Anda di halaman 1dari 31

HGD UNIT II: ANALISA TURN OVER

PERAWAT DIPANDANG DARI TEORI ETIK


‘LIBERAL INDIVIDUALISME’

OLEH: KELOMPOK I
FRISKA (NPM. 1806170473)
I WAYAN GEDE SARASWATA (NPM. 1706006870)
MIRA DAMAYANTI (NPM. 1806170624)
NURHAYATI (NPM. 1706007019)
TUJUAN PRESENTASI

Memaparkan
Memaparkan Pembahasan
tinjauan teori masalah tentang Memaparkan
Memaparkan tentang teori etik kesimpulan dan
latar belakang liberal analisa turn over
saran dari hasil
masalah individualisme dan perawat ditinjau pembahasan
turn over dari teori etik
liberal
individualisme
LATAR BELAKANG
Setiap orang mempunyai Liberal individualisme
Liberalisme sangat
hak untuk bertindak dan berkaitan dengan
menekankan nilai
hidup sesuai dengan
kebebasan yang akan kebebasan individu
keinginannya meskipun
menghasilkan otonomi pada mendapatkan hak asasi
berbeda dengan orang lain
individu. manusia (Right Based Theory).
(Glannon, 2005)

Namun, turn over dapat


Perawat merupakan profesi
melemahkan struktur
Turn over merupakan hak yang memiliki peranan
sistem keperawatan dan
asasi dari setiap manusia, paling penting dalam
menghambat implementasi termasuk perawat pelaksanaan pelayanan
yang tepat dari proses dan
kesehatan.
prosedur keperawatan

Bagaimana Turn Over


Menyebabkan peningkatan
perawat dipandang dari
beban kerja, tingkat stres
Teori Etik Liberal
dan kelelahan (Jones, 2002)
Individualisme????
Tinjauan Pustaka
TINJAUAN TEORI

ETIKA, TEORI ETIKA


DILEMMA ETIK, INDIVIDUAL
LIBERALISME TURN OVER
DAN TEORI ETIKA
ETIKA, DILEMA ETIK DAN TEORI ETIK

ETIKA Menurut Bertens (2013)


• Etika adalah nilai-nilai (sistem nilai) dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
• Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi segala
macam masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para
pasien yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan
tugasnya.

DILEMA ETIK Menurut Aiken (2004)


• Dilema etik adalah suatu situasi yang membutuhkan individu untuk
membuat sebuah pilihan antara dua alternatif yang tidak disukai.
Secara natural, tidak ada solusi terbaik untuk menghadapi situasi tersebut.
TEORI ETIKA Menurut Beauchamps & Childress (1994)
• Utilitarianisme, Kantianism, Character ethics, Liberal individualisme dan
Communitarianisme
LIBERAL INDIVIDUALISME

Kata-kata liberal, liberty, libertian, dan libertine semua berasal dari


bahasa latin 'liber' yang berarti 'bebas’.

Liberalisme adalah sebuah ideologi, filsafat, dan tradisi politik yang


didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak
adalah nilai politik yang utama.

Individualisme adalah suatu pandangan dan sikap yang


menekankan kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan individu
(Soetoprawiro, 2003).

Liberal Individualisme dipahami sebagai konsep tunggal yang selalu


diperbincangkan antara definisi dan nilai-nilai individu dalam
pemikiran liberal (Dow & Ambivalences, 2015).
SEJARAH LIBERAL INDIVIDUALISME

Golongan borjius
(Golongan Liberal)
Pada abad ke-18
memperjuangkan
golongan borjius
kebebasan
merupakan
kemerdekaan
golongan minoritas
melalui Revolusi
Montesquie (1689-1755) Perancis .
menulis L'esprit des lois:
Legislatif, Eksekutif dan
Judikatif harus dipisah-
pisahkan agar tidak
terjadi kesewenangan
Rousseau (1721-1778)
Du Contract Social :
kedaulatan dalam suatu
negara harus berada
ditangan rakyat
(Aida, R.,2005)
SEJARAH LIBERAL INDIVIDUALISME

Liberalisme pertama kali digelorakan oleh golongan


borjuis perancis pada abad ke-18 sebagai reaksi protes
terhadap kepincangan keganjilan yang telah lama
berakar kuat di Perancis.

Terdapat pemisahan pembedaan yang tajam sekali


antara golongan berhak istimewa dan golongan tanpa
hak.

Golongan pertama memiliki segala-galanya, Golongan


kedua hanya memiliki kewajiban, tidak mempunyai
hak apa-apa.

Dalam perkembangannya, ada dua corak liberalisme,


liberalisme yang dipelopori oleh John Locke dan
liberalisme yang dipelopori oleh Jean Jacques
Rousseau.

(Aida, R.,2005)
SEJARAH LIBERAL INDIVIDUALISME

John Locke Jean Jacques Rousseau

Kebebasan dipahami sebagai


ketidakhadiran intervensi eksternal Pemerintah harus tetap berfungsi
dalam aktivitas individu. Kebebasan menjamin terlaksananya
adalah hak properti privat. kebebasan individu dalam
masyarakat.

Corak liberalisme ini menginspirasi Corak liberalisme ini


munculnya libertarianisme yang menginspirasi munculnya
dipelopori oleh Alexis de Tocqueville, liberalisme egalitarian, dengan
Friedrich von Hayek dan Robert tokohnya antara lain John Rawls
Nozick. dan Ronald Dworkin.

(Aida, R.,2005)
LIBERAL INDIVIDUALISME

Liberal individualisme berkaitan dengan kebebasan individu


mendapatkan hak asasi manusia (Right Based Theory).

Right Based Theory merupakan teori yang memandang individu sebagai


dasar bangunan dalam bermasyarakat.

Dalam perspektif hak individu adalah realitas tertinggi yang tidak


dapat direduksi. Dalam pandangan berbasis hak, individu sebagai
pembawa hak otonom adalah pusat moral (Friesen, n.d.).

Hak asasi manusia dalam hal ini dilindungi undang-undang dan


hukum baik nasional maupun internasional.

HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan


keberadaan manusia sebagai makhluk Allah SWT dan merupakan
anugerah Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (UU
No.39 Tahun 2009).
SIFAT DASAR LIBERAL INDIVIDUALISME
(Glannon, 2015)

Setiap orang mempunyai hak untuk


bertindak dan hidup sesuai dengan
keinginannya meskipun berbeda
dengan orang lain

Sangat menekankan nilai kebebasan


yang akan menghasilkan otonomi pada
individu.

Tidak boleh melanggar prinsip


keadilan
HAK SEBAGAI KLAIM PEMBENARAN
(Beauchamp & Childress, 2001)

•Klaim pembenaran merupakan hak individu untuk membuat dirinya


sendiri atau orang lain berada dalam suatu posisi, termasuk terkait
dengan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu dilakukan

•Klaim pembenaran adalah suatu peraturan yang mengatur aktivitas

•Hak hukum atau legal adalah klaim yang dibenarkan oleh prinsip dan
peraturan legal, sedangkan hak moral adalah klaim yang dibenarkan
dan dijamin dengan prinsip dan peraturan moral
HAK POSITIF DAN HAK NEGATIF
(Beaucamph & Childress, 1994)

Hak positif memerlukan Hak negatif memerlukan


kewajiban orang lain untuk kewajiban orang lain untuk
melakukan sesuatu untuk menahan diri dari
orang tersebut. melakukan sesuatu.
Contoh: hak mendapat Contoh: hak privasi atau hak
pelayanan kesehatan yang tidak jadi mengikuti prosedur
memuaskan pembedahan yang disarankan
HUBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN
(Beaucamph & Childress, 2013)

HAK INDIVIDU KEWAJIBAN

• Individu yang memiliki hak akan memperoleh kewajiban


dan suatu kewajiban juga akan mendapat hak
• Sebuah Negara memiliki kewajiban untuk menyediakan
barang seperti makanan atau perawatan kesehatan untuk
warga miskin, maka setiap warga negara yang memenuhi
kriteria yang relevan dari kebutuhan dapat mengklaim hak
untuk makanan atau perawatan kesehatan
KRITIK DAN DUKUNGAN TEORI LIBERAL INDIVIDUALISME
(Beaucamph & Childress, 1994)

KRITIK
• Meningkatkan resiko mengecilkan makna moral yang
seharusnya bisa diartikan dalam arti yang lebih luas.
• Membatasi berlakunya etika secara luas, karena
dihadapkan pada kewajiban
• Menghalangi kepentingan masyarakat yang lebih luas,
karena melindungi hak individu

DUKUNGAN
• Tidak ada teori lain yang dapat mendukung tujuan moral
dan sosial selain teori liberal individualisme
• Hak asasi menjadi acuan dasar standar internasional
pelaksanaan pelayanan individu dan pelayanan masyarakat
• Menjalankan hak dalam masyarakat yang menghargai hak
pribadi, adalah sumber perlindungan dan kehormatan
TURN OVER

Turnover didefinisikan sebagai pergerakan individu yang melintasi batas


keanggotaan organisasi (Perez,2008).

Turn over adalah berhentinya individu dalam suatu organisasi yang


disertai dengan pemberian imbalan uang oleh organisasi tersebut
(Mobley, 1986 dalam munandar, 2008)

Fitz-enz & Davison (2011) membagi turnover menjadi dua jenis


yaitu sukarela (voluntary), dan bukan sukarela (involuntary)

Faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover yaitu faktor eksternal


dan faktor internal.

Faktor eksternal : aspek lingkungan dan aspek individu.


Faktor internal: budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kompensasi, keouasan
kerja, dan karir
UPAYA MENGENDALIKANTURN OVER
(Petronila et al., dan Pareke, 2007)

Stress kerja ↓

Pengelolaan karyawan
secara efektif dan Kepuasan kerja
efisien mulai dari Memaksimalkan
proses rekruitmen, ↑
seleksi, dan
pendayagunaan
penempatan, tenaga perawat
pembinaan serta Komitmen
pengembangan karir Organisasi ↑

Keinginan
pindah kerja ↓
ANALISA TURN OVER PERAWAT
DIPANDANG DARI TEORI ETIK
‘LIBERAL INDIVIDUALISME’
KASUS TURN OVER DI RUMAH SAKIT ISLAM HASANAH
MOJOKERTO TAHUN 2016
(Fardiansyah, Muhith, & Saputra, 2017)

37,1 % (23 orang)


perawat keluar Melemahkan struktur
Menyebabkan
5 orang (21,7%) masa sistem keperawatan dan
peningkatan beban kerja
kontrak habis menghambat
perawat sehingga
17 orang (73,9%) implementasi yang tepat
tingkat stres perawat
mengundurkan diri dari proses dan prosedur
menjadi lebih tinggi.
1 orang (4,3%) keperawatan
berpindah tugas

Meningkatkan Kelelahan kerja dan


terjadinya morbiditas dapat mengurangi
dan mortalitas pasien motivasi perawat untuk
(Jones, 2002) melakukan tugas dengan
baik
KASUS TURN OVER KASUS TURN OVER
DI RUMAH SAKIT ISLAM HASANAH
DI RUMAH SAKIT ISLAM HASANAH MOJOKERTO TAHUN 2016
MOJOKERTO TAHUN 2016
(Fardiansyah, Muhith, & Saputra, 2017)

Tingkat Turnover perawat di Rumah Sakit Islam Hasanah Mojokerto


dalam kategori Tinggi (>7%)

Motivasi perawat sebagian besar memiliki motivasi sedang

Kinerja perawat sebagian besar memiliki kinerja sedang.

Intensitas turnover pada usia 23-31 tahun lebih tinggi


dibandingkan dengan usia lainnya

Fakta yang di dapatkan, hal ini disebabkan harapan-harapan yang


mereka inginkan di tempat kerjanya saat ini tidak dapat terpenuhi
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TURN OVER

•Keluarnya karyawan yang berkualitas rendah akan menguntungkan


dan membuka peluang bagi organisasi untuk mencari karyawan baru
yang kualitasnya lebih baik
•Pekerjaan dapat didistribusikan ke karyawan-karyawan lain di divisi
tersebut tanpa harus mencari pengganti karyawan yang keluar
•Organisasi bisa mencari karyawan baru dengan kompensasi yang lebih
murah sehingga organisasi dapat memperkecil biaya yang harus
POSITIF dikeluarkan
•Perputaran karyawan juga bermanfaat di dalam memberikan suasana
dan ide baru bagi organisasi (Abelson et al., 1984; Mobley, 1982
•Perputaran karyawan memberi kesempatan berkembang bagi karyawan
lainnya (Abelson et al., 1984).

• Jika karyawan tetap setia pada organisasi, maka kesehatan


mentalnya mungkin terganggu. Ia merasa terpenjara oleh
NEGATIF pekerjaan dan organisasinya (Huysse Gaytandjieva, Groot, &
Pavleva, 2013)
• Melemahkan struktur organisasi dan menghambat jalannya
organisasi (Jones, 2002)
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG
DARI TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME

Teori Etik Liberal


Individualisme
Teori etik yang berkaitan dengan
baik dapat kebebasan
menyediakan individu Turn Over
kerangka untuk mendapatkan hak Perawat
mengevaluasi asasi manusia merupakan hak
keputusan moral (Right Based Theory). asasi perawat
dan karakter
moral HAM dilindungi
UU dan hukum
nasional maupun
internasional.
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

1 Mengumpulkan, Menganalisa, dan


Menginterpretasi Data
Tahun 2016, 23 orang dari 62 orang perawat keluar (37,1%).
5 orang (21,7%) karena masa kontrak habis, 17 orang (73,9%)
mengundurkan diri, 1 orang (4,3%) pindah tugas.

Motivasi perawat sebagian besar memiliki motivasi sedang


Kinerja perawat sebagian besar memiliki kinerja sedang.

Intensitas turnover pada usia 23-31 tahun lebih tinggi dibandingkan


dengan usia lainnya

Fakta yang di dapatkan, hal ini disebabkan harapan-harapan yang mereka


inginkan di tempat kerjanya saat ini tidak dapat terpenuhi
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

2
State Dilemma
Perawat sebagai individu mempunyai hak asasi manusia untuk membuat
keputusan termasuk melakukan keputusan melakukan turn over.

Namun sebagai anggota dari profesi keperawatan, perawat juga harus


bertanggung jawab untuk menjalani kode etik keperawatan sebagai
landasan dari status profesional
Tingginya tingkat turnover melemahkan struktur sistem keperawatan,
menghambat implementasi, meningkatkan beban kerja sehingga tingkat
stres perawat menjadi lebih tinggi dan menimbulkan kelelahan.

Peningkatan turnover menyebabkan rendahnya kualitas kerja dan


meningkatkan terjadinya morbiditas dan mortalitas pasien.
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

3 Mempertimbangkan Pilihan dalam Mengambil


Keputusan
Melakukan pembenahan disemua bidang manajemen SDM khususnya
bidang rekrutmen dan penempatan tenaga

Meningkatkan fungsi kepala ruangan serta melakukan monev pelaksanaan


fungsi manajemen kepala ruangan dalam upaya meningkatkan motivasi
perawat pelaksana

Memberikan penghargaan bagi yang berprestasi dan berkompetenen untuk


mingkatkan motivasi kepala ruangan maupun perawat pelaksana

Menetapkan aturan karyawan yang sudah diterima namun belum habis


masa kontraknya dan ingin mengundurkan diri, diharuskan mengganti
biaya-biaya pelatihan yang telah diterimanya.
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

4 Menganalisis Keuntungan dan Kelemahan dari


Setiap Pilihan yang Mungkin Dilakukan
Jika karyawan tetap setia pada organisasi, maka kesehatan mentalnya
mungkin terganggu, merasa terpenjara oleh pekerjaan dan
organisasinya (Huysse Gaytandjieva, Groot, & Pavleva, 2013)
Pegawai baru membutuhkan biaya saat rekruitmen dan orientasi
organisasi serta membutuhkan waktu untuk adaptasi dalam bekerja
Jika ternyata karyawan baru memang dibutuhkan, organisasi bisa
menggantikan karyawan dengan kompensasi yang lebih murah. Dengan
demikian organisasi dapat memperkecil biaya yang harus dikeluarkan
Perputaran karyawan adalah adanya kesempatan berkembang bagi
karyawan lainnya. Perputaran karyawan bermanfaat dalam memberikan
suasana dan ide baru bagi organisasi (Abelson et al., 1984; Mobley, 1982).
Keluarnya karyawan yang berkualitas rendah akan menguntungkan dan
membuka peluang bagi organisasi untuk mencari karyawan baru yang
kualitasnya lebih baik.
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

5
Membuat Keputusan
Dalam Teori Etik Liberal Individualisme, individu mempunyai kebebasan
untuk mendapatkan hak asasi manusia (Right Based Theory) sehingga setiap
orang memiliki hak untuk menentukan posisinya/pilihannya sendiri.

Adalah hak asasi manusia dari Perawat untuk menentukan pilihan apakah
ingin tetap bekerja atau memilih untuk pindah kerja (turn over).

Dalam right based theory, individu dilindungi dan diijinkan untuk melakukan
aktivitas personal.

Hak hukum adalah klaim yang dibenarkan oleh prinsip dan peraturan
legal, sedangkan hak moral adalah klaim yang dibenarkan dan dijamin
dengan prinsip dan peraturan moral
ANALISA KASUS TURNOVER PERAWAT DIPANDANG DARI
TEORI ETIK LIBERAL INDIVIDUALISME
MENGGUNAKAN LIMA LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH ETIK

5
Membuat Keputusan
Sehingga, dipandang dari teori etik liberal individualisme, maka turn over
adalah hak perawat yang dilindungi oleh Undang-Undang selama tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku di tempat kerja.

Dengan demikian, turn over Perawat bukanlah suatu yang buruk


dipandang dari teori etik liberal individualisme.

Yang perlu diperhatikan dari kacamata seorang manajer adalah apa


penyebab terjadinya turnover. Dengan memahami penyebab turn over, maka
manajer dapat menurunkan atau mengendalikan angka turn over.
Dalam kasus diatas, tidak selamanya turnover memberikan dampak yang
negatif. Terdapat beberapa dampak positif yang diberikan dari masalah
turnover tersebut
KESIMPULAN DAN SARAN

Teori etik yang baik dapat menyediakan kerangka untuk mengevaluasi


keputusan moral dan karakter moral

Teori etik ada 5, yaitu: Utilitarianisme, Kantinisme, Charater Ethics,


Liberal Individualisme, Communitarianisme

Liberal Individualisme adalah kebebasan individu yang berkaitan dengan


hak asasi manusia yang merupakan pusat moral

Liberal Individualisme menurut John Locke kebebasan adalah hak properti


privat sedangkan Jean Jacques Rousseau berpendapat bahwa pemerintah harus
menjamin kebebasan individu dalam masyarakat (ada mekanisme peraturan)
KESIMPULAN DAN SARAN

Sifat dasar Liberal Individualisme yaitu individu berhak bertindak dan hidup
berdasarkan keinginan, menghasilkan otonomi individu dan tidak melanggar
prinsip keadilan

Kasus Turnover perawat di RSI Hasanah Mojokerto thn 2016 adalah >7%
dengan motivasi dan kinerja perawat sedang di usia tertinggi pada usia 23 –
32 tahun karena harapan perawat tidak terpenuhi

Teori Etik Liberal Individualisme memandang turn over merupakan HAM


untuk menentukan posisinya/pilihannya sendiri yang dilindungi oleh UU
dan tidak bertentangan dengan peraturan RS yang ada

Dalam right based theory, individu dilindungi dan diijinkan untuk


melakukan aktivitas personal

Tugas manajer untuk menyelesaikan penyebab turn over sehingga dapat


menurunkan dan mengendalikan turn over
DAFTAR PUSTAKA
Aida, R. (2005). Liberalisme and Komunitarianisme. Jurnal Demokrasi Vol (1). No. 2. 2005.
Aiken, T., D. (2004). Legal, Ethical and Political Issues in Nursing.2nd ed. Philadelphia: F.A. Davis Company
Bertens, K. (2007). Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Bird C.P. (2004). The Myth Of Liberal Individualism. Columbia University, 10-19.
Beaucamph, T. L & Childress, J., F. (1994). Principles of biomedical ethics. 4th (ed). New York : Oxford University Press.
Beuchamp, T. L., & Childress, J., F. (2001). Principles of biomedical ethics. Oxford: University Press.
Beaucamph, T. L & Childress, J., F. (2013). Principles of biomedical ethics. 7th (ed). New York : Oxford University Press.
Fardiansyah, A., Muhith, A., Saputra, M. H., & . F. (2017). Gambaran Tingkat Turnover Perawat, Motivasi, Dan
Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Islam Hasanah Mojokerto. Publikasi Hasil Penelitian, 0(1), 100–103. Retrieved from
http://ejurnalp2m.stikesmajapahitmojokerto.ac.id/index.php/publikasi_stikes_majapahit/article/view/231
Fitz-enz, J., & Davison, B. (2011). How to measure human resources management. Edisi 3. Jakarta: Kencana.
Huysse-Gaytandjieva, A., Groot, W. & Pavleva, M. (2013). Why do some employees fall into and fail to exit a job-lock
situation?. Journal of environemntal and Public Health. 2013. Article ID 839349. 1-14. http://dx.doi.org/10.1155/2013/839349.
Langitan, Rosamey Elleke. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian turnover perawat pelaksana tahun 2009 di rumah sakit
Bhakti Yudha Depok. Tesis. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Mobley, W. H.(1986). Pergantian Karyawan: Sebab, Akibat dan Pengendaliannya. Jakarta: PT. Pustakawan Binaman
Pressindo
Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI Press.
Perez, M. (2008). Turnover intent. Diploma Thesis. University of Zurich.
Putu, Dewa Ayu., Ayu, I Gusti. (2016). Pengaruh komitmen organisasional, dukungan social dan iklim etika terhadap
turnover intention. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 2, 2016: 1368-1398
Soetoprawiro, K. (2003). Bukan kapitalisme bukan sosialisme. Yogyakarta : Kanisius.
Tim Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2016). Kode Etik Keperawatan Lambang Panji PPNI dan Ikrar
Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Anda mungkin juga menyukai