Anda di halaman 1dari 5

I.

Pengertian
A. Filosofi Keperawatan.
Alligood (2017) menjelaskan filosofi merupakan teoritis beberapa kegiatan yang
menunjukan satu atau lebih konsep-konsep metaparadigma. Beberapa filsuf meyakini
nilai-nilai akan keyakinan yang mengusulkan ide-ide general tentang apa itu
keperawatan, apa perhatian dan fokus keperawatan dan bagaimana pfofesi keperawatan
menunjukan kewajiban moral kepada masyarakat.

Filosofi ilmu keperawatan membantu dalam mengartikan ilmu melalui pemahaman dan
pengujian dalam konsep, teori, hukum dan tujuan keperawatan dan hubungannya
dengan praktek keperawatan. Hal ini untuk memahami kebenaran, menjelaskan
keperawatan, menguji sebab akibat, untuk mengkritisi hubungan dari teori-teori dan
sistem keilmuan dan untuk mencari secara luas dan terbatas (Mcewen & Wills, 2007).

B. PARADIGMA KEPERAWATAN.
Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan,
lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang
garapan keperawatan serta tindakan keperawatan (Kozier, 2000).
Paradigma adalah sebuah lensa dan kerangka berpikir tentang bagaimana cara
pandang seseorang dalam melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi dan
menjelaskan suatu fenomena dengan teori teori dan prinsip yang ada. Paradigma
keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas
kelompok ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai teori yang membentuk suatu
susunan yang mengatur hubungan di antara teori tersebut guna mengembangkan
model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
Menurut Kozier (2004), ada empat komponen sentral dalam paradigma keperawatan,
yaitu:
1. Manusia.
Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, baik kepada
sesama manusia maupun lingkungannya. Manusia dipandang secara holistik dari
segi bio-psiko-sosial-spiritual yang utuh, unik (individual), mandiri, dinamis, dan
mampu beradaptasi. Sehinga konsep manusia dalam paradigma keperawatan
sebagai sistem terbuka, sistem adaptif, mandiri dan berinteraksi satu dengan yang
lainnya secara holistik (Kozier, Erb, Berman &Snyder, 2004).
2. Konsep lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan
eksternal yang meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual.
Faktor internal manusia seperti: faktor genetik, struktur anatomis, fisiologis,
psikologis, nilai, keyakinan berpotensial mempengaruhi perubahan sistem pada
manusia. Faktor eksternal manusia yang terdiri dari: keadaan fisik, demografis,
ekologis, hubungan interpersonal dan nilai sosial budaya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari juga berpotensial mempengaruhi perubahan pada sistem
manusia termasuk kesehatan didalamnya (Kozier, Erb, Berman &Snyder, 2004).
3. Sehat meliputi berbagai tingkat, individu, keluarga, komunitas dan masyarakat.
Status kesehatan seseorang terletak dalam rentang sehat - sakit. Pola rentang sehat
sakit tersebut bersifat dinamis. Status sehat dikatakan optimal jika individu dapat
meningkatkan potensi yang dimilikinya guna mencapai keadaan yang sejahtera
secara biopsikososiokultural dan spiritual. Apabila individu berada dalam area
sehat, maka dilakukan upaya pencegahan primer (Kozier, Erb, Berman &Snyder,
2004).
4. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososiokultural-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas, baik
sakit maupun sehat serta mencakup seluruh siklus hidup manusia. Keperawatan
berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan atau mental,
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan melaksanakan kegiatan sehari-
hari secara mandiri. Bantuan juga ditujukan kepada penyediaan pelayanan
kesehatan utama dalam upaya mengadakan perbaikan sistem pelayanan kesehatan
sehingga memungkinkan setiap orang mencapai hidup sehat dan produktif (Kozier,
Erb, Berman &Snyder, 2004).
C. Model Konseptual.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan konsep yang paling asbtrak
dalam menjelaskan fenomena terhadap suatu disiplin ilmu atau sebuah proporsi dalam
mengintepretasikan hubungan konsep-konsep tersebut secara abstrak dan umum yang
tidak diamati secara langsung (Fawcett, 2006).
Model konseptual memberikan perspektif atau kerangka kerja sebagai pola pikir kritis
dan acuan dalam membuat keputusan bagi perawat. (Tomey and Alligood, 2010).
Model konseptual digunakan sebagai kerangka konsep kerja yang mengarahkan suatu
pandangan keperawatan dalam tindakan yang akan dilakukan dalam memberikan
asuhan, menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Model konseptual biasanya dikembangkan melalui tiga tahap yaitu
konseptual/formulasi, formalisasi model dan validasi, prosesnya dapat dilakukan
secara empiris atau intuitif, deduktif atau induktif. Model konseptual menggambarkan
asumsi, keyakinan, nilai dari pengembang model terhadap fenomena yang diamati.
Model konseptual terdiri dari enam unit yaitu apa tujuan keperawatan, bagaimana
konseptualisasi klien, apa peran sosial perawat, apa masalah/kesukaran sumber, apa
intervensi yang dilakukan dan konsekuensi yang diinginkan (Peterson & Bredow,
2004).
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual
keperawatan memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan
informasi agar mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa
yang terjadi pada suatu saat juga dan tahu apa yang harus perawat kerjakan.
D. Teori.
Teori adalah suatu pengandaian atau kumpulan gagasan yang diajukan untuk
menjelaskan fenomena yang ada. Sejauh mana teori dibangun atau dimodifikasi dari
teori-teori sebelumnya bervariasi sesuai dengan disiplin ilmu, sama halnya dengan
manfaat teori tersebut dalam disiplin ilmu yang dimaksud (Erb, Glenora., et all.
2011).. Sebuah teori didefinisikan sebagai satu atau lebih konsep yang relatif konkret
dan spesifik yang diturunkan dari model konseptual, proposisi yang secara sempit
menggambarkan konsep-konsep tersebut, dan proposisi yang menyatakan hubungan
yang relatif konkret dan spesifik antara dua atau lebih konsep (Fawcett, Jacqueline,
2006) Jadi, kesimpulan kelompok bahwa teori adalah sekumpulan konsep yang relatif
konkret yang berangkat dari model konseptual untuk menjelaskan suatu fenomena
yang ada. Salah satu fungsi dari sebuah teori adalah merinci dan menentukan
fenomena yang terkandung dalam model konseptual (Fawcett, 2006)
E. Indikator Empiris.
Didefinisikan sebagai suatu konsep Middle-Range Theory yang sangat konkret dan
spesifik atau suatu prosedur yang digunakan untuk mengukur atau mengamati konsep
Middle-Range Theory (Fawcett, 2006). Indikator empiris berkaitan erat dengan teori
yaitu dengan cara memberikan definisi operasional pada setiap konsep di Middle-
Range theory. Indikator Empiris dapat di uji dan menghasilkan Middle-Range Theory.
II. Analisa hubungan antara falsafah, paradigma, teori dan model konseptual
A. Struktur Ilmu Pengetahuan
Struktural gambaran lima komponen pengetahuan keperawatan kotemporer yang
teridentifikasi, yaitu: metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori, dan indikator
empiris (Fawcett, 1993a; King & Fawcett, 1997a). Keseluruhan komponen tersebut
melibatkan pengetahuan disiplin keperawatan yang unik, dengan kata lain
pengetahuan yang memisahkan keperawatan dari disiplin ilmu yang lain (Parse,
2001b). Pengetahuan keperawatan tersebut disusun berdasarkan tingkat abstraksinya.
Metaparadigma Paling Abstrak

