Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jakarta, 31 Desember 2022
1). a. Komunikasi Verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata atau secara lebih konseptual-
teoretis melalui simbol bahasa. Kata-kata yang kita sampaikan dalam proses komunikasi itu ada yang disampaikan
secara lisan dan ada pula yang disampaikan melalui tulisan.
Komunikasi Non Verbal merupakan semua ekspresi eksternal selain kata-kata terucap atau tertulis (spoken and
word), termasuk gerak tubuh, karakteristik penampilan, karakterisktik suara dan penggunaan jarak dan ruang
(Fiske,2004: 281). Sedangkan Harris (1990: 7) menyatakan komunikasi nonverbal mengacu pada bahasa tubuh,
seperti gerak-gerik tubuh.
b. Komunikasi Verbal adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Contoh : Guru yang
sedang mengajar di kelas, chatting melalui komputer atau smartphone, rapat atau diskusi, menulis surat, dan
sebagainya.
Sedangkan, Komunikasi Non-verbal adalah proses penyampaian pesan yang umumnya menggunakan bahasa tubuh
seperti gerakan tangan, raut wajah, gelengan kepala, tanda, tindakan dan sebagainya. Contoh : Tos atau high-five
dengan teman sebagai tanda menyampaikan selamat dan sukses, memeluk seseorang sebagai tanda sayang,
menganggukkan kepala sebagai tanda setuju.
2.
A. menurut tanggapan saya, perusahaan foxconn sudah sangat baik menentukan wilayah
manalagi yg akan di ekspos untuk memperbesar wilayahnya, apalagi dengan pasar indonesia yang
bagus membuat ketertarikan perusahaan tersebut menjadi yakin untuk membuat pabrik di
indonesia, dengan tujuan karena indonesia memiliki pasar teknologi yg bagus, dalam hal baiknya
akan dibutuhkan SDM yang cukup banyak yang akan sangat membantu perekonomian rakyat
indonesia, tidak sampai disitu, masyarakat akan mendapatkan dampak yang sangat positif yaitu
bisa belajar teknologi dengan brand terkemuka, ini akan menjadi peluang bagi penerus-penerus
bangsa untuk terus mengasah potensi yang dimilikinya, karena perusahaan ini.
B.
3.
Presentasi bisnis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan bisnis. Seorang
pembicara (presenter) yang melakukan presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Setiap presentasi yang dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung pada kondisi serta
maksud dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan dari suatu presentasi bisnis antara lain:
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan haruslah menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar oleh
audiens. Hal yang perlu dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya membosankan, monoton, tidak jelas
dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
2. Menghibur audiens
Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur audiens. Dalam arti bahwa
untuk mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor yang segar yang
mampu menghidupkan suasana. Dalam menyelipkan humor seorang pembicara harus mengetahui kapan humor
dimasukkan ke dalam pembicaraan dan jangan sampai lepas kendali.
Selain muatan inti dari presentasi disampaikan, serta mampu menghibur para audiens, prensentasi juga harus
mampu menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam memahami materi atau isi dari presentasi. Dibutuhkan
suatu keahlian tersendiri dalam penyampaiannya. Biasanya pada saat menyampaikan presentasi pembicara
mengkombinasikan kemampuan ekspresi, intonasi suara, sikap sehingga mampu membuat audiens terhanyut
dalam pemahamannya.
4.
Untuk mewujudkan hal tersebut, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan menggunakan
bahasa basa-basi. Kebanyakan interaksi terjadi saat melakukan Tindakan ternteu atau mengajak orang lain
berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.
Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal antara lain:
Untuk presentasi, kita tentunya membutuhkan topik atau gagasan utama yang akan disampaikan pada audiens.
Oleh karena itu, langkah pertama persiapan presentasi yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu
topik apa yang akan dibawakan.
2. Pahami audiens
Memahami audiens adalah salah satu persiapan sebelum presentasi yang sangat penting. Tanpa mengerti siapa
yang akan menjadi audiens, akan sulit untuk merancang presentasi yang dapat dimengerti dengan baik.
Setelah menentukan topik, melakukan riset, dan memahami audiens, persiapan untuk presentasi selanjutnya
adalah membuat outline-nya. Outline akan sangat membantu untuk menyusun presentasi yang terstruktur.
Saat outline presentasi sudah siap, mulailah mengisi kontennya. Usahakan untuk membuat konten presentasi yang
singkat, padat, jelas, dan menarik. Saat membuat presentasi, tidak dianjurkan untuk memadatkan terlalu banyak
contoh atau data. Pasalnya, hal ini hanya akan membuat audiens merasa bingung dan menjadi kurang fokus.
5. Desain slide
Tentunya, membuat desain slide adalah bagian dari persiapan presentasi. Kamu bisa membuat desain sekreatif
mungkin. Akan tetapi, jangan berlebihan.
Latihan dan menguasai materi presentasi adalah salah satu tahap persiapan yang paling penting. Tanpa berlatih
dan memahami, kamu tidak akan tahu bagaimana kira-kira kesiapanmu saat memaparkan topik presentasi.
Sebelum presentasi, jangan lupa untuk membaca kembali presentasi yang telah kamu buat. Ini merupakan salah
satu upaya meminimalisir kesalahan yang akan terjadi saat presentasi.
Saat melakukan presentasi, penting untuk latihan gestur tangan sambil berbicara nantinya. Pikirkan apa yang harus
kamu lakukan dengan gerakan tangan nantinya, terutama pada bagian-bagian tertentu presentasi.
Peralatan yang digunakan dalam presentasi juga harus kamu cek kelengkapannya. Pastikan semua berfungsi
dengan baik dan tidak ada yang menjadi kendala teknis.
Sumber referensi:
https://store.sirclo.com/blog/tujuan-presentasi-bisnis/
Prijosaksono dan Sembel (2002) di Sinar Harapan tentang negosiasi. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut.
A. Persiapan, merupakan dasar dari proses negosiasi. Dengan mempersiapkan diri orang akan memiliki rasa
percaya diri. Dalam persiapan in, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
- Kesiapan mental.
B. Pembukaan, merupakan proses untuk membangun rasa percaya diri, ketenangan dan kejelasan tujuan akan
membantu. Dalam tahap ini kita perlu memiliki tiga sikap yakni menyenangkan (pleasant), tegas (assertive), dan
teguh (firm).
- Berikan senyum dan katakan sesuatu yang tepat untuk mengawali pembicaraan.
D. Pembicaraan Awal, yang meliputi berupa upaya membangun kesamaan landasan (common ground).
4) Menyediakan ruang untuk melakukan manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi dan tak hanya
menyediakan pilihan ya atau tidak
- Memasuki zona tawar-menawar. Zona tawar menawar adalah ruang yang dibatasi oleh penawaran pihak penjual
dan tawaran awal pembeli. Pada sisi lain dari ruang ini terbentang ruang tawaran ideal, harga realistis dan harga
tertinggi dari sis pembeli dan harga ideal, harga realistis dan harga terendah dari sisi penjual. Kesepakatan yang
terbaik yang disebut zona tawaran akhir dibatasi harga realistis penjual dan harga realistis pembeli. Kita mesti
pandai-pandai membaca keadaan seperti ini.
- Membangun kesepakatan. Ini merupakan tahap akhir negosiasi yang ditandai dengan jabat tangan. Tapi bisa juga
sebaliknya, bila kedua pihak tak memiliki komitmen untuk menyelesaikan permasalahan diantara keduanya.
Biasanya dalam keadaan seperti ini diperlukan peran pihak ketiga sebagai mediator.