Anda di halaman 1dari 17

BINGKAI BERITA BENCANA LUMPUR LAPINDO

DI MEDIA ONLINE

Tania Ayu Apsari


Universitas Islam Indonesia
JL. Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta
E-mail: taniaapsari@gmail.com

Abstract: Each media has a different way of packing a news before it is presented
to audiences. The same event can be interpreted differently by the audience because
the media can construct the same news in a different meaning. This can result in the
framing of a news reporter. This study aims to analyze the frame of news conducted
by online media metrotvnews.com and liputan6.com in packaging the second well
drilling news by Lapindo mud. Researchers would like to see how the reporting
framework of Lapindo Second Mud Disaster by metrotvnews.com and
liputan6.com. This research uses the method of analysis of framing model by
Robert N.Entmant with qualitative descriptive approach. This research is the
analysis of news text, so researchers take the news drilling second Lapindo mud
during the period of January 2016 from online portal metrotvnews.com and
liputan6.com. The theory used is the political economy of the media and the media
and the news of disasters.

Keywords: lapindo mudflow, framing analysis, online media, disaster journalism


theory, economic theory and media politics

Abstrak: Setiap media memiliki cara yang berbeda dalam mengemas sebuah berita
sebelum disajikan kepada khalayak. Peristiwa yang sama dapat diartikan berbeda
oleh khalayak karena media memiliki ruang untuk mengkontruksi sebuah berita,
hal ini dapat menghasilkan pembingkaian atas sebuah berita yang dilakukan oleh
wartawan. Dengan ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis bingkai pemberitaan
yang dilakukan oleh media online metrotvnews.com dan liputan6.com dalam
mengemas berita pengeboran sumur kedua oleh lumpur Lapindo. Peneliti ingin
melihat bagaimana bingkai pemberitaan Pengeboran Kedua Lumpur Lapindo oleh
metrotvnews.com dan liputan6.com. Penelitian ini meggunakan metode analisis
framing model Robert N.Entmant dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Penelitian ini adalah sebuah analisis teks berita, sehingga peneliti mengambil
berita pengeboran kedua lumpur lapindo periode bulan Januari 2016 dari portal
online metrotvnews.com dan liputan6.com. Teori yang digunakan adalah ekonomi
politik media dan teori media dan pemberitaan bencana.

Kata kunci: lumpur lapindo, analisis framing, media online, teori jurnalisme
bencana, teori ekonomi dan politik media

1
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

Pendahuluan rekaman suara dan jaringan internet.


Seiring dengan perkembangan Informasi yang diberikan secara serempak
teknologi, media dapat memenuhi diterima oleh khalayak luas yang
keseharian hidup kita yang tanpa disadari jumlahnya ribuan bahkan puluhan juta.
akan kehadirannya dan juga pengaruhnya. Media massa sebagai perpanjangan
Media memberi informasi, menghibur dan indra khalayak untuk mengetahui suatu
menyenangkan. Mereka menggerakkan peristiwa ditempat yang terpisah jarak dan
emosi kita, menantang kita. Media juga waktu. Media massa adalah wadah untuk
membantu mendefinisikan kita, dan mereka khalayak dalam memecahkan suatu
juga membentuk realitas kita. Adanya masalah tertentu yang melibatkan tiga
media dapat menambah wawasan dan pihak: wartawan, sumber berita dan
pengetahuan kita tentang dunia. Selain itu, khalayak. Fungsi media massa selain
media dapat membantu kita memberikan informasi juga memberi
mengaktualisasikan diri. Kehadiran media edukasi pada khalayak. Pers dituntut untuk
massa mengakibatkan masyarakat berada mampu memerankan dirinya sebagai guru
pada era informasi. bangsa. Kita dapat mengetahui warisan
Media memiliki andil yang sangat budaya dari luar daerah kita hanya melalui
besar dalam mempengaruhi pemikiran media massa tanpa kita harus berada di
banyak orang sehingga memunculkan daerah tersebut.
opini-opini baru dalam masyarakat. Hampir Dalam media massa kita juga
sepanjang hari, setiap orang menghabiskan mengenal istilah komunikasi massa, yaitu
waktu lebih banyak dengan media proses penciptaan makna bersama antara
khususnya media massa. Media massa media massa dan khalayaknya (Baran,
seolah menjadi pelengkap hidup setiap 2008:7). Komunikasi massa berbeda
orang, karena media massa sangat cepat dengan bentuk komunikasi lainnya, dalam
memberi informasi baru (up to date). komunikasi interpersonal atau tatap muka,
Teknologi yang membawa pesan partisipan dapat segera mengetahui umpan
kepada sejumlah besar orang, seperti surat balik dalam waktu bersamaan, berbeda
kabar membawa kata-kata yang tercetak dengan komunikasi massa. Komunikasi
serta radio membawa suara musik dan massa juga memiliki kemungkinan untuk
berita, kita menyebutnya dengan media menerima umpan balik tetapi lebih bersifat
massa (Baran, 2008: 7). Media massa yang tidak langsung, contohnya sebuah stasiun
kita gunakan secara umum adalah radio, televisi harus menunggu minimal sehari
televisi, buku, majalah, surat kabar, film,
2
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

bahkan satu bulan untuk mengetahui rating Media online adalah sebuah wadah untuk
program barunya. masyarakat berinteraksi dengan dunia,
Saat ini, masyarakat memilih media karena media online memberikan fitur yang
yang praktis dan tepat untuk sangat canggih seperti teks, audio, gambar
mengkonsumsi berita dalam kesehariannya, dan video. Sehingga media online dapat
yaitu media online (portal online). Media dikatakan sebagai teknologi komunikasi
online merupakan suatu terobosan baru di yang efektif dan efisien. Berbeda dengan
dalam dunia jurnalisme. Media online media massa yang hanya dapat
memiliki keunikan, yaitu memiliki tenggat menampilkan gambar dan teks, sehingga
waktu yang amat sempit dibandingkan terkesan pasif. Hadirnya media online ini
dengan media cetak. Media online juga melahirkan jurnalisme online. Pertama
mengambil beberapa sudut dalam satu kalinya jurnalisme muncul di web atau
peristiwa, hal ini membuat media online internet dilakukan di University of Florida
sangat minim kata dalam membuat berita. pada Oktober 1993. Surat kabar Palo Alto
Terdapat jutaan situs berita dalam Weekly di California, mulai menampilkan
bentuk yang lain, blog-jurnal online yang berita-beritanya di internet pada Januari
secara berkala diperbarui, banyak yang 1994 (Patricia Dias, 2015).
menawarkan berita dan komentar juga Sejak itu, segala pemberitaan di
tautan yang berhubungan atau menunjang Amerika Utara dikemas menggunakan
informasi website. Terdapat lebih dari 12 media online dan semakin populer kala itu.
juta blog di Amerika Serikat yang dibaca Hadirnya media online tidak membuat
oleh 57 juta pengguna internet (Baran, masyarakat Amerika Utara meninggalkan
2010: 152). Tiga fitur utama internet, yaitu media massa seperti koran, radio dan
email (surat elektronik), Newsgroup and televisi. Pada tahun 2007, seiring
Mailing List, serta World Wide Web. berkembangnya teknologi mulai
Tonggak awal kelahiran media bermunculan citizen journalism yang
dengan memanfaatkan internet terjadi pada bertujuan untuk turut meramaikan media
tahun 1990. Tim Berners Lee menemukan online dengan membuat berita-berita atau
program editor dan browser yang bisa informasi yang menarik lalu di unggah ke
menjelajah antara satu komputer dengan beberapa situs online.
komputer yang lainnya, yang membentuk Di Indonesia, media online mulai
jaringan yang disebut World Wide Web atau lahir setelah masa pemerintahan orde baru
yang biasanya disingkat dengan WWW yaitu tahun 1998. Pada tahun 2000, mulai
(Herawati Ansara, 2015). bermunculan situs-situs online seperti blog,
3
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

situs resmi dan lain sebagainya. Awalnya, Berbeda dengan Gubernur Jawa
media online di Indonesia tidak memiliki Timur yang menolak pengeboran kedua,
perbedaan dengan media cetak seperti Wakil Presiden RI Jusuf Kalla justru
koran dan majalah, karena isi pemberitaan mendukung rencana pengeboran kedua ini
yang ada di koran dan majalah dipindahkan dengan alasan agar Lapindo Brantas dapat
ke media online. Sehingga isi berita nya melunasi hutangnya pada negara.
pun sama. “Justru mesti begitu agar dia
Media online yang banyak (Lapindo) bisa bayar utang. Kan
ini pemerintah talangan. Jadi
dikonsumsi oleh khalayak salah satunya supaya aman bor, ya dana
adalah portal berita online, seperti yang kita talangan. Gimana bayar kalau
tidak bor," kata JK di Kantor
ketahui saat ini banyak bermunculan portal Wakil Presiden, Jakarta, Jumat
berita online yang menyajikan berita-berita (8/1/2106). Sumber: Liputan6.com
lebih cepat dan teraktual. Portal berita Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau
online dibuat sedemikian untuk beberapa menyebut Lumpur Lapindo,
memudahkan khalayak mengkonsumsinya
adalah peristiwa menyemburnya lumpur
sehingga selalu up to date dengan berita- panas di lokasi pengeboran PT Lapindo
berita hangat. Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan
Salah satu berita hangat yang Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
mengawali tahun 2016 adalah berita sejak tanggal 26 Mei 2006. Semburan
mengenai pengeboran sumur gas kedua lumpur panas tersebut menyebabkan
oleh Lapindo Brantas. Berita ini menjadi beberapa masalah sosial, diantaranya
perhatian media karena pidato Gubernur adalah masalah pendidikan, 33 sekolah
Jawa Timur Soekarwo yang menegaskan ditenggelamkan lumpur Lapindo.
bahwa belum merestui adanya pengeboran Selain itu, masalah kesehatan juga
kedua yang akan dilakukan oleh Lapindo menjadi akibat dari lumpur lapindo. Data di
Brantas. Puskesmas Porong menunjukkan tren
“Kalau sudah ketemu, baru
sejumlah penyakit terus meningkat sejak
kemudian seperti apa? Jadi
sebelum ada titik temu, saya minta 2006. Penderita infeksi saluran pernapasan
(rencana pengeboran) dihentikan
yang pada 2005 sebanyak 24.719 orang,
dulu. Tapi ini kewenangannya di
Menteri ESDM (Energi Sumber pada 2009 meningkat pesat menjadi 52.543
Daya Mineral)," tutur Soekarwo,
orang (Fully Syafi, 2012).
Sabtu (9/1/2016) Sumber:
Liputan6.com

4
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

Beberapa ilmuwan mengatakan Surabaya, karena mayoritas masyarakat


bahwa penyebab semburan lumpur panas Sidoarjo bekerja di Surabaya.
dikarenakan faktor alami. Semburan itu “....PT. Lapindo Brantas
berencana melakukan
mungkin dipicu oleh gempa bumi
pengeboran lagi, jika Lapindo
berkekuatan 6,3 Skala Richter yang kembali melakukan pengeboran
maka akan membangkitkan
melanda Yogyakarta, sekitar 240 kilometer
trauma warga SidoarjoSebab,
jauhnya dari lokasi, dua hari sebelumnya lokasi pengeboran itu tak jauh
dari pusat semburan lumpur
yang menewaskan hampir 6.000 orang
panas Lapindo di Porong,
(Anovianti Muharti, 2013). Semburan yang Sidoarjo.” (Nurul Hidayat,
2016).
juga dikenal sebagai Lusi alias Lumpur
Sidoarjo ini mengubur semua bangunan Rencana pengeboran lumpur
yang ada, menyebabkan 13.000 keluarga menuai banyak kritik dari berbagai
kehilangan rumah mereka. kalangan, termasuk pemerintah banyak
Hasil penelitian Drilling Engineers yang tidak setuju dengan rencana
Club mengungkapkan, luapan lumpur di pengeboran kedua tersebut, karena akan
Sidoarjo, Jawa Timur, diakibatkan oleh menimbulkan beberapa masalah-masalah
kesalahan operasional pengeboran yang sosial.
disengaja atau intentional default. Rencana pengeboran yang
Pengeboran itu juga dilakukan dengan tidak dilakukan PT. Lapindo Brantas
melaksanakan pemasangan selubung meramaikan pemberitaan media, tidak
(casing) 9 5/8 inci yang tertera dalam hanya di televisi tetapi juga di beberapa
program pengeboran yang disepakati oleh portal online. Pasalnya, Lapindo masih
para stakeholder dan disetujui BPMIGAS memiliki tanggung jawab mengganti rugi
(Aditia Revianur, 2012). akibat semburan lumpur pada tahun 2006
Semburan lumpur Lapindo silam. Permasalahan ganti rugi tersebut
mengakibatkan pencemaran udara disekitar semakin berlarut-larut lantaran Lapindo
wilayah yang terdampak, hal ini juga tidak memiliki dana yang cukup untuk
berpengaruh pada hewan-hewan ternak ganti rugi kepada korban sehingga Lapindo
disekitar wilayah lumpur Lapindo. Selain harus meminjam kepada pemerintah dalam
itu, dampak yang sangat besar adalah jumlah yang tidak sedikit.
perekonomian masyarakat Sidoarjo yang
terhambat. Hambatan tersebut berada pada
ruas jalan yang membentang di Gempol-

5
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

Korban lumpur Lapindo dikejutkan media massa. Pengunggakapan fakta atau


dengan kabar pengeboran kedua yang akan peristiwa tertentu dapat melalui beberapa
dilakukan pada awal tahun 2016. Meskipun cara yaitu melalui pengemasan fakta,
rencana tersebut masih menjadi wacana, penggambaran fakta, pemilihan angle,
tetapi cukup membuat pro dan kontra penambahan gambar agar berita yang
warga Indonesia khususnya pemerintah dan disajikan lebih menarik dan diminati oleh
korban lumpur Lapindo. Pihak yang kontra khalayak (www.repository.uinjkt.ac.id
menganggap Lapindo hanya menambah akses 4 Mei 2017).
masalah, karena permasalahan ganti rugi Alasan mengapa kasus pengeboran
yang sudah berlarut-larut belum kedua lumpur Lapindo penting untuk
dituntaskan. Rencana yang dibuat oleh diteliti dan menggunakan media online
Lapindo mengakibatkan warga korban sebagai sumber data, karena peneliti ingin
Lapindo beraksi untuk menuntut mengetahui bagaimana keberpihakan media
pemerintah membatalkan pengeboran terhadap pemberitaan yang berhubungan
kedua tersebut. Beberapa media tentu tak dengan pemilik media dibandingkan
mau ketinggalan momen ini, mereka dengan pemberitaan yang tidak
berlomba-lomba untuk memuat berita berhubungan dengan pemilik medianya.
tentang Lapindo dan berlomba-lomba untuk Hal tersebut dapat dilihat dari permainan
mengusut permasalahan ini. bingkai media online yang memengaruhi
Berita yang muncul dalam benak persepsi pembaca.
manusia itu bukan suatu peristiwa. Berita
memiliki upaya untuk merekonstruksi Metode Penelitian
kerangka inti peristiwa tersebut, agar Menggunakan analisis model
peristiwa tersebut memiliki arti bagi Robert N. Entman karena dasar metode
pembaca. Tak ada media tanpa berita, penelitian framing bukan sebuah analisis
sebagaimana halnya tak ada berita tanpa yang menggunakan perhitungan objektif,
media. Berita telah tampil sebagai melainkan tergantung pada kemampuan
kebutuhan dasar masyarakat modern di peneliti dalam mengartikan sebuah
seluruh dunia. Berita tidak hanya penelitian. Disebut deskriptif karena sifat
memberikan informasi bagi pembaca tetapi data yang dikumpulkan bercorak kualitatif
juga memunculkan opini-opini baru yang bukan kuantitatif.
berbeda dari setiap pembacanya. Konsep framing oleh Entman,
Wartawan memiliki kuasa dalam digunakan untuk menggambarkan proses
mengungkap peristiwa tertentu melalui seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari
6
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

