Puji syukur kehadiratan Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya yang tak ternilai, kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Makalah yang berjudul “Liberalisme & Pluralisme” ini. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas presentasi kelompok mata kuliah Pendidikan
Agama Islam di Universitas Al-Azhar Indonesia.
Adapun, penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kami menyampai kan permohonan maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini. Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada kami sebagai bahan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas dari karya-karya kami yang akan datang.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Luthfi Assyaukanie, Ideologi Islam dan Utopia (Jakarta: FREEDOM INSTITUTE, 2011), hlm. 16
3
Masa sekarang ini merupakan era globalisasi, era dimana keterbukaan
menjadi suatu trending yang sangat dibutuhkan oleh khalayak ramai, banyak
suatu negara hancur karena tidak transparan dalam mengelola negaranya
sendiri. Dan negara kita dengan begitu banyak keanekaragaman Suku, Ras dan
Agama tentunya tidak luput tergerus di era globalisasi ini.
2
N Ngatmin, “Latar belakang masalah Pluralisme”, diakses dari
http://eprints.ums.ac.id/20751/2/Bab_I_Pendahuluan.pdf, P. 1, pada tanggal 19 November 2018
pukul 11:37
4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, Makalah ini bertujuan untuk;
1. Menjelaskan apa makna sebenarnya dari pada Liberalisme
2. Menjelaskan apa makna sebenarnya dari pada Pluralisme
3. Menjelaskan pandangan Islam dalam menanggapi
permasalahan yang disebabkan oleh persepsi kaum Muslim
terhadap Pluralisme dan Liberalisme
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Liberalisme
Secara Etimologi Liberalisme berasal dari kata Liber yang berasal dari
bahasa latin yang berarti bebas dan bukan budak atau suatu keadaan Dimana
seseorang itu terbebas dari kepemilikan orang lain3.
3
Nurmawati, “Menganalisa Isu Liberalisme dalam Konteks Islam”, diakses dari
https://www.academia.edu/30490716/MENGANALISIS_ISU_LIBERALISME_DALAM_KON
TEKS_ISLAM, pada tanggal 19 November 2018 pada pukul 12:56
4
Ebta Setiawan, “Liberalisme”, diakses dari https://kbbi.web.id/liberalisme, pada tanggal 19
November 2018 pada pukul 11.41
5
De Baron Martha, “Liberalisme dalam Islam”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/dbmartha/552add726ea8341f17552cfb/liberalisme-dalam-islam,
pada tanggal 19 November 2018 pada pukul 11.44
6
Yang mendasari dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan,
Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty, and Property)6, Ada beberapa hal
pokok yang mendasari dari lahirnya paham liberalisme, yakni;
6
“Liberalisme”, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme, pada tanggal 19
November 2018 pada pukul 12:11
7
5. Negara hanyalah sebuah alat (The State is Instrument), Negara itu
sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang
lebih besar dibandingkan negara itu sendiri.
2.2 Pluralisme
Pluralisme terdiri dari dua kata, yakni Plural (Beragam) dan Isme
(Paham), secara singkat Pluralisme dapat diartikan sebagai pemahaman atas
keberagaman7. Pluralisme juga dapat diartikan sebagai kesediaan untuk
menerima keberagaman (Pluralitas), artinya untuk hidup secara toleran pada
tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat hingga
pandangan hidup.
7
Wikipedia, “Pluralisme”, diakses pada https://id.wikipedia.org/wiki/Pluralisme, pada tanggal 19
November 2018 pukul 12:20
8
disamakan dan dipakai secara beriringan, namun, Anselm Kyongsuk Min
dalam Abu Du Wahid (2004 : 20) cenderung membedakan arti dari kedua
istilah tersebut. Dimana beliau mengartikan Pluralitas sebagai suatu realitas
nyata, sedangkan pluralisme adalah bentuk dari kesadaran atas realitas yang
ada tersebut.
8
Lufti Assyakanie, Ideologi Islam & Utopia, Jakarta (FREEDOM INSTITUTE, 2012), hlm. 209
9
diametral/di·a·met·ral/ /diamétral/ a seperti diameter; terbagi dua (oleh garis pemisah);
terpisah secara berhadap-hadapan
9
Islam liberal pada mulanya diperkenalkan oleh buku “Liberal
Islam : A Source Book” yang ditulis oleh Charles Kuzman (London,
Oxford University Press, 1988) dan buku “Islamic Liberalism : A Critique
of Development Ideologies ” yang ditulis oleh Leonard Binder (Chicago,
University of Chicago Press, 1998). Walaupun buku ini terbit tahun 1998,
tetapi idea yang mendukung liberalisasi telah muncul terlebih dahulu
seperti gerakan modernisasi Islam, gerakan sekularisasi dan sebagainya.
10
Berdasarkan Fatwa ini MUI sudah menegaskan bahwa paham
Liberalisme dan Pluralisme adalah HARAM hukumnya untuk diikuti.
Fatwa MUI ini merupakan suatu hasil Ijtihad dari para ulama yang paham
akan hukum-hukum Islam sebagaimana mereka paham akan diri mereka
sendiri.
10
Agus Mahfudin. 2007. Pluralisme Agama (Studi Terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia).
Tesis. Tidak diterbitkan. Kajian Islam PSTTI. Universitas Indonesia: Depok.
11
Kedua, adanya Kesatuan Pesan Ketuhanan, pesan itu adalah untuk
bertakwa kepada Allah seperti dalam QS. Al-Nisa’ [4], 131.
“Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan
sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab suci
sebelum kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah. Tetapi
kamu ingkar, maka (ketahuilah), milik Allah-lah apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi, dan Allah Mahakarya, Maha terpuji.”.
12
telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Allah maha Mendengar, Maha Mengetahui.”.
13
Pertama, Pluralisme tidak semata menunjuk pada kenyataan adanya
kemajemukan. Namun yang dimaksud adalah keterlibatan aktif terhadap
kenyataan kemajemukan dan keragaman tersebut.
11
Kosmopolitanisme adalah ideologi yang menyatakan bahwa semua suku bangsa manusia
merupakan satu komunitas tunggal yang memiliki moralitas yang sama.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmopolitanisme)
12
Relativisme secara umum berpendapat bahwa manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah
perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor diluarnya.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Relativisme)
13
Hick adalah seorang filosof agama kontemporer yang concern terhadap masalah hubungan
antar agama dan sekaligus seorang teolog asal Inggris (dalam Agus Mahfudin. 2007. Pluralisme
Agama (Studi Terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia). Tesis. Tidak diterbitkan. Kajian Islam
PSTTI. Universitas Indonesia: Depok.)
14
dan pemaknaan, Pluralisme Agama didefinisikan dengan cara menghindari
klaim kebenaran suatu agama atas agama lainnya secara normatif.
Satu hal penting yang perlu dicatat dan diperhatikan adalah bahwa
Piagam Madinah tidak pernah menyebut agama negara. Oleh karena itu,
pada dasarnya Islam mengajarkan paham kemajemukan keagamaan
(religious plurality), Islam memiliki sikap yang unik dalam hubungan antar
agama, yakni toleransi, kebebasan, keterbukaan, kewajaran, keadilan dan
14
Isi lengkap dari Piagam Madinah dapat dilihat pada tautan berikut:
http://simbi.kemenag.go.id/pustaka/images/materibuku/TEKS%20PIAGAM%20MADINAH.pdf
15
Sembilan kelompok tersebut adalah satu kaum Muhajirin dari Quraisy dan yang delapan adalah
Banu Awf, Banu Sa’idah, Banu Al-Hars, Banu Jusyam, Banu Al-Najjar, Banu ‘Amr Ibn Awf, Banu Al-
Nabit, Banu Al-‘Aws. Ibid.
15
kejujuran. (Agus Mahfudin, “Pluralisme Agama (Studi Terhadap Fatwa
Majelis Ulama Indonesia), hlm. 59)
16
“Sesungguhnya agama (yang diridai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah. Maka sesungguhnya Allah sangat cepat
hisab-Nya.”
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.”
17
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Liberalisme dan pluralisme sejatinya dapat kita lihat dengan jelas,
bahwa hal tersebut merupakan sebuah pandangan atau cara hidup yang
bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Ide bahwa setiap orang memiliki
kebebasan yang tanpa batas sudah tentu jelas bertentangan dengan ajaran
agama dan juga Realita pada kehidupan. Karena sejatinya dalam kehidupan ini
sanggatlah diperlukan rasa dan kesadaran diri untuk tenggang rasa antar
manusia satu-sama lain. Yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa hak-
hak kebebasan yang kita miliki dibatasi dengan hak-hak orang lain di
lingkungan sekitar kita, sehingga seharusnya dalam bersikap kita tetap harus
memperhatikan batasan-batasan yang ada sehingga tidak melukai orang lain.
18
semua agama adalah sama, lantas apa arti dari setiap orang memilih agama
mereka masing-masing?
19
4. Islam agama yang sempurna, di dalam ajarannya
menyampaikan berbagai hal termasuk tentang toleransi antar
umat beragama. Islam juga mengajarkan untuk saling
menghormati antar umat beragama, menjamin hak asasi setiap
pemeluk agama, dan tidak sedikit pun ada paksaan bagi setiap
orang untuk memeluk Agama Islam. Hal ini bukan berarti kita
membenarkan agama lain, apalagi sampai mengikuti apa yang
mereka lakukan. Sebagaimana dalam surat Al-Kafirun dinyatakan
“Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.”
3.2 Saran
Di era globalisasi ini, ancaman terhadap akidah dan keyakinan umat
dapat datang dari berbagai arah. Bentuk serangan yang datang pun beragam.
Mulai dari mereka yang secara terang-terangan memusuhi Islam, framing dan
pengiringan opini di media terhadap umat muslim, hingga “musuh dalam
selimut” seperti pergerakan Islam Liberal.
20
َ ص ُموا بِ َح ْب ِل هللاِ َج ِميعًا َوالَ تَفَ َّرقُوا َوا ْذ ُك ُروا نِ ْع َم
ت ِ َ َوا ْعت
صبَ ْحتُم َ َّعلَ ْي ُك ْم ِإ ْذ ُكنت ُ ْم أَ ْعدَآ ًء فَأَل
ْ َ ف بَيْنَ قُلُو ِب ُك ْم فَأ َ ِهللا
ِب ِن ْع َم ِت ِه ِإ ْخ َوانًا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-
orang yang bersaudara. (QS Ali Imran:103)
Kami sebagai penulis dan penyusun makalah ini, tentu berharap agar
apa yang telah kami tuliskan dapat membawa manfaat bagi para pembaca.
Kami juga memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang ada,
serta menantikan berbagai kritik dan saran untuk kami kedepannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Assyaukanie, Lutfi. 2011, Ideologi Islam dan Utopia. Jakarta: Freedom Institute.
Mahfudin, Agus. 2007, Pluralisme Agama (Studi terhadap Fatwa Majelis Ulama
Indonesia). Tesis, Tidak diterbitkan. Kajian Islam PSTTI. Universitas
Indonesia: Depok.
22