Di Susun oleh :
1. Muh. Anis Ramdhani (101220124)
2. Muh. Fawaid Izzul Umam (101220114)
A. LIBERALISME
1. Pengertian Liberalisme
1
Batubara, U., Siregar, R., dan Siregar, N. 2021. LIBERALISME JOHN LOCKE DAN PENGARUHNYA
DALAM TATANAN KEHIDUPAN. Jurnal Education and development 9 (4): 486
tak terasingkan (inalienable rights) dan negara justru didirikan
demi untuk melindungi hak-hak asasi itu.2
1. Hak Milik
2. Kebebasan
2
Munawar-Rachman, Budhy. (2011). ISLAM DAN LIBERALISME. Jakarta Selatan: Friedrich Naumann
Stiftung
3
Ludwig von Mises, Liberalism in the Classical Tradition, diterjemahkan oleh Ralph Raico, ed. 3, Irvington –
on – Hudson, NY, 1985, 1-5, 7-13.
Kebebasan dalam liberalisme ini seperti yang sudah dipahami
adalah bebas dari segala bentuk penindasan apapun. Hal ini
dihubungkan dengan persoalan perbudakan yang telah ada pada
masa dahulu, serta adanya jaminan terhadap manusia untuk
melakukan apapun yang mampu mendatangkan kebahagian,
kekayaan ataupun semangat dalam kehidupan.
3. Perdamaian
4. Persamaan
3. Bentuk-Bentuk Liberalisme
Ada dua macam Liberalisme yaitu Liberalisme Klasik dan
Liberalisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke
16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-
20. Hingga kini nilai-nilai dari Liberalisme Klasik masih ada.
Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar, hanya
ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi
sesungguhnya masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah
berakhir.Dalam Liberalisme Klasik keberadaan individu dan
kebebasannya sangat diagungkan. Setiap individu memiliki
kebebasan berpikir yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua
paham yakni demokrasi dan kapitalisme.
4
Ning Ratna Sinta Dewi. 2022. Liberalisme Dalam Pemikiran Islam. AbrahamicAbrahamic Religions: Jurnal
Studi Agama-Agama (ARJ), 2(2), 186-198.
Gerakan Reformasi Gereja pada awalnya hanya
serangkaian protes kaum bangsawan dan penguasa
Jerman terhadap kekuasaan imperium Katolik Roma.
Pada saat itu keberadaan agama sangat mengekang
individu. Tidak ada kebebasan, yang ada hanyalah
dogma-dogma agama serta dominasi gereja. Pada
perkembangan berikutnya, dominasi gereja dirasa sangat
menyimpang dari otoritasnya semula. Individu menjadi
tidak berkembang, kerena mereka tidak boleh melakukan
hal-hal yang dilarang oleh Gereja bahkan dalam mencari
penemuan ilmu pengetahuan sekalipun, sehingga pada
puncaknya timbul sebuah reformasi gereja (1517) yang
menyulut kebebasan dari para individu.
b. John Locke dan Hobbes
Kedua pemikir ini memiliki pemikiran yang sama sekali
bertolak belakang satu sama lainnya. Hobbes (1588
1679) berpandangan bahwa dalam State of Nature,
individu itu pada dasarnya egois, sesuai dengan fitrahnya.
Namun manusia ingin hidup damai. Oleh karena itu
mereka membentuk suatu masyarakat baru, suatu
masyarakat politik yang terkumpul untuk membuat
perjanjian demi melindungi hak-haknya dari individu lain
dimana perjanjian ini memerlukan pihak ketiga
(penguasa). Sedangkan John Locke (1632 1704)
berpendapat bahwa individu pada State of Nature adalah
baik, namun karena adanya kesenjangan akibat harta atau
kekayaan, maka khawatir jika hak individu akan diambil
oleh orang lain sehingga mereka membuat perjanjian
yang diserahkan oleh penguasa sebagai pihak penengah
namun harus ada syarat bagi penguasa. Bertolak dari
kesemua hal tersebut, kedua pemikir ini sama-sama
menyumbangkan pemikiran mereka dalam konsepsi
individualisme. Inti dari terbentuknya negara menurut
Hobbes adalah demi kepentingan umum (masing-masing
individu) meskipun baik atau tidaknya negara itu
kedepannya tergantung pemimpin negara. Sedangkan
Locke berpendapat keberadaan negara itu akan dibatasi
oleh individu sehingga kekuasaan negara menjadi
terbatas.
c. Adam Smith
Salah satu pemikir ekonomi klasik adalah Adam Smith
(1723-1790). Pemikiran Adam Smith mengenai politik
dan ekonomi dikelompokkan menjadi tiga pemikiran,
yaitu:
1. Falsafah politik.
2. Identifikasi mengenai faktor penentu nilai dan harga
barang.
3. Pola, sifat, dan arah kebijaksanaan negara yang
mendukung kegiatan ekonomi kearah kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.5
5
Indah Maisuri. 2018. LIBERALISME DAN DEMOKRASI. http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme. 10
Desember.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, U., Siregar, R., dan Siregar, N. 2021. LIBERALISME JOHN LOCKE DAN
PENGARUHNYA DALAM TATANAN KEHIDUPAN. Jurnal Education and development
9 (4): 486
Ludwig von Mises, Liberalism in the Classical Tradition, diterjemahkan oleh Ralph Raico,
ed. 3, Irvington – on – Hudson, NY, 1985, 1-5, 7-13.
Ning Ratna Sinta Dewi. 2022. Liberalisme Dalam Pemikiran Islam. AbrahamicAbrahamic
Religions: Jurnal Studi Agama-Agama (ARJ), 2(2), 186-198.
Munawar-Rachman, Budhy. (2011). ISLAM DAN LIBERALISME. Jakarta Selatan: Friedrich
Naumann Stiftung
Indah Maisuri. 2018. LIBERALISME DAN DEMOKRASI.
http://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme. 10 Desember.