ilosofi
Filosofi

Model Konseptual

Teori

Indikator Empiris Paling Konkrit

Gambar: 1.1. Struktur Pengetahuan Keperawatan.

B. Analisa hubungan falsafah, paradigma dengan teori model konseptual


keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan keyakinan dasar dan pemahaman seorang perawat
tentang manusia dalam memberikan asuhan keperawatan, sedangkan paradigma
merupakan cara pandang perawat dalam memikirkan dan menyikapi suatu fenomena,
mengkaji tentang penyebab-penyebab dan hukum-hukum yang mendasari suatu
fenomena- fenomena keperawatan yang terjadi, dan adanya keingintahuan tentang
fenomena-fenomena tersebut. Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan
merupakan unsur paradigma yang dijadikan fokus utama dalam mengembangkan
konsep dan teori yang kemudian diuraikan dan dijelaskan secara lebih rinci yang
tertuang dalam suatu model konseptual. Berdasarkan penjelasan diatas, kelompok
berasumsi bahwa paradigma keperawatan merupakan kerangka untuk membentuk dan
mengembangkan suatu model konseptual dan teori keprawatan
Filosofi keperawatan dimulai oleh Florence Nightingale yang merupakan tokoh besar
dalam bidang keperawatan. Nightingale mengemukakan paradigma keperawatan yang
berfokus pada peran lingkungan dalam proses penyembuhan pasien yang terdiri dari
empat komponen utama yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Dari asumsi dan teori Nightingale inilah muncullah konsep dan teori tentang
keperawatan yang kemudian melahirkan sudut pandang baru dari berbagai ahli
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai