Karl Marx mendefinisikan komunisme sebagai kondisi yang terbentuk setelah
kapitalis tiada. Sistem ini mengalami kehancuran melalyi revolusi sejarah kelas
protelatriat kapitaris masyarakat komunis (Donald, 2006)
3) Frederic Engels (1925) mengartikan sebagai doktrin kebebasan kaum proletariat
demi mewujudkan misi masyarakat taitu meniadakan kelas sosial dan negara.
4) Stalin, komunisme dipandang bersifat nasionalisme yang mempraktikan dokrin
anti orang asing namun bukan alasan yang kuat untuk merancang doktrin
pertahanan negara serta mengawasi aktivitas kehidupan masyarakatnya (Studies,
1982). Sehingga tidak dipungkiri pemikiran Stalin secara tidak lansgung
menolak teori komunisme milik Marx-Eagels sampai Lenin. Sedemikian hingga
Lenin membuktikan hika penerapan komunisme dan sistem negara yang
menjadikan negara kuat dan lainnya(Van Ree, 2002).
5) Mao Zedong, filsuf dari negeri China yang menggabungkan teori Marxisme-
leninsme berdasar atas situasi objek di China (Bottomore, 1991), sehingga
karena pengatahuan intelektual ketika revolusi jerman di Brussel (Iqbal, 2019)
6) Lenin (1973)

D. Sosialisme
• Pengertian
Sosialisme adalah sebuah ideologi, dan kepemilikan kolektif adalah cara hidup terbaik.
Sosialismetidak menyetujui kepemilikan pribadi karena membuat orang menjadi egois
dan merusak harmoni alam masyarakat. Sosialisme berharap untuk menghilangkan
kemiskinan dan mengeksploitasi rakyat kecil melalui produksi yang mengatur negara.
Sosialisme menuntut semua lapisan masyarakat, semua lapisan dan lapisan untuk
menikmati hak yang sama untuk menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran.
Sosialisme harus mewujudkan keadilan umum dalam ekonomi. Tugas negara adalah
memastikan bahwa kesejahteraan semua orang menerima sebanyak mungkin faktor
produksi, bukan berfokus pada kesejahteraan pribadi. Sosialisme percaya bahwa negara
adalah sistem di atas masyarakat, dan ia mengatur masyarakat tanpa syarat. Nilai utama
sosialisme adalah kesetaraan, kerja sama, dan kasih sayang. Produksi dilakukan atas
dasar penggunaan, bukan hanya untuk keuntungan. Persaingan digantikan oleh rencana.
Setiap orang bekerja untuk komunitas, berkontribusi pada kebaikanbersama, dan karena
itu mempertimbangkan orang lain. Kedua, basis ontologis sebagai basis
sosialismeterkait dengan fitrah moral umat manusia. Sifat manusia; harmoni dengan
tatanan sosial. Sosialisme percaya bahwa sifat moral manusia itu baik. Sifatnya adalah
sosial; ia mengasumsikan harmoni atau harmoni dalam tatanan sosial.
• Kelebihan idiologi demokrasi :
Tentunya terdapat beberapa pertimbangan yang dijadikan dasar bagi
pemerintahan negara tertentu untuk memakai salah satu ideologi sebagai ideologi
ekonominya. Sama halnya dengan digunakannya ideologi sosialisme dalam kehidupan
bernegara ini. Terdapat kelebihan yang menjadikannya berguna sebagai ideologi suatu
negara. apa saja yang menjadi kelebihan dari ideologi sosialisme, berikut ini beberapa
kelebihan ideologi sosalisme:
1) Tingkat Efisiensi yang Tinggi
2) Kesejahteraan Masyarakat yang Lebih Besar
3) Tidak Terjadi Praktek Monopoli
4) Tingkat Fluktuasi Bisnis yang Rendah
5) Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
• Kelemahan idiologi demokrasi :
Selain memiliki kelebihan, tentu ideologi sosialisme juga memiliki kekurangan
yang membuatnya tidak digunakan oleh negara-negara tertentu. Dengan adanya
kekurangan tersebut, tentu kita juga menyadari bahwa ideologi kapitalisme tersebut
bukanlah suatu ideologi yang sempurna mengingat ia merupakan hasil pemikiran
manusia. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa kekurangan ideologi
kapitalisme:

1) Kurangnya Kebebasan Ekonomi


2) Konsumen Menderita
3) Tidak Adanya Kebebasan Politik
4) Tidak Terjadi Kompetisi Ekonomi

• Negara yang menganut idiologi demokrasi


Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela

• Sejarah

Paham sosialisme muncul setelah terjadinya Revolusi Industri di Inggris. Revolusi


Industri telah menciptakan ketimpangan kemakmuran antara golongan borjuis
(majikan) dengan golongan proletar (buruh). Kaum borjuis berhasil mendapatkan
keuntungan yang sangat besar sehingga berada pada taraf kemakmuran yang tinggi.
Sebaliknya kaum buruh hidup menderita di rumah-rumah kumuh dengan upah rendah.
Kemakmuran itu juga telah meningkatkan angka kriminalitas. Oleh karena itu, muncul
gerakan untuk memperbaiki nasib kaum buruh yang dikenal dengan Revolusi Sosial.
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan
kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori
politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan
sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan
warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak
ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam
jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada
pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-
lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.

Sosialisme adalah paham yang bertujuan mengubah bentuk masyarakat dengan


menjadikan perangkat produksi menjadi milik bersama, dan pembagian hasil secara
merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh.
Dalam sosialisme setiap individu harus berusaha untuk mendapatkan layanan yang
layak untuk kebahagiaan bersama, karena pada hakikatnya, manusia hidup bukan hanya
untuk bebas, tetapi juga saling menolong. Sosialisme yang kita kenal saat ini Sosialisme
sebenarnya telah lahir sebelum dicetuskan oleh Karl Marx.
Orang yang pertama kali menyuarakan ide sosialisme adalah Francois Noel Babeuf,
pada abad 18. Kemudian muncul tokoh lain seperti Robert Owen di Inggris, Saint Simon
dan Fourier di Perancis. Mereka mencoba memperbaiki keadaan masyarakat karena
terdorong oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas
dan dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut kaum sosialis
utopis. Karl Marx juga mengecam keadaan masyarakatdi sekelilingnya, tetapi ia
menggunakan hukum ilmiah untuk mengamati perkembangan masyarakat, bukan
sekadar harapan dan tuntutan seperti yang dilakukan oleh kaum sosialis utopis. Marx
menamakanidenya sebagai sosialisme ilmiah. Setelah itu, pada abad 19, sosialisme
ilmiah Marx diadopsi oleh Lenin, hingga tercipta komunisme. Komunisme lebih radikal
daripada sosialisme, karena dalam komunisme diajarkan untuk memberontak dan
merebut kekuasaan dengan Partai Komunis sebagai pemimpinya. Inilah yang lebih
dikenal sebagai sosialisme sampai saat ini.
• Tokoh – tokoh

1) Guido Calogero
2) Piero Gobetti
3) Leonard Trelawny Hobhouse
4) ohn Maynard Keynes
5) R. H. Tawney
BAB III
PENUTUP

• KESIMPULAN
Ideologi adalah suatu hal dianggap penting bagi berdirinya suatu bangsa dan
negara. Pada abad 19 banyak negara-negara di benua Eropa dan Amerika yang
menggunakan system pemerintahan demokrasi parlementer ataupun monarki
konstitusional dimana dalam system tersebut terdapat pemilihan secara umum bagi para
calon-calon pemimpin politik guna mengatur system pemerintahan kedepannya dan di
abad 19 inilah banyak individu-individu yang mencoba menyatukan pandangan serta
gagasan atau ide dalam sebuah kelompok yang terorganisir.Dalam spektrum politik saat
ini pengelompokan ideologi-ideologi politik telah terbagi menjadi berbagai macam
kelompok seperti kelompok sayap kanan maupun kelompok sayap kiri.
Seperti fasisme, Fasisme adalah ideologi yang sangat berdasarkan kepada prinsip
kepemimpinan dengan kekuatan otoritas absolut dimana perintah atau keinginan
pemimpin adalah hal yang harus dilaksanakan oleh setiap bawahannya dan kepatuhan
harus berlaku tanpa adanya pengecualian kepada setiap anggota. Fasisme didirikan oleh
sindikalis nasional Italia dalam Perang Dunia I yang menggabungkan sayap kiri dan
sayap kanan pandangan politik, tapi condong ke kanan di awal 1920-an. Selanjutnya
spektrum politik lainnya yang tercipta dengan tujuan untuk melawan atau menggeser
kelompok sayap kanan dikarenakan bagi beberapa kelompok, ideologi sayap kanan
dinilai harus diubah dan diperbarui, sebab ideologi sayap kanan yang sangat kaku, kolot,
dan tradisional akan sangat sulit berkembang di era globalisasi saat ini.
• SARAN
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkanKewajiban dan Hak Asasi Manusia kita sendiri. Di samping itu kita
juga harus bisamenghormati dan menjaga Hak Asasi Manusia orang lain jangan sampai
kita melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut . Dan jangan sampai pula Hak
Asasi Manusiakita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga Hak
Asasi Manusiakita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara Hak Asasi
Manusia kitadengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai