Anda di halaman 1dari 2

Liberalisme adalah paham yang meyakini bahwa kebebasan politik dan ekonomi merupakan hak

setiap individu dan ketidakadilan sosial merupakan hal yang wajar terjadi.

Awal perkembangan liberalisme terjadi di Inggris pada tahun 1215. Pada saat itu, Raja John
mengeluarkan piagam Magna Charta yang menjamin kebebasan hak individu. Piagam Magna
Charta  merupakan langkah awal pembatasan kekuasaan absolut para Raja Inggris. Pemikiran
lebih lanjut mengenai liberalisme di Inggris dikembangkan oleh John Locke dalam bukunya
yang berjudul Two Treatises of Government  (1690). Dalam buku tersebut John Locke
menyatakan bahwa pemerintah memiliki tugas utama untuk menjamin hak-hak dasar rakyat.

Liberalisme masuk ke Indonesia setelah sekularisme masuk ke Indonesia, karena sekularisme


merupakan akar liberalisme. Paham-paham ini masuk secara paksa ke Indonesia melalui proses
penjajahan, khususnya oleh pemerintah Hindia Belanda. Prinsip negara sekuler telah ada dalam
Undang-Undang Dasar Belanda tahun 1855 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap netral
terhadap agama, artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri urusan agama.

Ciri-ciri Ideologi Liberalisme


 Setiap orang memiliki kesempatan yang sama
Di dalam liberalisme, setiap orang memiliki persamaan hak dan kesempatan yang sama
dalam segala bidang.

 Setiap orang berhak memperoleh perlakuan sama

Apabila terdapat permasalahan baik di bidang ekonomi, politik, sosial dan bidang lainnya
maka dalam penyelesaiannya setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama.

 Ada hukum dan hukum diterapkan

Setiap negara wajib memiliki hukum. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak-hak
masyarakat. Di negara liberal, memiliki dasar hukum tertinggi yang menghargai hak-hak
kebebasan serta persamaan kedudukan setiap orang di dalam hukum.

 Pemerintah dipilih dengan persetujuan rakyat

Rakyat memegang kekuasaan tertinggi sehingga pemilihan anggota pemerintah yang


menjalankan negara harus dengan persetujuan rakyat.Dalam menjalankan negara,
pemerintah harus menyesuaikan kehendak rakyat dan tidak diperkenankan atas keinginan
pemerintah saja.
 Negara hanya sebuah alat

Negara menjadi alat untuk mewujudkan tujuan-tujuan tertentu yang lebih besar.

 Menolak ajaran dogmantisme

Negara yang menerapakan ideologi liberalisme  menolak ajaran dogmantisme. Negara


yang menerapakan ideologi liberalisme  menolak ajaran dogmantisme.

Kelebihan Ideologi Liberalisme


1. Masyarakat memiliki keinginan dan inisiatif untuk berkembang agar lebih baik.
2. Setiap individu memperoleh hak dan kebebasan yang sama dalam hidup bermasyarakat
3. Persaingan yang terjadi di dalam masyarakat bersifat positif. Dengan demikian, setiap
individu berkeinginan untuk bersaing menghasilkan produk yang bermutu tinggi.
4. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih partai politik tanpa adanya intervensi
dari orang lain.
5. Pers mempunyai hak serta kebebasan untuk mengkritik pemerintah secara tajam namun
tetap mematuhi etika pers dan batasan yang berlaku
6. Timbulnya motif untuk mencari keuntungan sehingga kegiatan ekonomi di dalam suatu
negara berjalan efektif dan efisien.

Kekurangan Ideologi Liberalisme


1. Menimbulkan adanya kesenjangan sosial di masyarakat karena adanya eksploitasi para
pekerja yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai sumber daya
2. Munculnya monopoli pada masyarakat kecil dan miskin
3. Pihak-pihak tertentu memanfaatkan kebebasan pers untuk mendapatkan keuntungan
4. Adanya persaingan bebas sehingga sulit meratakan pendapatan masyarakat
5. Terbentuk kelompok masyarakat yang merasa memiliki derajat tinggi dari kelompok
masyarakat lainnya dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai