PENDAHULUAN
tidak sedikit yang berhenti turun cetak karena kurangnya biaya operasional. Itu
hukum alam.
Pengaruh yang begitu besar dimiliki oleh media cetak. Seperti dijelaskan
Haris Sumadiria dalam Jurnalistik Indonesia, media cetak memiliki lima fungsi
utama: informasi, edukasi, koreksi, rekreasi, dan mediasi. Fungsi itulah yang
membuat media cetak begitu berpengaruh bagi masyarakat luas. Media cetak
dapat membentuk karakter seseorang melalui pesan-pesan yang disampaikan.
Terlepas dari pengaruh baik dan buruknya, media cetak tak ubahnya seperti
sebilah pisau yang dapat digunakan sesuai niat si pemegangnya. Kemaha
pengaruhan media cetak menjadi magnet tersendiri bagi sebagian orang. Tak
sedikit yang menyalahgunakan media cetak untuk kepentingan individu, yang
meninggalkan nilai-nilai dari media cetak itu sendiri.
Media cetak telah banyak memberi kontribusi dalm perkembangan zaman.
Peran media sebagai kontrol sosial juga terbukti. Media cetak mampu meredam,
bahkan memicu amarah masyarakat terhadap suatu hal. Namun kehebatan media
cetak lambat laun mulai tersaingi oleh media elektronik yang semakin canggih.
Onong Uchjana dalam Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi, mengatakan, media
elektronik memiliki kemampuan memikat perhatian kahlayak secara serempak
dan serentak. Itu efek dari media elektronik yang memuat banyak sekali hiburan
sehingga mudah mendapatkan tempat di kalangan masyarakat. Media elektronikradio dan televisi- sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya
media elektronik lebih mudah mempengaruhimanusia dalam hal-hal tertentu.
Media online atau biasa juga disebut portal berita kini semakin menjadi
ancaman bagi koran dan media cetak lainnya karena seiring perkembangan
teknologi. Pesatnya perkembangan internet juga mendorong masyarakat untuk
mengakses media online. Media online semakin mudah diakses karena tidak
hanya lewat computer, tapi dapat melalui telepon genggam atau gadget lainnya.
Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono, mengatakan, Saat
ini dari 260 juta jiwa penduduk Indonesia sebanyak 23 persen diantaranya telah
menjadi pembaca setia beragam media online dan akan terus berkembang
(Republikaonline.com).
Realita yang ada memang mengancam para penerbit media cetak. Namun
hal itu tak lantas membuat mereka berbondong-bondong beralih ke media online.
Media cetak kuat. Punya karakter yang khas. Itu yang membuat sebagian besar
masyarakat lebih memilih media cetak daripada media online. Berita yang jelas,
lengkap, dan terperinci menjadi nilai lebih dari media cetak. Kolom-kolom berita
pada media cetak yang mengupas tuntas suatu masalah selalu dinanti masyarkat.
Selain itu, berabad-abad media cetak telah mengiringi perkembangan peradaban
manusia, sehingga tak mudah untuk dilupakan.
Media online memang menjianjikan. Dia cepat, hangat, dan kontinu.
Namun berita itu hanya dapat diakses dengan menggunakan alat canggih. Tidak
semua masyarakat miliki itu. Berita pada media online hanya dapat dinikmati
kalangan tertentu: mereka yang dekat, dan mengerti teknologi. Sedangkan yang
tidak? mereka tetap setia menggunakan koran sebagai jendela berita ditemani kopi
dan gorengan di pagi hari. Pengakses media online tersebut adalah minoritas,
sebagian besar lainnya masih lebih memilih media cetak. Itu disebabkan faktor
teknologi yang tidak merambah seluruh lapisan masyarakat, hanya sebagian kecil
saja. Kendati demikian, media cetak telah melakukan antisipasi dini. Mereka
mulai membuat media online untuk mendampingi media etak yang mereka
terbitkan. Antisipasi kmungkinan terburuk yang akan terjadi: media cetak tertelan
zaman teknologi yang canggih.
Tujuan Khusus
a. Untuk dapat mengetahui definisi media cetak
b. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis media cetak
c. Untuk dapat memahami peranan, fungsi serta kharakteristik media
cetak
d. Untuk dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan media cetak
e. Untuk dapat mengetahui perkembangan teknologi media cetak
Studi pustaka
Dilakukan dengan mencatat data yang dibutuhkan dari pustaka-pustaka
yang ada.
Pencarian data
Dilakukan dengan mencari data atau informasi tentang Media Grafis
dalam Komunikasi Pendidikan dari sumber berbagai website di internet.
3
Literatur
Dilakukan dengan mengambil materi atau teori subjektif pada literatur
buku yang ada di perpustakaan.
1.6 Pengertian
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan
mengutamakan pesan- pesan visual. Pengertian media cetak bagi masyarakat
masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak
sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya
secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja.
Secara harfiah pengertian media cetak bisa dirtikan sebagai sebuah media
penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan
rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa
melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi
informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan
bukan terbatas pda kelompok tertentu saja.
Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah
kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana
yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga
pada akhirnya akibat dari kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari
media cetak itu sendiri terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya untuk
menyampaikan informasi, media cetak tersebut harus memiliki Surat Ijin Terbit.
1.7 Sistematika Penulisan
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
(bahan
bacaan)
atau
menjadi
media
instruksional
atau
mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya
personal (poster, gambar, kartun, komik).
Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak
menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
2.2 Jenis-jenis Media Cetak
Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan
menjadi delapan bagian. Pemgklsifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit
media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yag dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan
Pers dan Grafika, tentang pembagin media cetak dan pengklasifikasiannya.
Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Surat Kabar Harian
Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu,
seperti pda hari libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi
Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar
Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi
terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
2. Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya
berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan
mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
3. Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali. Berita yang diangkat adalah
berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news tentang peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat
informatif dan biasanya memuat tentang berita life style tau gaya hidup.
5. Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan
biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam
majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya,
laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pandapatan
sebuah lembaga zakat.
7. Majalah Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwibulanan. Yang
membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.
8. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Media ini
biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep
sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis meia cetak
tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah
dijelaskan di atas, jenis media cetak tersebut dibagi lagi berdasarkan usia, isi
informasi, dan bidangnya. Jadi perusahaan media cetk yang ada di Indonesia
sudah banyak jenisnya.
2.3 Peranan Media Cetak
Walaupun perkembangan teknologi informasi kian melesat, namun sistem
komunikasi cetak masih digemari sampai sekarang. Industri yang paling
mengandalkan media cetak saat ini adalah jurnalisme dan periklanan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa banyak media massa yang menyediakan fasilitas online karena
cepat, praktis, sekaligus efektif; namun informasi yang disediakan media cetak
lebih detail sehingga nilai beritanya lebih mendalam, yang membuat kebanyakan
orang lebih memilih media cetak daripada media online yang menawarkan lebih
banyak kemudahan.
Sesuai dengan fungsinya sebagai media komunikasi, jenis-jenis media
cetak seperti surat kabar, majalah, poster, flier, novel, buku, tabloid, dan lain-lain,
memerlukan sumber informasi yang memiliki kemampuan-kemampuan yang baik
dalam berbahasa yang baik, menulis dengan menarik, dan menguasai peralatan
sehingga dapat membuat pesan yang disampaikan dapat ditangkap maknanya oleh
pembaca dari segala golongan tanpa membuat persepsi yang berbeda akibat segala
macam gangguan (baik semantik, perbedaan SARA, dan lain-lain) dalam saluran
media cetak.
Komunikasi massa adalah sebuah konsep yang diambil dari komunikasi
cetak. Komunikasi massa sendiri hanya dilakukan oleh majalah dan surat kabar
sampai pada akhir abad ke 19, sedangkan media massa lainnya pun belum lahir.
Tetapi sekarang majalah dan surat kabar telah mengalami kemajuan sangat pesat
seiring dengan perkembangan teknologi yang telah semakin canggih. Kalau pada
awalnya majalah dan surat kabar hanya dicetak menggunakan tinta hitam saja,
namun sekarang sudah menggunakan dengan bermacam-macam warna atau bisa
disebut full-colour. Percetakan yang sudah semakin berkembang dan maju sudah
membuat bentuk majalah dan surat kabar menjadi semakin indah dan baik,
ditambah teknik penulisan dari isi redaksionalnya juga semakin baik pula.
Sedangkan teknik percetakan jarak jauh adalah perkembangan terakhir dari
media cetak. Beberapa surat kabar besar yang ada di dunia telah menerapkan
teknik cetak jarak jauh tersebut. Contoh saja surat kabar yang biasa dulunya hanya
dicetak di Amerika, namun sekarang dalam waktu yang sama juga dapat dicetak di
Jepang. Di Indonesia teknik ini pun juga telah berlangsung, yang berguna untuk
cetak tidak mampu menarik pembaca lagi. Terbukti di Indonesia, masyarakat tetap
terus berlangganan koran harian seperti Kompas, koran mingguan seperti Tempo
maupun majalah bulanan seperti Gaya Nusantara. Padahal sudah banyak berita
online yang beredar di internet secara gratis dan mudah diakses, seperti contoh
detik.com, okezone.com, vivanews.com, dan kompas.com.
Kompas sendiripun memiliki dua cara media penyampaian informasi,
seiring ikut dengan perkembangan zaman teknologi yang terus meningkat.
Mengapa masyarakat masih terus mengkonsumsi media cetak seperti koran atau
majalah? Hal itu disebabkan karena media cetak sendiri mampu menyampaikan
sebuah informasi secara terperinci, sedangkan media digital dan media elektronik,
lebih mengutamakan kecepatan informasi, jadi sering kali informasi yang
disampaikan sering bersifat berulang-ulang dan hanya sepotong, menyebabkan
akan dilanjutkan dengan judul berita yang berbeda namun berisikan tambahan
informasi dengan topik berita yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan.
Pada pasal 3 UU No.40 Tahun 1999 tentang pers, disebutkan bahwa fungsi
pers (media cetak dan media elektronik) adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi hiburan yaitu hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat pers
berusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Pers memiliki bahan baku yang
diolah sehingga menghasilkan produk yang namanya berita yang diminati
masyarakat dengan nilai jual tinggi. Semakin berkualitas beritanya maka semakin
tinggi nilai jualnya. Pers juga menyediakan kolom untuk iklan. Pers
membutuhkan biaya untuk kelangsungan hidupnya.
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak
Media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan sebagai
media pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan itu antara lain sebagai berikut.
1. Kelebihan
Kelebihan dari media pembelajaran, khususnya media cetak yang digunakan
adalah sebagai berikut.
a. Dapat dibaca berulang-ulang oleh pembaca.
b. Dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
c. Dapat dikumpulkan atau dibuat kliping.
d. Informasi didalamnya jelas dan mampu menejelaskan hal-hal yang kompleks
ataupun bersifat investigatif, terkadang juga disertai gambar atau foto kejadian
perkara.
e. Harganya terjangakau untuk semua kalangan.
f.
Dapat memilih produk keluarannya, misalnya majalah, koran, dan
sebagainya.
g. Fleksibel, mudah dibawa kemana saja.
h. Tidak memerlukan peralatan yang ribet.
i.
Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan
yang disajikan.
j.
Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian
siswa.
k. Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta
maupun konsep abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.
l. Dapat digunaan kapan saja dan dimana saja.
m. Penggunaan mudah, tidak bergantung pada peralatan lain.
2.
Kekurangan
Media cetak yang digunakan untuk media pembelajaran mempunyai
beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1) penyampaian informasinya lebih lambat dari media lain,
2) foto dan gambar yang ada terbatas, tidak seperti di media lain,
3) biaya produksinya mahal, jumlah barangnya terbatas,
4) membutuhkan waktu yang lama untuk membaca semua berita sampai selesai,
5) kurang bisa membantu daya ingat,
6) apabila penyajiannya tidak menarik cepat membosankan para pembaca.
Koran
Karakteristiknya :
a.Judul singkat, provokatif, informal, dan spesifik.
b. Topik aktual dan menarik , berita terbaru.
c. Berita cepat.
d. Umur berita pendek.
e. Bahan referensi berita.
f. Gaya tulisan umumnya menggunakan gaya serius.
g. Nada tulisan sebagian besar bernada informatif, dan sebagian lainnya bernada
argumentatif, disamping ada juga yang bernada kritik.
h. Ukuran umumnya antara 1000 hingga 2000 kata.
i. Target audiencenya umum, tapi pembaca lebih banyak pria.
j. Koran (seperti juga radio dan televisi) biasanya tidak hanya melaporkan berita
(yang
b.
Relatif murah.
c.
d.
e.
Lebih jelas dalam menyajikan tabel statistik, peta, bagan, grafik dan
g.
Visual Impact.
h.
pasarnya.
i.
Dari segi kenyamanan, koran sangat tidak praktis bila dibandingkan dengan
media lain yang sejenis misal majalah. Dengan ukuran yang relatif besar koran
membutuhkan tempat yang lebih luas untuk membacanya. Sehingga bila kita
ingin membacanya kita membutuhkan tempat yang relatif cukup luas.
b.
penuh pembacanya. Hal ini sangat berbeda dengan media radio dimana
penikmatnya dapat mendapatkan informasi sambil melakukan berbagai pekerjaan
lainnya.
c.
tempo yang sangat singkat, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan
mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar hanya berusia 24 jam sehingga
cepat basi.
d.
pasar tidak dapat terlayani. misalnya untuk pembaca di bawah umur 20 tahun.
e.
f.
g.
Kelemahan lain koran adalah ketika para kru di koran tersebut tidak lagi
memiliki dana dan energi untuk melakukan inovasi. Inovasi tidak hanya meliputi
Tabloid
Karakteristiknya :
a.
b.
c.
d.
e.
Pembaca cenderung lebih banyak wanita dan dari kelas menengah bawah.
f.
Kelebihannya :
a.
Informasi detail.
b.
Kekurangannya :
a.
b.
3.
Majalah
Karakteristiknya :
a.
b.
c.
d.
e.
Kelebihannya :
a.
b.
d.
e.
f.
Informasi detail.
Kekurangannya :
a. Flexibility kurang, karena ada deadline dalam pembuatan final artwork iklan.
b. Biaya pencetakan tinggi, karena kualitas visualnya bagus.
c. Biasanya tidak ada ready stock, karena distribusi majalah umumnya lambat
dan jaringan distribusi kurang tepat sasaran.
d. Deadline panjang
e. Jangkauan kecil
Segmentasi Majalah :
Untuk meng-segmentasikan audience, maka media selection perlu memperhatikan
sebagai berikut :
1.Profilkhalayak,berdasarkan:
- faktor demografis (usia, pendapatan perbulan, dll)
- mengidentifikasikan kebiasaan konsumen dalam menggunakan produk)
- kelompok psikografis (gaya hidup, motivasi dan perilaku, kepribadian) membagi
pembaca dalam 3 kelompok, yaitu:
1) Swinger. Pembaca yang selalu mencari produk yang mutakhir, up to date,
bergerak cepat. Cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan.
2) Prestigious Seeker. Kelompok pembaca yang ketika mencari produk
dihubungkan dengan pencerminan kedudukan yang tinggi di masyarakat.
Mereka selalu menjaga prestige dan penampilan, karena mereka ingin
selalu dianggap trendy.
3) Plain Joes. Kelompok yang lebih kasual, mencari barang yang biasa dan
tidak mencolok mata tetapi dapat memenuhi kebutuhan.
sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan
masyarakat atas kualitas isi media.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media
jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa
atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat
artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja
pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan. Pada zaman
dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom of the speech,
pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang
dimuat di artikel akan ditanggapi dengan seksama oleh surat kabar yang memuat
tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap
merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat
kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan
terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar yang bisa mendapat
ancaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang memuat dokumendokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja pemerintah,
berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan
pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen
yang dimiliki oleh surat kabar. Berbagai peristiwa penting dunia juga turut
mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar.
Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat
untuk mendapat informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah
baru. Ideologi liberalisme yang berkembang melahirkan adanya freedom of the
press, freedom of the speech, dan freedom of expression. Dengan begitu isi dari
media yang muncul tidak dapat dikontrol. Padahal media sering memuat
peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif, seperti agama, suku,
dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti yang
berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur.
atau dicuri orang lain. Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus
berupa kumpulan kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti
surat kabar, mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920.
Munculnya teknologi internet menjadikan media cetak seperti surat-surat
kabar, koran, atau majalah dapat diakses melalui World Wide Web. Justru dengan
online internet, berita-berita media cetak menjadi lebih up-to-date dan lebih cepat
diterima oleh masyarakat. Selaikan itu, perusahaan-perusahaan surat kabar dapat
menjangkau audience lebih luas. Selain itu, internet juga lebih membuka peluang
kerja sama antara perusahaan media cetak dengan perusahaan penerbit.1
1 http://www.waena.org/index.php?
option=com_content&task=view&id=719&Itemid=9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa. Media cetak merupakan suatu media
yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Jenis-jenis media
cetak yaitu surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan,
majalah bulanan, majalah dwibulanan, majalah tribulanan, bulletin.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan bagi pembaca yaitu untuk dapat
memahami dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai media cetak dalam media
massa, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan dipublikasikan kepada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006)
Nuruddin, 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994)
Sandi, S., 2012. Sejarah Perkembangan Teknologi komunikasi dari zaman
praaksara hingga zaman internet.
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
1996).
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional
Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).
http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient
&Gfris=1&q= pengertian + media + cetak.
http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/blcom-02-vol2-no2april2007.pdf
http://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/modul-manajemen-mediacetak-2012.pdf
pelangii21sekretaris.blogspot.com/2010/10/fungsi dan manfaat media cetak
azman-duniaku-blogspot-com
ANNEAHIRA.com_files/pengertian media cetak dan jenisnya
http://niluhdiantarisunshine.blogspot.co.id/2013/12/media-cetak.html
http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf.
http://berbagiilmublogspotcom.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-media-cetak.html
http://estywidyastuty.blogspot.co.id/2013/12/karakteristik-media-cetak.html