realitas oleh media. Framing dapat Diagnose Causes atau


dipandang sebagai penempatan informasi- memperkirakan penyebab masalah dari
informasi dalam konteks yang khas suatu peristiwa, elemen ini berfungsi untuk
sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi menentukan siapa yang dianggap pelaku
lebih besar daripada isu yang lain. Framing dan siapa yang menjadi korban sebuah
memberi tekanan lebih pada bagaimana peristiwa. Make moral judgement atau
teks komunikasi ditampilkan dan bagian membuat pilihan moral yaitu elemen yang
mana yang ditonjolkan atau dianggap berfungsi untuk membenarkan atau
penting oleh pembuat teks. memberi penilaian berupa argumen pada
Framing dijalankan oleh media definisi masalah yang telah dibuat.
dengan menyeleksi isu tertentu dan Argumentasi yang kuat sangat berpengaruh
mengabaikan isu lainnya, dan menonjolkan untuk mendukung sebuah peristiwa.
aspek dari isu tersebut dengan Elemen framing yang terakhir adalah
menggunakan berbagai strategi penempatan Treatment recommendation atau penekanan
yang mencolok (menempatkan di headline penyelesaian masalah. Elemen ini
bagian depan atau bagian belakang), digunakan untuk menilai apa yang
pengulangan, pemakaian grafis, pemakaian dikehendaki oleh wartawan dalam
label tertentu ketika menggambarkan orang mengemas sebuah berita dan keputusan apa
atau peristiwa yang diberitakan dan lain- yang dipilih untuk menyelesaikan masalah.
lain (Eriyanto, 2012:221). Penyelesaian tersebut tentu bergantung
Menurut Entman dalam Analisis pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan
Teks Media, framing atau pembingkaian siapa yang dipandang sebagai penyebab
yang dilakukan media pada dasarnya masalah atau berdasarkan sudut pandang
merujuk pada empat elemen, pertama wartawan.
adalah Define Problems atau pendifinisian
masalah yang merupakan bingkai yang Hasil dan Pembahasan
paling utama sekaligus tahap awal dalam Saat ini informasi menjadi salah
elemen ini. Define Problems menentukan satu kebutuhan penting untuk masyarakat.
bagaimana sebuah isu atau peristiwa Diiringi dengan kecanggihan teknologi
dipahami oleh wartawan. Pemahaman yang yang semakin mempermudah masyarakat
berbeda dapat terjadi pada peristiwa yang mendapatkan informasi. Seperti media
sama. Perbedaan pemahaman ini dapat online yang saat ini lebih banyak
menghasilkan opini yang berbeda. dikonsumsi oleh masyarakat karena
kemudahannya untuk diakses dan lebih
7
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

praktis. Beberapa media online yang memperlihatkan kepada pembaca bahwa


banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah Lapindo tidak mampu menyelesaikan
metrotvnews.com dan liputan6.com. Kedua masalah dengan cara menunjukkan
media online tersebut memiliki ciri khas beberapa hal yang dapat menjatuhkan nama
pemberitaan masing-masing dan sudut baik perusahaan Lapindo seperti menyebut
pandang berbeda dalam mengemas berita. nama terang pemilik Lapindo dalam berita
Liputan6.com dan metrotvnews.com adalah yang berisi tentang peminjaman dana
media online yang banyak di konsumsi oleh talangan pemerintah untuk menutupi
masyakarat. Ketiga media online tersebut kekurangan ganti rugi korban Lapindo,
memiliki karakteristik atau ciri khas yang selain itu, metrotvnews.com hanya
berbeda dalam menuliskan sebuah berita. menampilkan berita dari satu sudut pandang
Salah satu perbedaan yang menonjol adalah saja. Sehingga penyelesaian masalah lebih
sudut pandang dan objektivitas masing- diarahkan dalam ranah politik saja tetapi
masing media online. Objektivitas tersebut tidak melibatkan proses hukum. Meskipun
berdasarkan kepemilikan sebuah media terdapat satu artikel berita yang
online. mengangkat permasalahan ganti rugi yang
Hasil dari analisa diatas mengenai seharusnya diselesaikan melalui jalur
pemberitaan Pengeboran Kedua Lumpur hukum.
Lapindo di metrotvnews.com dapat Melalui perangkat framing
disimpulkan bahwa dalam rencana pendefinisian masalah, dari tujuh berita
pengeboran sumur kedua yang dilakukan yang diangkat terkait pengeboran kedua
oleh Lapindo banyak menuai pro dan kontra Lapindo Brantas dapat disimpulkan bahwa
dari berbagai pihak terutama warga liputan6.com tidak setuju dengan adanya
Sidoarjo, selain itu juga terdapat sebuah rencana tersebut karena membuat warga
kejanggalan dibalik rencana tersebut karena Sidoarjo merasa tidak aman dan merasakan
tidak diketahui alasan jelas mengapa trauma akibat bencana 2006 silam.
Lapindo ingin membuka sumur gas baru. Liputan6.com terlihat berpihak pada korban
Dari delapan berita yang dimuat lumpur Lapindo, hal ini dibuktikan dengan
oleh metrotvnews.com terkait pengeboran pemberitaan yang lebih banyak mengangkat
kedua sumur Lapindo dapat dilihat bahwa kisah korban lumpur Lapindo yang merasa
metrotvnews.com tidak setuju dengan hak asasinya diambil oleh Lapindo
rencana pengeboran yang dilakukan oleh sehingga harus merasakan hidup yang tidak
Lapindo Brantas dan lebih memihak kepada nyaman dan merasakan kembali trauma
pemerintah. Metrotvnews.com yang mendalam. Sehingga liputan6.com
8
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

melihat kasus ini sebagai masalah sosial dikumpulkan oleh metrotvnews.com juga
atau hak asasi manusia. terkesan memprovokasi pembaca untuk ikut
Dalam mencari penyebab masalah, tidak menyetujui adanya pengeboran sumur
liputan6.com berusaha menyampaikan gas kedua oleh Lapindo.
aspirasi warga ke pemerintah bahwa warga Tidak hanya dari segi pemilihan
Sidoarjo menuntut pemerintah untuk narasumber, metrotvnews.com lebih banyak
menghentikan rencana pengeboran sumur memuat berita pengeboran kedua lumpur
kedua oleh Lapindo Brantas, Inc. Lapindo hanya berdasarkan sudut pandang
Liputan6.com ingin membuktikan bahwa orang-orang penting saja, tidak mengangkat
rakyat juga memiliki kekuatan untuk segi korban lumpur Lapindo sebagai
mempertahakankan hak asasinya dan narasumber. Sehingga terkesan tidak
memiliki porsi yang sama dengan berimbang karena hanya menampilkan satu
pemerintah. Hasil analisa yang didapat dari sisi saja, dimana orang-orang penting
pemberitaan liputan6.com terkait seperti pemerinta selalu memiliki
pengeboran sumur kedua Lapindo Brantas kebebasan di media. Pada salah satu artikel,
menunjukkan bahwa perusahaan Lapindo metrotvnews.com menggunakan Pimpinan
Brantas tidak dapat mengembalikan hak NasDem wilayah Jawa Timur sebagai
yang semestinya didapatkan oleh warga narasumber dengan isi berita yang terkesan
Sidoarjo, karena rakyat memiliki ruang dan memprovokasi, mengingat pemilik metrotv
porsi yang sama dengan pejabat atau Surya Paloh adalah Pemimpin Partai
pemerintah. NasDem. Dari cara metrotvnews.com
Perbedaan cara mengemas berita memilih narasumber yang berhubungan
oleh kedua media online metrotvnews.com dengan pemilik medianya, terlihat bahwa
dan liputan6.com dapat kita lihat dari segi metro tv ingin melakukan pembingkaian
pemilihan narasumber masing-masing dengan membuat berita yang tidak
media dalam berita mengenai pengeboran berimbang.
kedua lumpur Lapindo. Metrotvnews.com Jika dibandingkan dengan media
lebih cenderung menggunakan satu online liputan6.com yang cara pengemasan
narasumber dalam setiap berita pengeboran beritanya lebih sederhana, dapat dikatakan
kedua lumpur Lapindo. Narasumber yang lebih berimbang karena liputan6.com tidak
dipilih mayoritas adalah orang-orang memihak siapapun. Hal ini dapat dibuktikan
penting seperti Wakil Presiden, beberapa dari pemilihan narasumber dan konten
Menteri terkait, Gubernur Jawa Timur dan dalam berita yang memuat pengeboran
Pimpinan Partai NasDem. Fakta-fakta yang kedua lumpur Lapindo. Liputan6.com lebih
9
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

banyak menggunakan narasumber korban pemberitaan kasus lainnya. Pengemasan


lumpur Lapindo untuk memberi berita oleh liputan6.com juga terlihat
kesempatan mereka menyampaikan berimbang, hal ini dibuktikan dari
perasaannya. penggunaan nara sumber dan pemilihan
Selain itu, liputan6.com juga kata yang digunakan serta fakta-fakta yang
memilih Pemerintah dan Menteri sebagai disajikan. Liputan6.com mencoba untuk
nara sumbernya. Sehingga porsi yang menyajikan berita sesuai dengan kenyataan
diberikan sama dan tidak berat sebelah. dilapangan dengan melampirkan sebuah
Fakta yang ditampilkan oleh liputan6.com video pada salah satu berita terkait
adalah apa adanya dan tidak ada intervensi pengeboran kedua sumur gas oleh Lapindo.
dari pemilik media. Para pemilik media Secara umum, media memiliki
tidak hanya mencari keuntungan berupa kecenderungan-kecenderungan tertentu
materi tetapi juga mencari perlindungan dalam melakukan liputan tentang bencana
jaminan terhadap bisnisnya melalui nilai alam ataupun bencana akibat ulah manusia.
“politik”. Ketika pemilik media mendirikan Oleh karenanya, tidak aneh bila liputan
sebuah partai politik muncul hasrat media tidak saja berdampak positif namun
berkuasa yang diterjemahkan dengan bisa juga berdampak negatif.
melakukan intervensi ke ruang redaksi, Bagaimana sebuah media
mengintervensi program acara, blocking memberitakan tentang bencana disebut juga
time, iklan, talkshow dan lain-lain. dengan jurnalisme bencana. Di Indonesia,
Surya Paloh selaku pemilik metro tv kajian tentang jurnalisme bencana masih
yang juga pemimpin partai NasDem. belum banyak dikaji. Media dan pekerjanya
Terdapat perubahan drastis dalam konten dalam meliput bencana hanya didasari oleh
metro tv semenjak Surya Paloh terlibat perasaan ingin menjadi satu-satunya media
dalam dunia politik. Metro tv tidak lain yang menguasai pemberitaan bencana
hanya menayangkan agenda restorasi Surya tersebut, dan berjasa dalam hal penyalur
Paloh dan NasDemnya dengan jargon- bantuan untuk para korban.
jargon kebanggaannya. Hal ini Pemberitaan bencana lumpur
membuktikan bahwa media mampu Lapindo juga sempat timbul tenggelam
menjadi alat propaganda politik yang sangat dalam agenda setting media. Hal itu
ampuh. disebabkan karena pemberitaan bencana
Terkait pemberitaan pengeboran lumpur Lapindo harus tergeserkan oleh isu-
kedua sumur gas oleh Lapindo, SCTV isu yang memiliki dampak tak kalah
memberikan porsi yang seimbang dengan penting di bidang ekonomi, sosial dan
10
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

politik. Berita Lapindo muncul di halaman- Dalam konteks ini,


halaman utama media dan mewarnai metrotvnews.com menghadirkan
pemberitaan media jika terjadi suatu perdebatan antara pihak pemerintah pusat
peristiwa yang perlu mendapatkan dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat
perhatian. menganggap penyebab utama dari bencana
Pemberitaan bencana lumpur lumpur Lapindo adalah kelalaian dari pihak
Lapindo juga sempat timbul tenggelam Lapindo, sehingga pihak pemerintah
dalam agenda setting media. Hal itu tampak ragu dalam mengambil langkah-
disebabkan karena pemberitaan bencana langkah yang tegas termasuk ragu dalam
lumpur Lapindo harus tergeserkan oleh isu- memberikan izin untuk pengeboran sumur
isu yang memiliki dampak tak kalah kedua. Pihak pemerintah daerah cenderung
penting di bidang ekonomi, sosial dan mengambil posisi memberikan
politik. Berita Lapindo muncul di halaman- perlindungan pada warganya yaitu dengan
halaman utama media dan mewarnai berupaya menekan pemerintah pusat
pemberitaan media jika terjadi suatu ataupun pihak Lapindo untuk segera
peristiwa yang perlu mendapatkan menyelesaikan ganti rugi kepada para
perhatian. korban. Hal ini karena pemberian ganti rugi
Sebuah media seharusnya tak merupakan skala prioritas sosial utama
berkilah jika kecemasan masyarakat adalah yang harus dibayarkan daripada harus
suatu realitas sosial yang layak membayar ganti rugi ekonomi maupun
diinformasikan karena informasi seperti ini infrastruktur yang rusak.
lebih bersifat kontra produktif dalam Media juga memiliki cara lain
penanganan bencana (Prajarto, 2008:301). dalam membingkai, yaitu dengan
Media relatif dapat berperan untuk menjadi membingkai penderitaan para korban dari
penghubung cepat antarbagian dalam bencana tersebut. Seperti yang dilakukan
masyarakat serta antara masyarakat dan oleh liputan6.com, membingkai tema berita
aparat pemerintah dan keamanan. Seperti tentang penderitaan para korban bencana
halnya yang dilakukan oleh lumpur Lapindo. Akibat dari penyelesaian
metrotvnews.com yang mengangkat ganti rugi yang tidak mereka dapatkan dan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak adanya pertanggung jawaban yang
sebagai narasumber dalam setiap jelas dari pihak Lapindo digambarkan
pemberitaannya terkait lumpur Lapindo. dengan memberitakan unjuk rasa dan
demonstrasi para korban.

11
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

Liputan6.com lebih banyak mengangkat yang besar dalam penanggulangan korban


berita lumpur Lapindo dari segi korban, dan ganti rugi terkait bencana lumpur
dengan menggambarkan penderitaan Lapindo. Media luput menghadirkan
korban secara terus menerus. Seiring wacana untuk mendorong kemandirian
dengan lambatnya penyelesaian masalah korban untuk tetap bertahan hidup pasca
ini, citra negarif perusahaan semakin nyata. bencana, padahal wacana tersebut memiliki
Opini publik mulai terbentuk secara potensi yang lebih penting dan lebih besar.
otomatis akibat dari pemberitaan yang di Selama ini pemberitaan bencana alam
tampilkan sedemikian rupa. maupun bencana murni akibat ulah manusia
Media semakin bervariatif dalam dijadikan sebuah “media event” oleh para
memberitakan bencana lumpur Lapindo. jurnalis di Indonesia. Akibatnya, media
Akibat berlarut-larutnya bencana lumpur berbondong-bondong untuk memberitakan
Lapindo, berita yang muncul pun selain dengan meliput secara mendalam tentang
mampu menumbuhkan rasa iba dan empati jumlah korban, akibat bencana dan
juga mampu mendorong kekritisan penyebabnya hingga menuntut pemerintah
masyarakat pembaca dalam ikut menilai untuk bertanggung jawab.
penanganan bencana oleh pihak-pihak yang Tetapi media tidak menyadari
berwenang. Bingkai konflik sangat bahwa akan lebih baik jika mereka
menonjol muncul dalam pemberitaan mengangkat topik tentang bagaimana cara
mengenai pertikaian antar warga dan pihak mengantisipasi bencana yang akan terjadi,
perusahaan yang pada saat bersamaan bagaimana cara mengenal bencana yang
menyerang pemerintah pusat selaku ada disekitar masyarakat. Tidak hanya
penanggungjawab warga secara sibuk menuntut, menggugat dan
keseluruhan. Tidak hanya memberitakan mempertanyakan ketidakberdayaan
bencana lumpur Lapindo, tetapi bencana pemerintah. Inti dari keterlibatan media dan
alam lain seperti gempa bumi, banjir, tanah pekerja-pekerjanya terdapat pada masalah
longsor, hilangnya pesawat, kecelakaan pemberian informasi yang bersifat
transportasi media masih sangat kental mengingatkan, pemberian informasi yang
dengan wacana gugatan terhadap peran berwujud laporan dan perkembangan
negara dalam penanggulangan bencana. peristiwa dan tindakan atau aksi langsung
Secara implisit, metrotvnews.com maupun tidak langsung dalam pemberian
dan liputan6.com sebagai jurnalistik bantuan guna menyelamatkan manusia dan
bencana secara umum masih menekan mengurangi jumlah korban (Prajarto,
aspek peran dan tanggungjawab pemerintah 2008:299).
12
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

Jika media masih terjebak sekedar Lapindo di metrotvnews.com, dapat


memotret bencana yang terjadi dalam ditemukan beberapa permasalahan terkait
masyarakat secara hitam putih, maka tidak rencana pengeboran sumur gas kedua
ada kontribusi yang optimal yang bisa yang dilakukan oleh perusahaan minyak
diharapkan antara pemerintah dan media. dan gas bumi Indonesia yaitu Lapindo
Bahkan, media dapat dianggap sebagai Brantas. Metrotvnews.com sebagai salah
provokator yang tak bertanggung jawab dan satu media online yang memiliki pembaca
hanya memperkeruh suasana konflik yang yang tidak sedikit, memiliki sudut
memang biasanya mewarnai liputan tentang pandang dan cara membingkai suatu
bencana. Sampai saat ini kajian jurnalisme berita yang berbeda.
bencana di Indonesia belum memiliki Metrotvnews.com mengemas
pedoman sebagai dasar untuk meliput berita terkait pengeboran kedua lumpur
sebuah berita bencana yang layak di Lapindo dengan menunjukkan kepada
sampaikan kepada khalayak. Sehingga apa pembaca bahwa terdapat masalah dibalik
yang wartawan liput dan tulis tidak rencana tersebut yaitu pro dan kontra dari
berdasarkan pedoman tetapi justru berbagai pihak. Dalam pemberitaan ini,
berdasarkan perspektif medianya dan hanya metrotvnews.com lebih banyak
memikirkan akumulasi modal. menampilkan pihak yang kontra yaitu
Pemerintah, karena dirasa sangat
Simpulan berpengaruh dalam menghentikan rencana
Dari analisis yang telah dilakukan pengeboran tersebut. Selain itu,
terhadap media online metrotvnews.com metotvnews.com menyoroti pemberitaan
dan liputan6.com terkait berita rencana pengeboran ini dengan
pengeboran kedua lumpur Lapindo oleh beranggapan bahwa Lapindo tidak mampu
perusahaan minyak dan gas bumi menyelesaikan permasalahan ganti rugi
Indonesia yaitu Lapindo Brantas,Inc yang telah berlarut-larut, hal ini sebagai
periode Januari 2016, dengan sebuah kelemahan yang ditampilkan oleh
menggunakan analisis framing Robert metrotvnews.com untuk menggiring opini
N.Entman. Peneliti dapat menarik pembaca.
kesimpulan sebagai berikut : Tidak hanya metrotvnews.com
Peneliti meringkas beberapa yang memiliki cara khusus untuk
temuan analisis pada media online mengemas sebuah berita, liputan6.com
metrotvnews.com. Dari delapan berita yang merupakan sebuah media online
mengenai pengeboran kedua lumpur yang lebih dulu ada dibandingkan
13
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

metrotvnews.com juga memiliki cara metrotvnews.com menyoroti kasus ini


khusus dalam mengemas sebuah berita hanya dari satu sisi saja yaitu pemerintah.
yang akan disajikan ke pembaca. Dari Sebaliknya, liputan6.com melihat
tujuh berita yang diangkat oleh peneliti kasus ini sebagai bentuk dari
untuk diteliti, liputan6.com lebih banyak penyampaian aspirasi dan perasaan warga
menggunakan korban lumpur Lapindo Sidoarjo khususnya korban Lapindo.
sebagai narasumbernya. Liputan6.com tidak hanya menggunakan
Pada temuan awal masalah, satu sisi melainkan keduanya yaitu dari
liputan6.com menyajikan berita sisi pemerintah atau menteri terkait dan
pengeboran dengan ketidaksetujuan warga warga Sidoarjo. Sehingga liputan6.com
Sidoarjo terhadap rencana perusahaan membuat pemberitaan berdasarkan fakta
Lapindo Brantas dengan berbagai macam yang ada di lapangan.
alasan salah satunya karena Lapindo Jika dilihat dari cara
belum menyelesaikan ganti rugi sejak metrotvnews.com membuat berita terkait
tahun 2008. Selain itu, warga Sidoarjo kasus pengeboran kedua lumpur Lapindo,
juga merasa takut akan keselamatan dan yang mana berita tersebut terlihat tidak
kesejahteraannya. Liputan6.com juga berimbang dari pemilihan narasumber
berusaha membantu warga Sidoarjo untuk yang hanya satu sisi dan terdapat orang-
menyampaikan aspirasi dan perasaannya orang tertentu yang diwawancarai yaitu
kepada pemerintah terkait rencana Ketua Dewan Perwakilan NasDem
Lapindo. Provinsi Jawa Timur. Pemilik media
Pembahasan di atas menunjukkan metrotvnews.com Surya Paloh adalah
bagaimana sebuah peristiwa yang sama seorang ketua partai NasDem yang juga
dapat dimaknai dan didefinisikan secara pernah menjadi bagian partai Golkar yang
berbeda. Pendefinisian yang berbeda saat ini diketuai oleh Aburizal Bakrie.
tersebut menyebabkan peristiwa dapat Surya Paloh dan Aburizal Bakrie memiliki
berubah secara total. Dalam kasus hubungan yang kurang harmonis,
Lapindo ini, antara metrotvnews.com dan keduanya melakukan perang dingin
liputan6.com mempunyai definisi berbeda dengan menggunakan media masing-
atas kasus ini. Metrotvnews.com masing untuk saling melawan. Sehingga
menyoroti kasus ini dengan memberikan tidak heran jika metrotvnews.com
fakta kepada pembaca bahwa kasus ini memiliki sudut pandang tersendiri
adalah kasus yang serius hingga terhadap kasus yang berhubungan dengan
memunculkan pro dan kontra, selain itu Aburizal Bakrie.
14
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

