Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Karakter

Makalah
Dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah Pendidikan Karakter
Dosen Pengampu: DIYAH RAHMAWATI M.Pd.

Disusun oleh :
1. Muhammad Ismail (2392101024)
2. Noval Hidayat (2392101022)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


STIT MIFTAHUL MIDAD LUMAJANG
2023
1
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................3

Latar belakang masalah...........................................................................3

Rumusan masalah....................................................................................4

.................................................................................................................

Tujuan masalah.......................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................5

Pengertian pendidikan karakter...............................................................5

Nilai nilai yang ada dalam pendidikan karakter di

sekolah.....................................................................................................7

Tujuan dan manfaat pendidikan karakter................................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................15

Kesimpulan..............................................................................................15

Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan dalam
dunia pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya faktayang menunjukkan bahwa
karakter bangsa pada zaman globalisasi seprti saat ini merosot tajam. Pendidikan dianggap
sebagai suatu media yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik
berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan secara terus menerus
dibagun dan dikembangkan agar dari proses pelaksanaannya menghasilkan generasi yang
diharapkan.

Dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 yang terkhir dijelaskan bahwa


pendidikan karakter merupakan: “pendidikan akhlak atau karakter masih digabung dalam
mata pelajaran agama dan diserahhkan sepenuhnya pada guru agama”. Karena pendidikan
karakter dibebankan sepenuhnya nkepada guru agama saja maka pendidikan karakter itu
sendiri belum mencapai batas yang optimal. Hal ini terbukti dari phenomena sosial yang
menunjukkan prilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya terjadi tawuran antar
pelajar, adalanya pergaulan bebas, adanya kesenjangan sosial, ekonomi, politik di
masyarakat, masih terjadinya ketidak adilan hokum, kekerasan dan kerusuhan, dan korupsi
yang mewabah dan merambah pada semua sector kehidupan masyarakat, tindakan anarkis
atau konflik sosial.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya


dibebankan pada guru agama saja, tetapi juga pada semua pihak yang berkepentingan serta
bersangkutan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai implementasi
pendidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn di SD/MI

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter ?
2. Apa saja nilai-nilai yang ada dalam pendidikan karakter yang ada di Sekolah ?
3. Apa saja tujuan dan manfaat pendidikan karakter ?
4. Bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di SD/MI ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui niali-nilai apa saja yang ada dalam pendidikan karakter di
Sekolah.
3. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pendidikan karakter.
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam Ppkn di
SD/MI.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Karakter


1. Pengertian Karakter
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa alatin character, yang
berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak. Sedangkan
secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada umumnya yang
bergantung pada fakor kehidupannya sendiri.
Beberapa ahli mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian karakter
diantara yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia
yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya, dan adat
istiadat”1.
Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah cara berfikir dan
berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama baik dalam lingkkungan
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara”2.
Jadi dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri seseorang
yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam lingkungan keluarka ataupun
masyarakat.
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa latin “educatum” yang terdiri
dari dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah perkembangan dari dalam
keluar atau dari sedikit ke banyak, sedangkan Duco berarti pengembangan

1
Agus, Zaenul, Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah, (Jogjakarta:
Ar-Ruzz,2012),hlm.20.
2
Muchlas, Samani dan Hariyanto, Konsep dan Modal Pendidikan Karakter, (Bandung;
Remaja Rosdakarya,2012),hlm. 41

5
atau sedang berkembang. Jadi, secara etimologi pengertian pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Sedangkan pengertian menurut UU No. 20 Tahun 2003“ pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecardasan, akhlak mulia, serta
ketermpilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”3.
Menurut H. Fuad Ihsan menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana
dan umun makna pendidikan sebagai “usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada di dalam masyarakta dan kebudayaan”4.
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa “pendidikan adalah suatu proses dalam
rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinnya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”5.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman
yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi- potensi bawaaan yang
dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut pendapat Fadlillah pendidikan karakter adalah “suatu bentuk
pengarahan dan bimbingan supaya seseorang mempunyai tingkah laku yang baik sesuai
dengan nilai-nilai moralitas, dan keberagaman”6. Sedangkan Kurniawan menjelaskan
bahwa “pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk

3
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Indonesia.
4
Fuad, Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta; Rineka Cipta, 2005),hlm.179.
5
Oemar, Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta; Bumi Aksara, 2001),.hlm.
6
M. Fadlillah, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,2013),hlm.23.

6
membentuk watak atau kepribadian sesorang berdasarkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat dan lingkungan keluarga”7.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah usaha atau
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai
dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan
keluarga.

B. Nilai-nilai Yang Ada Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah


Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan Nasional berjudul Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Karakter, telah telah mengidentifikasi 18 nilai pembentuk karakter yang
merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama,
Pancasila, budaya dan tujuan pendididkan nasional8. 18 nilai-nilai tersebutdapat
dilihat dibawah ini.
1. Religius
Religious adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agam lain , dan hidup
rukun dnegan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Jujur adalah perilaku yang didasari pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbadaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

7
Syamsul, Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara Terpadu di
Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz,
2013),hlm.42.
8
Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk
Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional,
2010, diakses 22 mei 2017

7
4. Disiplin
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras
Kerja keras tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap
berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung dalam
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Demokratis adalah car berfikir, besikap, dan bertindak, yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap dan prilaku yang mencerminkan rasa bang, setia,
peduli, dan enghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,
politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain
yang dapat merugikan bangsa sendiri.
12. Menghargai prestasi

8
Menghargai prestasi adalah sikap dan tindakan yang nendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/ komunikatif
Bersahabat merupakan sikap dan tindakan terbuka terhadap orang lain
melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama secara
kolaboratif dengan baik.
14. Cinta damai
Cinta damai adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai,
aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau
masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca
Gemar membaca adalah kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan
waktu secara khusus guna membaca berbagi informasi, baik buku, jurnal,
majalah, Koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan bagi
dirinya.
16. Peduli lingkungan
Peduli lingungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjaga
dan melestarikan lingkungan sekitar.
17. Peduli sosial
Peduli sosial adalah sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian
kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang membutuhkannya.
18. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah siap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya , baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial,
masyarakat, bangsa, Negara, maupun agama.

9
C. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter
1. Tujuan Pendidikan Karakter
Sejalan dengan pendidikan pasti ada tujuan dari pendidikan. Begitu pula
dengan pendidikan karakter, tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak meyimpang
dari tujuan pendidikan yang ada. Fadlilla mengatakan bahwa “ tujuan pendidikan karakter
adalah untuk mempersiapkan anak supaya mempunyai karakter yang baik, yang mana
nantinya anak dewasa sudah menjadi kebiasaan dalam kesehariannya”9. Selain itu tujuan
pendidikan karakter lebih intensif kaada nilai-nilai yang dapat tertanam dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik .
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter yaitu10:
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berhati
baik, berpkiran baik, dan berprilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikutur.
c. Meningkatkan peradaban bangsayang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang tujuan dari pendidikan karakter
dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan
pengembagan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlah yang sesuai dengan harapan juga
mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta
didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas.
2. Manfaat Pendidikan Karakter
Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya peserta
didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat. Pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan rekomendasi supaya memasukkan
suatu ajaran pada pembentukan karakter pada setiap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Dengan harapan dengan adanya pendidikan karakter

9
Fadlillah, Op.cit,.hlm.23.
10
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di Satuan
Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.

1
0
sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada saat ini dan juga
membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Manfaat pendidikan karakter menurut Fadillah yaitu “menjadikan manusia
agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai
kebajikan yang telah digariskan”11. Pendidikan karakter yabng dilakukan pada usia dini
adalah wujud nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter demi kemajuan dan
kemakmuran bangsa.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:
a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multicultural
b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu
mengkontribusi terhadap pengembangan kehidupan manusia.
c. Membangun potensi dasar agar berhati baik, berpikirn baik , dan berprilaku
baik serta keteladanan baik.
d. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan
mampu hidup berdampingan dengan bnagsa lain dalam suatu harmoni.

D. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Ppkn di SD/MI.

Konsep dasar pendidikan karakter di sekolah atau madrasah pastinya harus


didasari pada visi, misi, dan tujuan sekolah atau madrasah yang bersangkutan yang
kemudian diimplementasikan ke dalam: kurikulum dan mata pelajaran, budaya madrasah
baik di lingkungan guru maupun siswa, dan pengembangan diri melalui program
pembiasaan dan pengembangan minat dan bakat siswa12.

1. Kurikulum/Mata Pelajaran
Adapun pengembangan kurikulum yang bisa dilakukan adalah.

11
Fadlillah, Op.Cit.,hlm.27.
12
Rahmad, Kamal, “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal Madaniyah,
Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.

11
2. Memaksimalkan kembali proses intergasi nilai-nilai karakter ke dalam
semua mata pelajaran, baik mata pelajaran yang secara konten
mengajarkan nilai-nilai karakter dan kebajikan seperti halnya mata
pelajaran PAI, maupun materi yang tidak secara konten mengajarkan
nilai-nilai karakter seperti matematika dan sebagainya. Terlebih kurikulum
2013 yang mengintegrasikan semua mata pelajaran kedalam satu tema.
3. Memaksimalkan kembali program pembiasaan baik yang bersifat ritual
maupun non ritual selama proses pembelajaran. Kebaikan yang selalu
diulang-ulang dan dibiasakan setiap hari, akan jauh lebih membekas
dalam hati serta jiwa pra siswa disbanding kegiatan yang sekedar.
4. Memberikan penekanan kembali para pengejar PAI dan PpKN untuk tidak
terjadi pada materi-materi yang sifatnya kognitif dan hafalan semata,
karena pada dasarnya materi pelajaran PAI dan PpKN secara subtansif
lebih pada penanaman dan pengalaman nilai-nilai karakter sehingga
jangan sampai ada siswa yang secara kognitif nilai ulangan PAI dan
PpKN nya tinggi tetapi tidak diimbangi dengan perilaku dan akhlak
terpuji.
5. Memaksimalkan kembali proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) dalam setiap mata pelajaran.
Dengan pembelajaran seperti ini, harapannya akan memberikan kesan
yang mendalam, sehingga nilai-nilai karakter yang disampaikan dengan
mudahnya terinternalisasi menjadi sebuah sikap dan karakter yang kuat
pada diri dan jiwa para siswa.
6. Memaksimalkan kembali proses komunikasi antara guru dengan orangtua
siswa untuk memantau sejauh mana perkembangan siswa sekaligus putra-
putri mereka baik di lingkungan sekolah dengan menggunakan buku a
necdotal recard yaitu buku seluruh kejadian selama di kelas atau di
sekolah, maupun perkembangan siswa

12
selama di rumah dengan menggunakan buku yaitu buku evaluasi tentang
sejumlah kegiatan siswa selama di rumah baik itu proses belajar, maupun
ibadah ritual keseharian siswa.
7. Memaksimalkan kembali reward (hadiah) terhadap sejumlah prestasi
siswa tidak hanya dalam bidang akademik akan tetapi juga dalam bidang
ibadah dan akhlak keseharian dengan cara mengolah sejumlah data dari
buku (evaluasi) siswa dan juga data dari hasil komunikasi aktif dengan
para orang tua tentang laporan ibadah dan akhlak keseharian siswa.
Sehingga setiap pertengahan semester atau akhir semester para siswa
tidak hanya diberikan bintang prestasi akademik bagi mereka yang
mendapatkan nilai rapor tertinggi dalam satu kelas, akan teta pi juga
bintang prestasi akhlak mulia bagi mereka yang paling rajin melaksanakan
shalat serta tidak pernah tercatat dalam buku anecdotal record pada
masing- masing kelas.
8. Budaya Sekolah Atau Madrasah

Anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya, inilah yang kemudian


harus semakin kita sadari untuk menciptakan sebuah budaya dan kultur
sekolah atau madrasah yang positif bagi perkembangan karakter siswa.
Menciptakan budaya di sekolah atau madrasah tentu harus diawali
dengan adanya keteladanan (uswah) dari guru dan orang-orang yang
berada di dalam lingkungan sekolah atau madrasah. Artinya keteladanan
tidak hanya ditunjukkanoleh para guru akan tetapi juga seluruh karyawan
yang ada di sekolah. Karena siswa akan belajar dari lingkungan
terdekatnya, ketika seorang karyawan petugas kebersihan menjalankan
tugasnya menjaga kebersihan disetiap sudut dan ruangan sekolah diikuti
dengan peran guru yang ikut menjaga kebersihan sekolah, maka siswa
akan mulai mengamati, merasakan dan pada

13
akhirnya akan ikut menjaga kebersihan serta merasa memiliki sekolah
dimana tempat mereka belajar.

9. Pengembangan Diri
Implementasi dari konsep dasar pendidikan karakter selanjutnya adalah
melalui program pengembangan diri. Yang di maksud dengan program
pengembangan diri adalah berbagai macam program tambahan atau
pengembangan (di luar proses pembelajaran reguler) yang
diselenggarakan oleh pihak sekolah atau madrasah guna menunjang
terwujudnya karakter dan budi pekerti siswa. Program pengembangan
minat dan bakat siswa dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler adalah
dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa
yang tentunya berbeda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh
karenanya alangkah lebih bijaksana sekolah dan madrasah
mengakomodir semua potensi yang dimiliki siswa.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang melekat
pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan berprilaku dalam
lingkungan keluarka ataupun masyarakat. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu pemahaman yang baru yang tidak diketahui
atau mengembangkan potensi-potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan.
Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan secara sadar
dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan norma- norma dan aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan pengembangan nilai-
nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan harapan juga mendasarkan dan
memfasilitasi bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh
menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas. Manfaat
pendidikan karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi pada
saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih positif.
Ada 18 nilai-nilai karakter yang di ajarkan di dalam pembelajaran di Indonesia.
Implementasi pendiidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn meliputi: kurikulum/mata
pelajaran, budaya sekolah atau madrasah, dan pengembangan diri.

B. Saran
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita
dapat mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter
dalam pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Agus Zaenul, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,

Jogjakarta: Ar-Ruzz,2012.

Fadlillah, M Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Yogyakarta: Ar-

Ruzz,2013.

Hariyanto, Muchlas Samani Konsep dan Modal Pendidikan Karakter,

Bandung; Remaja Rosdakarya,2012.

Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta; Bumi Aksara, 2001.

Ihsan, Fuad Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta; Rineka Cipta, 2005.

Kurniawan, Syamsul Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi Secara

Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat,

Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013.

Kamal, Rahmad “Implementasi Pendidikan Karakter di SD/MI” , Jurnal

Madaniyah, Volume 1,Edisi VI, 2014,Hlm.20-34.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

Indonesia.

Badan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-

nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat

Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010, diakses 22 mei 2017.

Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan Pengalaman Di

Satuan Pendidikan Rintisan), (Jakarta: Kementerian Pendiikan Nasional Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,2011),hlm.2.

16

Anda mungkin juga menyukai