Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA”

Dosen Pembimbing :

M. Arfah Aksah,S.H., M.M

Dibuat Oleh :

1. Ridho Khansa Putra herlambang (122200023)


2. Achmad Rama Dhandiarja (122100010)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GANESHA

Jl.Legoso Raya No.3


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
mencurahkan rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini selain
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah . Dalam penyusunan makalah ini,
tidak sedikit penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, penyusun
menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama proses penyusunan
makalah ini. Semoga amal kebajikan yang telah dilimpahkan mendapat balasan
dari Allah. Akhirnya penyusun mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat
bagi penyusun umumnya bagi para pembaca. Amin.

Tangerang, 28 Desember 2022

Penyusun,

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................………………….I

DAFTAR ISI............................................................................………………......II

BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………………………..1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................……………….............1

1.2 Rumusan Masalah...........................................………………...........................2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................………………......2

1.4 Metode Penulisan......................................................……………….................2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

2.1 Ideologi Liberalisme...........................................................……………….......3

2.2 Ideologi Sosialisme...........................................................……………….........7

2.3 Ideologi Komunisme..............................................………………................…8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..12

3.1 Kesimpulan..............................................………………................................12

3.2 Saran..................................................................………………......................12

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..13

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di dunia


mengalami berbagai perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang
berkembang pada zaman tertentu. Ada pertentangan-pertentangan yang senantiasa
bertarung dan secara silih berganti mendominasi pola pemikiran masyarakat.

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri


diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
“sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.

Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara


mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi ini
merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin
berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi
negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam
pada setiap warganya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:

1. Apa yang dimaksud dengan liberalisme?

2. Apa yang dimaksud dengan sosialisme?

3. Apa yang dimaksud dengan komunisme?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mejelaskan pengertian


liberalisme, sosialisme dan komunisme.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah


menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam
penyusunan makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 IDEOLOGI LIBERALISME

2.1.1 Pengertian Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik


yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan karakteristik berikut. Anggota
masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan
kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan sukar berubah.

Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan


Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut
liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja
dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika
gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,


dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar
bagi tumbuhnya kapitalisme.

3
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak
dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan
yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum
minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah


yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu
sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat
mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu
untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang
melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus
dilakukan.

2.1.2 Ciri-ciri ideologi liberalisme

Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut:

1.Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

2.Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan


berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3.Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan


yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.

4.Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

4
5.Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.

6.Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan mana.

2.1.3 Kelebihan Ideologi Liberalisme

Kelebihan ideologi liberalisme sebagai berikut :

1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan


ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.

2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.

3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan


kepada masyarakat.

4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang


bermutu tidak akan laku di pasar.

5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari keuntungan

6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik
tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.

7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

5
2.1.4 Kelemahan Ideologi Liberalisme

Kelemahan ideologi liberalisme sebagi berikut :

1.Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas,


pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan
pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.

2.Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga


yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

3.Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya


oleh individu yang sering terjadi

5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit


untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media
komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat
sesuai misi kepentingan mereka

Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding


Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin,
ataupun Thomas Jefferson.

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika


Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua
lainnya.

6
2.2 IDEOLOGI SOSIALISME

2.2.1 Pengertian Sosialisme

Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-


akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal
sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan
kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan
seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis
juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap.

Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini
mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827.
Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada
tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam
l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam
berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir
semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan
buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem
ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite.

Ajaran tentang Ideologi Sosialisme yaitu :

1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan


kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.

7
2. Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.

Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-Noel Babeuf


(1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras, Saint-Simon,
Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), seorang sosialis yang
paling utopis, dan seorang feminisme radikal, Etienne Cabet (1788-1856), seorang
pengacara, Louis-Auguste Blanqui (1805-1881), seorang revolusioner yang
hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum buruh. Negara yang
menganut Ideologi Sosialisme adalah negara-negara di Eropa Barat.

2.3 IDEOLOGI KOMUNISME

2.3.1 Pengertian Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan


ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-
19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan
buruh.

Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan


prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang
membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Paham komunis
berkeyakinan perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara
revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat diperlukan pada masa
transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan negara dibawah diktator proletariat,
seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan diambillah untuk selanjutnya berada
dalam kontrol negara.

8
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun
2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina
(sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

2.3.2 Ciri-ciri Ideologi Komunisme

Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir
Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada.
Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai
individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan
tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai
individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-
alat produksi.

Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya


proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada
zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-1921). Stalin
pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan tanah. Salah
satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi
terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering
disebut go international. Komunisme memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama.
Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan
dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan
kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.

9
2.3.3 Kelebihan Ideologi Komunisme

Kelebihan ideologi komunisme sebagi berikut :

1.Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal


perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah
lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan
ekonomi lainnya.

2.Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan


sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.

3.Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.

4.Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh


pemerintah.

5.Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan

2.3.4 Kelemahan Ideologi Komunisme

1.Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis

2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat

3.Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

4.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, Partai
Komunis Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya

10
partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi.
Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.

Siapa yang menciptakan ideologi komunisme? Karl Heinrich Marx (Trier,


Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar
ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sampai saat ini ideologi memang lebih banyak digunakan dalam hal
politik, masyarakat, dan sistem pemerintahan. Memang apabila dikaitkan dengan
asal kata ideologi pengertian itu sudah sedikit jauh melebar dari arti ideologi
sebagai suatu ilmu yang mendasar menjadi berbau politik, masyarakat, dan sistem
pemerintahan. Jadi ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau
pondasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang
kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau
aturan yang ada atau berlaku. Ada beberap macam ideologi dunia, yaitu
liberalisme, sosialisme dan komunisme. Liberalisme adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Sosialisme adalah gagasan tentang
hidup manusia yang rukun tanpa kerusuhan sosial. Komunisme adalah pemikiran
bahwa setiap manusia harus memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup.

3.2 Saran

Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi


yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang
untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah begitu mudah

12
menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu
sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-pancasila-dan-
komunis/

http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html

http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia

http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-
idiologi-di.html

13

Anda mungkin juga menyukai