Anda di halaman 1dari 38

HUKUM OHM

A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : Mahasiswa dapat memahami Konsep Hukum Ohm Mahasiswa dapat mengukur tegangan (V). Mahasiswa dapat mengukur arus listrik (I), Mahasiswa dapat mengukur resistansi (R).

B. DASAR TEORI
Dalam suatu rangkaian dimana resistansi (R) dihubungkan dengan sumber tegangan DC dengan melalui sebuah switch seperti terlihat pada gambar 1.1. Bila switch ditutup maka besar arus listrik (I) yang mengalir bergantung pada besar sumber tegangan (v) dan berbanding terbalik dengan besarnya resistansi (R), sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut :

I=

......... (1)

I V
DC

V= R . I ........ (2)

R=

......... (3)

Dimana : I = arus listrik (ampere)

Gambar 1.1 Rangkaian R dihubungkan sumber tegangan DC

V = tegangan (volt) R = resistansi (Ohm)

Hubungan antara arus (I) sebagai fungsi dari tegangan (V) atau I = f. (V) untuk harga resistansi tertentu dapat digambarkan oleh kurva yang linier seperti terlihat oleh Gambar 1.2. Untuk harga harga (R) yang berbeda didapat kurva yang berlainan hubungan antara tegangan (V) sebagai fungsi resistansi (R) atau V = f (R). Untuk harga arus tertentu dapat digambarkan oleh kurva yang linier seperti yang terlihat pada Gambar 1.3. Sedangkan hubungan antara arus (i) sebagai fungsi dari resistansi (R) atau V = f (R). Untuk harga tegangan (V) tertentu dapat digambarkan oleh kurva hiperbolik seperti terlihat pada Gambar 1.4. Contoh grafik :
I = f (V) R = KONSTAN R11 R21 131 V = f (R) I = KONSTAN 121

I (Ampere)

V (Volt)

R1 < R2 < R3 R31 11 21 31 31 21 11 V (Volt)

I1 > I2 > I3 I1

Gambar 1.2 . Gravik I= f (V), R konstan


I (Ampere)

Gambar 1.3 Gravik V = f (R), R I (Ampere) konstan

I = f (R) V = KONSTAN V1<V2<V3

V3 V2 V1 R (ohm)

Gambar 1.4 Gravik V = f (R), R konstan

C. ALAT PERCOBAAN
Power supply = 1V, 2V, 3V, 4V, 5V dan 6V Amperemeter Voltmeter Kabel Panel percobaan Tahanan a. R1 = 10 20 W b. R2 = 15 20 W c. R3 = 20 20 W d. R4 = 47 20 W

D. GAMBAR PERCOBAAN

Gambar 1.5 Rangkaian Percobaan

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Susunlah rangkaian seperti gambar 1.5 2. Tunjukkan pada instruktur apakah rangkaian yang telah saudara buat sudah benar 3. Bila sudah dinyatakan benar maka mintalah persetujuan kepada instruktur untuk melakukan percobaan sebagai berikut : 3.1 Mendapatkan kurva I = f (V) untuk harga R tertentu a. atur harga V = 1 V b. atur harga R = 10 20 W c. saklar ditutup ukurlah harga I, catat hasil pengukuran saudara pada tabel 1.1 d. lanjutkan pengukuran I pada R = 12 , 15 , 20 dan 47 e. lakukan seperti langkah a, b, c, d untuk 2V, 3V, 4V dan 5V f. catat pengukuran saudara pada tabel 1-1 Tabel 1.1 : I=f(V), R=konstan

V 1 2 3 4 5

R=10 Ohm

R=12 Ohm

I (mA) R=15 Ohm

R=20 Ohm

R=47 Ohm

3.2

Mendapatkan kurva V=f(R) untuk harga I tertentu a. Atur harga R=10 Ohm b. Dapatkan harga I=2 mA dengan mengatur tegangan pada R=10 Ohm c. Catat hasil pengukuran V pada tabel 1.2 d. Ubahlah resistansi R untuk masing-masing harga berikut 12,15,20 dan 47 Ohm e. Ulangi seluruh percobaan ini untuk I=4 mA, 6 mA, 8 mA, dan 10 mA catat hasil pengukuran saudara pada tabel 1.2 f. Tabel 1.2 : V=f(R) I=konstan

R(Ohm) I=2 mA 10 12 15 20 47 I=4 mA

V(volt) I=6 mA

I=8mA

I=10Ma

3.3

Mendapatkan kurva I=f(R) untuk harga V tertentu a. Atur harga V=2V b. Catat hasil pengukuran I untuk R=10 Ohm pada tabel 1.3 c. Ubahlah R untuk masing-masing harga berikut : 12, 15, 20 dan 47 Ohm

d. Ulangi seluruh percobaan ini untuk V=3, 4, 5, dan 6V catat seluruh hasil pengukuran saudara pada tabel 1.3

Tabel1.3 : I=f(R) R= Konstan R(Ohm) V=2V 10 12 15 20 47 V=3V I (mA) V=4V

V=5V

V=6V

IV . PERTANYAAN DAN TUGAS TUGAS


I. Melakukan pengukuran dan menggambarkan I = f(V) dalam rangkaian untuk V = 2,4,6,8,10 dengan R = 10,12,15,20,47 ohm II. Melakukan dan menggambarkan V= f(R) dalam rangkaian untuk R = 10,12,15,20,47 ohm dengan I = 2mA, 4mA, 6mA, 8mA, 10mA III. Melakukan pengukuran dan menggambarkan I = f f(R)dalam rangkaian untuk R = 10,12,15,20,47 ohm dengan v = 2v, 3v, 4v, 5v, 6v

PERTANYAAN
1. Berdasarkan tabel 1-1 buatlah grafik I=f(V), R=Konstan 2. Ulangi tugas diatas untuk tabel 1-2 untuk grafik V=f(R), R=konstan dan tabel 1-3 untuk grafik I=f(R), R=konstan 3. Buktikan dengan teori untuk tabel 1-1,1-2, 1-3. 4. Cari prosentase kesalahan 5. Buatlah kesimpulan

RANGKAIAN HUBUNGAN SERI DAN PARALEL PELAWAN


A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : 1. Mempelajari besarnya resistansi ekivalen ( Req ) bila beberapa resistansi dihubungkan secara seri. 2. Mempelajari besarnya resistansi ekivalen ( Req ) bila resistansi dihubungkan secara parallel. 3. Mempelajari besarnya tegangan pada masing masing resistansi bila pada beberapa resistansi dihubungkan secara seri. 4. mempelajari besarnya tegangan pada masing masing resistansi bila pada beberapa resistansi dihubungkan secara parallel.

B. DASAR TEORI
Beberapa resistansi yang dihubungkan secara seri atau parallel dapat diganti dengan sebuah resistansi ekivalen ( Req ) yang dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm dan hukum Kirchoff. I. Rangkaian seri pelawan

R1

R2

R3

UR2

U0

Gambar 2.1 Dari gambar 2.1 didapat persamaan 1:


I= V R1 + R2 + R3 R2 Uo R1 + R2 + R 3

U2 =

(persamaan 1)

II. Rangkaian parallel pelawan


I

I1

I2

I3

U0

R1

R2

R3

Gambar 2.2 Dari gambar 2.2 didapat persamaan 2, 3 dan 4:

I1 =

1 +1 +1 R1 R 2 R3
1 R2

R1

(persamaan 2)

I2 =

1 +1 +1 R1 R 2 R3
1 R3

(persamaan 3)

I3 =

1 +1 +1 R1 R 2 R3

(persamaan 4)

Dari hasil data diatas ternyata besarnya arus pada masing masing resistansi berbanding terbalik dengan besarnya resistansi itu sendiri. I1 : I2 : I3 = 1/R1 : 1/R2 : 1/R3 Untuk dua buah resistansi yang dihubungkan parallel berlaku :
R= R1 R2 R 1 + R2
R2 I R1 +R2 R1 I R1 +R2

I1 =

I2 =

Bila R1 = R2 = R didapat Req = 0,5 R I1 = I2 = 0,5 I

C. ALAT PERCOBAAN
DC power supply = 6 volt Amperemeter Tahanan R1 = R2 = 100 10W 200 10W

R3 =

300 10W

Panel percobaan Voltmeter Kabel

D. GAMBAR PERCOBAAN
Gambar 2.1 dan 2.2

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat rangkaian gambar 2.1 dan 2.2 Perhatikan : sebelum power supply di-on-kan periksakan pada instruktur anda ! 2. Bila sudah dinyatakan benar lakukanlah percobaan sebagai berikut Atur power supply hingga mencapai 6 Volt, ukur semua arus I dan semua tegangan UR kemudian catat hasilnya dalam tabel 2.1 dan 2.2