Sehingga dapat dikatakan bahwa etika-


Berbeda dengan Eddi Kusnadi etika jurnalisme bencana belum
selaku pemilik SCTV dan media online diperhatikan secara utuh. Hal ini
nya liputan6.com yang tidak disebabkan karena belum adanya kode
berkecimpung dalam dunia politik. etik yang mengatur tentang jurnalisme
Pemberitaan terkait kasus pengeboran bencana, tidak ada pedoman yang dapat
kedua lumpur Lapindo yang dimuat oleh dipegang untuk meliput sebuah berita
liputan6.com dapat dikatakan lebih bencana alam atau bencana lainnya yang
mementingkan masyarakat Sidoarjo membahayakan. Selama ini hanya sekedar
khususnya korban lumpur Lapindo, hal ini tips dan pengetahuan sekilas tentang
disebabkan karena tidak ada intervensi jurnalisme bencana. Jika dikaitkan dengan
antara pemilik media dengan redaksi. konsep framing Entman, media massa di
Kasus lumpur Lapindo dilihat sebagai Indonesia terutama media online terbukti
bencana di Indonesia, meskipun saat ini menjalankan proses framing dengan
belum diketahui penyebab pastinya. melakukan seleksi pada permasalahan
Media di Indonesia berlomba-lomba yang spesifik, menginterpretasi sebab
memberitakan lumpur Lapindo seperti akibat, dan evaluasi moral sudah coba
yang dilakukan metrotvnews.com dan dikemukakan. Namun, untuk fungsi
liputan6.com dengan sudut pandang yang rekomendasi penyelesaian masalah yang
berbeda. Metrotvnews.com hanya sibuk diberikan masih belum jelas.
memberitakan kasus pengeboran kedua
lumpur lapindo dengan menuntut Daftar Pustaka
pertanggungjawaban pemerintah pusat Baran, Stanley J dan Dennis K. Davis.
dan daerah, bahkan dengan cara seperti itu (2010). Teori Komunikasi Massa.
justru dapat memperkeruh keadaan. Jakarta: Salemba Humanika.
Sebuah media dalam Baran, Stanley J. (2008). Pengantar
memberitakan bencana tidak bisa hanya Komunikasi Massa. Jakarta: Penerbit
menampilkan sisi psikologis dari korban Erlangga.
demi mendapatkan empati dari khalayak, Eriyanto. (2012). Analisis Framing.
selain itu media juga tidak seharusnya Yogyakarta: PT. LkiS Printing
memanfaatkan pemberitaan bencana Cemerlang.
sebagai ajang untuk meningkatkan citra “6 Tahun Lumpur Lapindo, Dampak Sosial
media nya dengan cara menjadi penyalur Terbengkalai” dalam
bantuan untuk korban. https://m.tempo.co/read/news/2012/0
15
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME 2, NOMOR 1, April 2018: 1-17

5/29/206406783/6-tahun-lumpur- raih-penghargaan-di-sonsang-
lapindo-dampak-sosial-terbengkalai festival/2017-02-26 Di akses tanggal
Diakses tanggal 2 Mei 2016. 4 Mei 2017.
“Studi: Faktor Alam Sebabkan Lumpur “Liputan6.com dan SCTV Raih
Lapindo.” Penghargaan pada Ajang WOW
http://www.migasreview.com/post/14 Brand 2017” dalam
17426424/studi--faktor-alam- http://bisnis.liputan6.com/read/28804
sebabkan-lumpur-lapindo.html 66/liputan6com-dan-sctv-raih-
diakses tanggal 2 Mei 2016. penghargaan-pada-ajang-wow-brand-
“Pakar: Lumpur Sidoarjo Murni Kesalahan 2017 diakses tanggal 4 Mei 2017.
Pengeboran.” Dalam Nazaruddin, Muzayin.”Jurnalisme Bencana:
http://nasional.kompas.com/read/2012 Sebuah Tinjauan.” Jurnal Ilmu
/08/07/19093138/Pakar.Lumpur.Sido Komunikasi, Volume I (April, 2007),
arjo.Murni.Kesalahan.Pengeboran hal.97-188
diakses tanggal 2 Mei 2016. Nazaruddin, Muzayin.”Jurnalisme Bencana,
“Lapindo Ngebor Lagi, Gus Coi: Trauma Setelah Sepuluh Tahun.” Jurnal Ilmu
Warga Sidoarjo Belum Hilang” dalam Komunikasi, Volume XI (Oktober
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/ 2015), hal.79-88
10/210068/lapindo-ngebor-lagi-gus- Pembayun, Jaduk Gilang.”Konglomerasi
coi-trauma-warga-sidoarjo-belum- Media dan Dampaknya pada Pilpres
hilang diakses tanggal 2 Mei 2016. 2014.” Jurnal Interaksi, Volume IV
http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV (Juli, 2015), hal.110.
.pdf diakses tanggal 2 Mei 2016 Wahyuni, Hermin Indah. ”Kecenderunga
“Metro TV Kembali Sabet Penghargaan “Framing” Media Massa Indonesia
Adam Malik” dalam dalam Meliput Bencana Sebagai
http://m.metrotvnews.com/internasion Media Event.” Jurnal Ilmu Sosial
al/asia/0kpOAY0b-metro-tv-kembali- Ilmu Politik, Volume XI (Maret,
sabet-penghargaan-adam-malik 2014), hal.307.
diakses tanggal 4 Mei 2017. Kusumastuti, Dwi Nurrahmi. (2011)
“Media Indonesia dan Metro TV Raih “Analisis Framing Pemberitaan Isu
Penghargaan di Sonsang Festival” Bencana Merapi Tahun 2010 Pada
dalam Berita Yogya di TVRI Yogyakarta”.
http://mediaindonesia.com/news/read/ Skripsi Sarjana, Fakultas Psikologi
94019/media-indonesia-dan-metro-tv-
16
Tania Ayu Apsari, Bingkai Berita Bencana...

dan Ilmu Sosial Budaya Universitas


Islam Indonesia.Yogyakarta.
Ma’unatun, Siti. (2012). “Analisis Framing
Pemberitaan Bencana Lahar Dingin
Merapi di Surat Kabar Kedaulatan
Rakyat dan Bernas Jogja Periode
November 2011”. Skripsi Sarjana,
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya.Yogyakarta.
Novenanto, Anton. (2011). “Melihat Kasus
Lapindo sebagai Bencana Sosial”.
Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas
Brawijaya, Malang.
Rizko, Muhammad Mikal. (2014).
“Analisis Framing Berita Bencana
Lumpur Lapindo Porong Sidoarjo di
Tv One. Jurnal Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya.”
Yogyakarta.
Setiawati, Elis. (2009). “Kasus Lumpur
Lapindo dalam Berita Media Online
(Analisis Berita Kasus Lumpur
Lapindo di Detik.com).” Skripsi
Sarjana Fakultas
Dakwah.Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai