Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : LIDIA PUJI STUTI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856968251

Tanggal Lahir : 10/04/1989

Kode/Nama Mata Kuliah :PDGK 4407 / PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS
Kode/Nama Program Studi : 119 / PGSD S1 (MASUKKAN SARJANA) KURIKULUM

Kode/Nama UPBJJ : 20 UPBJJ BANDAR LAMPUNG

Hari/Tanggal UAS THE : SENIN / 05 JULI 2021

Tanda tangan Peserta ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : LIDIA PUJI ASTUTI

NIM : 856968251
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4406 / PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
Fakultas : UNUVERSITAS TERBUKA
Program Studi : 119 / PGSD S1 (MASUKKAN SARJANA)
KURIKULUM
UPBJJ-UT : 20/UPBJJ BANDAR LAMPUNG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
, Tulang Bawang
Yang Membuat Pernyataan

LIDIA PUJI ASTUTI


JAWABAN
1.
a. Faktor penyebab kebutuhan khusus Rona Mengacu pada Modul PDGK 4407 hal 6.10 bahwa Down
Syndrome (Mongoloid) yakni Anak Tunagrahita jenis ini disebut demikian karena memiliki raut muka menyerupai
orang mongol dengan mata sipit dan miring, lidah tebal suka menjulur keluar, telinga kecil, kulit kasar, susunan gigi
kurang baik. Down syndrome terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom nonor 21. Kromosom atau struktur
pembentuk gen normalnya berpasangan, dan diturunkan dari masing-masing orang tua. Ada beberapa faktor yang
berisiko menimbulkan salinan ekstra pada kromosom 21, antara lain “ibu sudah cukup berumur saat hamil” atau
memiliki penderita Down Syndrome lain dalam keluarga.

b. Dampak kebutuhan khusus Rona terhadap aktivitas belajar dan aktivitas nya dalam kehidupan sehari-hari
Dewasa ini, tujuan pendidikan yang hendak dicapai oleh penyandang tunagrahita tidak berbeda dengan tujuan
pendidikan pada umumnya, sebab penyandang tunagrahita itu sendiri lahir di tengah-tengah masyarakat. Penyandang
tunagrahita mengalami kesukaran dalam mencoba menghampiri tujuan pendidikan nasional, untuk itu diperlukan usaha
merumuskan tujuan khusus pendidikan penyandang tunagrahita, seperti yang diungkapkan oleh Kirk (1986) yakni
dapat mengembangkan potensi dengan sebaik-baiknya, dapat menolong diri, berdiri sendiri, dan berguna bagi
masyarakat, memiliki kehidupan lahir dan batin yang layak. Dalam hal ini, aktivitas belajar dan kehidupan sehari-hari
yang dilakukan oleh Rona (penyandang Down Syndrome) pastinya berbeda dengan mereka anak pada umumnya.
Namun demikian, sesuai dengan salah satu petikan yang disampaikan oleh Kirk (1986) diatas, bahwa Rona patut untuk
mendapatkan pendidikan yang sama dengan mereka pada umumnya, namun demikian metode dan penyelesaian
masalahnya yang berbeda. Sebagai contoh, pendidikan segregasi yakni penyandang down syndrome diletakkan pada
jenjang atau wadah pendidikan sama dengan rekan sebaya nya. Artinya, rona ditempatkan pada Sekolah Luar Biasa
dengan menerapkan metode Segregasi. Adapun demikian akan membuat Rona bisa ber-ekspresi hanya karena dia
berada pada sosial yang sama dengannya. Pada tahapan selanjutnya, dengan pendidikan segregasi yang baik, Rona
akan sedikit demi sedikit memahami siapa sebenarnya Rona, bagaimana nanti dia bisa bergabung dengan masyaraat
sosial lingkup kecil (keluarga), lalu berkembang lagi menunu lingkup masyarakat yang luas.

2.
a. Apakah pada praktik pendidikan dalam kasus tersebut terdapat integrasi siswa berkebutuhan khusus dengan
lingkungan yang lebih umum? Jelas tidak. Pada dasarnya melihat kepada tujuan pendidikan nya saja, pendidikan umum
dan khusus memiliki perbedaan yang signifikan. Artinya, kedua nya mempunyai cara dan penyelesaian masing-masing.
Mengacu pada makna dari Pendidikan Integrasi yakni suatu sistem layanan pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk belajar dalam waktu tertentu di sekolah reguler sesuai dengan
kelas yang ada di Sekolah Luar Biasa. Misalnya dalam pelajaran kesenian atau olahraga. Jadi peserta didik SLB
bersama dengan peserta didik reguler berada dalam kelas yang sama. Dalam pendidikan integrasi ada 3 kriteria peserta
didik, yakni adanya rasa memiliki-dimiliki alam masyarakat sosial, partisipasi demi kepentingan masyarakat, dan
tanggung jawab bersama atas tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban. Sedangkan dalam praktiknya, peserta didik
dengan kebutuhan khusus memiliki kelas khusus dan wadah khusus dalam penanganannya. Tidak menjadi satu waktu,
berbeda tempat pelaksanaan pembelajaran, perbedaan metode pembelajaran serta kelas yang berbeda, sesuai dengan
jenis dan kebutuhan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus.

b. Jenis pelayanan pendidikan khusus yang dapat dipraktikkan di sekolah tersebut yakni Pendidikan
Segregasi, agar anak penyadang kebutuhan khusus mendapatkan kehidupan yang layak, dengan penanganan yang tepat
dan efisien. Yaitu SLB-C. Layanan pendidikan khusus ini ditujukan untuk mereka penyandang tunagrahita yang
memiliki IQ dibawah rata-rata sehingga integrasinya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
c. Dari pendidikan Segregasi dapat dilihat perkembangan yang dilakukan penyandang tunagrahita.
Adapun kelebihan dan kekurangannya, diantaranya:

kelebihan
 merasa diakui kesamaan haknya dengan anak normal terutama dalam memperoleh pendidikan
 dapat mengembangkakn bakat, minat dan kemampuan secara optimal
 menimbulkan motivasi belajar

kekurangan
 perkembangan sosial dan emosi anak kurang optimal (karena sosial terbatas)
 penyelenggaraan pendidikan yang reatif mahal dan sukar ditemukan di daerah-daerah pelosok
 Egoistik (menumbuhkan kesenjangan kualitas pendidikan)

3.
a. Metode Gillingham – Stillman Merupakan suatu metode yang terstruktur dan berorientasi pada kaitan
bunyi dan huruf, di mana setiap huruf dipelajari secara multisensoris. Metode ini digunakan untuk tingkat yang lebih
tinggi dan bersifat sintesis, di mana kata diurai menjadi unit yang lebih kecil untuk dipelajari, lalu digabungkan
kembali menjadi kata yang utuh. Langkah – langkah pelaksanaan metode ini adalah sebagai berikut:
- Kartu ditunjukkan pada anak, guru mengucapkan huruf dalam kartu, anak mengulang berkali – kali. Jika anak
dirasa sudah mampu mengingat.
- Guru menyebutkan huruf dan anak mengulangnya. Guru mengucapkan bunyi sambil bertanya huruf apa
yang dibunyikan.Tahap ini dilakukan tanpa menunjukkan kartu huruf.
- Secara perlahan guru menulis dan menjelaskan bentuk huruf, anak menelusuri dengan jari dan menyalinnya.
- Guru meminta anak menuliskan huruf yang sudah dipelajari.

Guru bertugas sebagai fasilitator sekaligus observator. Artinya, guru menempatkan diri di depan siswasiswanya
sebagai fasilitator dengan merangsang siswanya untuk aktif mengemukakan pendapat sehingga anak bisa menikmati
proses belajarnya. Guru sebagai observator, dalam mengamati pedoman yang berbeda untuk setiap anak baik ketika
berada di dalam kelas maupun ketika di luar kelas. Pada akhirnya Guru mempunyai pedoman untuk permasalahan yang
mungkin sedang dihadi anak di sekolah sekaligus menjaga kedekatan dengan anak melalui interaksi yang baik tersebut.

b. Mengacu pada Modul 8.39 , tentang Teknik Gillingham dan Stillman Teknik ini dimulai dari sebuah cerita
yang mengikuti perkembangan komunikasi mulai dari bahasa lisan sampai ke penulisan alfabet. Sejalan dengan cerita
tadi instruktur menjelaskan kepada siswa bahwa kesulitan yang dialami tidak bersifat unik, artinya dialami oleh
semua orang. Setelah pendahuluan diberikan, latihan diberikan secara berurutan mulai dari mengenalkan huruf dan
bunyinya, menyambungkan bunyi huruf menjadi kata dan berakhir dengan membaca kalimat dan cerita.

Mengenal huruf
Siswa diberikan pelajaran tentang bunyi yang berwujud huruf, lalu menyambung- kan huruf-huruf tersebut
menjadi kata. Rumpun kata diajarkan melalui asosiasi yang melibatkan proses visual dan kinestetik. Guru menunjukkan
huruf dan mengucapkannya, siswa mengulangnya. Proses ini digunakan untuk bunyi yang berwujud huruf. Untuk
mengajarkan pola huruf guru menulis dan menjelaskan polapola huruf, siswa menelusuri garis-garis huruf, meniru
huruf, menulis huruf dari ingatan, dan menulis huruf tanpa melihat apa yang ditulisnya. Beberapa petunjuk pelaksanaan
adalah sebagai berikut.
a. Huruf diperkenalkan melalui kata lembaga, misalnya huruf b dalam kata bola.
b. Menggunakan kartu latihan untuk mengenalkan setiap huruf
c. Siswa membedakan vokal dan konsonan dengan mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan kartu latihan
yang diwarnai. Misalnya warna biru untuk konsonan dan merah untuk vokal.
d. Huruf-huruf pertama yang diperkenalkan hendaknya yang menimbulkan bunyi yang jelas
dan menggambarkan pola-pola yang jelas.
Merangkai huruf menjadi kata
Setelah siswa menguasai 10 huruf, huruf-huruf itu disambungkan menjadi kata. Dalam latihan ini siswa
melihat beberapa kartu latihan huruf dan menyambungkan bunyi-bunyinya sehingga menjadi kata. Kata-kata ini
dicetak pada kartu berwarna dan ditempelkan pada papan kata. Apabila siswa sudah memiliki sejumlah kata dalam
lemari kata, diadakan latihan kebalikannya yaitu siswa diminta menguraikan kata-kata menjadi unsur bunyi. Pada saat
itu juga siswa menulis kata-kata sambil menyebutkan tiap-tiap 11 huruf yang ditulis. Anda dapat membandingkan cara
ini dengan metode SAS yang mungkin sudah sering Anda gunakan.

Membaca kalimat dan cerita Latihan


Membaca kalimat dan cerita dapat dimulai setelah siswa dapat membaca dan menulis kata yang lebih dari tiga
huruf. Cerita pertama yang dibaca dan ditulis hendaknya sederhana tetapi struktur katanya tepat. Cerita ini dibaca
dalam hati, lalu dibaca keras di depan guru.

4.

Untuk jawaban soal no 4 ini, saya mendapatkan informasi kasus yang telah dilakukan penelitian oleh salah satu
mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2019. Namun demikian, saya simpulkan kedalam jawaban
pertanyaan yang telah diajukan, yakni:

a. Dari hasil identfikasi yang telah dilakukan, didapati seorang anak berusia 9 tahun berinisal LJ.
Yang apabila dianalisis dari gejalanya mengarah kepada Slow Learner. Identifikasi ciri-ciri yang didapatkan antara
lain yaitu Sering meletakan kepala di atas meja, lama dan lambat dalam mengerjakan soal, serta memiliki
kesulitan dalam hitungan.

b. Hasil assesment dari aspek kemampuan anak berinisial LJ, dengan kategori lambat belajar (Slow Learner)
dan juga kurang nya motivasi belajar, secara komunikasi (LJ) sangat lamban untuk merespon dan juga memahami
apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Adapun hal yang dapat dilakukan adalah memberikan rangsangan
dalam melakukan pembelajaran. Misalnya, pemberian reward kepada anak tersebut bila mampu melakukan tugas
yang diberikan. Adapun hasil yang didapati sesuai dengan apa yang rencanakan. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa, kebutuhan khusus anak berinisial LJ ini perlu adanya sikap khusus kepadanya. Dengan
dilakukan hal tersebut diatas saja, telah memberikan hasil yang cukup signifikan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai