0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas perkembangan jurnalisme warga seiring dengan kemajuan teknologi digital dan media sosial. Teknologi seluler memungkinkan publik untuk merekam dan melaporkan berita secara langsung dari lapangan. Media sosial juga memfasilitasi publik untuk berpartisipasi dalam diskusi berita dan menyebarkan informasi secara online. Di Indonesia, jurnalisme warga dimulai dari stasiun radio Elshinta yang membuka kesempatan bagi pendengar
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Sela Lestari Pasaribu_22401009_Komunikasi Visual-1.docx
Dokumen ini membahas perkembangan jurnalisme warga seiring dengan kemajuan teknologi digital dan media sosial. Teknologi seluler memungkinkan publik untuk merekam dan melaporkan berita secara langsung dari lapangan. Media sosial juga memfasilitasi publik untuk berpartisipasi dalam diskusi berita dan menyebarkan informasi secara online. Di Indonesia, jurnalisme warga dimulai dari stasiun radio Elshinta yang membuka kesempatan bagi pendengar
Dokumen ini membahas perkembangan jurnalisme warga seiring dengan kemajuan teknologi digital dan media sosial. Teknologi seluler memungkinkan publik untuk merekam dan melaporkan berita secara langsung dari lapangan. Media sosial juga memfasilitasi publik untuk berpartisipasi dalam diskusi berita dan menyebarkan informasi secara online. Di Indonesia, jurnalisme warga dimulai dari stasiun radio Elshinta yang membuka kesempatan bagi pendengar
PERSPEKTIF KOMUNIKASI MEDIA DIGITAL DAN DINAMIKA BUDAYA
FENOMENA JURNALISME WARGA
Drs. Reza Oktavian, M.Si.
Teknologi telah membentuk dan memengaruhi dunia jurnalistik dan otomatis
memengaruhi cara kerja jurnalis, informasi kini menjadi lebih mudah dan cepat diakses oleh banyak masyarakat di mana dan kapan pun mereka berada. Hanya satu syarat utamanya gawai yang dipergunakan harus terhubung dengan internet, hal ini pulalah yang menyebabkan para pelaku jurnalisme konvesional ikut menggunakan dan bergabung dengan teknologi (internet) sebagai penyalur berita yang ingin disampaikan, hal imi kita kenal dengan jurnalisme online. Proses penyebaran informasi terbilang cukup cepat dan menjangkau semua tempat asalkan dapat mengakses internet ( membuka browser atau mengunduh aplikasi portal berita online ) dan dalam waktu cepat, informasi dapat diterima bersamaan saat sebuah informasi diunggah. Selain itu para penikmat informasi pun difasilitasi untuk memberikan reaksi dan komentar, mereka ikut dan dapat berperan aktif dalam “menghangatkan “ sebuah informasi. Haewoon kwak, Changyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon melakukan studi tentang media sosial twitter yang memiliki kekuataan sebagai media penyebaran informasi pada tahun 2010. Hasilnya menjelaskan bahwa media sosial twitter bukan hanya menjadi media untuk membangun hubungan sosial, melainkan juga mengetahui topik yang sedang trending atau banyak dibicarakan ( trending topics). Westlund melakukan penelitan memaksimalkan fungsi penggunaan teknologi telepon seluler dalam praktik jurnalisme, khususnya produksi konten multimedia. Ia menyatakan, “ Teknologi telepon seluler ( mobile phone) telah berubah dari komunikasi berbasis suara dan teks menjadi perangkat multimedia.
A. Merekam peristiwa dan melaporkannya
Kembali westlund pada tahun 2013 melakukan riset yang sama terkait teknologi telepon seluler. Westlund menggunakan istilah “ Mobile News “ yang hasil risetnya menyatakan bahwa ● “ Mengakses berita melalui mobile phone “ telah menjadi daya tarik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Istilah mobile news ini merujuk pada praktik media massa melakukan “ Pendekatan berbeda dalam menggunakan perangkat mobile untuk reportase dari lapangan, dan pendekatan khusus untuk jenis konten apa yang akan diterbitkan untuk perangkat seluler “. Mobile news ini meliputi bentuk jurnalisme untuk platform berita mobile, jurnalis mobile, dan jurnalisme warga pada era media mobile ( Westlund 2013). Selain itu dukungan dan meningkatnya aksebilitas masyarakat dengan teknologi internet membawa perkembangan yang signifikan bagi peran serta dan keterlibatan warga dalam produksi berita dan informasi. Inilah era baru jurnalisme, di mana setiap orang, warga dan masyarakat mempunyai kebebasan untuk menyebarkan informasi. Setiap orang yang mempunyai informasi apa saja dapat diunggahnya sendiri, baik melalui media sosial maupun melalui platform yang mereka buat, bahkan layaknya seseorang jurnalis warga dapat mengirimkan berita atau informasi lewat platform media online yang sudah jelas keberadaanya.
B. Radio Elshinta jadi pelopor
Di Indonesia, jurnalisme warga ini justru berawal dari stasiun radio Elshinta sejak tahun 2000, radio berita ini awalnya membuka kesempatan bagi pendengarnya untuk ikut serta memberikan informasi pesan melaui pesan singkat pada telepon seluler mereka, kemudian diikuti oleh mainstream media lain seperti stasiun tv, media cetak, dan portal berita online. Gejala ini memperlihatkan adanya peningkatan sense of journalism warga, mereka merasa perlu menyampaikan informasi yang terjadi di sekitar mereka untuk banyak orang. Warga pun kini sudah dapat memilih dan memilah informasi yang dapat mereka simpan sendiri dan mana informai penting yang yang seharusnya diketahui oleh warga lainnya. Audiens tidak lagi menjadi pihak yang pasif, pihak yang bisa dicekoki informasi begitu saja namun mereka juga aktif mengonstruksi informasi itu sendiri, sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi akurat, media mau tidak mau kini berbagi ruangnya untuk siapa saja yang ingin menyampaikan informasi, tentunya dengan syarat informasinya harus memenuhi unsur nilai berita dan kelayakan berita seperti unsur fakta, penting dan menarik bagi kepentingan banyak orang.
1. Opening Up to Public Comment
Pembaca memiliki sudut pandang sendiri akan sebuah peristiwa yang dimuat dan ditulis jurnalis profesional, padaa media cetak konvensional atau mainstream wadah interaksi ini dikenal dengan surata pembaca atau dalam istilah jurnalistiknya sebagai letter to the editor, karna media cetak terkendala halaman yang terbatas, pada media online komentar batasan itu menjadi hilang dengan sendirinya, semakin sering seseorang pembaca memberi komentar dan terlibat diskusi untuk sebuah postingan akan semakin bervariasi beritanya. 2. The Citizen Add – On Reporter Langkah ini sudah mengarah ke rekrutmen warga sebagai konstributor untuk sebuah peristiwa yang ditulis dan disiarkan oleh jurnalis profesional. Di Indonesia, keberadaan jurnalis untuk meliput daerah – daerah terpencil umumnya dikenal dengan stringer terbatas, akan tetapi yang membedakan antara stringer.