Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

TEMA
PENDIDIKAN KARAKTER
Disusun oleh :
1 . JAKA
2 . RAHMA AULIA
3 . TRENIA CINDY
4 . CLARA ELISTA
5 . ELIATA APRIANI

DOSEN : NORSIDI,M.PD

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHAASA INGGRIS


FAKULLTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI PONTIANAK

Kata pengantar
Puji Syukur kita panjatkahn kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas
Rahmat karunianya kita bisa menyelesaikan makalah pengantar Pendidikan
yang berjudul “Pendidikan karakter”sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini di susun untuk melengkapi salah satu tugas pengantar
Pendidikan ,sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Bapak Norsidi ,M.Pd .
Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.untuk itu
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan
penyampaian materi dalam makalah ini.selanjutnya penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………1

A. LATAR BELAKANG……………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………

C. TUJUAN ………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAAN…………………………………..
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER………………………..

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARATKTER MENURUT PARA


AHLI………………………………………………………
C. PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PELAJAR
D. SISTEM PENDIDIKAN KARAKTER
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER
F. NILAI-NILAI YANG ADA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
G. STRATEGI PELAKSANAA PENDIDIKAN KARAKTER
H. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN
KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang marak diperbincangkan
dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu proses yang di
dalamnya terdapat suatu aturan dan prosedur yang harus dimiliki oleh setiap
peserta didik. Setiap peserta didik memiliki tanggungjawab yang sama dalam
proses pembelajaran. Pendidikan menjadi pilar utama untuk memajukan
generasi penerus bangsa demi perkembangan intelektual anak. Perkembangan
intelektual tersebut nantinya akan membentuk kepribadian atau karakter anak.
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak di
bicarakna dalam dunia Pendidikan.hal ini berlatar belakang dengan
adanya fakta yang menunjukan bahwa karakter bangsa pada zaman
globalisasi seperti pada saat ini merosot tajam. Pendidikan dianggap
sebagai suatu media yan g paling jitu dalam mengembanngkan potensi
anak didik baik berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena
itu,Pendidikan secara terus menerus dibangun dan dikembangkan agar
dari proses pelaksanaan nya menghasilakn generasi yang diharapkan.
Dalam UU sisdiknas no 20 tahun 2003 yang terakhir dijelakan
bahwa Pendidikan karakter merupakan: “Pendidikan akhlak atau karakter
masih digabung dalam mata pelajaran agama dan diserakhan sepenuhnya
pada guru agama”. Karena Pendidikan karakter dibebankan sepenuhnya
kepada guru agama saja maka penddididkan karakter itu sendiri belum
mencapai batas yang optimal. Hal ini terbukti dari fenomena sosial yang
menunjukan perilaku yang tidak berkarakter, seperti maraknya terjadi
tawuran pelajar , adanya pergaulan bebas, adanya kesenjangan sosial,
ekonomi, politik di Masyarakat , masih terjadinya ketidakadilan hukum,
kekerasan dan kerusuhan ,dan korupsi yang mewabah,dan meraba pada
semua sektor kehidupan Masyarakat sosial.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
karakter tidak hanya dibebankan pada guru agama saja, tetapi juga pada
semua pihak yang berkapentingan serta bersangkutan. Dalam makalah ini
kami akan membahas mengenai implentasi Pendidikan karakter.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan kaarakter?
2.Bagaimana kualitas Pendidikan karakter di Indonesia saat ini?
3.Apa saja yang faktor yang mempengaruhi kualitas Pendidikan karakter?
4.Apa saja tujuan dan manfaatv Pendidikan karakter?

C .TUJUAN
1. Mengetahui pendidiakan karakter
2.Mengetahui kualitaspendidikan karakkter
3.Mengetahui faktor yang mempengaruhi Pendidikan karakter
4.Mengaetahui tujuan dan manfaat Pendidikan karakter

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER
a. Pengertian karakter
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari Bahasa latin yaitu character,
yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak.
Sedangkan secara terminologi karakter diartikan sebagai sifat manusia secara pada
umumnya yang bergantung pada faktor kehidupannya sendiri. Beberapa ahli
mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian Pendidikan karakter
diantaranya yaitu: Fitri menyatakan bahwa “karakter merupakan nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, dan tata karma,
budaya dan adat istiadat.”Kemudian Samani juga berpendapat bahwa “karakter adalah
cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup, dan bekerja sama
baik dalam lingkungan keluarga, Masyarakat, bangsa dan negara.

Jadi dari pendapat-pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakter
adalah nilai-nilai dan perilaku manusia yang khas atau yang melekat pada diri
seseorang yang mendasari cara pandang berfikir dan berperilaku dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.

b. Pengeritan Pendidikan
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Latin “Educatum” yang
terdiri dari dua kata yaitu: E dan Duco dimana kata E berarti sebuah
perkembangan dari dalam keluar atau dari sedikit kebanyak, sedangkan Duco
berarti pengembangan atau sedang berkembang. Jadi,
secara etimologi pengertian Pendidikan adalah proses mengembangkan
kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan pengertian menurut
UU No. 20 Tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadaan, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, bngsa dan negara”.
Menurut H. Fuad Ihsan menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana
dan umum makna Pendidikan sebagai “usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan”. Oemar
Hamalik menjelaskan bahwa “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkinterhadap
lingkungan dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalamdirinnya yang
memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupanmasyarakat”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu
pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi-potensi
bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan. membentuk watak atau
kepribadian sesorang berdasarkan nilai-nilai yang ada dimasyarakat dan
lingkungan keluarga”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah
usaha ataubimbingan yang dilakukan secara sadar dan terencana agar manusia
berperilakusesuai dengan norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku di
masyarakat maupun dilingkungan keluarga.
c. Pendidikan karakter dalam presfektif teori operan kondisioning
skinner
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT PARA AHLI
Berbagai ahli dari bidang pendidikan, psikologi, filsafat, dan lain-lain
telah memberikan definisi dan pandangan mereka tentang pendidikan
karakter. Berikut adalah beberapa contoh pendapat para ahli tentang
pendidikan karakter:
a. Menurut Thomas Lickona (1991), pendidikan karakter adalah upaya
sadar untuk membantu orang-orang memahami, peduli, dan bertindak
atas nilai-nilai etis inti seperti kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab,
keadilan, kerjasama, kasih sayang, toleransi, dan demokrasi.
b. Menurut Marvin Berkowitz (2002), pendidikan karakter adalah proses
sosialisasi moral yang melibatkan tiga komponen utama: pengetahuan
moral (apa yang benar), perasaan moral (apa yang baik), dan tindakan
moral (apa yang harus dilakukan).
c. Menurut Ki Supriyoko (2010), pendidikan karakter adalah proses
pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam semua
aspek pendidikan, seperti kurikulum, metode, media, evaluasi,
lingkungan, dan budaya sekolah.
d. Menurut Anies Baswedan (2011), pendidikan karakter adalah
pendidikan yang mengembangkan potensi manusia secara utuh, yaitu
intelektual, emosional, dan spiritual. Pendidikan karakter juga
mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, kewarganegaraan, dan
keberagaman.
e. Menurut Nuhfil Hanani (2012), pendidikan karakter adalah
pendidikan yang mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, dan
agama.
f. T. Ramli, Pendidikan karakter adalah pendidikan yang
mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak
sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik
yang baik.
g. David Elkind, Pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan
yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk memengaruhi karakter
murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan
materi pelajaran, tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.
C. SISTEM PENDIDIKAN KARAKTER
Menurut Lickona dalam Amirulloh (2015:14-18) memaparkan
bahwa sistem karakter itu terdiri dari tiga ranah yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi. Tiga ranah tersebut ialah:

1. mempertimbangkan, membedakan, menginterpretasiakan jenis-jenis


moral yang perlu dilakukan dan yang harus ditinggalkan. Pengetahuan
moral ini memiliki enam komponen Yaitu:
a) Kesadaran Moral (Moral Awareness) adalah kesadaran untuk
melihat moral yang ada disekitaranya dan melaksanakanya
b) Pengetahuan Nilai Moral (Knowing Moral Values) adalah
kemampuan memahami nilai moral dalam berbagai situasi.
c) Memahami Sudut Pandang Lain (Perspective Taking) adalah
kemampuan untuk menghargai pendapat dari sudut pandang orang
lain
d) Penalaran Moral (Moral Reasoning) kemampuan untuk
mengetahui dan memahami makna dari bermoral
e) Keberanian Mengambil Keputusan (Decision Making) adalah
wujud tindakan keberanian dalam mengambil keputusan yang
tepat saat mengalami dilema moral.
f) Pengenalan Diri (Self Knowledge) adalah kemampuan mengenali
perilaku kita dan mengevaluasinya secara jujur.
2. Perasaan Moral (Moral Feeling) adalah kemampuan merasa merasa wajib untuk
melakukan tindakan moral dan merasa bersalah jika melakukan perbuatan jahat.
Perasaan moral ini memiliki enam komponen yaitu:

a. Mendengarkan Hati Nurani (conscience) adalah perasaan moral yang


mendorong seseorang dalam melakukan tindakan sesuai hati nurani baik hati
nurani dalam sisi kognitif maupun sisi emosiona
b. Harga diri (self esteem) adalah kemampuan merasa bermartabat karena
seseorang memilki kebaikan atau nilai luhur.
c. Empati (empathy) adalah memiliki kepekaan terhadap keadaan atau
penderitaan orang lain.
d. Cinta Kebaikan (loving the good) adalah kemampuan untuk merasa senang
ketika melakukan kebaikan.
e. Kontrol Diri (self kontrol) adalah kemampuan mengendalikan diri sendiri
emosi datang dengan berlebih seperti ketika sedang marah.
f. Rendah Hati (humility) adalah keterbukaan sejati pada kebenaran dan
kemauan untuk bertindak memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dan
membantu kita mengatasi rasa sombong.

3. Tindakan Moral (Moral Acting) adalah kemampuan untuk menggerakkan


seseorang dalam melakukan tindakan moral ataupun mencegah seseorang
untuk tidak melakukannya. Tindakan moral ini memiliki tiga komponen
yaitu :

a. Kompetisi (competence) adalah kemampuan yang dimiliki


seseorang untuk mengubah perasaan moral menjadi tindakan moral
yang efektif
b. Keinginan (will) adalah kemampuan yang kuat untuk melakukan
apa yang menurut kita harus lakukan.
c.
d. Kebiasaan (habit) adalah melakukan sesuatu secara berulang-ulang.

Berdasarkan pengertian pendidikan karakter dan sistem karakter maka


yang dimaksud pendidikan karakter adalah sistem pendidikan moral dan budi
pekerti yang digunkan untuk mengembangkan nilai karakter melalui proses
pembentukan moral, perasaan moral dan tindakan moral.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
karakter itu memilki tiga unsur yang penting, yaitu Pengetahuan Moral (Moral
Knowing), Perasaan Moral (Moral Feeling), dan Tindakan Moral (Moral
Acting). Ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Dengan kata lain, pendidikan yang baik tidak hanya mengedepankan
Pengetahuan Moral (Moral Knowing) saja, tetapi juga 14 mengembangkan
Perasaan Moral (Moral Feeling), dan Tindakan Moral (Moral Acting) agar
mereka pengetahui dan memiliki karakter yang luhur dan melakukan kebiasaan
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

D. FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER


1. Fungsi untuk pembetukan dan pengembangan potensi Pendidikan
karakter berfungsi agar perserta didik mampu mengembangkan
potensi dalam dirinya untuk berfikir baik, berhati baik, dan
berperilaku baik
2. Fungsi untuk penguatan dan perbaikan Pendidikan karkater untuk
memperbaiki dan menguatkan peran keluarga, satuan pendidikan,
masyarakat dan pemerintah untuk ikut bertanggungjawab dan
berpartisipasi dalam mengembangkan potensi warganya.
3. Fungsi penyaring Pendidikan karkater dapar digunakan agar
masyarakat dapat memilah budaya bangsa sendiri dan dapat
menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
karakter dan budaya bangsa sendiri.
Pendidikan karakter memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi seseorang,
fungsi pendidikan karakter sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi dasar agar berperilaku baik.


2. Menguatkan perilaku yang sudah baik dan dapat memperbaiki
perilaku yang kurang baik
3. Membantu untuk dapat menyaring budaya asing yang kurang
sesuai dengan nilai pancasila.

E. NILAI-NILAI YANG ADA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER


Berikut table nilai -nilai yang ada dalam Pendidikan karakkter
No Nilai Deskripsi
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
4 Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras Perilaku uang menunjukkan upaya sungguhsungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
6 Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk 16 menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimilik
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
8 Demokrasi Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hakdan kewajiban dirinya dan orang lain
9 Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Tahu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10 Semangat Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11 Cinta Tanah Ai Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan dan kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, bidaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
12 Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13 Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
Komunikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15 Gemar Kebiasaan memyediakan waktu untuk membaca
Membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16 Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berypaya mencegah
Lingkungan kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjad
17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuaan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan
18 Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
Jawab tugas dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam,sosial,budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa

Dari pemaparan di atas kita dapat mengetahui penjelasan dari masing-masing


nilai karakter yang ada 18 unsur tersebut. Setiap nilai memilki penekanan yang
berbeda-beda sebagai pedoman berperilaku seseorang. Dari 18 nilai karakter
tersebut setiap nilai saling berhubungan dan saling mempengaruhi agar
seseorang memilki kemampuan untuk memiliki dan menerapkan nilai-nilai
karakter itu tadi dengan baik.

F. STRATEGI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER


1. Sosialisasi ke stakeholders (komite sekolah, masyarakat,
lembagalembaga)
2. . Pengembangan dalam kegiatan sekolah
3. Kegiatan Pembelajaran
4. Pengembangan Budaya Sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar,
melalui:
a. Kegiatan rutin
b. Kegiatan spontan
c. Keteladanan
d. Pengkondisian
5. Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler
6. Kegiatan keseharian di rumah dan di Masyarakat
G. TUJUAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN KARAKTER
1. Tujuan Pendidikan karakter
Sejalan dengan Pendidikan pasti ada tujuan dari Pendidikan.Begitu
pula dengan Pendidikan karakter,tentunya memiliki tujuan tersendiri tetapi tidak
menyimpang dari tujuan Pendidikan yang ada.selain itu tujuan Pendidikan
karakter lebih intensife pada nilai-nilai yang dapat tertanam dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik.
Kemendiknas menyatakan bahwa tujuan Pendidikan karakter yaitu :
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang berhati baik,berpikiran baik,dan berprilaku baik.
b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang
multikutur.
c.
d. Meningkatkanperadaban bangsa yang kompetif dalam
pergaulan dunia.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas tentang tujuan dari pendidikan
karakter dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter
adalah penanaman dan pengembagan nilai-nilai positif untuk membentuk
akhlah yang sesuai dengan harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi
bentuk pendidikan yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh
menjadi pribadi yang unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas.

2. Manfaat Pendidikan karakter


Menanamkan pendidikan karakter sejak kecil begitu penting supaya
peserta didik dapat menjadi orang lebih baik, unggul, dan bermartabat.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
memberikan rekomendasi supaya memasukkan suatu ajaran pada
pembentukan karakter pada setiap berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Dengan harapan dengan adanya pendidikan karakter
sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi
pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi
lebih positif.
Manfaat pendidikan karakter menurut Fadillah yaitu “menjadikan
manusia agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi
kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan”11.
Pendidikan karakter yabng dilakukan pada usia dini adalah wujud
nyata dalam mempersiapkan generasi yang berkarakter demi
kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Menurut kemendiknas fungsi dari pendidikan karakter yaitu:
a. Membangun kehidupan kebangsaan yang
multicultural
b. Membangun peradaban bangsa yang cerdas,
berbudaya luhur, dan mampu mengkontribusi terhadap
pengembangan kehidupan manusia.
c. Membangun sikap warga Negara yang cinta damai,
kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan
dengan bnagsa lain dalam suatu harmoni.

H. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN


KARAKTER
Keberhasilan atau kegagalan dalam proses penerapan pendididikan
karakter itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan pendididikan karakter adalah sebagai
berikut:

1. Faktor insting (naluri)


Insting adalah sikap/ tabiat yang sudah ada sejak manusia
dilahirkan.
2. Adat (kebiasaan)
Kebiasaan adalah suatu perilaku yang sama yang dilakukan
secara terusmenerus sdan berulang-ulang sehingga menjadi
kebiasaan.
3. Keturunan (wirotsah/heredity)
Sifat-sifat anak sebagian besar merupakan pantulan dari sifat-
sifat orang tua mereka,
4. Lingkungan (milieu)
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang melingkupi hidup
manusia di sekitarnya/ yang mengelilinginya, bisa berupa
lingkungan alam dan lingkungan pergaulan., faktor yang
mempengaruhi pendidikan karater dapat berasal dari diri sendiri
atau dari luar diri sendiri. Bisa dari lingkungan sekolah,
keluarga, dan lingkungan pergaulan seseorang di masyarakat.

Dari hal tersebut terlihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


karakter bisa berasal darimana saja. Termasuk berasal dari lingkungan sekolah.
Sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar bagi para siswa. Tetapi lingkungan
sekolah juga memberikan pengaruh disiplin dalam keseharian siswa. Selain itu
dalam penelitian Hidayat (2013:95) melalui jurnal ilmiah Widya, faktor-faktor
disiplin yang penting untuk diperhatikan yaitu kesadaran, keteladanan, dan
penegakan peraturan. Kesadaran menjadi faktor utama, sedangkan keteladanan
dan penegakan peraturan menjadi pendukung dalam kesadaran. Tanpa adanya
kesadaran, keteladanan dan penegakan peraturan tidak dapat bertahan lama pada
diri seseorang.
Berdasarkan pendapat diatas faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan dalam proses penerapan pendididikan karakter
antara lain berupa insting/naluri manusia yang ada sejak ia dilahirkan, ada
faktor kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya ada faktor
keturunan yang mewarisi sifat dari orang tua kepada anaknya dan faktor
lingkungan yang ada di alam maupun lingkungan pergaulan. Semua 20 faktor
tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam segala sifat dan
tindakan manusia dalam kehidupa sehari-hari.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter adalah nilai-nilai dan prilaku manusia yang khas atau yang
melekat pada diri seseorang yang medasari cara pandang, berpikir, dan
berprilaku dalam lingkungan keluarka ataupun masyarakat. Pendidikan
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mendapatkan suatu
pemahaman yang baru yang tidak diketahui atau mengembangkan potensi-
potensi bawaaan yang dimilikinya semenjak dia dilahirkan. Sedangkan
pendidikan karakter adalah usaha atau bimbingan yang dilakukan secara
sadar dan terencana agar manusia berperilaku sesuai dengan normanorma
dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat maupun dilingkungan
keluarga. Tujuan dari pendidikan karakter adalah penanaman dan
pengembangan nilai-nilai positif untuk membentuk akhlak yang sesuai
dengan harapan juga mendasarkan dan memfasilitasi bentuk pendidikan
yang baik dan positif sehingga peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang
unggul, bermartabat, dan memiliki wawasan luas. Manfaat pendidikan
karakter sehingga bisa mengurangi keterpurukan moral yang marak terjadi
pada saat ini dan juga membangun karakter peserta didik menjadi lebih
positif. Ada 18 nilai-nilai karakter yang di ajarkan di dalam pembelajaran di
Indonesia. Implementasi pendiidikan karakter dalam mata pelajaran Ppkn
meliputi: kurikulum/mata pelajaran, budaya sekolah atau madrasah, dan
pengembangan diri

B. SARAN
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI
kita dapat mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan
pendidikan karakter dalam pembelajara

Anda mungkin juga menyukai