“IDEOLOGI-IDEOLOGI POLITIK”
Nama Kelompok 3 :
FAKULTAS SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya , sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ilmu Politik
dengan judul materi ‘’ Ideologi-ideologi politik”.
Sholawat beserta salam tak lupa juga kita sanjungkan kepada suri tauladan
kita yaitu nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang menerang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak yang memberikan
tugas ini sehingga menambah wawasan dan pengetauan kami. Dan pastinya makalah
ini tak luput dari yang namanya kekurangan dan kesalahan itu dikarenakan kurangnya
pengalaman dan kekurangan kami.
Maka dari itu kami mengaharapkan agar pembaca memaklumi kesalahan
tersebut dan semoga penulis dan pembaca bisa memahami makalah ini demi
memenuhi tugas dari bapak
Penulis berharap pembaca makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan.
Penulis merasa masih banyak kesalahan yang terdapat pada makalah ini oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi pengembangan
makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Liberalisme......................................................................................................2
B. Konservatisme.................................................................................................4
C. Fasisme............................................................................................................6
D. Komonisme......................................................................................................8
E. Sosialisme........................................................................................................
F. Pancasila..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia hidup dalam wilayah dan kesatuan yang berbeda
beda. Kesatuan tersebut diciptakan dalam sebuah wadah yaitu negara. dalam
pelaksanaannya sebagian besar negara memiliki dasar, keyakinan, cita cita
ataupun tujuan untuk mendirikan sebuah negara yang maju serta Terpandang.
Politik tidak asing lagi bagi masyarakat, politik identik dengan kepentingan,
menguasai, mengatur, memonopoli dan membuat kebijakan. dalam segi
apapun manusia atau kelompok kelompok pasti membutuhkan politik. jadi
dalam berpolitik memerlukan sebuah tuntutan sebagai arah gerak yaitu
ideologi politik, karena dalam hal berpolitik individu atau kelompok memiliki
paham pemikiran masing masing dengan mengusung paham ideologi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Liberalisme
1
Farid Khoeroni, ‘Ideologi Liberalisme Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Integratif’, IJTIMAIYA:
Journal of Social Science Teaching, 1.1 (2017) <https://doi.org/10.21043/ji.v1i1.3102>.
6
B. Konservatisme
C. FASISME
Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri, yang bersifat
ultranasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis.
Fasisme berasal dari kata fasces yang berarti serumpun batang yang diikat di
kapak. Hal ini adalah simbol otoritas hakim sipil Romawi Kuno atau juga dapat
diartikan kejayaan.3
2
Ahmad Najib Burhani, ‘Aksi Bela Islam : Konservatisme Dan’, 2016, 15–29.
3
Heru Maruta, ‘Fasisme’, Jurnal Iqtishaduna : Ekonomi Kita, 2015.
7
Sejarah Fasisme
Paham fasisme muncul setelah Italia mengalami krisis ekonomi usai Perang
Dunia I. Meski keluar sebagai negara pemenang, Italia gagal mendapat
pembagian wilayah di Afrika Utara dan utang negara juga menumpuk,
menyebabkan ratusan ribu rakyatnya nganggur. Melihat kondisi Italia yang
memprihatinkan, tokoh Partai Sosialis, Benito Mussolini, bertekad membantu
negaranya. Awalnya, gerakan fasis yang digelorakan Mussolini hanyalah
sebatas kelompok aksi ultranasionalis, yang disebut Fasci d'Azione
Rivoluzionarea atau kelompok pemuda yang ingin berperang. Gerakan fasisme
ini ditandai dengan fasces atau tongkat kayu bermata kapak yang
melambangkan hukum serta kekuatan. Mussolini terus menyuarakan kampanye
Italia Raya, sampai akhirnya propaganda ini cukup familier di kalangan
masyarakat.Pada 1921, Partai Fasis pun berhasil masuk ke dalam parlemen dan
memiliki 35 kursi di sana.
Tokoh Fasisme :
1. Adolf Hitler: Jerman (1933-1945)
2. Benito Mussolini: Italia (1922-1943)
3. Francisco Franco: Spanyol (1939-1975)
4. Ioannis Metaxas: Yunani (1936-1941)
5. Ferenc Szalasi: Hungaria (1944-1946)
Negara Fasisme
Setelah Italia, muncul beberapa negara fasisme, sebagai berikut.
8
1. Jerman
2. Italia
3. Jepang
4. Spanyol
5. Yunani
6. Hungaria
Ciri-ciri Fasisme
1. Pemerintahannya diktator
2. Kegiatan perekonomian dikendalikan negara
3. Tidak menerapkan toleransi terhadap perbedaan pendapat
4. Bersifat militeristik
5. Bersifat totalitarian
6. Antikomunis
7. Nasionalisme yang berlebih dan mengganggap negaranya lebih baik dari
negara lain
Unsur Fasisme
2. Derajat manusia berbeda Bagi fasisme, derajat manusia berbeda. Pria lebih
tinggi dari wanita, militer lebih tinggi dari sipil, anggota partai lebih dari
non-partai, bangsa sendiri lebih tinggi dari bangsa lain.
3. Harus mengikuti kehendak negara
Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu dan harus dituruti. Jika ada
yang bertentangan, maka akan dianggap musuh, meskipun itu rakyatnya
sendiri.
4. Pemerintah adalah kelompok elite
Negara fasisme harus dipimpin oleh pemerintah yang elite, karena dianggap
lebih tahu keinginan masyarakat.
5. Totalitas
Untuk bisa mencapai tujuan, fasisme harus bersifat total. Contohnya, wanita
yang hanya ditempatkan di 3K, yaitu kinder (anak-anak), kuche (dapur), dan
kirche (gereja).
6. Rasial dan imperialis
Menurut paham fasisme, dalam sebuah negara kaum elite, maka kelompok
mereka harus terlihat elite dibanding yang lain. Hal ini dilakukan karena
kaum elite dianggap lebih layak untuk memerintah atas bangsa lainnya.
7. Menentang hukum
Fasisme tidak berjalan sesuai aturan hukum yang ada. Bagi fasisme,
melakukan perang adalah hal tertinggi yang harus dilakukan manusia
10
D. KOMUNISME
komunisme adalah paham atau ideologi yang mengacu pada sistem sosial
ekonomi, didasarkan pada kepemilikan komunal (bersama) serta produksi
barang, baik di lingkup pemerintahan atau kehidupan.4
4
Raachmawati Fadhilah, ‘No Title’, Jurnal Kritik Terhadap Konsep Ideologi Komunisme Karl Marx,
2020.
11
Salah satu doktrin komunis ialah the pemanent atau continuous revolution
(revolusi secara terus menerus). Revolusi dari paham ini menjalar ke seluruh
dunia, sehingga sering disebut go international.5
Selain itu, dalam sistem ekonomi komunis, tidak ada hak milik pribadi, orang
tidak diperbolehkan memilih pekerjaannya, seluruh perusahaan merupakan
milik negara atau tidak ada perusahaan swasta, dan harganya juga dikendalikan
langsung oleh pemerintah atau negara.
E. SOSIALISME
Sosialisme adalah salah satu ideologi berpengaruh sangat luas di dunia.
Sosialisme lahir sebagai kritik atas kapitalisme yang berkembang di Eropa pada
5
H. Farid Wajdi dan Zulfikar putra, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Panduan Kuliah Di
Perguruan Tinggi), 2021.
12
Perkembangan Sosialisme
1.Sosiolisme Utopis
6
M A Jaeh and N Ismail, ‘Propaganda Sebagai Strategi Pembendungan Ideologi Sosialisme Dan
Komunisme: Kajian Terhadap Parti Politik Kiri Di Malaysia Propaganda as a …’, Southeast Asian Social
Science Review, 5.2 (2020)
<https://www.academia.edu/download/65123485/Strategi_Pembendungan_Ideologi_Sosialisme_da
n_Komunisme.pdf>.
13
Pemikiran dan argumentasi para sosialis utopis ini kemudian berkutat pada kritik
atas kapitalisme, bahwa kepemilikan pribadi pada alat produksi menjadi sumber
utama penindasan kelas pekerja. Tokoh-tokoh terkenal sosialis utopis ini
diantaranya adalah Comte Henri de Saint Simon, Charles Fourier, Robert Owen,
dan Louis Blanc.
2. Sosialisme Ilmiah
Kedua, sosialisme ilmiah ini juga merupakan istilah untuk menyebut pemikiran
sosialisme dengan pendekatan ilmiah. Sosialisme ilmiah ini kemudian dipelopori
oleh pemikir sosialisme paling terkenal, yaitu Karl Marx.
Puncak pemikiran Marx mengenai sosialisme ilmiah ini tertulis dalam buku Das
Kapital yang kemudian ia terbitkan pada tahun 1867. Melalui buku ini, Marx
menjelaskan secara ilmiah dimana persisnya letak kecacatan sistem ekonomi
kapitalis.
Karl Marx juga Friedrich Engels merupakan dua tokoh pemikir sosialisme ilmiah
yang cukup populer. Kepopuleran dua tokoh ini terjadi setelah menerbitkan Das
Manifest der Kommunistischen Partei atau Manifesto Partai Komunis pada tahun
14
F. PANCASILA
Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan
keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila
merupakan penjelasan umum dalam ideologi ini. Selain bunyi kelima pasal yang
harus di hafal, masyarakat Indonesia juga harus mengetahui ideologi yang
dipakai, sehingga kecintaan terhadap negara akan semakin bertambah.
Ideologi ini bersumber pada nilai-nilai yang terkandung dalam lima pasal
Pancasila merupakan aturan mengenai moral, karenanya pelaksanaan harus
berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran penggunanya. Jika aturan Pancasila
sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukuman berupa sanksi moral dan
sanksi sosial harus bisa diterima.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami masa perkembangan, seperti
halnya di masa orde lama, orde baru dan era reformasi. Berbagai pihak dan ahli
sepakat jika ideologi adalah kumpulan gagasan yang disepakati bersama dan
merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bangga memiliki
Pancasila sebagai ideologi.7
7
Teuku Muharam Rizqullah and Fatma Ulfatum Najicha, ‘Pegimplementasian Ideologi Pancasila
Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara’, Jurnal Kewarganegaraan, 6.2 (2022), 2630–33.
15
BAB III
16
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sampai saat ini ideologi memang lebih banyak digunakan dalam hal
politik,masyarakat, dan sistem pemerintahan. Memang apabila dikaitkan
dengan asal kataideologi pengertian itu sudah sedikit jauh melebar dari arti
ideologi sebagai suatuilmu yang mendasar menjadi berbau politik, masyarakat,
dan sistem pemerintahan.Jadi ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang
menjadi akar atau pondasi suatukegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas
di berbagai bidang kehidupan. Bisadiartikan juga ideologi sebagai arah dasar
suatu sistem atau aturan yang ada atauberlaku. Ada beberap macam ideologi
dunia, yaitu kapitalisme, marxisme,sosialisme, komunisme, leninisme,
anarkisme, fasisme, liberalisme, konservatisme,individualisme, nasionalisme,
nazisme, stoicisme, dan pancasila
B.Saran
Burhani, Ahmad Najib, ‘Aksi Bela Islam : Konservatisme Dan’, 2016, 15–29
Fadhilah, Raachmawati, ‘No Title’, Jurnal Kritik Terhadap Konsep Ideologi Komunisme
Karl Marx, 2020
H. Farid Wajdi dan Zulfikar putra, Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Panduan
Kuliah Di Perguruan Tinggi), 2021
Jaeh, M A, and N Ismail, ‘Propaganda Sebagai Strategi Pembendungan Ideologi Sosialisme
Dan Komunisme: Kajian Terhadap Parti Politik Kiri Di Malaysia Propaganda as a …’,
Southeast Asian Social Science Review, 5.2 (2020)
<https://www.academia.edu/download/65123485/Strategi_Pembendungan_Ideologi_So
sialisme_dan_Komunisme.pdf>
Khoeroni, Farid, ‘Ideologi Liberalisme Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Integratif’,
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1.1 (2017)
<https://doi.org/10.21043/ji.v1i1.3102>
Maruta, Heru, ‘Fasisme’, Jurnal Iqtishaduna : Ekonomi Kita, 2015
Rizqullah, Teuku Muharam, and Fatma Ulfatum Najicha, ‘Pegimplementasian Ideologi
Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara’, Jurnal Kewarganegaraan, 6.2
(2022), 2630–33
iii