Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Layanan Rumah Sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting dan
dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Banyak unsur yang berperan
dan mendukung berfungsinya operasional Rumah Sakit. Salah satu unsur utama
pendukung tersebut adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang padat karya dan
berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian kepada kepentingan
masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan (Ilyas, 2013).
Pemenuhan kebutuhan layanan memerlukan suatu perencanaan SDM manajemen yang
dikaitkan dengan rencana strategis rumah sakit, sehingga kajian terhadap jumlah personil
pendukung yang diperlukan sejalan dengan arah perencanaan dan pengembangan bisnis
satuan kerja unit layanan (Gaudine, 2010).
Analisis perencanaan kebutuhan tenaga SDM keperawatan pada unit layanan di
Rumah Sakit perlu dilakukan karena adanya beban kerja atau waktu produktif tenaga
perawat di masing-masing diunit kerja. Beban kerja perawat rumah sakit biasanya berat,
sering membutuhkan shift panjang dan memaksakan tuntutan fisik. Salah satu studi
terhadap lebih dari 5.000 shift keperawatan melaporkan 40% dari shift kerja melebihi 12
jam, hal ini menunjukkan bahwa perawat sering bekerja lebih lama dari yang dijadwalkan
(Nurjannah, 2016).
Beban kerja perawat merupakan seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
seorang perawat selama bertugas di suatu unit pelayanan keperawatan (Marquis &
Houston, 2015). Beban kerja merupakan jumlah total waktu keperawatan baik secara
langsung atau tidak langsung dalam memberikan pelayanan keperawatan yang diperlukan
oleh pasien dan jumlah perawat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan tersebut.
Menurut Gillies (2000), ada beberapa alasan dilakukan perhitungan beban kerja yaitu
untuk mengkaji status kebutuhan perawatan pasien, menentukan dan mengolah staf
keperawatan, kondisi kerja serta kualitas asuhan keperawatan, menentukan dan
mengeluarkan biaya alokasi sumber daya yang adekuat, dan untuk mengukur hasil
intervensi keperawatan.
Perhitungan yang dilakukan dalam mengkaji beban kerja yaitu dengan sampling
pekerjaan atau work sampling, work sampling suatu teknik sampling secara statistik yang
didasarkan pada teori sampling. Dengan cara ini kita dapat menaksir suatu besaran
tertentu, misalnya proporsi kegiatan produktif melalui pengambilan sample. Agar
kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan, maka perlu diingat
persyaratan mengambil sample yang baik.
Sampling kerja yang dalam bahsa asingnya sering disebut juga dengan work sampling
ratio delay study random observation method adalah salah satu teknik untuk
mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses, dan
pekerja atau operator. maka untuk menetapkan performan level dan menentukan waktu
baku untuk suatu proses atau operasi, kerja seperti halnya yang bisa dilakukan oleh
pengukuran kerja lainnya. pengamatan dilakukan tidak secara menyeluruh (populasi)
melainkan cukup dilakukan dengan sample yang diambil secara acak (random).
Teknik sampling pekerjaan adalah suatu teknik yang cukup dapat diandalkan
untuk mengukur beban kerja tenaga kerja nonproduksi. dalam praktikum ini, pengukuran
dikhususkan pada tenaga kerja non produksi yang mempunyai tipe pekerjaan beban tetap
dan berubah. Berbagi metode dapat digunakan untuk mengevaluasi beban kerja perawat.
Metode yang lebih efektif dalam memperoleh informasi kerja adalah dengan mengamati
pegawai tersebut selagi ia melakukan tugas yang termasuk dalam pekerjaanya.
Sedangkan orang yang menganalisis melakukan pengamatan yang tetap, pendek, leluasa
mengenai pegawai yang sedang bekerja diatas jangka waktu yang ditetapkan, mencatat
setiap kegiatan yang sedang dilakukan pegawai yang diamati tersebut dan
memperkirakan proporsi total waktu kerja yang dikeluarkan pegawai didalam masing-
masing tugas berdasarkan keterlibatannya didalam tugas-tugas tersebut ( Gillies, 2000).
B. Perumusan Masalah
Permasalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengukuran dan pengendalian tenaga kerja seperti ini masih relatif masih ketinggalan
sehingga penetapan kebutuhan dari segi materi lebih sulit, terutama karena tidak
adanya tolak ukur yang bersifat umum.
2. Waktu kerja dan analisa metoda kerja pada dasarnya akan memusatkan perhatian pada
bagaimana (how) suatu kegiatan atau pekerjaan akan diselesaikan.
3. Pengukuran dalam metoda sampling pekerjaaan dikhususkan pada pekerjaan non
produksi yang mempunya tipe pekerjaan beban tetap dan berubah.
4. Mengetahui tingkat perbandingan pekerja yang diamati secara bersama-sama.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini dengan metode work sampling adalah untuk
mendapatkan waktu baku yang tepat dan wajar sehingga dapat meningkatkan efektivitas.
Sedangkan manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknik-teknik efektivitas SDM,
khususnya teknik work sampling.
2. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisa permasalahan perhitungan kebutuhan
tenaga perawat.
3. Untuk mengetahui dan memahami cara atau menggunakan work sampling.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Work Sampling
1. Definisi work sampling
Gillies (1996) menyatakan work sampling adalah metode industry, dimana disini
tugas perawat dikenali dan diberi patokan waktu, arus kerja dianalisa dan tugas kerja
disusun dalam rangkaian untuk efisiensi terbaik. Frekuensi dan durasi masing-
masing tugas ditentukan. Ukuran tersebut, bersama dengan data sensus selanjutnya
dipakai untuk menghitung jumlah masing-masing kategori pekerja yang akan
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang diperlukan menurut prosedur yang
ditetapkan.
Work sampling termasuk cara bersama dengan pengukuran waktu jam henti,
merupakan cara langsung karena dilakukan dengan pengukuran sacara langsung
ditempat berjalan nya pekerjaan. Bedany dengan jam henti adalah bahwa pada cara
sampling pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada di tempat pekerjaan
melainkan mengamati (ditempat bekerja) hanya pada waktu-waktu tertentu secara
acak (Sutalaksana, 2006).
Metode work sampling sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan pengamatan
atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki waktu yang relatif panjang.
Pada dasarnya langkah-langkah pelaksanaanya cukup sederhana, yaitu melakukan
pengamatan aktifitas kerja untuk jeda waktu yang diambil secara acak terhadap satu
atau lebih mesin atau operator dan kemudian mencatatnya apakah mereka ini dalam
keadaan bekerja atau menganggur.
Perbedaan metode Jam Henti dengan Sampling Pekerjaan adalah pada cara Sampling
Pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada ditempat pekerjaan melainkan
mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan
secara acak. Perbedaan yang lainnya dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 2. 1 Perbedaan Metode Jam Henti dan Work Sampling

Stopwatch Work Sampling

1. Pekerjaan rutin dan monoton 1. Pekerjaan bervariasi dan tidak rutin


2. Umumnya mengamati 1 orang 2. Dapat mengamati beberapa orang
3. Perhitungan berdasarkan waktu 3. Berdasarkan proporsi
4. Siklus pekerjaan pendek & jelas 4. Siklus tidak jelas
5. Pengamatan kontinu 5. Pengamatan diskrit

2. Tahapan teknik work sampling yaitu :


a. Menentukan kategori staff yang akan dilakukan penelitian , misalnya perawat
rawat jalan atau bidan di ruang bersalin.
b. Untuk mempermudah pengamatan maka dilakukan pemilihan sampel penelitian
c. Membuat formulir daftar kegiatan perawat yang akan diklasifikasikan sebagai
kegiatan langsung keperawatan, kegiatan tidak langsung berkaitan dengan
fungsi keperawatan dan kegiatan non produktif.
Contoh format work sampling
Pengamat :
Unit :
Jenis Tenaga :

Tiap Perawat yang Jenis Kegiatan


0 : 05 diamati Langsung Tidak Langsung Non Produktif
07:00 A Mengukur tanda-
tanda vital
07:05 B Menyiapkan alat
perawatan luka
07:10 C Sholat
07:15 D
07:20 E
0 A
7:25

