Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN

(BJU) UAS TAKE HOME


EXAM (THE) SEMESTER
2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : AMILIA EVI SANGGALAI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 856954744

Tanggal Lahir : 21 SEPTEMBER 1999

Kode/Nama Mata Kuliah : 118/S1 PGSD

Kode/Nama Program Studi : IDIK4012/MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Kode/Nama UPBJJ : 20/UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG

Hari/Tanggal UAS THE : SELASA/13 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : M JOKO SANTOSO


NIM : 856954894
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4012/MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Fakultas : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Program Studi : S1 PGSD
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bandar Lampung, 13 juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

AMILIA EVI SANGGALAI


1. Disentralisasi pendidikan memberikan suatu manfaat yang berupa suatu peluang bagi
peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar disekolah. Dengan kata lain,merupakan
peluag bagi peningkatan mutu pendidikan disetiap daerah. Hal ini karena perhatian
terhadap peningkatan mutu guru, peningkatan mutu manajeman kepala sekolah,
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, pembiayaan pendidikan menjadi lebih
baik jika dikelola oleh para pejabat pendidikan yang ada di daerah. Pada akhirnya, tujuan
disentralisasi pendidikan adalah pada pemerataan mutu pendidikanyang meningkat ini.
Tidak hanya itu, manfaat disentralisasi pendidikan adalah menjadi salah satu model
pengelolaan pendidikan yang menjadikan sekolah sebagai proses pengambilan
keputusan dan merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan
serta sumber daya manusia termasuk profesionalitas guru yang belakangan ini
dirisaukan oleh berbagai pihak baik secara regional maupun secara internasional
2. Penilaian 8 SPM
 Standar isi
 Standar proses
 Standar kompetensi lulusan (SKL)
 Standar pendidik dan tenaga kependidikan
 Standar sarana dan prasarana
 Standar pengelolaan
 Standar pembiayaan
 Standar penilaian
3. Analisis afektif sekolah
 Adanya standar disiplin yang berlaku bagi semua warga sekolah
 Memiliki suatu keteraturan rutinitas kegiatan sekolah
 Mempunyai standar prestasi sekolah yang sangat tinggi
 Peserta didik mapu mencapai tujuan yang telah direncanakan
 Peserta didik lulus dengan menguasai pengetahuan akademik
 Adanya penghargaan bagi siswa yang berprestasi
 Peserta didik mau bekerja keras dan bertanggung jawab
 Kepala sekolahmempunyai program insevice, pengawasan supervisi dan
membuat rencana sekolah bersama-sama para guru
 Adanya lingkungan yang nyaman
4. Pertama, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), sebagai pendekatan dalam manajemen
pendidikan merupakan salah satu bentuk desentralisasi pendidikan pada level sekolah
yang intinya adalah memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mengambil
keputusan mengenai pengelolaan pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Dalam
Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, sebutanya adalah
“Manajemen Berbasisi Sekolah/Madrasah”.

Kedua, penerima kewenangan untuk mengambil keputusan di dalam pengelolaan


sekolah bukan Kepala Sekolah seorang diri ( sebagai otoritas/penguasa satuan
pendidikan), melainkan secara kolektif, yaitu Kepala Sekolah bersama para guru dan
dibantu oleh Komite Sekolah. Di negara lain, bahkan dalam hal tertentu melibatkan wakil
siswa, terutama pada jenjang pendidikan menengah. Penerimaan kewenangan secara
kolektif ini tidak berarti menghilangkan/mengurangi fungsi Kepala Sekolah sebagai
pemimpin sekolah yang sehari-harinya berhak untuk mengambil keputusan di dalam
pengelolaan sekolah. Di dalam proses pengambilan keputusan ( terutama yang
menyangkut masalah strategis atau yang pelaksanaan dan hasilnya menyangkut
kepentingan berbagai pihak ) harus melibatkan pihak-pihak terkait tersebut ( guru dan
komite sekolah ). Pengambilan keputusan dan kepemimpinan sekolah itu bersifat
partisipatif dan demokratis.
Ketiga, pemberian kewenangan kepada sekolah dalam kerangka MBS, harus disertai
alokasi sumber daya pendidikan ( terutama alokasi dana) sesuai kewenangan yang
diberikan dan dikelola oleh sekolah sesuai perencanaan masing-masing sekolah.
Mengenai masalah ini perhatikan Pasal 47 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 48 ayat (1), Pasal
49 ayat (1) , (2), dan (3), UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

Keempat, ada parameter (batasan-batasan) dalam pelaksanaan MBS oleh satuan


pendidikan ( Kepala Sekolah, guru dibantu komite sekolah ). Parameter tersebut
diantaranya adalah sistem pemerintahan (birokrasi) yang berlaku dan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam Sisdiknas dan aturan-aturan pelaksanaannya, serta tujuan
yang diharapkan dari pelaksanaan MBS yeng tidak boleh bertentangan dengan tujuan
pendidikan nasional.

Kelima, ada akuntabilitas kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan (1) mutu dan
relevansi, (2) keadilan bagi semua anak didik, (3) efektifitas dan efisiensi pengelolaan
satuan pendidikan. Elemen-elemen MBS tersebut merupakan elemen pokok yang masih
dapat ditambah untuk memperjelas dalam pelaksanaan. Namun demikian, pengurangan
dari elemen tersebut akan mengurangi esensi MBS.

5. 6 langkah pokok implementasi MBS


 Evaluasi diri
 Perumusan visi misi dan tujuan
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Evaluasi
 pelaporan

Anda mungkin juga menyukai