Dosen Pembimbing :
Dibuat Oleh :
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
mencurahkan rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini selain
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah . Dalam penyusunan makalah ini,
tidak sedikit penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu, penyusun
menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama proses penyusunan
makalah ini. Semoga amal kebajikan yang telah dilimpahkan mendapat balasan
dari Allah. Akhirnya penyusun mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat
bagi penyusun umumnya bagi para pembaca. Amin.
Penyusun,
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................………………….I
DAFTAR ISI............................................................................………………......II
BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3
3.1 Kesimpulan..............................................………………................................12
3.2 Saran..................................................................………………......................12
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak
dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan
yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum
minoritas.
4.Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
4
5.Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6.Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan mana.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari keuntungan
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik
tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
5
2.1.4 Kelemahan Ideologi Liberalisme
6
2.2 IDEOLOGI SOSIALISME
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini
mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini
digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827.
Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada
tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam
l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam
berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir
semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan
buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem
ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite.
7
2. Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.
8
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun
2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina
(sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir
Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada.
Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai
individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan
tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai
individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-
alat produksi.
9
2.3.3 Kelebihan Ideologi Komunisme
1.Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis
2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, Partai
Komunis Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya
10
partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi.
Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampai saat ini ideologi memang lebih banyak digunakan dalam hal
politik, masyarakat, dan sistem pemerintahan. Memang apabila dikaitkan dengan
asal kata ideologi pengertian itu sudah sedikit jauh melebar dari arti ideologi
sebagai suatu ilmu yang mendasar menjadi berbau politik, masyarakat, dan sistem
pemerintahan. Jadi ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau
pondasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang
kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau
aturan yang ada atau berlaku. Ada beberap macam ideologi dunia, yaitu
liberalisme, sosialisme dan komunisme. Liberalisme adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama. Sosialisme adalah gagasan tentang
hidup manusia yang rukun tanpa kerusuhan sosial. Komunisme adalah pemikiran
bahwa setiap manusia harus memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup.
3.2 Saran
12
menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah ideologi itu
sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-pancasila-dan-
komunis/
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dan-kekurangan-
idiologi-di.html
13