d. Melatih pengamat mengenai tata kerja dengan menggunakan metode work


sampling.
e. Dilakukan pengamatan kategori kegiatan dengan cara interval dalam waktu 2 –
15 menit, akan tetapi hal tersebut tergantung dari karakteristik pekerjaaan.
Misalnya pengamatan dilakukan selama jam kerja . jika jenis tenaga atau staf yang
akan diteliti bekerja selama 24 jam maka pengamatan dilakukan selam 3 shift , shift
pagi, siang dan malam. Pada work sampling yang diamati adalah apa yang dilakukan
perawat. Dimana pengamatan dilakukan dari kejauhan agar dapat ribuan pengamatan
kegiatan dari sejumlah perawat yang diamati.
Contoh perhitungan menggunakan metode teknik work sampling :
Mengamati kegiatan 5 tenaga perawat setiap shift dengan waktu interval pengamatan
selama 5 menit dalam waktu 24 jam ( 3 shift) selama waktu 7 hari kerja. Dengan
demikian jumlah pengamatan :
60 (menit) : 10 (menit) x 24 (jam) x 1 (hari) = 144 sampel pengamatan untuk
masing-masing perawat x 14 perawat = 2016 sampel pengamatan.
Semakin besar jumlah sampel maka semakin akurat data terkait kegiatan perawat
yang diteliti.
f. Mengobservasi beban kerja pada setiap perawat yang berbeda- beda sepanjang
perawat tersebut masih bertugas di suatu unit dan jam kerja perawat tersebut.
g. Pengamatan dengan menggunakan format work sampling dan stopwatch.
h. Penganalisaan jam efektif perawat ke pasien
i. Perhitungan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan, menggunakan rumus
Gillies.
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Menurut Gillies
Rumus :
AxBXC
Jumlah Tenaga =
( 365−hari libur ) x jam kerja/hari
Keterangan :
A : Jumlah jam perawatan / hari
B : Jumlah pasien rata – rata / hari
C : Jumlah hari / tahun (365 hari)

3. Kelebihan dan kekurangan teknik work sampling :


a. Kelebihan :
1) Pengamatan tidak perlu mengamati pekerjaaan terus menerus, sehingga
secara teknis mudah dikerjakan.
2) Bagi pegawai yang menjadi objek , merasa tidak diamati.
3) Pengamat dapat mengamati beberapa orang sekaligus
4) Tidak diperlukan pengamatan professional yang terlatih, karena yang diamati
hanya jenis kegiatan.
5) Pengamatan dapat dihentikan kapan saja, tanpa berdampak buruk terhadap
hasil penelitian
b. Kelemahan :
Tidak memberikan informasi yang terperinci dan detail, jumlah waktu yang
digunakan untuk kegiatan tenaga yang diamati secara 24 jam

4. Aktifitas pemberian pelayanan keperawatan dibagi dalam 3 jenis bentuk yaitu :


Menurut Susanto (2002, dalam Trisna (2007) aktifitas keperawatan dibagi menjadi
tiga bentuk kegiatan yaitu kegiatan perawatan langsung dan kegiatan tidak langsung.
a. Kegiatan perawatan langsung
Adalah aktifitas perawatan yang diberakan langsung oleh perawat yang ada
hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik. Psikologis dan spiritual pasien.
b. Kegiatan perawatan tidak langsung
Merupakan kegiatan keperawatan tidak langsung yang dilakukan oleh perawat
kepada pasien dan ini merupakan kegiatan persiapan untuk melengkapi tindakan
keperawatan langsung, seperti administrasi pasien, penyiapan obat, penyiapan
alat, dan lain-lain.
c. Kegiatan lainnya
Kegiatan ini berorientasi non produktif, antara lain istirahat makan siang, sholat,
ke kamar mandi, dll.

5. Tabel observasi work sampling


Pengamat : Ns. A
Unit :
Jenis Tenaga :
No JamTiap Perawat Jenis Kegiatan
0 : 10 yang diamati
Pagi Siang Mala Langsung Tidak Non
m Langsung Produktif
1 07:1 14:1 21:10
0 0
2 07:2 14:2 21:20
0 0
3 07:3 14:3 21:30
0 0
4 07:4 14:4 21:40
0 0
5 07:5 14:5 21:50
0 0
6 08:0 15:0 22:00
0 0
Dan seterusnya…

FORMAT REKAPITULASI WORK SAMPLING BEBAN KERJA

Ruang :
Tanggal :
Kegiatan Kegiatan
giatan Jumlah kegiatan /24 Jumlah kegiatan /24 Jumlah kegiatan /24
keperawata Non Waktu ya
rawatan jam jam jam
n tidak Produktif
gsung
Pagi Sore Malam langsung Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Perhitungan beban kerja dengan metode work sampling :
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Kategori Kegiatan Keperawatan

Kegiatan Perawatan Langsung Kode A


1. Menerima pasien baru 1
2. Orientasi ruanga ke pasien 2
3. Melakukan pengkajian 3
4. Mengukur tanda tanda vital 4
5. Memonitor tingkat kesadaran 5
6. Menimbang berat badan dan tinggi badan 6
7. memberikan terapi oksigen 7
8. mengatur posisi pasien 8
9. melakukan suction 9
10. Nebulasi 10
11. Melatih batuk efektif 11
12. Melakukan RJP 12
13. Memasang NGT 13
14. Memasang monitor EKG 14
15. Memberikan makan pasien via oral 15
16. Memberikan makan via NGT 16
17. Melepas NGT 17
18. Membantu BAB dan BAK 18
19. Melakukan klisma 19
20. Membuang BAB dari kolostomi 20
21. Melakukan perawatan luka 21
22. Memasang/melepas infus 22
23. Merawat IV 23
24. Memasang alat dan menghitung tetesan infus 24
25. Menghitung balance cairan 25
26. Membuang drain 26
27. Memberikan obat oral 27
28. Melakukan injeksi 28
29. Memberikan transfuse 29
30. Memandikan pasien 30
31. Oral hygiene 31
32. Personal hygiene 32
33. Memberikan kompres 33
34. Mengantar pasien 34
35. Melakukan pemeriksaan fisik 35
36. Pengecekan gula darah 36
37. Melakukan perawatan jenasah 37
38. Memberikan pendidikan kesehatan 38
39. Mendampingi pasien untuk pemeriksaan 39
40. Mengganti pampers pasien 40
41. Menyiapkan makan pasien 41
42. Mengambil sampel darah 42
43. Mengganti cairan infus 43

Kegiatan Tidak Langsung Kode B


1. Melakukan serah terima pasien 1
2. Membuat asuhan keperawatan 2
3. Menghubungi dokter 3
4. Mempersiapkan status pasien 4
5. Mendampingi visite dokter 5
6. Mempersiapkan dan mengisi formulir pemeriksaan 6
7. Mempersiapkan formulir konsultasi 7
8. Membuat resume pasien pindah 8
9. Melakukan kolaborasi dengan petugas kesehatan lain 9
10. Membuat laporan 10
11. Membaca laporan 11
12. Membaca catatan medis/keperawatan 12
13. Mengisi discharge planning 13
14. Mengisi catatan keperawatan 14
15. Menerima instruksi dokter via telepon 15
16. Mengikuti pre conference 16
17. Mengikuti post conference 17
18. Melakukan operan 18
19. Mempersiapkan foramulir permintaan darah 19
20. Mempersiapkan alat untuk tindakan medis 20
21. Mempersiapkan transfuse darah 21
22. Mengecek trolley emergency 22
23. Mencatat penggunaan alat/obat 23
24. Mempersiapkan kamar pasien baru 24
25. Membuat resume pasien pulang 25
26. Mempersiapkan kelengkapan pasien pulang 26
27. Melengkapi kelengkapan pasien meninggal 27
28. Mempersiapkan/ memeriksa obat-obatan 28
29. Registrasi pasien pulang 29
30. Mempelajari SPO 30
31. Melakukan operan di kamar pasien 31
32. Mengganti linen pasien 32
33. Mengambil obat di Apotik 33
34. Mengantar pasien pulang 34

Kegiatan Nonproduktif Kode C


1. Istirahat 1
2. Menonton TV 2
3. Menerima dan menelepon untuk urusan pribadi 3
4. Membaca koran dan majalah 4
5. Menerima tamu pribadi 5
6. Datang terlambat dan pulang lebih awal 6
7. Makan-minum 7
8. Ke kamar mandi 8
9. Ganti pakaian 9
10. Shalat 10
11. Ke toilet 11
12. Mengobrol dengan teman 12
13. Membersihkan ruangan nurse station 13
14. Menggunakan handphone 14
15. Mengambilkan air minum 15
16. Memberikan remote 16
17. Mematikan dan menyalakan AC 17
18. Mematikan dan menyalakan TV kamar pasien 18
19. Membuka dan menutup kain Horden 19
20. Mencari informasi di internet 20

Perhitungan jumlah sampel =


60 (menit) : 10 (menit) x 24 (jam) x 1(hari) = 144 sampel pengamatan untuk
masing-masing perawat x 17 perawat =2.448 sampel pengamatan.
Tabel 2. Data worksampling perawat

WORKSAMPLING
PAGI

Pengamat : Ali dan Nanang


Unit : VIP Lantai 3 Rumah Sakit Mayapada
JAM tiap 10 Perawat Jenis kegiatan
mnt yang diamati Langsung Tidak langsung Non produktif
07:00 -07.10 R 18
07.10-07:20 D 1
07:20-07:30 S 3
07:30-07:40 R.A 1
07:40-07:50 W 3
07:50-08:00 R 13
08:00-08:10 D 15
08:10-08:20 S 7
08:20-08:30 R.A 8
08:30-08:40 W 38
08:40-08:50 R 13
08:50-09:00 D 4
09:00-09:10 S 23
09:10-09:20 R.A 10
09:20-09:30 W 32
09:30-09:40 R 5
09:40-09:50 D 26
09:50-10:00 S 43
10:00-10:10 R.A 8
10:10-10:20 W 22
10:20-10:30 R 9
10:30-10:40 D 3
10:40-10:50 S 27
10:50-11:00 R.A 24 23
11:00-11:10 W 16
11:10-11:20 R 8
11:20-11:30 D 2
11:30-11:40 S 41
11:40-11:50 R.A 29
11:50-12:00 W 4
12:00-12:10 R 24
12:10-12:20 D 13
12:20-12:30 S 34
12:30-12:40 R.A 39
12:40-12:50 W 24
12:50-13:00 R 17
13:00-13:10 D 2
13:10-13:20 S 36
13:20-13:30 R.A 43
13:30-13:40 W 18
13:40-13:50 R 6
13:50-14:00 D 18
TOTAL JAM 22 18 2

WORKSAMPLING
SIANG

Pengamat : Sri Nining dan Eva Metalita


Unit : VIP Lantai 3 Rumah Sakit Mayapada
JAM tiap 10 Perawat yang Jenis kegiatan
mnt diamati Langsung Tidak langsung Non produktif
14:00-14:10 T 1
14:10-14:20 S 1
14:20-14:30 E 5
14:30-14:40 A 1
14:40-14:50 T 38
14:50-15:00 S 2
15:00-15:10 E 8
15:10-15:20 A 2
15:20-15:30 T 4
15:30-15:40 S 38
15:40-15:50 E 28
15:50-16:00 A 19
16:00-16:10 T 5
16:10-16:20 S 12
16:20-16:30 E 28
16:30-16:40 A 22
16:40-16:50 T 23
16:50-17:00 S 30
17:00-17:10 E 30
17:10-17:20 A 34
17:20-17:30 T 4
17:30-17:40 S 41
17:40-17:50 E 41
17:50-18:00 A 4
18:00-18:10 T 5
18:10-18:20 S 27
18:20-18:30 E 9
18:30-18:40 A 12
18:40-18:50 T 27
18:50-19:00 S 28
19:00-19:10 E 28
19:10-19:20 A 23
19:20-19:30 T 43
19:30-19:40 S 12
19:40-19:50 E 38
19:50-20:00 A 17
20:00-20:10 T 12
20:10-20:20 S 43
20:20-20:30 E 14
20:30-20:40 A 14
20:40-20:50 T 3
20:50-21:00 S 1
TOTAL JAM 20 21 1

WORKSAMPLING
MALAM

Pengamat : Sri Agustin, Keumalasari, Yuliana


Unit : VIP Lantai 3 Rumah Sakit Mayapada
JAM tiap 10 Perawat Jenis kegiatan
mnt yang diamati Langsung Tidak langsung Non produktif
21:00-21:10 O 1
21:10-21:20 F 4
21:20-21:30 Fi 3
21:30-21:40 H 4
21:40-21:50 F 27
21:50-22:00 O 38
22:00-22:10 F 36
22:10-22:20 Fi 28
22:20-22:30 F 22
22:30-22:40 H 10
22:40-22:50 O 38
22:50-23:00 H 11
23:00-23:10 I 12
23:10-23:20 FI 12
23:20-23:30 F 3
23:30-23:40 H 9
23:40-23:50 O 35
23:50-24:00 FI 22
00:00-00:10 F 28
00:10-00:20 H 30
00:20-00:30 I 33
00:30-00:40 F 7
00:40-00:50 FI 33
00:50-01:00 H 43
01:00-01:10 O 7
01:10-01:20 F 4
01:20-01:30 FI 1
01:30-01:40 O 14
01:40-01:50 F 10
01:50-02:00 H 9
02:00-02:10 FI 8
02:10-02:20 H 20
02:20-02:30 O 32
02:30-02:40 F 14
02:40-02:50 FI 35
02:50-03:00 H 22
03:00-03:10 O 1
03:10-03:20 F 7
03:20-03:30 FI 42
03:30-03:40 H 16
03:40-03:50 O 14
03:50-04:00 F 4
04:00-04.10 FI 36
04.10-04.20 F 18
04.20-04.30 O 23
04.30-04.40 FI 11
04.40-04.50 H 30
04.50-05.00 O 10
05.00-05.10 F 32
05.10-05.20 FI 29
05.20-05.30 H 25
05.30-05.40 O 12
05.40-05.50 F 14
05.50-06.00 FI 22
06.00-06.10 H 14
06.10-06.20 O 36
06.20-06.30 F 28
06.30-06.40 FI 18
06.40-06.50 H 15
06.50-07.00 FI 18
TOTAL JAM 31 19 10

Tabel 3. Distribusi Persentase Jenis Kegiatan Perawat Dalam Sehari

JENIS SHIFT
KEGIATAN PAGI % SIANG % MALAM %
Langsung 22 5 20 4 31 5
2,4 7,6 1,7
Tidak Langsung 18 42,9 21 50 19 31,7
Non Produktif 2 4,7 1 2,4 10 16,6
100 100 100
TOTAL 42 42 60

Tabel 4. Distribusi Pencapaian Waktu Setiap Kategori Kegiatan


JENIS
PAGI SIANG MALAM
KEGIATAN
Kegiatan Meni Jam Kegiatan Menit Jam Kegiatan Menit Jam
t
Langsung 22 220 3,7 20 200 3,3 31 310 5,2
Tidak 18 180 3,5 21 210 3,5 19 190 3,2
langsung
Non 2 20 0,3 1 10 0,2 10 100 1,6
produktif
 Menit didapatkan dari perhitungan jumlah kegiatan dikalikan dengan 10 menit
durasi pengamatan.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim di Rumah Sakit Mayapada
Tangerang ruang VIP lantai tiga, dengan melakukan observasi terhadap kegiatan/
aktivitas perawat langsung, tidak langsung, dan nonproduktif yang di lakukan selama 24
jam dengan membagi waktu yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Observasi
setiap perawat adalah 10 menit dan bergantian selama waktu dinas.
Hasil tabel observasi diatas ditemukan aktivitas perawatan langsung perawat pada shift
pagi 3,7 jam, shift siang 3,3 jam, shift malam 5,2 jam. Perawatan tidak langsung perawat
pada shift pagi 3,5 jam, shift siang 3,5 jam, dan shift malam 3,2 jam. Perawatan
nonproduktif pada shift pagi 0,3 jam, shift siang 0,2 jam, dan shift malam 1,6 jam.
Sesuai hasil pengamatan yang telah di lakukan terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi terhadap beban kerja perawat adalah jumlah pasien yang di rawat cukup
banyak dengan total BOR 95.45% dengan rata-rata pasien setiap hari adalah 21 pasien.
Merujuk dari hasil yang ditemukan perlu dilakukan suatu analisis lebih lanjut terhadap
kecukupan jumlah ketenagaan perawat di Rumah Sakit Mayapada ruang VIP lantai tiga.
Penghitungan ketenagaan menggunakan perhitungan Gillies.

1. Prinsip perhitungan rumus Gillies


Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :

a. Waktu keperawatan langsung (rata-rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi

1
pembagian adalah : keperawatan mandiri (self care) = x 4 = 2 jam,
2
keperawatan partial (partial care) = ¾ x 4 = 3 jam, keperawatan total (total care)

1
= 1-1 x 4= 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive care) = 2x4 jam = 8 jam.
2

b. Waktu keperawatan tidak langsung


a. menurut RS Detroit (Gillies,1994) = 38 menit/klien/hari
b. menurut Wolfe & Young (Gillies,1994) = 60 menit/klien/hari =
1jam/klien/hari

c. Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25


jam/hari/klien

d. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan
rumus :
Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu
x 100 %
Jumlah tempat tidur x 365 hari

e. Jumlah hari pertahun yaitu : 365 hari.


f. Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu : 73 hari ( hari minggu/libur =
52 hari (untuk hari sabtu tergantung kebijakan rumah sakit setempat, kalau ini
merupakan hari libur maka harus diperhitungkan, begitu juga sebaliknya), hari
libur nasional = 13 hari, dan cuti tahunan = 8 hari).

g. Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari kerja efektif
6 hari maka 40/6 = 6.6 = 7 jam per hari, kalau hari kerja efektif 5 hari maka 40/5
= 8 jam per hari)

h. Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan disatu unit harus ditambah 20-25%
(untuk antisipasi kekurangan / cadangan ).

i. Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 %

2. Perhitungan
a. Menentukan jam keperawatan
1) Keperawatan langsung ( jumlah jam keperawatan )
Keperawatan langsung :
Keperawatan self care : 21 x 2 jam = 42 jam
Keperawatan partial care : 0 x 3 jam = 0 jam
Keperawatan total care : 0 x 6 jam = 0 jam
Jumlah Jam = 42 jam
2) Keperawatan tidak langsung :
Keperawatan tidak langsung : 21 x 1 jam = 21 jam
Penyuluhan Kesehatan : 21 x 0.25 jam = 5.25 jam
Total jam keperawatan secara keseluruhan =68.25 jam
b. Menentukan jumlah jam keperawatan per klien per hari= 68.25 jam/21 klien =
3.25 jam
c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut adalah
langsung dengan menggunakan rumus gillies ( Gillies,1994) diatas, sehingga
didapatkan hasil sebagai berikut :

AxBxC F
= =H
( C− D ) x E G
3.25 x 21 x 365 24.911,25
= =10.84
( 365−78 ) x 8 2.296
= 10,84 orang atau 11 orang
Keterangan
A= Rata-rata jumlah perawatan pasien/hari
B= Rata-rata jumlah pasien/hari
C= Jumlah hari/tahun
D= Jumlah hari libur masing-masing perawat
E= Jumalah jam kerja masing-masing perawat
F= Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G= Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H= Jumlah petawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Untuk cadangan 25% menjadi 10.84 x 25% = 2.71 orang atau 3 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 11 + 3 = 14 orang /hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 8 : 6
orang.
d. Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999), merekomendasikan
untuk pembagian proporsi dinas dalam satu hari → pagi : siang : malam = 47 % :
36 % : 17%
Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 14 orang
e. Pagi : 47% x 14= 6,58= 7 orang
f. Sore : 36% x 14 = 5,04 = 5 orang
g. Malam : 17% x 14 = 2,38= 2 orang
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (2005). Pedoman pengembangan manajemen kinerja


perawat dan bidan Nomor 836/Menkes/SK/VI/2005. Jakarta.

Gaudine, A. (2010) The Occuraray of Nurses Management of their absenteeism.


Journal of Management Nursing 1365- 2834.

Gillies, DA. (2000). Nursing Management A system Approach. Philadelpia: WB.


Sauders Company

Handoko,T.H. (2001). Manajemen personalia dan sumber daya manusia.


Yogyakarta. BPFE

Hasibuan,M.S.P. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Edisi Revisi. Jakarta.


Bumi Aksara.
Hendrich. (2009). Management Nursing

Ilyas, Y. ( 2013). Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metoda dan Formula.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Marquis, Bassie L & Huston, Carol J. (2015). Leadership Role and Management
Fuctions in Nursing, Wolters Kluwer Health, Lippincott Wiliams&Wilkins.

Nurjannah, S, Sakka, A, Paridah (2016). Analisis Beban Kerja Tenaga Pearwat


di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari
Tahun 2016. JIMKESMAS 2 (5). 250- 731.

Susanto, A. (2002). Analisa terhadap aktifitas keperawatan kaitannya degnan


beban kerja perawat di ruang rawat inap. Tesis. Program PascaSarjana FIK
UI. Tidak dipublikasikan
Sutarni, N. (2008). Hubungan Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat
Pelaksana di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker Dharmais. Tesis
Tidak Dipublikasi.

Trisna, E. (2007). Analisa beban kerja perawat pelaksana untuk mengevaluasi


jumlah kebutuhan tenaga perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Haji
Jakarta Tesis. Program PascaSarjana FIK UI. Tidak dipublikasikan

Anda mungkin juga menyukai