Anda di halaman 1dari 3

ENERGI IKAT

Deutrium isotop hydrogen, 21𝐻 memilk neutron sebagai proton didalam intinya. Jadi jika
mengharapkan massa atom deuterium menjadi sama dengan massanya, sedangkan massa atom
hydrogen ( 11𝐻 ) plus neutron adalah

Massa atom 11𝐻 1,0078 u


Massa neutron + + 1,0087 u
Massa atom 21𝐻 yang diharapkan 2,0165 u

akan tetapi, massa yang diukur dari 21𝐻 adalah 2,0141 u, dimana 0,0024 u dari massa gabungan
dengan atom 11𝐻 dan neutron.
Sesungguhnya dengan mengandaikan bahwa massa 0,0024 u “hilang” bergantung pada
energi yang diberikan apabila inti 21𝐻 ang dibentuk dari nautron bebas dan proton. Karena
kesetaraan energi bermassa 1 u aadalah 931 MeV, sehingga energi yang berhubungan dengan
massa deuterium yang hilang 0,0024 u adalah
Energi yang hilang = (0,0024 u)(931 MeV/u) = 2,2 MeV
untuk menguji penafsiran massa energi yang hilang ini, kita dapat melakukan eksperimen umtuk
melihat berapa besar energi yang diperlukan untuk memecah inti deuterium menjadi proton dan
neutron yang terpisah. Ternyata energi yang diperlukan adalah 2,2 MeV (Gambar 11.8). Bila
energi kurang daripada 2,2 MeV diberikan pada inti 21𝐻 inti tidak akan terpecah. Bila energi ang
diberikan lebih besar daripada 2,2 MeV, energi kelebihannya menjadi energi kinetic neutron dan
proton pada saat partikel tersebut terlempar.
Atom deutrium bukanlah satu-satunya atom yang mempunyai massa kurang dari massa
gabungan partikel pembentuknya – semua atom berlaku seperti itu. Kesetaraan energi massa yang
hilang sari suatu inti disebut energi ikat inti. Lebih besar energi ikatnya, lebih banyak energi ang
harus diberikan untuk memecah inti tersebut.
Energi ikat nuklir sangat tinggi. Kisaran inti mantap ialah dari 2,2 MeV untuk 21𝐻
(deutrium) hingga 1640 MeV untuk 209 83𝐵𝑖 (isotop logam bismut). Untuk memahami berapa tinggi
energi ikat tersebut, kita dapat membandingkan dengan energi yang lebih dikenal yang dinyatakan
dalam kilojoule energi perkilogram masa. Dalam satuan ini,
Gambar 11.7 Massa atom deuterium ( 21𝐻 ) lebih kecil dari jumlah massa atom hydrogen ( 21𝐻 ) dan sebuah neutron.
Kesetaraan energi massa yang hilang disebut energi ikat inti.

Gambar 11.8 energi ikat deutron ialah 2,2 MeV; hal ini diyakini oleh eksperimen yang menunjukkan bahwa sebuah
foton sinar gama dengan energi minimum 2,2 MeV dapat memecah sebuah deutron menjadi sebuah
neutron bebas den proton bebas.

Energi ikat ialah sebesar 8 × 1011 kJ/kg−800 × 109 kJ/kg. Sebaliknya untuk mendidihkan air
mnyangkut kalor penguapan hanya sebesar 2260 kJ/kg, bahkan kalor ang keluar dalam
pembakaran bensin, hanya 4,7 × 104 kJ/kg, 17 juta kali lebih kecil.
Energi ikat per satuan nukleon didapat denga membagi energi ikat total inti dengan jumlah
nukleon proton dan neutron dalam inti itu. Jadi energi ikat per nukleon untuk 20983𝐵𝑖 ialah 1640
MeV/209 = 7,8 MeV/nukleon.
Gambar 11.9 memperlihatkan graffik energi ikat per nucleon terhadap banyaknya nucleon
dalam berbagai inti atomik. Lebih besar energi ikat per nucleon, lebih mantap inti itu. Grafik itu
mempunyai maksimum 8,8 MeV/nukleon bila banyaknya nukleon 56. Inti yang mempunyai 56
proton dan neutron ialah 56
26𝐹𝑒 , yaitu isotop besi. Ini adalah isotop yang paling mantap, karena
energi yang diperlukan untuk menarik keluar sebuah nukleon dari inti tersebut adalah yang paling
besar.
Dua kesipulan ang enting dapat ditarik dari kurva Gambar 11.9. Pertama, jika kita pecah
inti berat baru memiliki energi ikat per nukleon yang lebih kecil daripada semula . Energi tambahan
ini akan dikeluarkanny, dan jumlahnya dpat cukup besar. Misalnya, jika inti uranium 235 92𝑈
terpecah menjadi dua inti yang lebih kecil , beda energi ikat per nukleon ialah sekitar 0,8 MeV,
Energi total yang dikeluarkan ialah
𝑀𝑒𝑉
(0,8 ) (235 𝑛𝑢𝑘𝑙𝑒𝑜𝑛) = 188 𝑀𝑒𝑉
𝑛𝑢𝑘𝑙𝑒𝑜𝑛
Ini merupakan jumlah energi yang sangat besar ang ditimbulkan dalam suatu kejadian atomik.
Sebagaimana kita ketahui reaksi kimiawiyang biasa menyangkut penyusunan kembali susunan
elektron dalam atom , dan membebaskan energi hanya beberapa elektronvolt per sebuah atom yang
bereaksi. Pembelahan inti berat yang disebut fissi nuklir, melibatkan ratusan juta kali energi per
atom lebih besar daripada pembakaran batu bara atau minyak.

Gambar 11.9 Energi ikat per nukleonsebagai fungsi nomor massa. Puncak pada A = 4,bersesuaian dengan inti 42𝐻 𝑒
ang luar biasa mantap yang dikenal juga dengan nama partikel alfa. Energi ikat per nucleon maksimum
untuk inti bermassa A = 56. Inti seperti ini disebut inti paling mantap.

Kesimpulan penting lain ialah bahwa penggabungan dua buah inti ringan yang menghasilkan
sebuah inti sedang juga berarti menimbulkan energi ikat per nukleon dalam inti baru berkurang.
Misalnya, jika dua inti deuterium 21𝐻 bergabung membentuk 42𝐻𝑒 yaitu inti helium, maka lebih daripada
23 MeV dilepaskan. Proses seperti ini disebut fusi nuklir, juga sangat efektif untuk memperoleh energi.

Grafik gambar 11.9 memang beralasan untuk dinyatakan merupaka suatu yang terpenting
dalam pengetahuanilmiah Fakta bahwa hubungan seperti didapat, menunjukkan bahwa inti lebih
kompleks dari proton tunggal hidrogen dapat mantap; hal ini menerangkan keberadaan berbagai
unsur dan juga keberadaan berbagai macam materi yang kita lihat di sekeliling kita. Karena kurva
itu mempuna maksimum ditengah, kita mempunyai data untuk menerangkan energi yang langsung
dan tidak langsung merupakan pergerakan evolusi semesta: sumber asalnya ialah fusi nukleon
purba untuk membentuk inti lebih berat. Pemakaian fusi nuklir dalam reaktor dan persenjataan
telah ikut mengubah kebudayaan modern.

Anda mungkin juga menyukai