Anda di halaman 1dari 59

NEUTRON

NUCLEAR FISSION
REAKSI FISI
• Dlm reaksi fisi, neutron memasuki inti berat target, membentuk inti
majemuk yg akan tereksitasi pd tingkat energi tinggi (Eeksitasi > Ecrit) yg
menyebabkan inti terbelah (fisi) menjadi dua fragmen besar dan bbrp
neutron.

• Neutron yg dilepaskan dlm reaksi fisi dpt menyebabkan reaksi fisi pd


inti atom yg lain.

Contoh reaksi fisi adlh


236
235
92U + 1
0n ⟶ U⟶ 99
42Mo + 131
50 Sn + 3 1
0n

β− β−
99 99 99
42Mo 43Tc 44Ru (stabil)
β− β− β−
131 131 131 131
50Sn 51Sb 52I 53Xe (stabil)

235 1 236 141 92 1


92U + 0n ⟶ U⟶ 56Ba + 36Kr + 3 0n

Sejumlah besar energi dilepaskan dlm bentuk energi


radiasi dan energi kinetik fragmen
MODEL TETES CAIR NUKLEUS
• Nukleus dpt tergabung mjd satu krn adanya gaya tarik inti antara
nukleon2nya.

• Bbrp karakteristik gaya inti adlh sbb:


 jaraknya sangat pendek, tidak lebih besar dr ukuran inti ( 10-13 cm)
 lebih besar drpd gaya tolak elektrostatik dlm inti
 tidaktergantung pd pasangan nukleon, shg gaya tarik antara pasangan
neutron – neutron tidak berbeda dg gaya tarik antara pasangan proton –
proton atau proton – neutron.
 bersifat
jenuh, yaitu nukleon hanya dpt berinteraksi dg sedikit nukleon
tetangga yg paling dekat.
• Satu teori fisi menganggap reaksi fisi dr nukleus serupa dlm
bbrp hal dg pembelahan/pemisahan tetes cair,
 tetes cair dpt tergabung bersama oleh kekuatan molekuler
yg cenderung membuat bentuk bola pd tetes cair dan
mencoba utk menahan deformasi apa pun dg cara yg sama
spt gaya nuklir dlm menggabungkan/memegang inti
bersama-sama.

• Dg mempertimbangkan nukleus sbg tetes cair, proses fisi dapat


dijelaskan.
Pada gambar:
A. Nukleus yg berada dlm ground state adlh tidak terdistorsi, dan gaya tarik
inti lebih besar drpd gaya tolak elektrostatik antara proton – proton dlm
inti.
 Pd saat partikel (dlm hal ini neutron) diabsorpsi oleh inti target,
terbentuk inti majemuk.
 Inti majemuk utk sementara mengandung semua muatan dan massa
yang terlibat dlm reaksi serta inti majemuk berada dlm keadaan
tereksitasi.
 Energi eksitasi yg ditambahkan pd inti majemuk sama dg energi ikat
(binding energy) yg disumbangkan oleh partikel insiden ditambah
energi kinetik yg dimiliki oleh partikel tsb.
B. Gambar B menjelaskan energi eksitasi yg diberikan pd inti
majemuk, yg dpt menyebabkan inti majemuk berosilasi dan
menjadi terdistorsi.
 Jk energi eksitasi lebih besar dari energi kritis tertentu, osilasi dpt
menyebabkan inti majemuk menjadi berbentuk dumbbell.

 Apabila hal ini terjadi, gaya tarik inti (jarak dekat) di daerah leher adlh
kecil karena saturasi/jenuh, sdgkan gaya tolak elektrostatik (jarak
jauh) hanya berkurang sedikit dari sebelumnya.

C. Jk gaya tolak elektrostatik melebihi gaya tarik inti, mk reaksi fisi


nuklir akan terjadi
ENERGI KRITIS
• Ukuran seberapa jauh tingkat energi inti berada di atas kondisi
dasarnya disebut energi eksitasi (Eexc).

• Agar fisi terjadi, energi eksitasi harus berada di atas nilai


tertentu untuk nuklida itu.

• Energi kritis (Ecrit) adalah energi eksitasi minimum yang


diperlukan supaya fisi terjadi.
BAHAN FISIL
• Bahan fisil tersusun dari nuklida2 yang memungkinkan terjadinya reaksi fisi dg neutron
pd energi tertentu.
• Nuklida2 ini memiliki kemampuan utk bereaksi scr fisi dg neutron berenergi kinetik nol
(neutron termal).
• Neutron termal memiliki energi kinetik yg sangat rendah (pd dasarnya nol) krn
neutron termal berada dlm kesetimbangan dg gerakan termal bahan sekitarnya.
• Dg dmkn, spy bahan dpt dikelompokkan sbg bahan fisil, mk bahan tsb harus dpt
mengalami reaksi fisi stlh mengabsorpsi neutron termal.
• Reaksi fisi dimungkinkan dlm bahan-bahan ini dg neutron termal, krn perubahan
energi ikat yg disediakan oleh penambahan neutron saja adalah sudah cukup tinggi,
melebihi energi kritis.
• Beberapa contoh nuklida fisil adalah 235U, 233U, dan 239Pu.
BAHAN YG DPT DIBELAH
• Bahan yg dpt dibelah (fissionable) terdiri dr nuklida2 yg dpt mengalami
reaksi fisi dg neutron.

• Semua nuklida fisil dan nuklida2 yg dpt mengalami reaksi fisi dg neutron
berenergi tinggi dikategorikan sbg bahan yg dpt dibelah.

• Perubahan energi ikat yg terjadi sbg hasil absorpsi neutron menghasilkan


tingkat energi eksitasi nuklir yang kurang dari energi kritis yang
dibutuhkan.

• Oleh krn itu, energi eksitasi tambahan harus dipasok oleh energi kinetik
neutron yang datang.
• Alasan utk perbedaan ini antara bahan fisil dan bahan dpt dibelah
(fissionable) adlh yg disebut efek ganjil-genap utk inti.
• Telah diamati bhw nukleus dg jumlah neutron dan/atau proton genap lebih
stabil dibandingkan dg jumlah ganjil.
• Oleh krn itu, penambahan neutron utk mengubah nukleus dg jumlah ganjil
neutron menjadi nukleus dg jumlah neutron genap menghasilkan energi
ikat yg lebih tinggi drpd menambahkan neutron ke nukleus yang sudah
memiliki jumlah neutron genap.
• Bbrp nuklida yg memerlukan energi neutron tinggi utk menyebabkan reaksi
fisi adlh 232Th, 238U, dan 240Pu.
• Spy reaksi fisi dpt terjadi, perubahan dlm energi ikat dan energi kinetik harus
sama dg atau melebihi energi kritis
• Uranium-235 dpt bereaksi fisi dg neutron termal krn energi ikat
yg dilepaskan oleh absorpsi neutron lebih besar dari energi kritis
untuk fisi; shg 235U adalah bahan fisil.

• Energi ikat yang dilepaskan oleh 238U yg mengabsorpsi neutron


termal lebih kecil dari energi kritis, shg energi tambahan harus
dimiliki oleh neutron agar fisi dpt dilakukan.
Dg dmkn, 238U adalah bahan yg dpt dibelah.
BAHAN FERTIL
• Semua reaksi absorpsi neutron yg tidak menghasilkan reaksi fisi,
menyebabkan produksi nuklida baru melalui proses yang dikenal sebagai
transmutasi.
• Nuklida2 ini dpt ditransmutasi lagi atau mungkin mengalami peluruhan
radioaktif untuk menghasilkan nuklida yang berbeda.
• Nuklida yg dihasilkan oleh proses ini disebut sbg produk transmutasi.
• Krn bbrp nuklida fisil tidak ada di alam, nuklida tsb hanya dpt diproduksi
oleh reaksi nuklir (transmutasi).
• Inti target utk reaksi spt ini disebut fertil.
• Bahan fertil adlh bahan yg dpt mengalami transmutasi mjd bahan fisil.
Mekanisme transmutasi nuklida 232Th Mekanisme transmutasi nuklida 238U
• Jika reaktor mengandung bahan fertil, selain bahan bakar
fisilnya, bbrp bahan bakar baru akan diproduksi selama bahan
bakar asli dibakar. Ini disebut konversi.
• Reaktor yang secara khusus dirancang untuk menghasilkan
bahan bakar yg dapat dibelah disebut breeder reactor.
• Dlm reaktor-reaktor semacam ini, jumlah bahan bakar yang
dapat dibelah yang dihasilkan adlh lebih besar drpd burnup
bahan bakar.
• Jk sedikit bahan bakar yang dihasilkan drpd yg digunakan,
proses ini disebut konversi, dan reaktor disebut sbg
“converter“.
ENERGI IKAT PER NUKLEON
• Pd saat jumlah partikel dlm inti
meningkat, total energi ikat jg
meningkat.
• Ttp kenaikan ini tidak seragam.

• Kurangnya keseragaman ini


menghasilkan variasi dlm jumlah
energi ikat yang terkait dengan
setiap nukleon di dalam nukleus.

• Variasi dlm energi ikat per nukleon


(BE/A) ini dg mudah dilihat jk rata-
rata BE/A digambarkan thd nomor
massa atom (A), spt yg ditunjukkan
pd Gambar.
Keterangan gambar:
• Kenaikan nomor massa, energi ikat per nukleon akan berkurang utk
A > 60

• Kurva BE/A mencapai maksimum pd nilai 8,79 MeV pd A = 56 dan


berkurang mjd kira-kira 7,6 MeV utk A = 238.

• Bentuk umum kurva BE/A dpt dijelaskan dg menggunakan sifat2


umum dr gaya inti,
nukleus bergabung/dipertahankan bersama oleh gaya tarik jarak sangat
pendek yg ada di antara nukleon.
sebaliknya, nukleus akan terpecah oleh gaya tolak elektrostatik jarak
panjang yg ada di antara proton – proton dlm inti.
• Dg bertambahnya nomor atom dan nomor massa, mk gaya tolak
elektrostatik dlm inti mengalami kenaikan, krn jumlah proton semakin
besar dlm unsur2 berat.

• Utk mengatasi kenaikan gaya tolak ini, proporsi neutron di dlm nukleus
hrs ditambah utk menjaga kestabilan.

• Peningkatan rasio neutron – proton ini hanya mengimbangi sebagian


pertambahan gaya tolak proton – proton dlm unsur yg lebih berat.

• Krn gaya tolak meningkat, sedikit energi harus disuplai/disediakan, rata-


rata, untuk mengeluarkan nukleon dari nukleus.

• Besarnya BE/A mengalami penurunan.


• Energi ikat per nukleon BE/A dari inti adlh indikasi tingkat stabilitasnya.
• Umumnya, nuklida yg lebih stabil memiliki BE/A yg lebih tinggi drpd yg
kurang stabil.
• Peningkatan BE/A dg penurunan nomor massa atom dari 260 mjd 60
adalah utk pelepasan energi dlm proses fisi.
• Selain itu, peningkatan BE/A dg kenaikan nomor massa dari 1 s/d 60
adalah utk pelepasan energi dlm proses fusi, yg merupakan reaksi
kebalikan dari fisi
• Inti terberat hanya membutuhkan distorsi kecil dari bentuk bola
(penambahan energi kecil) utk gaya coulomb yg relatif besar yg memaksa
dua bagian inti terpisah utk mengatasi gaya tarik inti yg memegang kedua
bagian bersama-sama.
• Akibatnya, inti terberat adalah mudah dpt dibelah dibandingkan dg inti
yg lebih ringan.
Pelepasan energi dari
reaksi fisi
Perhitungan Energi Fisi
• Pembelahan nuklir menghasilkan pelepasan sejumlah besar energi,
 diperlukan utk dpt menghitung jumlah energi yg akan dihasilkan.

• Pd saat inti terpecah, akan menjadi dua fragmen fisi, 93Rb, 140Cs, dan
beberapa neutron.

• Kedua produk fisi kmdn meluruh dg banyak emisi sbg akibat rasio
neutron-to-proton tinggi yg dimiliki oleh nuklida ini.
• Dlm kebanyakan kasus, fragmen fisi
yg dihasilkan memiliki massa yg
sangat bervariasi.
• Gambar di samping memberikan
hasil persen utk nomor massa
nuklida.
 Pasangan fragmen fisi yg paling
mungkin utk fisi termal bahan bakar
235U memiliki massa sekitar 95 dan
140.
 Sumbu vertikal kurva hasil fisi adlh pd
skala logaritmik.
 Oleh krn itu, pembentukan fragmen
fisi dr nomor massa sekitar 95 dan 140
sangat mungkin.
• Mengacu pd energi ikat per nukleon, dpt diperkirakan jumlah energi yg
dilepaskan oleh fisi dg menggambarkan reaksi ini pd kurva dan
menghitung perubahan energi ikat (∆BE) antara reaktan pada sisi kiri
persamaan fisi dan produk di sisi kanan.

• Dg menggambarkan nuklida reaktan dan nuklida produk pd kurva


menunjukkan bahwa total energi ikat sistem stlh fisi lebih besar dr total
energi ikat sistem sebelum fisi.

• Pd saat ada peningkatan total energi ikat sistem, sistem mjd lebih stabil
dg melepaskan sejumlah energi yg sama dg peningkatan energi total ikat
sistem.

• Oleh krn itu, dlm proses fisi, energi yg dibebaskan sama dg peningkatan
total energi ikat sistem.
• Gambar di samping
menunjukkan scr grafis bhw
energi ikat per nukleon utk
produk (C, 93Rb, dan B, 140Cs)
lebih besar dari reaktan (A,
235U).

• Energi total pengikatan utk


nukleus dpt ditentukan dg
mengalikan energi ikat per
nukleon dg jumlah nukleon.
Bbrp neutron fisi mengalami
penangkapan radiatif dan emisi
sinar gamma yg dihasilkan
memberikan tambahan 10 MeV
energi seketika, yg berkontribusi thd
total energi instan 187 MeV

Krn 10 MeV energi neutrino yg


ditunjukkan pd tabel tidak
diserap dlm reaktor, nilai rata-
rata 200 MeV per fisi masih
akurat.
Semua energi yang dilepaskan, dg pengecualian energi neutrino,
pd akhirnya berubah mjd kalor melalui sejumlah proses.
• Fragmen fisi, dg muatan positif besar dan energi kinetik yg tinggi, menyebabkan
ionisasi scr langsung pd saat fragmen2 fisi ini berinteraksi dg elektron orbital
dari atom di sekitarnya.

 Dlm proses ionisasi ini, energi kinetik fragmen2 fisi ditransfer ke atom di
sekitar bahan bakar, yg menghasilkan peningkatan temperatur.

• Partikel beta dan sinar gamma juga melepaskan energinya melalui ionisasi.

• Neutron fisi berinteraksi dan kehilangan energi mereka melalui hamburan


elastis.

• Dr 200 MeV energi yg dilepaskan per fisi, sekitar tujuh persen (13 MeV)
dilepaskan pada beberapa waktu setelah reaksi fisi terjadi.
• Pd saat suatu reaktor di – shut down, pd dasarnya reaksi fisi berhenti, ttp
energi masih dilepaskan dr peluruhan produk2 fisi.

• Kalor yg dihasilkan oleh energi peluruhan ini disebut sebagai “kalor


peluruhan."

• Meskipun energi peluruhan memiliki fraksi sebesar sktr tujuh persen dr


produksi kalor reaktor slm operasi reaktor, stlh reaktor di – shut down
produksi kalor peluruhan menurun dg cepat mjd fraksi/sebagian kecil dr
nilainya sementara beroperasi.
 Ttp kalor peluruhan yg dihasilkan adalah signifikan dan sistem harus
disediakan untuk menjaga reaktor tetap dingin bahkan setelah
shutdown
SUMBER NEUTRON
SUMBER NEUTRON
• Neutron dr berbagai sumber sll ada dlm teras reaktor, bahkan
pd saat reaktor di – shut down. Bbrp neutron ini diproduksi dari
 sumber neutron alami (intrinsik),
 hasil dari sumber neutron yg dibuat (terpasang) yg dimasukkan ke dlm
desain reaktor.

• Neutron yg dihasilkan oleh sumber selain reaksi fisi yg diinduksi


neutron sering dikelompokkan atau diklasifikasikan sbg neutron
sumber
SUMBER NEUTRON INTRINSIK
• Bbrp neutron akan diproduksi dlm bahan-bahan yg ada dlm reaktor krn
berbagai reaksi yg tidak dpt dihindari yg terjadi krn sifat bahan-bahan ini.
• Sumber neutron intrinsik adalah neutron hasil reaksi yg sll terjadi dlm bahan
reaktor.
• Sejumlah neutron terbatas akan sll ada, bahkan dlm inti reaktor yg belum
pernah dioperasikan, krn reaksi fisi spontan dr bbrp nuklida berat yg ada dlm
bahan bakar.
• Uranium – 238, 235U, dan 239Pu mengalami reaksi fisi spontan dlm batas
tertentu.
 Misalnya 238U menghasilkan hampir 60 neutron per jam per gram.

• Tabel 1 menggambarkan perbandingan laju berbagai nuklida berat yg


menghasilkan neutron dr reaksi fisi spontan.
• Sumber neutron intrinsik lainnya adalah reaksi yg melibatkan boron alami
dan bahan bakar.

• Dlm bbrp reaktor, boron alam dimasukkan ke dalam inti reaktor sbg
absorber neutron utk meningkatkan kontrol reaktor atau meningkatkan
waktu hidup teras.

• Boron-11 (80,1% dari boron alami) mengalami reaksi dg partikel alpha yg


dipancarkan oleh peluruhan radioaktif dr nuklida berat dlm bahan bakar
utk menghasilkan neutron spt yg ditunjukkan di bawah ini.
• Boron-11 harus dicampur dg, atau sangat dekat dg, bahan bakar utk reaksi
tsb krn panjang jejak (path length) partikel alpha adlh pendek.

• Utk teras reaktor dg konfigurasi ini, reaksi (, N) ini merupakan sumber
neutron yg penting utk startup reaktor.

• Dlm reaktor yg telah dioperasikan, sumber neutron lain menjadi signifikan.

• Neutron dpt dihasilkan oleh interaksi sinar gamma dan inti deuterium.
 Reaksi ini biasanya disebut sbg reaksi fotoneutron krn dipicu oleh
radiasi elektromagnetik dan menghasilkan produksi neutron.
• Ada persediaan berlimpah energi gamma dlm reaktor yg telah dioperasikan
krn banyak produk fisi adlh penghasil emisi gamma.
• Semua reaktor berpendingin air memiliki bbrp deuterium yg ada dlm
pendingin di teras reaktor krn sebagian kecil dari hidrogen alami adalah
isotop deuterium.
• Persentase atom deuterium dlm air adlh sekitar 0,015% utk reaktor air
ringan dan di atas 90% deuterium utk reaktor air berat.

• Oleh krn itu, ada kondisi yg diperlukan utk produksi fotoneutron.


• Pasokan sinar gamma menurun dg berjalannya waktu stlh shutdown sbg
peluruhan emiter gamma; shg tingkat produksi fotoneutron juga menurun.
• Dlm bbrp reaktor tertentu, tambahan D2O (air berat) dpt ditambahkan ke
reaktor utk meningkatkan produksi fotoneutron stlh periode shutdown yg
lama.
SUMBER NEUTRON YG DIINSTAL
• Krn sumber neutron intrinsik adlh relatif lemah atau tergantung pd
daya reaktor, banyak reaktor memiliki sumber neutron buatan yg
diinstal.
• Sumber neutron ini memastikan bhw tingkat neutron shutdown
cukup tinggi utk dideteksi oleh instrumen nuklir setiap saat.
• Hal ini memberikan gambaran yg benar ttg kondisi reaktor dan
perubahan apa pun dlm kondisi ini.
• Sumber neutron yg dipasang adlh rakitan yg ditempatkan di dalam
atau di dekat reaktor utk tujuan tunggal dlm menghasilkan sumber
neutron.
• Satu sumber neutron kuat adalah nuklida buatan 252Cf, yg
memancarkan neutron dg laju sekitar 2 x 1012 neutron per detik per
gram sebagai hasil dari fisi spontan.

• Kelemahan penting utk bbrp aplikasi adlh mungkin biaya tinggi dan
umur paro yg pendek (2,65 tahun).

• Banyak sumber neutron yg diinstal menggunakan reaksi (, n) dg


berilium.

• Sumber-sumber ini terdiri dr campuran berilium metalik (100% 9Be)


dg sejumlah kecil pemancar partikel alpha, spt senyawa dr radium,
polonium, atau plutonium.
• Reaksi yg terjadi ditunjukkan di bawah ini

• Berilium yg sangat homogen dicampur dg pemancar alpha dan


biasanya diletakkan di dalam kapsul baja anti karat.
• Jenis lain dr sumber neutron yg diinstal yg scr luas digunakan adlh
sumber fotoneutron yg menggunakan reaksi (, n) dg berilium.

• Berilium digunakan utk sumber fotoneutron krn isotop stabilnya


9Be memiliki neutron yg terikat lemah dg energi ikat hanya 1,66

MeV.

• Jadi, sinar gamma dg energi lebih besar dr 1,66 MeV dpt


menyebabkan neutron dikeluarkan dg reaksi (, n)
• Banyak sumber start up jenis ini menggunakan antimon dan
berilium krn stlh aktivasi dg neutron, antimon radioaktif mjd
pemancar gamma berenergi tinggi.

• Sumber fotoneutron jenis ini dibuat agak berbeda dari jenis (, n).

• Salah satu desain menggabungkan kapsul antimon iradiasi tertutup


dlm berilium.

• Seluruh perakitan kmdn terbungkus dlm cladding baja anti karat.

• Reaktor besar mungkin memiliki beberapa sumber neutron dr jenis


ini yg diinstal di dalam teras reaktor.
Penampang lintang (cross section)
nuklir
PENDAHULUAN
• Neutron fisi dihasilkan dg energi rata-rata sekitar 2 MeV.

• Neutron cepat ini berinteraksi dg bahan teras reaktor dlm berbagai


reaksi absorpsi dan hamburan.

• Tumbukan yg menghasilkan hamburan berguna dlm


memperlambat neutron ke energi termal.

• Neutron termal dpt diabsorpsi oleh inti fisil utk menghasilkan lebih
banyak fisi atau diabsorpsi dlm bahan fertil utk dikonversi mjd
bahan bakar yg dapat dibelah.
• Absorpsi neutron dlm komponen struktur, pendingin, dan
bahan bukan bahan bakar (non – fuel) lainnya menyebabkan
hilangnya neutron dg tanpa memberikan manfaat.

• Utk mengoperasikan reaktor nuklir scr aman dan efisien, perlu


diprediksi probabilitas bhw reaksi absorpsi atau hamburan
tertentu akan terjadi.

• Stlh probabilitas ini diketahui, jk ketersediaan neutron dpt


ditentukan, mk laju terjadinya reaksi nuklir dapat diprediksi.
DENSITAS ATOM
• Salah satu sifat penting dr suatu material adlh densitas atom.

• Densitas atom adlh jumlah atom per satuan volume material.

• Untuk menghitung kerapatan atom suatu zat,


Sebagai contoh:
Suatu blok alumunium
memiliki densitas 2,699
g/cm3.

Jk berat atom
alumunium adlh
26,9815 g, hitung
densitas atom dr
alumunium
PENAMPANG LINTANG (CROSS SECTION)
• Probabilitas neutron yg berinteraksi dg nukleus utk reaksi
tertentu tergantung pd:
jenis inti yang terlibat,
energi dari neutron.

• Dg dmk, absorpsi neutron termal di sebagian besar material


adlh jauh lebih mungkin drpd absorpsi neutron cepat.

• Kebolehjadian/probabilitas interaksi akan bervariasi


tergantung pd jenis reaksi yg terlibat.
• Probabilitas reaksi tertentu terjadi antara neutron dan inti
disebut penampang lintang mikroskopis () dari inti untuk
reaksi tertentu.

• Penampang ini akan bervariasi dg energi neutron.

• Penampang mikroskopis jg dpt dianggap sbg area/daerah


efektif yg diberikan oleh nukleus ke neutron utk terjadinya
reaksi tertentu.

• Semakin besar area efektif, mk semakin besar kebolehjadian


utk reaksi.
• Krn penampang mikroskopis adlh suatu area, mk dpt
dinyatakan dlm satuan luas, yaitu centimeter persegi.

• Satu sentimeter persegi adlh sangat besar dibandingkan dg


luas efektif inti, shg dinyatakan bhw ukuran sentimeter
persegi sbg "sebesar gudang" jk diterapkan pd proses nuklir.

• Pernyataan ini kmdn digunakan pd penampang lintang


mikroskopis, shg dinyatakan dlm istilah “barn”.
• Apakah suatu neutron akan berinteraksi dg volume material
tertentu tidak hanya tergantung pd penampang lintang
mikroskopis dr inti individual; ttp jg pd jumlah inti di dalam
volume tsb.
 Oleh krn itu, perlu utk menentukan jenis penampang
lintang yg dikenal sbg penampang makroskopik ().

• Penampang lintang makroskopik adalah probabilitas reaksi


tertentu yg terjadi per unit perjalanan neutron.
• Penampang lintang ini terkait dg penampang mikroskopis ()
oleh hubungan yang ditunjukkan di bawah ini

• Perbedaan antara penampang lintang mikroskopik dan


makroskopik sangat penting.

• Penampang mikroskopis () mewakili area target efektif yg


diberikan oleh satu inti tunggal ke partikel yg membombardir.
Satuan diberikan dlm barn atau cm2.
• Penampang lintang makroskopik () mewakili area target
efektif yg disajikan oleh semua inti yg terkandung dlm 1 cm3
material.
Satuan diberikan sebagai 1/cm atau cm-1.

• Suatu neutron berinteraksi dg atom material yg masuk dlm dua


cara dasar,
 melalui interaksi hamburan
 melalui reaksi absorpsi.
• Probabilitas neutron yang diserap oleh atom tertentu adalah
penampang lintang mikroskopis untuk absorpsi, a
• Probabilitas hamburan neutron dari inti tertentu adalah
penampang lintang mikroskopik utk hamburan, s.

• Jumlah penampang lintang mikroskopis utk absorpsi dan


penampang lintang mikroskopis utk hamburan adalah total
penampang lintang mikroskopis, T.

• Penampang lintang hamburan adlh jumlah dr penampang lintang


hamburan elastik dan penampang lintang hamburan inelastik.
• Penampang lintang mikroskopis absorpsi meliputi semua
reaksi kecuali hamburan.

• Pd umumnya, dibagi mjd dua kategori, yaitu fisi dan


tangkapan radiatif,
• penampang lintang tergantung pd energi
partikel atau foton.

• ketergantungan energi  = f(E) disebut sbg


fungsi eksitasi, krn energi partikel atau
foton ditransfer ke inti sbg energi eksitasi.

• dr gbr, neutron dg energi kinetik 0,01 eV


dpt masuk ke inti tanpa penghalang energi
& penampang lintangnya cukup tinggi.

• utk energi neutron < 1 eV; semakin tinggi


kecepatan neutron, mk penampang lintang
semakin berkurang

• pd energi 1eV – 10 keV (neutron


epitermal) tdpt absorpsi maxima atau
resonansi
MEAN FREE PATH
• Jk neutron memiliki probabilitas tertentu utk melakukan interaksi dlm
satu sentimeter jarak yg ditempuh, mk kebalikan dari nilai tsb
menggambarkan seberapa jauh neutron telah berjalan sebelum
melakukan interaksi.

• Jarak rerata yg telah dilewati neutron sebelum berinteraksi disebut


sbg mean free path utk interaksi, yg diberi symbol .

Anda mungkin juga menyukai