Anda di halaman 1dari 49

Sifat Inti

KELOMPOK 3
INTI ATOM & RADIOAKTIVITAS
Disusun Oleh :

Dhiya Rihadatul Aisy Tiara Anraladila Nasution


01 2113022007 02 2113022015

03 Leovi Permata Ayida


2113022017 04 Anastasia Sekar Indah Cahyani
21130220067
01
Jari Jari
Inti
Jari-Jari Inti

● Mendefinisikan jai-jari inti atom hanya dapat dilakukan dengan mengandalkan jari-jari
rata-rata atau jari-jari yang paling mungkin dari orbit.

● Didalam struktur penyusun atom terdapat kulit atom yang terdiri dari elektron yang
bermuatan negatif, dan inti atom yang terdiri dari proton yang bermuatan pisitif dan
neutron yang bermuatan netral.

● Perbedaan muatan elektron dan proton tentu menghasilkan gaya coloumb yang bersifat
memisahkan nukleon pada inti atom, namun terdapat gaya inti yang bisa
mempertahankan keadaan sehingga proton dan neutron tak terpisahkan dan tetap
berkumpul didalam inti atom.
Jumlah proton dan neutron menentukan ukuran inti.Semakin banyaak
jumlah proton dan neutron, maka semakin besar pula ukuran intinya.
Inti dapat diasumsikan sebagai bola, maka maka volume inti dapat
dihitung dengan
“𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑛𝑢𝑘𝑙𝑒𝑢𝑠 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑛𝑢𝑘𝑙𝑒𝑜𝑛 × 𝐴”
Dengan A adalah nomor massa (jumlah proton dan
neutron)
4 3 4 3
𝜋𝑅 = 𝜋𝑟0 𝐴
3 3

Sehingga, R adalah
1
𝑅 = 𝑟0 𝐴3

𝑟0 ditentukan melalui eksperimen jari-jari inti Atom


Bohr
𝑟0 = 1,2 × 10 −15𝑚 = 1,2 𝑓𝑚
02
Massa & Lingkup
Nuklida
Bentuk Grafik Energi
Ikatan Perneuklon
Atom terdiri dari electron, proton, dan neutron
Massa Inti dapat dihitung dengan :

𝑚 ≈ 𝑍. 𝑚𝑝 + 𝑁. 𝑚𝑛

Keterangan,

m = massa inti N = jumlah neutron

Z = jumlah proton 𝑚𝑛 =massa neutron

𝑚𝑝 = massa proton
Massa Inti

● Untuk menentukan massa inti dan kelimpahan relatif dalamsampel


materi biasa, yang bahkan untuk unsur murni pun dapat merupakan
campuran dari berbagai isotop, kita harus memiliki cara untuk
memisahkan isotop satu sama lain dengan massa.

● Pemisahan isotop belaka tidak memerlukaninstrumen yang besar


isotop-isotop tetangga-sensitivitas dari inti-inti berbobot sedang
berbeda dalam massa oleh sekitar 1%.
Massa Inti

● Untuk mengukur massa hingga ketepatan 10-6 keteraturan


membutuhkan instrume kecanggihan yang jauh lebih besar, yang
dikenal sebagai spektroskop massa.

● Massa yang terpisah dapat difokuskan untuk membuat gambar pada


pelat fotografi, dalam hal ini instrumen disebut spektrograf; atau
massa dapat melewati pendeteksi celahdan direkam secara
elektronik (sebagai arus, misalnya), dalam hal ini kita akan memiliki
spektrometer.
“Prinsip kerja spektometer adalah menggunakan pembelokan
patikel bermuatan dalam medan magnet. Partikel akan
dibelokkan berdasarkan perbandingan massa dan muatan
partikel.”
Secara umum, pada spektrum akan melewati 3 tahap, yaitu :

The Ion Source


1
proses pengionan
2 The Mass Analyzer
proses diseleksi dan dipisahkan
berdasarkan massa dan
muatannya
The Detector
3
ion yang sudah
terpisah dideteksi, dan
akan ditampilkan
dalam bentuk grafik
(spektrum).
03
Energi Ikat
Inti
Energi Ikat Inti

Energi ikat inti adalah energi


yang mengikat nukleon
(proton dan neutron) dalam
inti atom.

Inti Atom
“Deuterium adalah atom Hidrogen
yang ditambah dengan satu
neutron.”
—Deuterium
Diketahui bahwa massa Deuterium adalah 𝑚𝐷 = 2,0141 𝑢 dan massa Hidrogen
adalah 𝑚𝐻 = 1,0078 𝑢, sedangkan massa neutron adalah 𝑚𝑛 = 1,0087 𝑢. Saat
massa Hidrogen dan neutron dijumlahkan maka akan menghasilkan massa
sebesar 𝑚𝐻 + 𝑚𝑛 = 2,0165 𝑢.

Maka,
𝑚𝐻 + 𝑚𝑛 = 2,0165 𝑢
𝑚𝐷 = 2,0141 𝑢 −
∆𝑚 = 0,0024 𝑢 Defek Massa

∆𝐸 = 0,0024 𝑢 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢


∆𝐸 = 2,224 𝑀𝑒𝑉 Energi Ikat Inti
Persamaan Energi Ikatan Inti

𝐵 = 𝑍𝑚𝑝 + 𝑁𝑚𝑛 − 𝑚 𝐴𝑍𝑋 𝑐 2

Keterangan:

Z = Jumlah proton

N = A – Z = Jumlah neutron

𝑐 2 = 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢
Contoh Soal
56
Berapakah energi ikat inti 𝐵 dan energi ikat inti pernukleon 𝐵/𝐴 bagi 26𝐹𝑒30 dan
238𝑈
92 146?

Inti atom 56
26𝐹𝑒30

Diketahui : Ditanya :
Z = 26 a). Energi ikat inti 𝐵
A = 56 b). Energi ikat inti pernukleon 𝐵/𝐴
N = 30
Penyelesaian :
Energi ikat inti 𝐵

𝐵 = 𝑍𝑚 𝑝 + 𝑁𝑚 𝑛 − 𝑚 𝐴𝑋 𝑐2
𝑍

56 𝐹𝑒
𝐵 = 26(1,007825 𝑢) + 30(1,008665 𝑢) − 𝑚 26 30 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝐵 = 26(1,007825 𝑢) + 30(1,008665 𝑢) − 55,934939 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝐵 = 492,3 𝑀𝑒𝑉

𝐵
Energi ikat inti pernukleon
𝐴

𝐵 492,3 𝑀𝑒𝑉
=
𝐴 56

𝐵
= 8,791 𝑀𝑒𝑉 per − nucleon
𝐴
Contoh Soal

Inti atom 238


92𝑈146

Diketahui : Ditanya :
Z = 92 a). Energi ikat inti 𝐵
A = 938 b). Energi ikat inti pernukleon 𝐵/𝐴
N = 146
Penyelesaian :
Energi ikat inti 𝐵

𝐵 = 𝑍𝑚𝑝 + 𝑁𝑚𝑛 − 𝑚 𝐴𝑋 𝑐2
𝑍

𝐵 = 26(1,007825 𝑢) + 30(1,008665 𝑢) − 𝑚 56𝐹𝑒 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢


26 30

𝐵 = 26(1,007825 𝑢) + 30(1,008665 𝑢) − 55,934939 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝐵 = 492,3 𝑀𝑒𝑉

𝐵
Energi ikat inti pernukleon
𝐴

𝐵 1802 𝑀𝑒𝑉
=
𝐴 238
𝐵
= 7,571 𝑀𝑒𝑉 per − nukleon
𝐴
56
● Berdasarkan contoh soal di atas, energi ikat inti pernukleon bagi 26𝐹𝑒30
adalah 8,791 𝑀𝑒𝑉 per − nukleon

● sedangkan energi ikat inti pernukleon bagi 238


92 𝑈146 adalah 7,571 𝑀𝑒𝑉 per
− nukleon. Sehingga dapat disimpulkan:
𝐵 56 𝐵 238
𝐹𝑒 30 > 𝑈
𝐴 26 𝐴 92 146

● Hal ini menunjukkan bahwa, inti 56


26𝐹𝑒30 relatif lebih kuat ikatannya dibanding
inti 238
92 𝑈146

● Jika kita ingin menggabungkan sejumlah proton dan neutron menjadi inti
56
26𝐹𝑒30 maka energi yang dilepaskan akan lebih banyak daripada menjadi inti
238
92 𝑈146
Massa Inti
Mengulangi perhitungan yang sama bagi semua inti atom, maka akan
mendapatkan kurva seperti pada gambar sebelumnya, sehingga dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :

𝐴 < 30 30 < 𝐴 < 30 𝐴 > 150

Semakin kecil 𝐴 Pada rentang ini, nilai Untuk nilai 𝐴 yang


semakin kecil juga 𝐵/𝐴 relatif konstan sangat besar, fraksi
𝐵/𝐴 karena adanya energi ikat per
efek permukaan nukleon semakin
kecil
Jadi pada gambar dapat memberi kesan dapat
membebaskan energi dari inti atom dengan dua cara yaitu :

1 Fusi Inti

2 Fisi Inti
Energi Pemisahan (Separation Energy)

A. Energi Pemisahan Neutron (Neutron Separation Energy)

Energi pemisahan neutron atau 𝑆𝑛 adalah jumlah energi yang diperlukan


untuk memisahkan (mengeluarkan) satu buah neutron dari sebuah inti
𝐴 𝐴
𝑍 𝑋𝑁 . Energi pemisahan neutron sama dengan selisih energi ikat 𝑍 𝑋𝑁
terhadap 𝐴−1𝑍 𝑋𝑁−1 .

𝐴 𝐴−1
𝑆𝑛 = 𝐵 𝑍 𝑋𝑁 −𝐵 𝑍 𝑋𝑁−1

𝐴−1 𝐴
𝑆𝑛 = 𝑚 𝑍 𝑋𝑁−1 −𝑚 𝑍 𝑋𝑁 + 𝑚𝑛 𝑐 2
Energi Pemisahan (Separation Energy)

B. Energi Pemisahan Proton (Proton Separation Energy)

Energi pemisahan proton atau 𝑆𝑝 adalah jumlah energi yang diperlukan


untuk melepaskan satu proton dari sebuah inti 𝐴𝑍 𝑋𝑁 . Energi pemisahan
proton sama dengan selisih energi ikat 𝐴𝑍 𝑋𝑁 terhadap 𝐴−1
𝑍−1𝑋𝑁 .

𝐴 𝐴−1
𝑆𝑝 = 𝐵 𝑍 𝑋𝑁 −𝐵 𝑍−1𝑋𝑁

𝐴−1 1
𝑆𝑝 = 𝑚 𝑍 𝑋𝑁 − 𝑚 𝐴𝑍 𝑋𝑁 + 𝑚 𝐻 𝑐2
Contoh Soal
Hitunglah energi pemisahan neutron dan proton untuk 19 𝐹!

Diketahui :

19
Z =9 m 𝐹 = 18,998403 u

18
N = 10 m 𝐹 = 18,000937 u

18
𝑐2 = 931,5 MeV/u m O = 17,999160 u

1
m 𝐻 = 1,007825 u

𝑚𝑛 = 1,00865 u

1.
Ditanya :

a. 𝑆𝑛 ?
b. 𝑆𝑝?
Jawab :

a. 𝑆𝑛
𝑆𝑛 = 𝑚 𝐴−1𝑋 −𝑚 𝐴𝑋 + 𝑚𝑛 𝑐 2
𝑍 𝑁−1 𝑍 𝑁
18 19
𝑆𝑛 = 𝑚 𝐹 −𝑚 𝐹 + 𝑚𝑛 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝑆𝑛 = 18,000937𝑢 − 18,998403𝑢 + 1,008665𝑢 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢


𝑆𝑛 = 10,465402 𝑀𝑒𝑉
𝑆𝑝

𝐴−1𝑋 1
𝑆𝑝 = 𝑚 𝑍 𝑁 − 𝑚 𝐴𝑍𝑋𝑁 + 𝑚 𝐻 𝑐2

18 19 1
𝑆𝑝 = 𝑚 O −𝑚 𝐹 +𝑚 𝐻 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝑆𝑝 = 17,999160𝑢 − 18,998403𝑢 + 1,007825𝑢 931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢

𝑆𝑝 = 7,994133 𝑀𝑒𝑉
04
Momentum
Sudut Inti & Paritas
Spin Inti
● Momentum sudut total (spin inti) disimbolkan dengan I, merupakan jumlah
vektor meomentum sudut orbital L dan momentum sudut spin S.

𝐴 𝐴

𝐼 = ෍ 𝐿𝑘 + ෍ 𝑆𝑘
𝑘=1 𝑘=1

● Spin inti pada keadaan standar (ground state) dapat berbeda dari spin inti
pada keadaan tereksitasi (excited state).
Spin Inti

Nomor Jumlah Jumlah


Spin (I) Contoh
Massa Proton Neutron

Genap Genap Genap 0 16𝑂


8

Genap Ganjil Ganjil Kelipatan (1, 2,…) 2𝐻


1

Kelipatan setengah 13𝐶


Ganjil Genap Ganjil 6
(1/2, 3/2,….)

Kelipatan setengah 15𝑁


Ganjil Ganjil Genap 77
(1/2, 3/2,….
Paritas digunakan untuk menunjukkan
keadaan-keadaan inti. Paritas dapat bernilai
“ + ” atau “ − “
● Jika kita mengetahui fungsi gelombang suatu nukleon, maka kita dapat
menentukan paritas inti dengan mengalikan paritas-paritas masing-masing
nukleon yang berjumlah 𝐴

● Ψ 𝑥 = Ψ −𝑥 → 𝑝𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 +
𝑙 = 0, 2, 4, … , 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝

● Ψ 𝑥 = −Ψ −𝑥 → 𝑝𝑎𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 −
𝑙 = 1, 3, 5, … , 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
Table Of Nuclear Properties
05
Momen Magnetik
Inti
Momen Magnetik Inti

● Di dalam inti, proton memiliki gerakan orbital. Karena proton adalah partikel bermuatan, maka
gerakannya menimbulkan arus listrik yang akan menjadi sumber kemagnetan inti.

● Menurut model kulit, momen magnetic dari inti dengan A (massa) ganjil bersumber dari nucleon tak
berpasangan. Jika nucleon tak berpasangan tersebut adalah proton (Menurut mekanika klasik)
gerakan orbitalnya akan menghasilkan momen dipol magnetic yang dirumuskan:
𝒆𝒍 𝒆ħ 𝒍 𝒍
𝝁𝒍 = = = −𝝁𝑵 ………………………3.5.1
𝟐𝒎𝒑 𝟐𝒎𝒑 ħ ħ

● Sebuah neutron karena tidak bermuatan maka tidak memiliki momen magnetic orbital. Secara
umum, momen magnetic orbital adalah
𝒍
𝝁𝒍 = 𝒈 𝒍 𝝁𝑵 ……………………………..3.5.2
ħ
𝑔𝑙 = 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑜𝑛
𝑔𝑙 = 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛
● Sumber kemagnetan inti yang lain adalah sifat magnetic instrinsik nucleon
akibat spin nucleon yang tak berpasangan. Momen instrinsik akibat spin
adalah
𝒔
𝝁𝒔 = 𝒈𝒔 𝝁𝑵 ħ
……………………………3.5.3
𝑔𝑠 = 5,59 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑜𝑛

𝑔𝑠 = 3,83 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛


ilustrasi momen magnetic inti, yaitu :

Dengan menggabungkan 2 persamaan diatas (3.5.2 dan 3.5.3), didapatkan momen


magnetic total untuk inti tunggal tak berpasangan

𝝁 = 𝝁𝒍 +𝝁𝒔 = 𝝁𝑵 (𝒈𝒍 𝒍 + 𝒈𝒔 𝒔)/ħ

𝟏 𝟏
𝝁 = 𝝁𝑵 𝒈𝒍 + 𝒈𝒔 𝒍 + 𝒔 + 𝒈𝒍 − 𝒈𝒔 𝒍 − 𝒔 /ħ
𝟐 𝟐
Nilai Listrik Nuklir Magnetik Momen Dipol
Nilai Listrik Nuklir Magnetik Momen Kuadrupol
06
Keadaan Tereksitasi
Inti
Keadaan Tereksitasi Inti

● Keadaan tereksitasi inti dapat terjadi karena memindahkan


nukleon ke keadaan yang lebih tinggi energinya

● Seperti keadaan tereksitasi atom, keadaan tereksitasi inti tidak


stabil dan meluruh dengan cepat ke keadaan dasarnya

● Jadi keadaan tereksitasi inti dapat menyingkapkan sesuatu


tentang lintasan-lintasan nukleon secara individual
● Sebagian sasaran spektroskopi inti adalah mengamati
keadaan-keadaan tereksitasi yang mungkin dan
mengukur sifat-sifatnya

● Di antara sifat yang dapat diukur adalah energi eksitasi,


umur dan ragam peluruhan, spin dan paritas, momen
dipol magnetik, dan momen kuadrupol listrik
Keadaan Tereksitasi Inti
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai