Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Febrian Adharis

NIM : 12240312041
MATKUL : JURNALISTIK

A. PERKEMBANGAN JURNALISME

Jurnalisme dimasukkan ke dalam rumpun ilmu sosial. Ia bukan ilmu pasti.


Sebagaimana konsekuensi logis dari ilmu sosial, sejatinya jurnalisme mengikuti tren
perubahan sosial atau peradaban umat manusia. Jurnalisme mengikuti hukum dinamisme
ilmu sosial.
Tercatat, jurnalisme berawal ketika kekaisaran Romawi Kuno membuat dan mengirimkan
informasi yang berkaitan dengan kebijakan negara dan berita lokal ke sejumlah acta diurna
atau papan pengumuman kekaisaran. Sang kaisar kala itu, Julius Caesar (100-44 SM), ingin
pesan-pesan kekai-saran berupa keputusan, aturan hukum, dan lainnya terso-sialisasi dengan
baik sehingga publik mengetahui informasi terkini dari istana (Saifulloh, 2012).
Puncak kehadiran surat kabar dan media cetak lainmy terjadi saat Johannes
Guttenberg menemukan mesin ceta. tahun 1450. Lima tahun sejak mesin cetak ditemukan,
Jer. man, sebagai salah satu negara maju sampai saat ini, mence tak koran pertama dalam
format koran modern seperti yang kita lihat selama in. In dikemudian berkembang di Italia
ke-tika Gazetta merilis surat kabar harian tahun 1536, disusul ta-hun 1665 di Inggris muncul
koran Oxford Gazette. Memasuli abad ke-17 dan ke-18, surat kabar dan majalah semakin me-
nyebar ke seluruh dataran Eropa, Amerika, dan benua-benua lainnva.
Puncak kebebasan pers di era itu ditandai ketika Ameri-ka Serikat dan Swedia mengesahkan
regulasi kebebasan pers. Di Inggris, pada abad ke-17 telah dibentuk organisasi profesi penulis
dan jurnalis.
Organisasi kemudian berkembang dengan mendirikan kantor berita sekitar
pertengahan tahun 1800-an.
Keberadaan kantor berita sangat membantu perkem-bangan media-media yang ada. Di
samping itu, pendidikan jurnalistik secara sistematis juga mulai diselenggarakan. Hingga
diajarkan di perguruan-perguruan tinggi di beberapa negara dan sangat diminati ma-syarakat.
Gaung perkembangan media pun sampai ke Indonesia.
Adalab Tirtohadisoerjo--yang akrab disapa Raden Djokomo-no-mendirikan mingguan Medan
Priyayi tahun 1910 (Noto-didjojo, 1998). Tokoh pers nasional generasi pertama inilah yang
mendirikan perusahaan penerbitan yang dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh orang
Indonesia.

B. MEDIA MODERN

media massa mulai bergeral maju dari segi kualitas yang didukung dengan perkembang.
an teknologi informasi dan percetakan yang semakin pesat. Hal yang sangat membantu adalah
adanya mesin cetak cepat yang membuat proses pencetakan semakin mudah dan tenggat
(deadline) penulisan berita bisa diperpanjang.
Di Amerika tahun 1893, untuk pertama kalinya ada su-rat kabar yang mencetak dengan
menggunakan tinta warna. Pada era ini pula persaingan media mulai ketat. Karena itu pula
Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1962 meluncur-kan Televisi Republik Indonesia (TVRI)
sebagai stasiun tele-visi pertama di nusantara. Hingga akhirnya muncul stasium televisi swasta
seperti RCTI, Indosiar, dan SCTV.
Perkembangan teknologi komputer juga mendorong la-hirnya "media baru" (new media), vakni
portal berita berbasis "dotcom". Sepanjang era 1990-an,
Sepanjang era 1990-an, berkembanglah teknologi komputer yang dilengkapi dengan
jaringan internet, personal computer, dan laptop. Bahkan belakangan muncul modem dan
wireless yang membuat semakin pesatnya kemunculan media online di Tanah Air.
Kemunculan portal berita tersebut dipicu oleh ditemu-kannya internet pada 1972. Dan pada
1991 internet dibuka untuk komersial, serta word wide web (www) dan homepage (HTML)
dikembangkan pada 1995 (Staubhar, LaRose, dan Devenport, 2012). Dengan kehadiran
internet, ilmu jurnalisme berkembang dengan sebutan "jurnalisme online"

C. Kehadiran Media Online


Perkembanga teknologi informasi khususnya internet mendorong kelahiran jurnalisme
online. Pada saat itu media media hanya bersifat memindahkan isi edisi printing ke versi online.
Sehingga seseorsng yang tidak mendapatkan koran bisa membaca info melalui web media
media tersebut.
Situs media online pertama di Indonesia adalah republika.co.id milik Harian Republika
tahun 1955. Dalam kurun 1995- 2000 portal hiburan,olahraga dan berita umum semakin
berkembang di Aceh, namun hal tersebut tidak bertahan lama karena tidak memiliki
kompetensi dalam mengola redaksional dan tidak memiliki modal yg memadai serta tidak
mendapat sumber pendapatan.

D. Kemunculaan Multiplatfrom Media


Pengembangan multiplatfrom media dipicu oleh tingginya pengguna internet diindonesia.
Tercatat tahun 2014,pengguna internet diindonesia menembus angka 107 juta (Toriq
hadad,2014). Selain itu pengusaha diindonesia sudah menggembangkan multiplatfrom sejak
1998,saat ini Indonesia sedang mempraktikkan multiplatform media dengan coba menyalurkan
informasi keberbagai platform media yang dimilikinya, mulai dari media cetak harian, online,
radio, hingga televisi. Setahun kemudian, Serambi Indonesia mendirikan SerambiTV.

Anda mungkin juga menyukai