Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sela Lestari Pasaribu

NIM : 22401009

PERSPEKTIF KOMUNIKASI MEDIA DIGITAL DAN DINAMIKA BUDAYA

FENOMENA JURNALISME WARGA


Drs. Reza Oktavian, M.Si.

Teknologi telah membentuk dan memengaruhi dunia jurnalistik dan otomatis


memengaruhi cara kerja jurnalis, informasi kini menjadi lebih mudah dan cepat
diakses oleh banyak masyarakat di mana dan kapan pun mereka berada. Hanya
satu syarat utamanya gawai yang dipergunakan harus terhubung dengan internet,
hal ini pulalah yang menyebabkan para pelaku jurnalisme konvesional ikut
menggunakan dan bergabung dengan teknologi (internet) sebagai penyalur berita
yang ingin disampaikan, hal imi kita kenal dengan jurnalisme online.
Proses penyebaran informasi terbilang cukup cepat dan menjangkau semua
tempat asalkan dapat mengakses internet ( membuka browser atau mengunduh
aplikasi portal berita online ) dan dalam waktu cepat, informasi dapat diterima
bersamaan saat sebuah informasi diunggah. Selain itu para penikmat informasi
pun difasilitasi untuk memberikan reaksi dan komentar, mereka ikut dan dapat
berperan aktif dalam “menghangatkan “ sebuah informasi.
Haewoon kwak, Changyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon melakukan studi
tentang media sosial twitter yang memiliki kekuataan sebagai media penyebaran
informasi pada tahun 2010. Hasilnya menjelaskan bahwa media sosial twitter
bukan hanya menjadi media untuk membangun hubungan sosial, melainkan juga
mengetahui topik yang sedang trending atau banyak dibicarakan ( trending
topics). Westlund melakukan penelitan memaksimalkan fungsi penggunaan
teknologi telepon seluler dalam praktik jurnalisme, khususnya produksi konten
multimedia. Ia menyatakan, “ Teknologi telepon seluler ( mobile phone) telah
berubah dari komunikasi berbasis suara dan teks menjadi perangkat multimedia.

A. Merekam peristiwa dan melaporkannya


Kembali westlund pada tahun 2013 melakukan riset yang sama terkait
teknologi telepon seluler. Westlund menggunakan istilah “ Mobile News “
yang hasil risetnya menyatakan bahwa
● “ Mengakses berita melalui mobile phone “ telah menjadi daya
tarik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Istilah mobile news
ini merujuk pada praktik media massa melakukan
“ Pendekatan berbeda dalam menggunakan perangkat mobile untuk
reportase dari lapangan, dan pendekatan khusus untuk jenis konten apa
yang akan diterbitkan untuk perangkat seluler “.
Mobile news ini meliputi bentuk jurnalisme untuk platform berita mobile,
jurnalis mobile, dan jurnalisme warga pada era media mobile ( Westlund
2013). Selain itu dukungan dan meningkatnya aksebilitas masyarakat
dengan teknologi internet membawa perkembangan yang signifikan bagi
peran serta dan keterlibatan warga dalam produksi berita dan informasi.
Inilah era baru jurnalisme, di mana setiap orang, warga dan masyarakat
mempunyai kebebasan untuk menyebarkan informasi. Setiap orang yang
mempunyai informasi apa saja dapat diunggahnya sendiri, baik melalui
media sosial maupun melalui platform yang mereka buat, bahkan layaknya
seseorang jurnalis warga dapat mengirimkan berita atau informasi lewat
platform media online yang sudah jelas keberadaanya.

B. Radio Elshinta jadi pelopor


Di Indonesia, jurnalisme warga ini justru berawal dari stasiun radio
Elshinta sejak tahun 2000, radio berita ini awalnya membuka kesempatan
bagi pendengarnya untuk ikut serta memberikan informasi pesan melaui
pesan singkat pada telepon seluler mereka, kemudian diikuti oleh
mainstream media lain seperti stasiun tv, media cetak, dan portal berita
online. Gejala ini memperlihatkan adanya peningkatan sense of journalism
warga, mereka merasa perlu menyampaikan informasi yang terjadi di
sekitar mereka untuk banyak orang. Warga pun kini sudah dapat memilih
dan memilah informasi yang dapat mereka simpan sendiri dan mana
informai penting yang yang seharusnya diketahui oleh warga lainnya.
Audiens tidak lagi menjadi pihak yang pasif, pihak yang bisa dicekoki
informasi begitu saja namun mereka juga aktif mengonstruksi informasi
itu sendiri, sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi akurat,
media mau tidak mau kini berbagi ruangnya untuk siapa saja yang ingin
menyampaikan informasi, tentunya dengan syarat informasinya harus
memenuhi unsur nilai berita dan kelayakan berita seperti unsur fakta,
penting dan menarik bagi kepentingan banyak orang.

1. Opening Up to Public Comment


Pembaca memiliki sudut pandang sendiri akan sebuah peristiwa yang dimuat
dan ditulis jurnalis profesional, padaa media cetak konvensional atau mainstream
wadah interaksi ini dikenal dengan surata pembaca atau dalam istilah
jurnalistiknya sebagai letter to the editor, karna media cetak terkendala halaman
yang terbatas, pada media online komentar batasan itu menjadi hilang dengan
sendirinya, semakin sering seseorang pembaca memberi komentar dan terlibat
diskusi untuk sebuah postingan akan semakin bervariasi beritanya.
2. The Citizen Add – On Reporter
Langkah ini sudah mengarah ke rekrutmen warga sebagai konstributor untuk
sebuah peristiwa yang ditulis dan disiarkan oleh jurnalis profesional. Di
Indonesia, keberadaan jurnalis untuk meliput daerah – daerah terpencil umumnya
dikenal dengan stringer terbatas, akan tetapi yang membedakan antara stringer.

Anda mungkin juga menyukai