Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENDIDIKAN, KURIKULUM

DAN PEMBELAJARAN

Bicara Kurikulum, Bicara


tentang Pendidikan

 Apa itu pendidikan?


 Apa Tujuan Pendidikan?
 Apa Fungsi Pendidikan?
 Masalah Apa yang Dihadapi Pendidikan?
 Bagaimana Pendidikan itu Berlangsung?

Bicara Pendidikan, Bicara


tentang Kurikulum

 Apa itu Kurikulum?


 Bicara Kurikulum, Bicara tentang Pembalajaran?
 Apa itu Pembelajaran?
 Bagaimana Proses Pembelajaran itu Berlangsung?

PENDIDIKAN = USAHA SADAR UNTUK


KEPENTINGAN MANUSIA

 Sebagai Proses Transformasi Budaya


 Sebagai Proses pembetukan Pribadi
 Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara
 Sebagai Proses Penyiapan Tenaga Kerja
 Sebagai Proses Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
 TUJUAN PENDIDIKAN = SALAH SATUNYA ADALAH MENINGKATKAN
SDM DALAM MENGUASAI IPTEKS YG DIBUTUHKAN BAGI
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN KEMAJUAN, SERTA MAMPU
BERSAING DALAM DUNIA GLOBAL
 FUNGSI PENDIDIKAN = MEMPERSIAPAKAN SDM YG AKAN MENJADI
PELAKU-PELAKU YG DAPAT MENJALANKAN FUNGSINYA DI BERBAGAI
BIDANG KEHIDUPAN DI MASAYARAKAT
MASALAH PENDIDIKAN

 Mutu
 Relevansi
 Efesiensi dan Efektivitas
 Pemerataan
 Manajemen Kelembagaan
 Profesionalisme
 Anggaran Pendidikan
 Akuntabilitas, dlsb.

MASALAH POKOK DALAM


SISTEM PENDIDIKAN

 Bagaimana mempebaharui, memperkuat, dan meningkatkan


efektivitas guru dalam mengajar?
 Bagaimana mengadaptasikan dengan benar kurikulum dan metode
pendidikan dengan kebutuhan siswa dalam belajar yang realitasnya
berbeda-beda?

BAGAIMANA PENDIDIKAN
ITU BERLANGSUNG?

 Pendidikan dengan segala perangkatnya harus mampu menyajikan


ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar
 Kepada peserta didik melalui berbagai kegiatan dalam proses
pembelajaran, penelitian, dan pengembangan secara berkualitas
 Dibutuhkan KURIKULUM yang dapat mengakomodasikan segala
kebutuhan peserta didik.
PENGERTIAN DAN
KONSEP KURIKULUM

 Kurikulum = Jantungnya Pendidikan. Mengacu pada kegiatan


pendidikan yang berbentuk interaksi akademik. Interaksi akademik
merupakan jiwa dari pendidikan, dan kurikulum merupan desaian
dari interaksi tersebut.
 Kurikulum = rancangan pendidikan yang merangkum semua
pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa.
 Kurikulum = seperangkay rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. (SISDIKNAS, no. 20 th 2003)
 Kurikulum = 1) sebagai dokumen tertulis (written document);
2) sebagai sub-sistem persekolahan (sub-system of schooling);
3) sebagai lapangan studi (field of study)
 Kurikulum sebagai disiplin ilmu: 1) kurikulum teoritis, yang
menyangkut pengembangan teori-teori, seperti teori kurikulum,
desaian, rekayasa, teori belajar, teori evaluasi dll.; 2) kurikulum
praktis, yang berkenaan dengan penyusunan rencana kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.

APA ITU PEMBELAJARAN


DAN BAGAIMANA KONSEPNYA?

 Pembelajaran = a human undertaking whose purpose is to help


people leam. Instruction is a set of events that affect leamers in such
a way that learning is facilitated. (Gagne, Briggs, and Wager, 1992; 3)
 Pembelajaran (instruction) as the interaction between a teaching
agent and one or more individuals intending to leam (Johnson dalam
O liva, 1992: 10)
 Pembelajaran = kegiatan guru/dosen menciptakan situasi agar
siswa/mahasiswa belajar. Pembelajaran = upaya untuk
mengembangkan potensi, kecakapan, dan kepribadian siswa.
(Sukmadinata, 2004: 101)
 Pembelajaran = meliputi kegiatan mengajar dan belajar. Mengajar
dilakukan guru, dan belajar dilakukan siswa, yang keduanya saling
berinteraksi.
 Pembelajaran = dimaknai sebagai suatu kegiatan yang terprogram,
dilakukan secara sistematis, terencana, dan bertujuan.
 Pembelajaran = proses membelajarkan siswa melalui strategi,
pendekatan, dan atau metode untuk mencapai tujuan.

INSTRUCTION, TEACHING, AND LEARNING


 Instruction = aktivitas mengajar (oleh guru), dan belajar (oleh siswa)
 Teaching = aktivitas guru untuk membantu siswa memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai dan cara berfikir, sarana untuk
mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar
(Joice, 1992: 23)
 Learning = bentuk aktivitas yang di dalamnya diharapkan adanya
perubahan prilaku (behavior change) pada individu-individu yang
belajar.

BEBERAPA TEORI YANG


MENDASARI PROSES BELAJAR

 Behaviorisme = memandang bahwa belajar adalah


 aktivitas yang mengarapkan adanya perubahan prilaku (behavior
change) pada individu.
 Kognitif = belajar pada dasarnya merupakan proses mental yang
aktif untuk memperoleh, mengingat, dan menggunakan
pengetahuan.
 Humanistik = menekankan pentingnya pelibatan pribadi siswa agar
kegiatan belajar menjadi bermakna. Teori ini memandang bahwa
motivasi belajar siswa merupakan potensi untuk menentukan
pilihannya sesuai dengan kemampuannya. Siswa harus dihargai
martabatnya, apapun bentuk, cara, dan hasil belajarnya

KOMPONEN-KOMPONEN
PEMBELAJARAN
 RANCANGAN
 IMPLEMENTASI
 EVALUASI
UNSUR-UNSUR LAIN YANG
TERKAIT DENGAN PEMBELAJARAN
 Prinsip-Prinsip Pembelajaran
 Tujuan Pembelajaran
 Strategi Pembelajaran
 Pendekatan Pembelajaran
 Metode Pembelajaran
 Media Pembelajaran
 Model Pembelajaran
 Materi Pembelajaran
 Desain Pembelajaran
 Evaluasi Pembelajaran
 Implementasi Pembelajaran
 Dan lain sebagainya.

KESIMPULAN
 Pembelajaran merupakan bentuk aplikasi atau operasionalisasi dari
kurikulum. (Instructional is perceived as the means for making the
curriculum operational)
 Hubungan antara pembelajaran dan kurikulum merupakan
hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Kurikulum itu
adalah program, dan pembelajaran adalah metode. Keduanya
memiliki keterkaitan yang padu. Kurikulum difahami sebagai “what”,
dan pembelajaran difahami sebagai “how”. (Oliva, 1992: 10)
 Kurikulum lebih merupakan program, rencana, konten, dan
pengalaman belajar (learning experience); sedangkan pembelajaran
lebih merupakan metode, tindak pengajaran (teaching act),
implementasi, dan presentasi. (Oliva, 1992: 10)

Kurikulum
(Definisi, Dimensi, Fungsi dan Peranan)

Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin
”curir” yang artinya pelari, dan ”curere” yang artinya ”tempat berlari”
  suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start
sampai dengan finish.
  digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai
rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang
harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di

Hilda Taba (1962) Curriculum is a plan for learning.


Caswell and Campbell (1935) Curriculum is all of the experiences
children have under the guidance of teachers.
Beauchamp (1972) A curriculum is a written document which may
contain many ingredients, but basically it a plan for the education of
pupil during their enrollment in given school.

Definisi Kurikulum
 Saylor dan Alexander “The total effort of school to going
desired outcomes in school and out school situations”
 Edward A. Krug (1957) A curriculum consists of the means
used to achieve or carry out given purposes of schooling
 J.F. Kerr (1972) All the learning which is planned or guided
by school, whether it is carried on in groups or individually,
inside of or outside the school.
 Oliva (2004) Curriculum is a plan or program for all
experiences when the learner encounters under the
direction of the school.
 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (pasal 1 ayat 19) Kurikulum adalah
"seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
(1) filosofis
(2) psikologis
(3) sosial-budaya
(4) ilmu pengetahuan dan teknologi
1. Landasan Filosofis
Aliran :
1. perenialisme
2. essensialisme
3. eksistesialisme
4. progresivisme
5. Rekonstruktivisme

Perenialisme
 Lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran
dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial
tertentu.
 Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang
memperhatikan kegiatan sehari-hari.
 Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada
kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat
pada tempat dan waktu.
 Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.

Essensialisme
 Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar
dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
 Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap
sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga
untuk hidup di masyarakat.
 Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.
Eksistensialisme
 Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna.
 Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami
dirinya sendiri.
 Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di
dunia ? Apa pengalaman itu ?

Progresivisme
 Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan
individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman
belajar dan proses.
 Progresivisme mrpk landasan bagi pengembangan belajar
peserta didik aktif.

Rekonstruktivisme
 Merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme.
 Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan
sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang
perbedaan individual seperti pada progresivisme,
rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang
pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya.
 Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ?
 Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada
proses.

Bagaimana Dengan Indonesia


 Menurut anda Indonesia mengarah/ menganut ke aliran
yang mana?
2. Landasan Psikologi
(1) Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari
tentang perilaku individu berkenaan dengan
perkembangannya.
(2) Psikologi Belajar.
Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu dalam konteks belajar

3. Landasan Sosial-Budaya
 Israel Scheffer mengemukakan bahwa melalui pendidikan
manusia mengenal peradaban masa lalu, ada dalam
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang
akan datang
  kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya
mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada
perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat,
baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.
4.Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi
telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi
jangkauan pemikiran manusia sebelumnya.
 Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial,
ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru
antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang
berlaku pada konteks global dan lokal.
 Masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang
hayat dengan standar mutu yang tinggi.
 Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai
masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga
diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan
meta-kognisi (kemampuan untuk mengontrol ranah
kognitif) dan kompetensi untuk berfikir dan belajar
bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses,
memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi siatuasi
yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Tujuan
 Memahami landasan komponen-komponen pengembanan
kurikulum.
 Mengidentifikasi komponen-komponen kurikulum dalam
perencanaan program pembelajaran dan pendidikan.
 Menganalisis komponen-komponen pengembangan
kurikulum yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun program pembelajaran.

Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran ( TP )

1. Tujuan
Domain Kognitif
Domain Afektif
Domain Psikomotor

Domain Kognitif : Taxonomy Bloom

1) Pengetahuan ( Knowledge )
2) Pemahaman ( comprehension )
3) Penerapan ( application )
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
Domain Afektif : Krathwohl
1) Penerimaan
2) Merespon
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakterisasi Nilai

Domain Psikomotor
1) Persepsi ( Perception )
2) Kesiapan ( Set )
3) Meniru ( Imitation )
4) Membiasakan ( habitual )
5) Menyesuaikan ( Adaptation )
6) Menciptakan ( Organization )

2. Komponen Isi /Materi Pelajaran


Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa.
Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran 
tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran maupun aktivitas
dan kegiatan siswa.
Materi + Aktifitas  Tujuan

3. Komponen Metode/Strategi
Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan strategiyang telah
ditetapkan
1) Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
( rangkaian tindakan ) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran.
2) Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan
 Roy Killer (1998), ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu
1) Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered
approaches)
2) Pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered
approach)

 Rowntree (1974), straregi pembelajaran dibagi atas:


1) Strategi Exposition dan Strategi Discovery Learning
2) Strategi Groups dan Individual Learning

4. Komponen Evaluasi
Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang oelaksanaan
kurikulum. Data dikumpilkan dan dianalisis untuk menemukan
masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu
tertentu, misalnya pada akhir semester , tahun pelajaran atau
setelah lima tahun untuk mengetahui evektifitas kurikulum
dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama
pelaksanaan dan akhir proses implementasi kurikulum

Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam
pelaksanaan kurikulum. Tujuannya ialah untuk mengetahui
metode dan proses yang digunakan dalam implementasi
kurikulum. Metode apakah yang digunakan? Apakah tepat
penggunaannya? Apakah berhasil baik atau tidak? Kesulitan
apa yang dihadapi?
b. Produk : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata, yang
dapat dilihat dari silabus, satuan pelajaran dan alat-alat
pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil siswaberupa
hasil test, karangan, termasuk tesis, makalah, dan sebagainya.

Dimensi III
a. Operasi : disini dievaluasi keseluruhan proses pengembangan
kurikulum termasuk perencanaan , disain, implementasi,
administrasi, pengawasan, pemantauan dan penilaiannya. Juga
biaya, staf pengajar, penerimaan siswa,pendeknya seluruh
operasi lembaga pendidikan itu
b. Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil belajar
siswa berkenaan dengan kurikulum yang harus dicapai, dinilai
berdasarkan standar yang telah ditentukan dengan
mempertimbangkan determinan kurikulum, misi lembaga
pendidikan serta tuntutan dari pihak konsumen luar

Evaluasi
1) Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
aspek kognitif atau tingkat penguasai materi pmbelajaran
2) Non Tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi.

Tes
A. Jenis-jenis Tes
1. Berdasarkan jumlah peserta
a) Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah
siswa secara bersama-sama
b) Tes individual adalah tes yang dilakukan kepada seorang sisw
secara perorangan

2. Berdasarkan cara penyusunannya


a) Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh guru bersangkutan. Tes buatan guru biasanya
tidak terlalu memperhatikan tingkat validitas dan reliabilitas.
b) Tes standar adalah tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan tes
tersebut, tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar
siswa pada masa yang akan datang.
3. Dilihat dari pelaksanaannya
a) Tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan cara menjawab
sejumlah item soal dengan cara tertulis. Ada dua jenis tes yang
termasuk kedalam tes tertulis ini, yaitu tes esai dan tes objektif.
1. Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan secara terbuka yaitu menjelaskan atau
menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri.
2. Tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa
memilih jawaban yang sudah ditentukan

b) Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa


secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar
siswa. Tes lisan hanya mungkin dapat dilakukan manakala
jumlah siswa yang dievaluasi sedikit, srta menilai sesuatu yang
tidak terlalu luas akan tetapi mendalam.
c) Tes perbuatan adalah tes dalambentuk peragaan.tes ini
cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan
keterampilan seseorang mengenai sesuatu.

Non Tes
a) Observasi
Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati
tingkal laku pada situasi tertentu. Ada dua jenis observasi, yaitu
observasi partisipatif dan non partisipatif.
1. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan menempatkan observer sebagai bagian dimana
observasi itu dilkukan.
2. Observasi non partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan cara observer murni sebagai pengamat. Artinya,
observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai
bagian dari itu, akan tetapi ia berperan smata-mata hanya
sebagai pengamat saja.

b) Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang
diwawancarai dan yang mewawancarai. Ada dua jenis
wawancra, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak
langsung.
1. Wawancara langsung dimana pewawancara melakukan
komunikasi dengan subjek yang ingin dievaluasi.
2. Wawancara tidak langsung dilakukan dimana pewawancara
ingin mengumpulkan data subjek melalui perantara.

c) Studi Kasus
Studi kasus dilaksanakan untuk mempelajari individu dalam
periode tertentu secara terus-menerus.
d) Skala Penilaian
Skala penilaian atau biasa disebut rating scale merupakan salah
satu alat penilaian dengan menggunakan skala yang telah
disusun dari ujung negatif sampai dengan ujung positif,
sehingga pada skala tersebut penilaian tinggal memberi tanda
cek ( V )

Anda mungkin juga menyukai