TEORI LIBERAL
Dosen Pengampu :
Kelompok 1
Anggota Kelompok :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Putri
Mahanani, selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar PKN SD yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui
pembuatan makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat memfasilitasi para mahasiswa untuk mengetahui teori liberal
dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat untuk kedepannya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Liberalisme adalah sebuah paham dengan tiga dasar yang dicetuskan oleh John Locke
yaitu life, liberty and property. Life yang dimaksudkan Locke yaitu kehidupan, menurut
Locke negara harus melindungi kehidupan individu, poin kedua yaitu property yang berarti
kepemilikan, menurut Locke negara harus melindungi barang yang dimiliki seorang individu
dan individu tersebut berhak memanfaatkan barangnya untuk mencapai kebahagiaan dan poin
terakhir yaitu liberty yang berarti kebebasan, menurut Locke individu memiliki kebebasan
dan negara wajib melindunginya selain melalui negara menurut Locke cara lain melindungi
kebebasan adalah dengan perdagangan bebas, adapun makna dari perdagangan bebas
menurut David Ricardo merupakan sistem perdagangan luar negeri dimana setiap negara
melakukan perdagangan tanpa ada halangan negara adapun antara hubungan perdagangan
bebas dengan unsur kebebasan karena perdagangan bebas akan melindungi kebebasan
individu untuk bertransaksi dan bebas campur tangan pemerintah. Teori Liberalisme juga
memiliki beberapa karakteristik dan pada pelaksanaannya terdapat kelebihan dan kekurangan
dalam teori ini.
PEMBAHASAN
Liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas, atau dalam bahasa Inggris, liberty,
yang berarti kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk bertempat
tinggal, menentang penindasan, beragama, dan hak mendapat perlindungan pribadi.
Liberalisme juga dapat diartikan sebagai sebuah paham yang menghendaki dijunjungnya
kebebasan individu, baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, agama, serta warga negara.
Secara umum, liberalisme menginginkan masyarakat yang bebas dengan dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi tiap individu.
Orang pertama yang menganut ideologi liberalisme adalah John Locke yang
merupakan seorang filsuf asal Inggris dengan mencetuskan teori naturalisme liberal.
Naturalism liberal menjelaskan bahwa hak milik pribadi adalah sebuah hak alam dan naluri
yang tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan manusia. Ia pernah berpendapat bahwa negara
terbentuk melalui adanya perjanjian sosial yang terjadi antara individu yang hidup secara
bebas dengan penguasa. Menurut Montesquieu, di dalam bukunya dengan judul “Spirit the
Law”, menyatakan bahwa adanya pemisahan kekuasaan di dalam pemerintahan yaitu
eksekutif, legislatif, serta yudikatif. Pemisahan tersebut bertujuan agar terdapat pengawasan
antara lembaga guna mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang ideologi liberalisme.
Selain itu, terdapat beberapa tokoh dari liberalisme, yaitu J. J Rousseau, Voltaire, Adam
Smith, dan David Ricardo.
Paham liberalisme mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris.
Munculnya liberalisme di perancis diawali oleh kaum borjuis. Liberalisme dilatarbelakangi
dengan adanya ketimpangan dan kesenjangan dalam negara di Perancis. Sejak abad ke-17,
pemerintah Perancis terlalu banyak mencampuri masalah kebebasan ekonomi dan mengekang
ekonomi perdagangan. Oleh karena itu, terdapat pemisahan dan perbedaan yang sangat
terlihat antargolongan di Perancis. Golongan borjuis mengajak rakyat untuk menentang
kekuasaan tak terbatas raja dan kaum bangsawan yang bertindak sewenang-wenang. Mereka
menuntut kebebasan ekonomi. Hingga pada tahun 1789, terjadilah revolusi Perancis yang
menjadi awal terbentuknya golongan liberal. Liberalisme kemudian menyebar luas ke
berbagai negara lainnya di Eropa dan mendapat banyak dukungan.
Selain di Perancis, awal perkembangan liberalisme juga terjadi di Inggris pada abad
ke-19. Secara garis besar, kelahiran liberalisme dilatarbelakangi oleh tidak sukanya
masyarakat terhadap kekuasaan absolut dan kesewenang-wenangan para pemimpin negara.
Rakyat yang dipaksa tunduk, haus akan keadilan dan kebebasan dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk kebebasan ekonomi, politik, dan beragama. Ada empat unsur yang
mendorong lahirnya liberalisme di Inggris, yaitu:
● Perkembangan ilmu pengetahuan: Ilmu pengetahuan menyadarkan masyarakat akan
potensi, baik potensi individu maupun potensi organisasi, dalam hal ini adalah negara.
Selain di negara Eropa, liberalisme juga pernah diterapkan di Indonesia pada era orde
lama dan orde baru tepatnya sejak 1949 hingga 1959. Penerapan teori liberal pada orde lama
tidak berjalan baik yang ditandai dengan banyaknya partai politik yang muncul sehingga
kondisi politik menjadi tidak stabil. Kemudian liberalisme diberlakukan kembali pada
1965-1966. Pada 1965, kebijakan ekonomi Indonesia menjadi sangat terbuka sehingga
investasi dan modal asing dapat masuk dengan mudah. Liberalisme juga ikut diterapkan
dalam bidang politik dan budaya, namun ideologi liberalisme dianggap tidak cocok dengan
Indonesia karena berlawanan dengan budaya yang ada di Tanah Air.
Salah satu nilai inti liberalisme adalah bahwa setiap orang memiliki
kesempatan yang sama dalam segala hal. Kesetaraan hak dan kewajiban sudah pasti
ada didalam paham liberalisme, sedangkan hasil yang didapat ditentukan oleh
beberapa faktor yang dimiliki oleh masing-masing individu. Faktor-faktor tersebut
seperti kerja keras, keterampilan dan sumber daya.
Berdasarkan poin a, yaitu kesempatan yang sama bagi semua orang, maka
setiap orang diperlakukan sama dalam sebuah penyelesaian masalah, misalnya pada
bidang sosial, ekonomi, hukum, dan lainnya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paham liberalisme mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris.
Selain di negara Eropa, liberalisme juga pernah diterapkan di Indonesia pada era orde lama
dan orde baru tepatnya sejak 1949 hingga 1959. Penerapan teori liberal pada orde lama tidak
berjalan baik yang ditandai dengan banyaknya partai politik yang muncul sehingga kondisi
politik menjadi tidak stabil. Liberalisme juga ikut diterapkan dalam bidang politik dan
budaya, namun ideologi liberalisme dianggap tidak cocok dengan Indonesia karena
berlawanan dengan budaya yang ada di Tanah Air.
3.2 Saran
Demikian pokok bahasan yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini. Mengenai
teori Liberalisme, besar harapan kami dengan adanya makalah yang disusun dapat
bermanfaat untuk pembaca dan menjadi sumber wawasan ilmu terkait materi yang ada.
Ideologi Liberalisme: Pengertian, Latar Belakang, dan Dampak Halaman all. (2022,
https://www.kompas.com/stori/read/2022/09/06/160000479/ideologi-liberalisme--pen
gertian-latar-belakang-dan-dampak
Latar Belakang Lahirnya Liberalisme. (2022, February 25). Kompas.com. Retrieved January
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/25/00150091/latar-belakang-lahirnya-
liberalisme
Paham Liberalisme Beserta Ciri atau Karakteristiknya. (2020, December 11). Kelas Pintar.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/paham-liberalisme-beserta-ciri-atau-karakt
eristiknya-8712/
Pengertian Liberalisme. (2020, October 20). Fakultas Ekonomi. Retrieved January 29, 2023,
from https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/848-pengertian-liberalisme