Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Senin, 20 Juni 2022
DENA AGUSTIN
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. A. Tunarungu, tunarungu yang dimulai dengan demam dan ini termasuk dalam kategori gangguan
pendengaran tipe konduksi. Kondisi ini disebabkan karena telinga bagian tengah tidak mampu menangkap
gelombang suara.
B. Dampaknya bisa ditimbulkan yaitu menyebabkan keterlambatan pada perkembangan bicara dan
komunikasi serta gangguan pada mentalnya apabila selalu dirumah dan mendapat perlakuan kurang baik dari
teman-temannya serta kurang perhatian dari keluarganya
2. Disabilitas tertinggi dari diagram tersebut yaitu penderita Tunagrahita
Tunagrahita sendiri bisa disebut dengan disabilitas intelektual, lambat dalam perkembangan juga dalam proses
berfikir dan belajarnya. Biasanya Penyebab kondisi ini umumnya dikaitkan dengan masalah selama kehamilan
maupun setelah anak dilahirkan. Berbeda disabilitas lainnya, Tunagrahita hampir tidak terlihat dan sulit
disadari oleh sebagian orang tua pada umunya, sehingga hal ini banyak mengalami peningkatan yang
signifikan dan wajar bila dalam data nasional disabilitas berada pada tingkatan presentase yang tinggi. Ada
beberapa tanda yang paling sering muncul pada anak tunagrahita, daiantaranya : Anak lambat berbicara,
merangkat atau berguling, sulit mengingat, lambat menguasai kemampuan dasar seperti makan sendiri atau
pergi ke toilet, gangguan prilaku seperti marah yang tidak terkendali, sulit memecahkan masalah ringan dan
sulit berfikir logis.
3. Jika menilik pada layanan intervensi gangguan atau kesulitan belajar pada siswa, ada beberapa hal yang bisa
dilakukan seorang guru apabila menemukan siswa normal yang sulit belajar, hal yang mendasar tentu seorang
guru harus mengetahui jenis atau klasifikasi kesulitan belajar siswanya, banyak cara untuk bisa mengetahui
klasifikasi yang dialami siswanya, bisa dengan menggunakan quesioner atau angket yang bisa diisi oleh siswa
atau dengan langsung ngobrol secara persuasif dengan siswa yang berkaitan.
Setelah mengetahui jenis masalah yang dihadapi siswa seorang guru tentunya harus bisa memperhatikan faktor
dan penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar, ini akan menentukan tindakan yang perlu dilakukan
dalam memecahkan masalah yang dialami siswa tersebut. Seorang guru juga bisa bekerja sama dengan orang
tua untuk menemukan solusi dan juga gaya belajar seorang anak yang lebih kondusif. Langkah terakhir yaitu
penanganan dan pendampingan secara optimal. Biasanya disekolah itu ada istilah remedial, ini juga seharusnya
bisa dengan optimal dijadikan sebagai salah satu model solusi untuk belajar siswa disekolah atau dengan
bimbel atau pelatihan yang disesuaikan dengan kondisi siswa tersebut.
4. Menurut Abdurahman (2012) ada beberapa faktor yang menyebabkan anak sulit untuk menulis diantaranya
yaitu faktor Motorik, perilaku, persepsi, daya ingat, kemampuan dalam cross model, kemampuan penggunaan
tangan dan juga kemampuan menangkap intruksi.
Program atau metode yang efektif untuk anak yang mengalami Disgrafia,
Program pertama yang dapat dilakukan yaitu memberikan pembelajaran pada yang mengalami gangguan
menulis adalah dengan metode pra menulis. Metode ini dilakukan dengan cara melatih anak untuk memulai
mengenal alat alat tulis dengan baik. Beberapa bentuk latihan tersebut seperti melatih untuk memegang pensil
atau bulpoin dengan benar dan sebagainya
Metode selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membantu mengajarkan anak disgrafia sebagai salah satu jenis
gangguan belajar pada anak memiliki kemampuan menulis yang cukup baik adalah dengan menjiplak huruf.
Metode ini dilakukan dengan cara menjiplak atau menulis diatas bentuk huruf yang sudah disediakan secara
terus menerus untuk membantu anak memiliki kebiasaan yang baik dalam menulis setiap huruf. Sebelum
menjiplak huruf, anak dapat diajarkan untuk membuat garis dan bangun bangun datar terlebih dahulu.
bersambung. Metode ini dilakukan dengan cara setiap kata ditulis dalam huruf balok lalu huruf balok tersebut
dihubungkan dengan garis menggunakan pensil warna, lalu anak mencoba menelusuri huruf utama dan garis
sambungnya. Jika anak sudah terbiasa maka anjarkan untk menulis bersambung yang sebenarnya atau yang
biasanya dilakukan secara normal. Melalui penulisan bersambung ini anak akan terbiasa menulis kata demi
kata untuk membentuk sebuah kalimat.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA