DAN PEMBELAJARAN
Mutu
Relevansi
Efesiensi dan Efektivitas
Pemerataan
Manajemen Kelembagaan
Profesionalisme
Anggaran Pendidikan
Akuntabilitas, dlsb.
BAGAIMANA PENDIDIKAN
ITU BERLANGSUNG?
KOMPONEN-KOMPONEN
PEMBELAJARAN
RANCANGAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
UNSUR-UNSUR LAIN YANG
TERKAIT DENGAN PEMBELAJARAN
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Media Pembelajaran
Model Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Desain Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Implementasi Pembelajaran
Dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Pembelajaran merupakan bentuk aplikasi atau operasionalisasi dari
kurikulum. (Instructional is perceived as the means for making the
curriculum operational)
Hubungan antara pembelajaran dan kurikulum merupakan
hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Kurikulum itu
adalah program, dan pembelajaran adalah metode. Keduanya
memiliki keterkaitan yang padu. Kurikulum difahami sebagai “what”,
dan pembelajaran difahami sebagai “how”. (Oliva, 1992: 10)
Kurikulum lebih merupakan program, rencana, konten, dan
pengalaman belajar (learning experience); sedangkan pembelajaran
lebih merupakan metode, tindak pengajaran (teaching act),
implementasi, dan presentasi. (Oliva, 1992: 10)
Kurikulum
(Definisi, Dimensi, Fungsi dan Peranan)
Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin
”curir” yang artinya pelari, dan ”curere” yang artinya ”tempat berlari”
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start
sampai dengan finish.
digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai
rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang
harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
Definisi Kurikulum
Saylor dan Alexander “The total effort of school to going
desired outcomes in school and out school situations”
Edward A. Krug (1957) A curriculum consists of the means
used to achieve or carry out given purposes of schooling
J.F. Kerr (1972) All the learning which is planned or guided
by school, whether it is carried on in groups or individually,
inside of or outside the school.
Oliva (2004) Curriculum is a plan or program for all
experiences when the learner encounters under the
direction of the school.
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (pasal 1 ayat 19) Kurikulum adalah
"seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Perenialisme
Lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran
dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial
tertentu.
Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang
memperhatikan kegiatan sehari-hari.
Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada
kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat
pada tempat dan waktu.
Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
Essensialisme
Menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar
dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap
sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga
untuk hidup di masyarakat.
Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih
berorientasi pada masa lalu.
Eksistensialisme
Menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan
tentang hidup dan makna.
Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami
dirinya sendiri.
Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di
dunia ? Apa pengalaman itu ?
Progresivisme
Menekankan pada pentingnya melayani perbedaan
individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman
belajar dan proses.
Progresivisme mrpk landasan bagi pengembangan belajar
peserta didik aktif.
Rekonstruktivisme
Merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme.
Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan
sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang
perbedaan individual seperti pada progresivisme,
rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang
pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya.
Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis,
memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu ?
Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada
proses.
3. Landasan Sosial-Budaya
Israel Scheffer mengemukakan bahwa melalui pendidikan
manusia mengenal peradaban masa lalu, ada dalam
peradaban sekarang dan membuat peradaban masa yang
akan datang
kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya
mempertimbangkan, merespons dan berlandaskan pada
perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat,
baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.
4.Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi
telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi
jangkauan pemikiran manusia sebelumnya.
Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial,
ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru
antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang
berlaku pada konteks global dan lokal.
Masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang
hayat dengan standar mutu yang tinggi.
Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai
masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga
diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan
meta-kognisi (kemampuan untuk mengontrol ranah
kognitif) dan kompetensi untuk berfikir dan belajar
bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses,
memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi siatuasi
yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.
Tujuan
Memahami landasan komponen-komponen pengembanan
kurikulum.
Mengidentifikasi komponen-komponen kurikulum dalam
perencanaan program pembelajaran dan pendidikan.
Menganalisis komponen-komponen pengembangan
kurikulum yang perlu dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun program pembelajaran.
Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran ( TP )
1. Tujuan
Domain Kognitif
Domain Afektif
Domain Psikomotor
1) Pengetahuan ( Knowledge )
2) Pemahaman ( comprehension )
3) Penerapan ( application )
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
Domain Afektif : Krathwohl
1) Penerimaan
2) Merespon
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakterisasi Nilai
Domain Psikomotor
1) Persepsi ( Perception )
2) Kesiapan ( Set )
3) Meniru ( Imitation )
4) Membiasakan ( habitual )
5) Menyesuaikan ( Adaptation )
6) Menciptakan ( Organization )
3. Komponen Metode/Strategi
Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan strategiyang telah
ditetapkan
1) Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
( rangkaian tindakan ) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan sebagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran.
2) Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan
Roy Killer (1998), ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu
1) Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered
approaches)
2) Pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered
approach)
4. Komponen Evaluasi
Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang oelaksanaan
kurikulum. Data dikumpilkan dan dianalisis untuk menemukan
masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu
tertentu, misalnya pada akhir semester , tahun pelajaran atau
setelah lima tahun untuk mengetahui evektifitas kurikulum
dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama
pelaksanaan dan akhir proses implementasi kurikulum
Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam
pelaksanaan kurikulum. Tujuannya ialah untuk mengetahui
metode dan proses yang digunakan dalam implementasi
kurikulum. Metode apakah yang digunakan? Apakah tepat
penggunaannya? Apakah berhasil baik atau tidak? Kesulitan
apa yang dihadapi?
b. Produk : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata, yang
dapat dilihat dari silabus, satuan pelajaran dan alat-alat
pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-hasil siswaberupa
hasil test, karangan, termasuk tesis, makalah, dan sebagainya.
Dimensi III
a. Operasi : disini dievaluasi keseluruhan proses pengembangan
kurikulum termasuk perencanaan , disain, implementasi,
administrasi, pengawasan, pemantauan dan penilaiannya. Juga
biaya, staf pengajar, penerimaan siswa,pendeknya seluruh
operasi lembaga pendidikan itu
b. Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil belajar
siswa berkenaan dengan kurikulum yang harus dicapai, dinilai
berdasarkan standar yang telah ditentukan dengan
mempertimbangkan determinan kurikulum, misi lembaga
pendidikan serta tuntutan dari pihak konsumen luar
Evaluasi
1) Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
aspek kognitif atau tingkat penguasai materi pmbelajaran
2) Non Tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi.
Tes
A. Jenis-jenis Tes
1. Berdasarkan jumlah peserta
a) Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah
siswa secara bersama-sama
b) Tes individual adalah tes yang dilakukan kepada seorang sisw
secara perorangan
Non Tes
a) Observasi
Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati
tingkal laku pada situasi tertentu. Ada dua jenis observasi, yaitu
observasi partisipatif dan non partisipatif.
1. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan menempatkan observer sebagai bagian dimana
observasi itu dilkukan.
2. Observasi non partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan cara observer murni sebagai pengamat. Artinya,
observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai
bagian dari itu, akan tetapi ia berperan smata-mata hanya
sebagai pengamat saja.
b) Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang
diwawancarai dan yang mewawancarai. Ada dua jenis
wawancra, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak
langsung.
1. Wawancara langsung dimana pewawancara melakukan
komunikasi dengan subjek yang ingin dievaluasi.
2. Wawancara tidak langsung dilakukan dimana pewawancara
ingin mengumpulkan data subjek melalui perantara.
c) Studi Kasus
Studi kasus dilaksanakan untuk mempelajari individu dalam
periode tertentu secara terus-menerus.
d) Skala Penilaian
Skala penilaian atau biasa disebut rating scale merupakan salah
satu alat penilaian dengan menggunakan skala yang telah
disusun dari ujung negatif sampai dengan ujung positif,
sehingga pada skala tersebut penilaian tinggal memberi tanda
cek ( V )