Tabel 2.1 Uo V 6 9 I A U1 V U2 V U3 V Ket

12

Tabel 2.2 Uo V 6 9 12 I total A I1 A I2 A I3 A U1 V U2 V U3 V

GABUNGAN RANGKAIAN TAHANAN SERI DAN PARALEL


A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : Mahasiswa dapat memahami sifat sifat dari suatu rangkaian tahanan.

B. DASAR TEORI
Pada analisa disini dipakai rangkaian R linier dimana berlaku juga pada sumber bolak balik. Gambar rangkaian tahanan seri :

Uo

UR2

Gambar 3.1 Dari gambar 3.1 didapat : .

I1 R1 Uo

I2 R2

I3 R3

Gambar 3.2

Dari gambar didapat : I1 =

.I

C. ALAT PERCOBAAN
Power Supply Tahanan Voltmeter Kabel Panel Percobaan Power supply = 15 V = 40 10 W

= 66

10 W

= 20

10 W

= 20

10 W

= 170 10 W

= 82

10 W

= 120 10 W

D. GAMBAR PERCOBAAN
Rangkaian tahanan seri paralel R1 R3 R6

I2

I3

I7

Uo

R2

R4

R7

R5 Gambar 3.3

I5

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat rangkaian seperti gambar 3.3. Perhatikan sebelum power supply di On-kan periksakan pada instruktur anda. 2. Atur power supply hingga mencapai 15 volt, ukur besar arus I dan semua tegangan UR dan kemudian catat hasilnya dalam tabel 3.1 dan lanjutkan pengukuran sesuai tabel.

F. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Hitung besarnya semua arus dan tegangan UR! 2. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan! 3. Buktikan persamaan tersebut! 4. Apa kesimpulan anda dari tugas ini!

Tabel Hasil 3.1 U V 10 15 I1 1 I2 1 I3 1 I4 1 I5 1 I6 1

U1 V

U2 V

U3 V

U4 V

U5 V

U6 V

RANGKAIAN-RANGKAIAN SEDERHANA
A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : Mahasiswa dapat menggunakan hukum ohm dan kirchoff akan dapat dicari besarnya arus dan tegangan pada setiap cabang dalam rangkaian yang dihubungkan seri, parallel maupun gabungan seri dan parallel.

B. DASAR TEORI
Teori Linieritas Definisi: dalam suatu rangkaian yang terdiri atas komponen pasif linier (R,L dan C) dipasang sumber teganngan V mengakibatkan arus dan tegangan pada sebuah cabang Ix dan Vx, maka bila sumber tegangan tersebut diganti dengan sumber tegangan yang besarnya k.V (k: konstanta) maka arus dan tegangan pada cabang tersebut besarnya menjadi k.lx dan k.vx.

Dengan menggunakan hubungan seri, pararel rangkaian pada gambar 4.1 dapat disederhanakan menjadi gambar 4.2, 4.3, dan 4.4.

Didapat :
Req = R1 + R 2 ( R3 + R 4 ) (4.1) R 2 + R3 + R 4

1 =

V = Req

V (4.2) R 2 + ( R3 + R 4 ) R1 R 2 + R3 + R 4

2 = 3 =

R3 + R 4 .(1 ) (4.3) R 2 + R3 + R 4 R2 .(1 ) (4.4) R 2 + R3 + R 4 V (4.5) R 2 ( R3 + R 4 ) R2 + R 2 + R3 + R 4

VR1 = R1 .1 = R1

VR2 = R2 . 2 = R2 VR3 = R3 . 3 = R3 VR4 = R4 . 3 = R4

R3 .(1 ) (4.6) R 2 + R3 + R 4 R2 .(1 ) (4.7) R2 + R3 + R4 R2 .(1 ) (4.8) R 2 + R3 + R 4

II.2. Rangkaian Jembatan Rangkaian dengan hubungan bintang dan segitiga seperti terlihat pada gambar 4.5 dan 4.6.

Hubungan antara R1, R2,R3 dengan Ra, Rb dan Rc dapat dinyatakan sebagai:
R1 = R2 = R3 = R a Rb (4.9) R a + Rb + R c R a Rc (4.10) R a + Rb + R c Rb R c (4.11) Ra + Rb + Rc

Ra = Rb = Rc =

R1 R2 + R1 R3 + R2 R3 ( 4.12) R3 R1 R2 + R1 R3 + R2 R3 ( 4.13) R2 R1 R2 + R1 R3 + R2 R3 (4.14) R1

C. ALAT PERCOBAAN
Nama alat Panel resistor Resistor 10 Ohm Resistor 47 Ohm Resistor 100 Ohm Resistor 150 Ohm Resistor 220 Ohm Kode 57674 57720 57728 57732 57734 57736 Jumlah 2 1 2 2 2 2

Resistor 330 Ohm Resistor 470 Ohm Amperemeter Voltmeter DC Power supply Kabel-kabel penghubung

57738 57740 53163 53159 52230 50148

2 2 2 2 2 12

D. GAMBAR PERCOBAAN
Rangkaian yang digunakan dalam percobaan seperti terlihat pada gambar 4.7 dan 4.8

E. TUGAS
1. Melakukan pengukuran semua arus dan tegangan pada setiap cabang dalam rangkaian.

2. Menghitung semua arus dan tegangan pada setiap cabang dalam rangkaian dengan menggunakan seri, pararel, pembagian arus dan pembagian tegangan. 3. Mencari tegangan ekivalen rangkaian dengan hubungan jembatan.

F. LANGKAH PERCOBAAN
1. Susunlah seperti pada rangkaian 4.7 dan 4.8. 2. Tunjukkan pada instruktur apakah rangkaian yang telah saudara buat sudah benar. 3. Bila telah dinyatakan benar maka minta persetujuan instruktur untuk melakukan percobaan sebagai berikut: - Mengukur arus dan tegangan untuk rangkaian ini a. Atur V=5 volt b. Saklar ditutup dan dicatat hasil pengukuran arus dan tegangan. c. Ulangi percobaan ini untuk V=8 volt dan 10 volt dan hasil pengukuran dicatat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 V=5 volt I(mA) I2(mA) I3(mA) VR1(V) VR2(V) VR3(V) VR4(V) V=8 volt V= 10 volt

- Mengukur resistansi ekivalen rangkaian jembatan a. Atur V=5 volt b. Atur R=10 ohm c. Saklar ditutup dan dicatat hasil pengukuran arus dan tegangan. d. Ulangi percobaan ini untuk R=47 ohm dan V=8volt dan V=10 volt, hasil pengukuran dicatat pada tabel 4.2. Tabel 4.2

G. LAPORAN DAN EVALUASI.


1. Hitunglah semua arus dan tegangan pada gambar 4.7 dan bandingkan hasilnya dengan tabel 4.1 hasil pengukuran. Berikan kesimpulan saudara. 2. Dari tabel 4.2, hitunglah besarnya resistansi ekivalen untuk rangkaian jembatan. 3. Dari gambar 4.8, hitunglah tahanan ekivalen rangkaian jembatan dan bandingkan hasilnya dengan hasil yang didapat dari tabel 4.2. Berikan kesimpulan hasil percobaan ini.

H. REFERENSI
1. Donald E. Scott, An Introduction to circuit Analysis, Mc Graw Hill, 1987 2. William H. Hayt Jr. & Jack E. Kemmerly, Engineering Circuit Analysis, Mc Graw hill, Fifth Edition 1993.

TEOREMA SUPERPOSISI

A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : Mahasiswa dapat memahami teorema superposisi.

B. DASAR TEORI
Teorema superposisi dapat dinyatakan sebagai berikut: bila suatu rangkaian terdiri lebih satu(generator) dan tahanantahanan atau impedansi yang linier dan bilateral, maka arus di suatu yang disebabkan oleh sumber-sumber itu akan sama dengan jumlah dari arus yang disebabkan oleh tiaptiap sumber itu sendiri dengan sumber-sumber lainnya tidak bekerja Suatu sumber tegangan yang tidak bekerja (mati) memiliki tegangan nol,berarti dapat diganti dengan suatu hubungan singkat. Suatu sumber arus yang tidak bekerja (mati) memiliki arus nol,berarti dapat diganti dengan suatu hubungan terbuka. Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linier dan bilateral, jadi berlaku juga untuk rangkaianrangkaian yang terdiri dari resistor, induktor dan kapasitor asal saja elemen-elemen ini linier dan bilateral. Suatu elemen dikatakan linier bila bandingan antara tegangan pada elemen itu dan arus yang disebabkan oleh tegangan tersebut (V/I) tetap, tidak tergantung dari tegangan yang dihubungkan pada elemen itu dan dikata bilateral bila tahanan atau reaktannya sama untuk kedua arah. Teorema superposisi misalnya sangat berguna untuk menentukan respon dari suatu rangkaian bila dihubungkan pada suatu tegangan bolak-balik yang memiliki komponen searah.

C. ALAT PERCOBAAN
R1=10 20W R2=33 20W R3=20 20W

D. GAMBAR PERCOBAAN

Untuk menyederhanakan percobaan digunakan tahanan-tahanan dan sumber-sumber tegangan searah (akumulator)
A1
A

R1

R2

A3
A

R3

A3 2
DC

S1

S2

DC

U1

U2

U1 U2 M1,M2,M3 S1 & S2

: supply DC 6V : supply DC 12V : miliampermeter : saklar

PERHATIAN! Sebagai miliamperemeter digunakan multimeter. Bila menggunakan sebuah multi meter,maka gunakanlah selalu range yang terbesar ddahulu kemudian range diperkecil sampai range yang paling kecil yang mungkin tanpa penunjukan meter melebihi batas maksimalnya. Perhatikan selalu polaritas dari meter. Alat-alat meter adalah alat-alat yang mahal dan halus,oleh karena itu perlakukanlah metermeter itu dengan hati-hati sekali. E. LANGKAH PERCOBAAN

1.

Tentukan (ukur) tahanan-tahanan R1,R2,R3 dengan ohm meter. Tentukan tegangan dari U1,U2 dengan jepitan terbuka sebesar 6V dan 12V

2.

Hubungkan rangkaian menurut gambar diatas. Perhatikan sebelum power supply dihubungkan, periksalah hubungan-hubungan sekali lagi dan periksakan kepada asisten pemeriksa hubungan itu. Dengan saklar S1 dan S2 pada kedudukan 1,ukurlah tegangan U1 dan U2 serta tegangan pada tahanan-tahanan R1,R2,R3 serta arus pada M1,M2,M3.

3.

Ulangi langkah 2 dengan saklar S1 pada kedudukan 1 dan S2 pada kedudukan 2. Perhatikan polaritas-polaritas M2. Sebelum mengubah kedudukan dari saklar-saklar, amankan terlebih dahulu semua meter-meter dengan mengembalikan pada range-range yang paling besar.

F. TUGAS
1. Ceklah hasil-hasil dari langkah 2 dan 3 dengan hukum Kirchoff 2. Ceklah dengan Teorema Superposisi hasil-hasil pada langkah 2 dan 3! 3. Hitunglah semua tegangan dan arus dengan menggunakan teorema superposisi dan ceklah hasil-hasil hitungan ini dengan hasil-hasil pengukuran saudara. 4. Berikan kesimpulan dari hasil percobaan saudara.

Tabel 5.1

Sumber tegangan U1 (Volt) 6

Sumber tegangan U2 (Volt) 12 S1 1

Kedudukan Saklar S2 1

Nilai-nilai tahanan diukur dengan ohm meter Ohm R1 = R2 = R3 =

Tegangan pada jepitan Resistor Volt

Arus pada tiap Resistor

Ampere

Tabel 5.2 Sumber tegangan U1 (Volt) 6 Sumber tegangan U2 (Volt) 12 S1 1 Kedudukan Saklar S2 2

Nilai-nilai tahanan diukur dengan ohm meter Ohm R1 = R2 = R3 =

Tegangan pada jepitan Resistor Volt

Arus pada tiap Resistor Ampere

Tabel 5.3

Sumber tegangan U1 (Volt) 6

Sumber tegangan U2 (Volt) 12 S1 2

Kedudukan Saklar S2 1

Nilai-nilai tahanan diukur dengan ohm meter Ohm R1 = R2 = R3 =

Tegangan pada jepitan Resistor Volt

Arus pada tiap Resistor Ampere

THEOREMA NORTON DAN THEVENIN

A. TUJUAN
TIU : Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori rangkaian listrik. TIK : Mahasiswa dapat memahami teorema Thevenin dan Northon

B.

DASAR TEORI
TEOREMA THEVENIN Theorema Thevenin dapat dinyatakan sbb: setiap rangkaian dengan sumber sumber dan impedansi impedansi dapat diganti dengan satu sumber tegangan dan satu impedansi seri dengan sumber itu, dimana sumber tegangan tersebut sama dengan tegangan pada jepitan jepitan terbuka dari rangkaian (open circuit voltage) dan impedansi itu sama dengan impedansi yang diukur antara jepitan jepitan terbuka dari rangkaian dengan semua sumber dalam rangkaian tidak bekerja. TEOREMA NORTHON Teorema Northon dapat dinyatakan sbb: setiap rangkaian dengan sumber sumber dan impedansi impedansi dapat diganti dengan satu sumber arus itu, dimana sumber arus tersebut sama dengan arus melalui jepitan jepitan dari rangkaian yang dihubung singkat (short circuit current), dan impedansi itu sama dengan impedansi yang diukur antara jepitan jepitan terbuka dari rangkaian dengan semua sumber sumber dalam rangkaian tidak bekerja.

C. GAMBAR PERCOBAAN

S1

R1

R2

S2

A S3
1 2

R3

R4

D. ALAT PERCOBAAN
U1 : Power supllay DC 12 V

R1 R2 R3 R4 mA v

: Tahanan dari 320 10W : Tahanan dari 100 10W : Tahanan dari 200 10W : Tahanan dari 100 10W : Miliampere meter : Voltmeter

S1, S2, S3 : Saklar

E. TUGAS
1. Tentukanlah semua tahanan dengan sebuah Ohm-meter. 2. Buatlah rangkaian menurut ganbar diatas sebelum power supplay dihubungkan periksalah sekali lagi semua hubungan dan periksakan pada asisten saudara. 3. Lakukan percobaan Dengan saklar S1 pada kedudukan 1 dan S2 terbuka tentukanlah penunjukan voltmeter V (open n circuit). Isi tabel 6.1a Dengan skalar S1 pada kedudukan 1 dan S2 tertutup dan S3 pada kedudukan 1, tentukanlah penunjukan mA-meter (short circuit current 1). Sebelumnya lepaskanlah dulu voltmeter V. Isi tabel 6.1b Dengan skalar S1 tetap pada 2 skalar S2 terbuka dan voltmeter dilepas tentukan tahanan antara a-b dengan sebuah meter (kita sebut R). Isi tabel 6.1c 4. Dengan skala S1 di kedudukan 1, S2 tertutup dan S3 di kedudukan 2. Tentukanlah penunjukan dari V dan mA Isi tabel 6.1d 5. Berikan kesimpulan pada hasil percobaan anda.

Tabel 6.1a Sumber Kedudukan Nilai-nilai Tegangan Arus

Tegangan Us

Saklar Tahanan diukr Dengan ohm Meter

V 6 9 12

S1 1 1 1

S2 0 0 0

S3 0 0 0

Ohm R1= R2= R3= R4=

Tabel 6.1 b Sumber Tegangan Us Kedudukan Saklar Nilai-nilai Tahanan diukr Dengan ohm Meter V 6 9 12 S1 1 1 1 S2 1 1 1 S3 0 0 0 Ohm R1= R2= R3= R4= V mA Tegangan Arus

Tabel 6.1 c

Sumber Tegangan Us

Kedudukan Saklar

Nilai-nilai Tahanan diukr Dengan ohm Meter

Tegangan

Arus

S1 2

S2 0

S3 0

Ohm R= R= R= R=

mA

Tabel 6.1 d Sumber Tegangan Us Kedudukan Saklar Nilai-nilai Tahanan diukr Dengan ohm Meter V 6 9 12 S1 1 1 1 S2 1 1 1 S3 2 2 2 Ohm R1= R2= R3= R4= V mA Tegangan Arus

F. PERTANYAAN
1. Hitung secara teori dan rangkaian pengganti dari tabel hasil pengamatan 2. Tentukan presentasi kesalahan 3. Beri Kesimpulan TEORI NORTON

TEORI
Suatu rangkaian dapat diganti dengan rangkaian setara berupa sumber tegangan yang dihubungkan seri dengan tahanan dalam atau sumber arus yang dihubungkan secara parallel dengan tahanan dalam yang biasa disebut juga parallel dengan konduktansi, m dipandang dari sepasang jepitannya tanpa dibebani atau dinyatakan sebagai berikut :

U0 +

Ri

Rb

Gambar 1-3B -1

Rangkaian nyata satu sumber tegangan (DC) dengan beban Rb. Pada rangkaian dapat Gb.1-3B -1 di atas dimisalkan dengan sumber tegangan DC, diharapkan memperoleh arus I konstan. Berdasarkan Hk. Kirchoff II, maka diperoleh persamaan : Ui = 0 - Uo + I Ri + Uab = 0 Uab = Uo I Ri Uab = F(I) Karena I = Konstan, Maka Uab = Uo I Ri, atau Uab = Konstan

Dengan mendapatkan arus listrik yang mengalir I konstan maka dapat diperoleh hubungan rangkaian sumber arus ekivalen/setara seperti gambar I3B-2.

IN +

IRN RN Uab Rb

Gambar I 3B 1 Rangkaian sumber arus ekivalen dengan beban Rb. Menurut Hk. Kirchoff I, maka diperoleh persamaan: Iu = 0 +IN IRN I = 0 I = IN IRN = Uab/ Rb Karena I = konstan, maka Uab = konstan IRN = Uab / RNI RN = Uab / IRN Dari teori Thevenin, dengan menghubugkan singkat beban Rb pada gambar I 3B 1, diperoleh persamaan:

U 0 - I Ri = U s = I Rb

Dengan U0 = IN Ri

RN = Ri

Terbukti

Untuk dua buah sumber tegangan (DC) secara nyata dan dengan tahanan Rip paralel, seperti pada gambar I - 3B - 3
Ri1 a I U0 + Rip Rb Uab + U02 Ri2

Gambar I - 3B 3 Rangkaian nyata Dua Sumber Tegangan (DC), dengan tahanan Rip paralel dan pada terminal dipasang beban Rb. Dengan Rb pada terminal a - b, maka dapat dibuat rangkaian ekivalen sumber tegangan seperti pada gambar I - 3B - 4 dibawah ini.
a

IN +

IRN RN Uab Rb

Gambar I - 3B 4 Rangkaian ekivalen sumber arus Gambar I - 3B - 3. Berdasarkan hokum Kirchoff I, diperoleh persamaan: Iu = 0 I = IN IRN +IN IRN I = 0

Dari gambar I -3B dan gambar I -3B-2 diperoleh kebenaran/bukti teori thevenin dan teori northon ,yaitu Rn =Ri,maka berlaku pula =

RN1

RN2

RN3

RN

Dimana:

Rn1 Rn 2 Rip Rn 1 + Rn 2 Rn = Rn1 Rn2 + Rip Rn1 + Rn2

IN = I + IRN = I +

ALAT PERCOBAAN
1. Sumber tegangan, DC (2 buah) 2. Tahanan R= 10, R= 20, R= 25, R= 30 3. Terminal tahanan dan saluran 4. Kabel penghubung 5. Amperemeter (3 buah) 6. Volmeter

LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat hubungan rangkaian percobaan diatas seperti gambar percobaan I-3B - 5 2. Cek rangkaian yang saudara buat dan konsultasikan ke dosen pembimbing sebelum dihubungkan dengan arus atau sumber tegangan. 3. Dengan menempatkan saklar sumber arus atau sumber tegangan pada posisi On catat harga-harga tegangan dan arus listrik pada alat pengukuran yang terpasang 4. Ulangi langkah 1 s/d 3 untuk gambar percobaan I-3B-8, dengan arus I yang sama dengan P-1.

TUGAS
1. Dengan data-data hasil pengukuran, cek dan buktikan perhitungan rumus (Hukum Ohm, Hukum Kirchoff I, Hukum Kirchoff II ). Atau yang lainnya, pada gambar percobaan I-3B-5 dan gambar percobaan I-3B -6 2 . Lakukan seperti pada tugas 1 untuk gambar percobaan I -3B-7 dan gambar percobaan I3B -8

GAMBAR PERCOBAAN

A Ri + A V U0 V Uab Rb

Gambar I - 3B - 5 Uo = 25 Volt Ri = 10 Rb = 20

Anda mungkin juga menyukai