Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : Vina Fadilah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043275297

Tanggal Lahir : 10 November 2000

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111/Asas-asas Manajemen

Kode/Nama Program Studi : 51/Ilmu Administrasi Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 21/UPBJJ UT Jakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/22 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Vina Fadilah


NIM : 043275297
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111/Asas-asas Manajemen
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosisal & Ilmu Politik (FHISIP)
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
UPBJJ-UT : Jakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Bekasi, 22 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Vina Fadilah
LEMBAR JAWABAN

1. Ada 10 alternatif strategi yang dapat digunakan agar perencanaan yang disusun dapat
diterima oleh pemangku kepentingan, terutama pihak internal organisasi. Pemilihan
alternatif strategi tersebut perlu melihat situasi dan kondisi yang terjadi didalam
organisasi. Jika dalam organisasi tersebut terlihat lebih banyak kelompok yang resisten
(menolak), strategi mana yang akan saudara pilih? Jelaskanlah alasannya!
Jawaban :
Jika dalam organisasi terlihat lebih banyak kelompok yang resisten (menolak) maka saya
akan mengambil strategi yaitu Tebar Benih di Tempat yang Subur (Showing Seed on the
Fertille Ground). Karena dalam organisasi terdapat kemungkinan adanya dua kelompok yang
memiliki sikap berbeda terhadap sebuah rencana yang diajukan. Satu kelompok lebih
resisten dibandingkan dengan yang lain. Satu kelompok lainnya lebih reseptif atau positif
cenderung menerima.
Jika sebuah rencana dilemparkan begitu saja besar kemungkinan gaung penolakan akan
lebih besar dari kelompok resisten. Dengan cara terlebih memilih anggota yang positif dan
meyakinkan dengan keperluan dan keuntungan dari rencana tersebut menjelaskan dan
merangsang antusiasme akan membentuk sebuah kelompok yang mendukung. Sikap
penerimaan ini kemudian disebarluaskan sedemikian rupa sehingga akan mempengaruhi
cara perlahan-lahan kelompok yang semula resisten.
Dan menjadikan salah satu orang yang berada di pihak resisten sebagai pemimpin karena ia
dapat menemukan dan memberikan solusi yang baik kepada perusahaan karena dia lebih
menyadari kekurangan dan masalah yang akan terjadi. Karena setiap pihak yang menolak
sebuah perencanaan mereka adalah pihak yang lebih sadar akan kekurangan atau kesalahan
yang akan terjadi ketika perencanaan itu dilaksanakan.

2. Komunikasi dalam organisasi sangat penting sebagai bagian interaksi dan motivasi
anggota, akan tetapi proses komunikasi seringkali terhambat oleh gangguan. Upaya apa
yang Saudara lakukan untuk meminimalisir hambatan komunikasi tersebut, apabila
komunikasi sering dilakukan melalui saluran elektronik!
Jawaban :
Dalam berkomunikasi terdapat hambatan yang dapat mengganggu penyampaian pesan
dalam organisasi, hambatan-hambatan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu hambatan teknis,
hambatan semantik, dan hambatan perilaku.

Pertama, hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam proses komunikasi,
penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai, dan kondisi fisik yang tidak
memungkinkan terjadinya proses komunikasi.

Kedua, hambatan yang bersifat semantik. Hambatan semantik adalah hambatan yang
disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian
terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang dipergunakan dalam proses
komunikasi.

Ketiga, hambatan perilaku atau disebut juga hambatan kemanusiaan, hambatan ini
disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan.
Komunikasi yang efektif sangat berguna bagi kelancaran arus informasi dan komunikasi.
Adanya berbagai hambatan dapat menimbulkan berbagai miscommunication. Pada akhirnya
akan menghambat kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.

Berbagai hambatan komunikasi yang terjadi ini, bisa pula diatasi dan diperbaiki. Untuk bisa
mengatasi serta memperbaiki komunikasi yang ada sehingga tercipta komunikasi yang lebih
efektif dan baik maka ada beberapa cara yaitu sebagai berikut :
 Pengirim Pesan/Komunikator
Sebagai pengirim pesan seharusnya merumuskan informasi sedemikian rupa agar
tujuan komunikasi tercapai. Pengirim pesan harus proaktif dalam membuat
penerima informasi mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Seringkali,
apa yang dikatakan tidak selalu sesuai dengan apa yang didengar. Untuk
menghindarinya, hal-hal yang harus dilakukan adalah :
- Menyatakan satu ide dalam satu waktu.
- Menyatakan ide dengan singkat.
- Memberikan penjelasan jika diperlukan.
- Melakungan pengulangan jika diperlukan.
- Menerima dan memberikan umpan balik.
- Melakukan pilihan kata, nada suara dan bahasa tubuh yang tepat.
- Mengembangkan sikap empati terhadap penerima/komukan dalam mengatasi
hambatan kultural atau budaya dalam komunikasi.

 Pesan
Pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan
kepada penerima. Pesan dapat berupa pesan verbal maupun pesan non verbal.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah, pengirim harus :
- Menggunakan terminologi yang tepat.
- Berbicara yang jelas. Waktu pengiriman pesan disesuaikan dengan kesiapan
penerima pesan untuk mendengarkan atau menerima pesan.
- Menggunakan volume suara yang sesuai.
- Pesan yang disampaikan hendaknya bersifat inklusif dan informatif.

 Penerima/Komunikan
Penerima pesan membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Untuk itu, penerima pesan harus memegang kendali atas seluruh proses komunikasi
yang berlangsung. Agar penerima pesan memegang kendali, adalah penting bagi
penerima pesan untuk yakin bahwa pengirim pesan memahami apa yang diinginkan
oleh penerima pesan dan mengapa mereka menginginkannya.
Aktif mendengarkan adalah suatu proses yang digunakan oleh penerima pesan
untuk memfasilitasi komunikasi dan meningkatkan penampilan. Dalam artian,
penerima pesan aktif dalam proses komunikasi. Agar penerima pesan dapat
mendengarkan dengan aktif, hal-hal yang perlu dilakukan oleh penerima pesan
adalah :
- Fokus perhatian pada pesan yang disampaikan dengan memberikan momen
prioritas.
- Mendengar dan melihat isi pesan tidak langsung (nonverbal) sama baiknya
ketika mendengar kata-kata.
- Menjaga pikiran tetap terbuka dan hindari penilaian.
- Melakukan verifikasi terhadap apa yang didengar atau disampaikan.

 Umpan Balik Pesan


Penerima yang efektif memverifikasi pemahaman mereka terhadap pesan yang
dikirim oleh pengirim pesan. Mereka menyadari kata-kata, nada suara, dan bahasa
tubuh ketika mereka memberikan umpan balik. Berbagai bentuk umpan balik yang
diberikan dapat berupa pengakuan, pengulangan, dan parafrase. Kemudian, yang
dimaksud dengan pengakuan adalah bahwa penerima pesan telah menerima dan
memahami pesan yang disampaikan. Untuk pesan yang bersifat informatif yang
rumit, pengakuan saja tidaklah cukup untuk memastikan dan memahami pesan yang
disampaikan. Sedangkan, yang dimaksud dengan pengulangan adalah mengulang
kembali kata-kata yang disampaikan oleh pengirim pesan.
Terakhir, yang dimaksud dengan parafrase adalah mengulang kata-kata yang
disampaikan oleh penerima pesan sendiri kepada pengirim pesan. Parafrase
memungkinkan penerima pesan untuk melakukan verifikasi terhadap pemahaman
pesan dan menunjukkan kepada pengirim pesan bahwa penerima pesan
mendengarkan pesan dengan baik. Karena komunikasi merupakan salah satu hal
yang krusial dalam kehidupan manusia, maka penting bagi kita untuk memahami
mengenai etika komunikasi. Tanpa adanya etika komunikasi, dapat terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kesalahpahaman, pertengkaran, perselisihan, dan lain
sebagainya. Selain itu, etika komunikasi yang tidak diketahui dan diterapkan akan
menyebabkan hubungan kita dengan orang lain jadi buruk. Tentunya itu akan
berakibat tidak baik, karena bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang
selalu membutuhkan dan dibutuhkan orang lain.

3. Fungsi pengawasan dalam organisasi sangat penting untuk menjamin konsistensi kegiatan
organisasi dan membuat organisasi berjalan efektif dan efisien. Ada beberapa prinsip
pengawasan sebagai prosedur untuk menjamin pencapaian kegiatan telah dijalankan
dengan baik sesuai dengan rencana. Menurut Saudara, manakah prinsip pengawasan yang
paling penting? Jelaskanlah alasannya.
Jawaban :
Menurut saya dari banyaknya prinsip pengawasan yang ada sekitar 12 prinsip, maka ada 1
prinsip yang paling penting yaitu Prinsip Tindakan. Karena pada prinsip ini suatu tindakan
dalam pengawasan adalah inti dari pengerjaan pengawasan tersebut. Karena bagaimanapun
jika ada sesuatu penyimpangan harus diawasi dan di kontrol sedini mungkin dengan adanya
tindakan pengawasan. Begitupun pada dasarnya sebuah pengawasan (controlling) adalah
suatu tindakan atau proses kegiatan dengan tujuan untuk mengetahui hasil pelaksanaan,
kegagalan, dan kesalahan untuk selanjutnya dilakukan suatu perbaikan dan pencegahan
supaya tidak terulangnya kesalahan yang sama, serta menjaga supaya pelaksanaan sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

4. Setiap organisasi harus mampu beradaptasi dengan lingkungan agar tetap survive, untuk
itu perubahan merupakan hal yang pasti. Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) di berbagai daerah karena pandemic COVID-19, menuntut organisasi untuk
menyesuaikan pola bisnisnya, bahkan berubah secara total. Salah satu contoh adalah
banyak hotel yang menawarkan makanan hotel kepada masyarakat umum, yang biasanya
makanan hotel hanya untuk tamu hotel saja.
Dari contoh tersebut, menurut Saudara, masuk kedalam tipe perubahan yang mana?
Jelaskanlah alasannya.
Jawaban :
Berdasarkan data diatas, perubahan yang terjadi termasuk dalam jenis-jenis perubahan
transformasional. Perubahan ini terjadi cukup besar, tidak hanya berdasarkan kinerja atau
kebiasaan lama, tetapi harus mengedepankan berbagai bentuk kegiatan dan program serta
keterampilan pengetahuan.

Menurut Tushman, Newman, dan Romanelli, dalam studi mereka tentang sejumlah besar
perubahan organisasi, menunjukkan bahwa perubahan terjadi sebagai respons terhadap
setidaknya tiga faktor, yaitu :
- Diskontinuitas industri, adalah perubahan kondisi bidang ekonomi, politik,
teknologi, dan hukum yang dapat merubah persaingan.
- Perubahan siklus hidup produk, adalah perubahan yang terjadi dalam siklus
produk dan memerlukan strategi organisasi yang berbeda dari sebelumnya.
- Dinamika internal prusahaan, yaitu peubahan ukuran, strategi portofolio
perusahaan atau pergantian staff.

Dari faktor penyebabnya, dalam kasus banyak hotel yang menyediakan makanan hotel untuk
umum, itu adalah perubahan diskontinuitas industri, itu terjadi karena faktor enokomi.
Dengan maraknya Covid-19, para pelaku organisasi harus melakukan perubahan dalam
waktu yang singkat agar organisasi dapat bertahan dan mampu berdiri kokoh di tengah
pandemi.

Anda mungkin juga menyukai