Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NANANG MIFTAKHUL WAKDI

NIM : 1906458520
KODE MK : NSIK 801001

KELOMPOK FOKUS GRUP II


ETIKA KEPEDULIAN ( ETHIC OF CARE )
PENTINGNYA ETIKA KEPEDULIAN

Teori teori tentang etika salah satu yang banyak dibahas adalah teori tentang etika
kepedulian (ethic of care), hal ini disebabkan karena etika ini mengatur bagaimana
seharusnya hubungan antar individu yang melibatkan kepedulian berjalan dengan baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan etika kepedulian lah yang jauh digunakan untuk
menjalankan teori mengenai etika tersebut.
Dengan implementasi yang lebih luas dari Gilligan Nel Noddings dalam
menspesifikasikan ethics of care. Noddings tidak sekedar menggunakannya sebagai acuan
penalaran moral perempuan ia juga mengaplikasikannya kedalam kehidupan dan
menggunakannya sebagai suatu sistem pendidikan.
Argumen lain yang dikemukakan oleh Noddings yaitu tentang natural caring akan
mendapatkan peran penting dalam perempuan jika lelaki dan perempuan dalam kehidupannya
dituntun oleh ethics of care (Noddings, 2002:2)
Pendekatan Nel Noddings mengenai ethics of care dijelaskan sebagai sebuah relational
ethics karena didalamnya memprioritaskan perhatian pada relationships. Nel noddings
menyakini bahwa kepedulian yang didasarkan pada penerimaan, keterkaitan, responsivitas
dapat menjadi landasan yang lebih baik dan lebih mendasar untuk etika (Noddings, 1984:2).
Kekhasan etika kepedulian terletak pada tugas utama yang dibawanya yaitu bukan untuk
menciptakan teori-teori tentang keadilan, melainkan memfokuskan diri pada pertanyaan-
pertanyaan bagaimana kita sebagai individu mampu mengenali kebutuhan-kebutuhan konkret
orang lain. Untuk itu, parameter moralitas tidak lagi terletak pada sikap yang tidak berpihak,
melainkan kepedulian yang justru berpihak, kehangatan hati dan sikap yang nyata-nyata
menjunjung tinggi hak-hak orang lain dalam situasinya yang paling unik.
Etika kepedulian kiranya dapat menjadi alternatif baru sebagai sebuah perspektif di
Indonesia yang dinilai minus sensibilitas publik. Etika kepedulian menjadi dasar untuk
melengkapi etika keadilan. Keadilan tanpa kebaikan hati tidak punya dasar sama sekali
(mengapa harus adil kalau tidak peduli?) dan cenderung menjadi ideologis dan ganas.
1
Adapun kepedulian tanpa keadilan bisa merosot menjadi sentimentalitas.Etika kepedulian
mengajak kita untuk memperbaiki situasi dan struktur secara lebih komprehensif berdasarkan
nilai khas Indonesia; hubungan silih asih, silih asah, silih asuh dengan orang lain.
Held (2006) dalam buku “Personal, political, global in Ethics of Nursing” menjelaskan
bahwa perlu pendekatan yang menandakan moral sebagai komitmen untuk merawat dan
memberi dukungan sekaligus memperjuangkan tata sosial yang adil, yang memungkinkan
terwujudnya karakter dan kepedulian. Hubungan perawat dan pasien itu sebagai caring
encounters antara subjek moral pemberi perawatan dan pasien sebagai orang yg menderita
yaitu “care for” dimana masing-masing pihak mengalami pengalaman untuk diterima,
diperhatikan dan kesiapan untuk melimpahkan dan mendarmabaktikan diri sendiri dan
membuat orang tersebut ada untuk orang lain. Menurut Noddings (1684) kepedulian ada
ketika menerima impuls alami untuk bertindak demi kepentingan orang lain (Scott, 2017).
Menurut Peggy Cinn (1994) kepedulian itu diperlukan karena diyakini berpeluang untuk
mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan (Bishop, 2006).
Gilligan (1982) menurutnya individu itu saling berhubungan dan bergantung satu sama
lain, maka diperlukan adanya hubungan yang saling peduli satu sama lain. Edmund
pallegrino (1985) menunjukkan hubungan yang terintegrasi antara sentimen kepedulian dan
praktik peduli (Bishop, 2006). Tingkat profesionalisme perawat ditunjukkan dengan tingkat
kepeduliannya kepada pasien.
Menurut Narruhn & Schellenberg (2012), penerapan caring ethics yang baik akan
berdampak baik pula pada klien, sehingga klien akan mendapatkan asuhan keperawatan
sesuai dengan apa yang harusnya diberikan dan sesuai dengan kulturnya. Selain itu, bagi
perawat penerapan caring ethics akan membantu perawat memperoleh pemahaman
konstektual, meningkatkan hubungan dengan klien, dan meningkatkan rasa saling percaya
dengan klien sehingga akan mempercepat proses penyembuhan klien karena telah tercipta
hubungan terapeutik.
Mengapa etik kepedulian ini dibutuhkan (yang mendasari munculnya etik kepedulian):
a. Caring ethic muncul karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup sendri, memiliki rasa ingin diperhatikan dan rasa saling membutuhkan antar
saling individu.
b. Adanya welas asih sebagai sikap dan tindakan krn adanya pengalaman menolong sesama
dan ada rasa menyesal apabila tidak menolong seseorang. Adanya naluri menolong
sesama.

2
Etik kepedulian menurut Toronto (1993) adalah kepedulian yang diberikan tidak hanya
kepada manusia tetapi kepada semua benda yang berada di sekitarnya. Sedangkan menurut
Noddings (2013) etik kepedulian adalah kepedulian yang didasarkan pada penerimaan,
keterkaitan, dan responsivitas sebagai landasan yang lebih baik dan mendasar untuk etik.
Kemudian menurut noddings, bahwa perawat yang peduli itu adalah perawat yang dapat
meningkatkan kesejahteraan. Noddings (1984) dalam buku etika kepedulian berarti berusaha
menjalani kehidupan sebagaimana orang lain merasakannya melalui “kacamata orang yang
diperdulikan” atau empati. Kepedulian itu adalah sebuah aktivitas spesies yang meliputi
segala sesuatu yang kita lakukan untuk mempertahankan, melanjutkan dan memperbaiki
“dunia” kita sehingga kita bias hidup di dalamnya dengan sebaik mungkin. Dunia yang
dimaksud disini adalah tubuh kita, diri kita, lingkungan kita, dan kita usahakan agar
semuanya terjalin secara kompleks (Toronto, 1993).
Held (2006) dalam bukunya “Personal, political, global in Ethics of Nursing”
menganggap etik perlu karena perlu pendekatan menandakan moral sebagai komitmen untuk
merawat dan member dukungan sekaligus memperjuangkan tata sosial yang adil, yang
memungkinkan terwujudnya karakter dan kepedulian. Hubungan perawat dan pasien itu
sebagai caring encounters antara subjek moral pemberi perawatan dan pasien sebagai orang
yang menderita yaitu “care for” dimana masing-masing pihak mengalami penglaman untuk
diterima, diperhatikan dan kesiapan untuk melimpahkan dan mendarmabaktikan diri sendiri
dan membuat orang tersebut ada untuk orang lain.
Noddings (1684, dalam Scott, 2017) kepedulian ada ketika menerima impuls alami
untuk bertindak demi kepentingan orang lain. Menurut Peggy Cinn (1994, dalam Bishop,
2006) kepedulian itu diperlukan karena diyakini berpeluang untuk mewujudkan dan
meningkatkan kesejahteraan. Sebagai tambahan menurut Gilligan (1982) individu itu saling
berhubungan dan bergantung satu sama lain, maka diperlukan adanya hubungan yang saling
peduli satu sama lain. Hal ini diperkuat dengn pendapat Edmund, pallegrino (1985, dalam
Bishop 2006) menunjukkan ada hubungan yang terintgrasi antara sentimen kepedulian dan
praktek peduli. Dalam hal ini, tingkat profesionalisme perawat ditunjukkan dengan tingkat
kepeduliannya kepada pasien. Nodding (1984) menyebutkan bahwa kepedulian etik dalam
keperawatan timbul bukan hanya karena ingin menjadi perawat yang peduli saja/ bukan
hanya sebuah tugas/ kewajiban, tapi memang menjadi perawat yang benar-benar peduli
terhadap pasiennya.

3
DAFTAR PUSTAKA

Bishop, Anne; Scudder John. (2001) Etika keperawatan: Praktik Asuhan Holistik. Jakarta:
ECG.
Gilligan, Carol. (1982). In A Different Voice. Psychological Theory and Women’s
Development. London : Harvard University Press.
Held, V. (2006). The ethics of Care: Personal, Political, Global. New York: Oxford
university Press.
Scott, P. A. (2017). Key concepts and issues in nursing ethics. In Key Concepts and Issues in
Nursing Ethics. https://doi.org/10.1007/978-3-319-49250-6
Noddings, Nel (1984). Caring : A Feminine Approach to Ethics and Moral Education.
Berkeley : University of California Press.
Noddings, Nel (2002). Starting at Home. Berkeley : University of California Press.
Noddings, N. (2013). Caring: Relatinal Approach To ethics & Moral Educations. California
: University Of California Press.

Anda mungkin juga menyukai