Anda di halaman 1dari 37

DEMOKRASI DAN SISTEM

KETATANEGARAAN DI
INDONESIA

Disusun oleh :

Kelompok 1 Kelas LT 1B

1. Dimas Ariya Yudha 3.31.18.1.09


2. Halim Muhammad Askari 3.31.18.1.11
3. Karina Febrianti 3.31.18.1.12
4. Millenia Ramadani 3.31.18.1.14
5. Sindu Yoga Pratama 3.31.18.1.22
6. Yudi Chaidir 3.31.18.1.24
Pokok Bahasan

1. Apa itu demokrasi? 1. Apa itu sistem ketatanegaraan?

2. Bagaimana sejarah 2. Bagaimana sejarah sistem


adanya demokrasi? ketatanegaraan Republik
Indonesia?
3. Apa saja jenis dan
3. Bagaimana Pancasila dalam
prinsip demokrasi di
konteks ketatanegaraan
Indonesia?
Indonesia?
4. Bagaimana 4. Bagaimana sistem
pelaksanaan demokrasi di ketatanegaraan sebelum
Indonesia? amandemen?
5. Bagaimana demokrasi 5. Bagaimana sistem
dalam sistem ketatanegaraan setelah
ketatanegaraan Republik amandemen?
Indonesia?
Pengertian Demokrasi

Pengertian secara
etimologi
Pengertian secara
Dari sudut bahasa terminologis
(etimologi), demokrasi Menurut H. Harris Soche (Yogyakarta :
berasal dari bahasa yunani Hanindita, 1985)
yaitu demos yang berarti
rakyat dan cratos atau Demokrasi adalah bentuk
cratein yang berarti pemerintahan rakyat, karena itu
pemerintahan atau kekusaan pemerintahan itu melekat
kekuasaan. Jadi, secara pada diri rakyat atau diri orang banyak
bahasa demos-cratein atau dan merupakan hak bagi rakyat atau
demos-cratos berarti orang banyak untuk mengatur,
pemerintahan rakyat atau mempertahankan dan melindungi
kekuasaan rakyat. dirinya dari paksaan dan pemerkosaan
orang lain atau badan yang diserahi
untuk memerintah.
Sejarah Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari Yunani


Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Kota-kota di daerah
yunani waktu itu masih kecil kecil.
Penduduknya tidak banyak sehingga
mudah untuk dikumpulkan rapat untuk
bermusyawarah. Dalam rapat itu
diambil keputusan bersama mengenai
garis besar kebijaksanaan pemerintah
yang akan dilaksanakan dan segala
mengenai kemasyarakatan. Karena
rakyat ikut secara langsung maka
pemerintahan itu disebut pemerintahan
demokrasi langsung.
JENIS-JENIS DEMOKRASI

A. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian


pendapat ada 3 yaitu:
1. Demokrasi Langsung
2. Demokrasi tidak langsung
3. Demokrasi perwakilan

B. Demokrasi berdasarkan titik perhatian terdiri dari :


1. Demokrasi formal
2. Demokrasi material
3. Demokrasi campuran

C. Berdasarkan prinsipnya demokrasi dibedakan


menjadi:
1. Demokrasi liberal
2. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
JENIS-JENIS DEMOKRASI

D. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar kelengkapan antar


Negara demokrasi dibagi menjadi :

1. Demokrasi sistem parlementer


Ciri pemerintahan parlementer :
DPR lebih kuat daripada pemerintah
Menteri bertanggung jawab pada DPR
Program kebijaksanaan cabinet disesuaikan dengan tujuan bersama palemen
Kedudukan kepala Negara sebagai symbol tidak dapat diganggu gugat

2. Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan (presidensial)


Ciri pemerintahan presidensial:
Negara dikepalai presiden
Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih
dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan.
Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR akantetapi presiden
Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara.
Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan.
1. MONARKI 4. OLIGARKI

Pembagian
bentuk
2. TIRANI pemerintahan 5. DEMOKRASI
secara klasik
menurut plato

3. ARISTOKRASI 6. MOBOKRASI /
OKHLOKRASI
Prinsip-prinsip Demokrasi

Prinsip demokrasi menurut


almadudi, adalah sebagai
berikut:

1. Kedaulatan rakyat
2. Kekuasaan mayoritas

3. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah

4. Hak-hak minorotas
5. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
6. Jaminan HAM (hak asasi manusia)
7. Persamaan didepan hukum

8. Proses hukum yang wajar


9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional
10. Pluralism sosial, ekonomi, dan politik
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Beberapa kriteria yang harus dimiliki


dalam suatu Negara yang benar benar
menggunakan suatu demokrasi sebagai
sistem pemerintahannya yaitu:

1. Partisipasi rakyat
2. Persamaan didepan hukum
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kesempatan pendidikan yang sama
5. Ketersediaan dan keterbukaan informasi
6. Mengindahkan tata krama politik
Demokarsi yang pernah berlaku
di Indonesia antara lain :

4. Periode
1. Demokrasi Demokrasi
Liberal Pancasila Era
(1945-1959) Reformasi (1998-
sekarang)

2. Demokrasi 3. Demokrasi
Terpimpin Pancasila
(1959-1965) (1965-1998)
Demokrasi dalam
Sistem Ketatanegaraan
Republik Indonesia

Demokrasi dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia


ini dinilai dari partisipasi masyarakatnya dalam pemilihan
segala bagian dalam sistem ketatanegaraan dengan cara
melakukan pemilihan umum. Pemilihan umum yang
selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Sistem Ketatanegaraan
Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan

Ketatanegaraan Republik Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Tata Negara adalah seperangkat prinsip dasar yang
mencakup peraturan susunan pemerintah, bentuk negara dan
sebagainya yang menjadi dasar peraturan suatu
negara.Ketatanegaraan adalah segala sesuatu mengenai tata
Negara. Menurut hukumnya, tata negara adalah suatu kekuasaan
sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut
sifat, bentuk, tugas negara dan pemerintahannya serta hak dan
kewajiban para warga terhadap pemerintah atau sebaliknya.
Sejarah Sistem Ketatanegaraan
Republik Indonesia :

1.Periode
4. Periode 5 Juli
Proklamasi 1959 s.d. 11 maret
Kemerdekaan 1966
17 Agustus 1945 (Masa Orde Lama)

2. Periode 5. Periode 11 Maret


Konstitusi RIS 1966
27 Desember s.d. 21 Mei 1998
1945 (Masa Orde Baru)
s.d. 17 Agustus
1950

3. Periode 17 6. Masa Reformasi


agustus
1950
s.d. 5 Juli
1959
Pancasila dalam Konteks
Sistem Ketatanegaraan
Republik Indonesia

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan


Republik Indonesia memiliki kedudukan
sebagai dasar negara. Dalam kedudukan ini
Pancasila merupakan sumber nilai dan
sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk sebagai
sumber tertib hukum di negara Republik
Indonesia.
Sistem Ketatanegaraan Sebelum Amandemen
Sebelum perubahan UUD 1945,
kedudukan MPR berdasarkan UUD
1945 merupakan lembaga tertinggi
negara dan sebagai pemegang dan
pelaksana sepenuhnya kedaulatan
rakyat. MPR diberi kekuasaan tak
terbatas (Super Power). karena
“kekuasaan ada di tangan rakyat dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR” dan
MPR adalah “penjelmaan dari seluruh
rakyat Indonesia” yang berwenang
menetapkan UUD, GBHN,
mengangkat presiden dan wakil
presiden.

17
Mahkamah Agung (disingkat MA)
adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia
yang merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman bersama-sama
dengan Mahkamah Konstitusi dan
bebas dari pengaruh cabang-cabang
kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung
membawahi badan peradilan dalam
lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha
negara.

18
Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat
BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang
memiliki wewenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara. Menurut UUD 1945,
BPK merupakan lembaga yang bebas dan
mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden. Pasal 23 ayat (5) UUD Tahun
1945 menetapkan bahwa untuk
memeriksa tanggung jawab tentang
Keuangan Negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang.
Hasil pemeriksaan itu disampaikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

19
Tugas dan wewenang DPR sebelum
amandemen UUD 1945 adalah
memberikan persetujuan atas RUU
[pasal 20 (1)], mengajukan rancangan
Undang-Undang [pasal 21 (1)],
Memberikan persetujuan atas PERPU
[pasal 22 (2)], dan Memberikan
persetujuan atas Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara [pasal 23 (1)]. UUD
1945 tidak menyebutkan dengan jelas
bahwa DPR memiliki fungsi legislasi,
fungsi anggaran dan pengawasan.

20
• Tugas dan wewenang Presiden :
• Presiden memegang posisi sentral dan dominan
sebagai mandataris MPR meskipun kedudukannya
tidak “neben” akan tetapi “untergeordnet”.
• Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara
tertinggi (consentration of power and responsiblity
upon the president).
• Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif
(executive power), juga memegang kekuasaan
legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif
(judicative power).
• Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
• Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang
dapat menjabat sebagai presiden serta mekanisme
pemberhentian presiden dalam masa jabatannya.
• Memegang kekuasaan pemerintahan Negara.
• Memegang kekuasaan membentuk UU dengan
persetujuan DPR.
• Menetapkan Peraturan Pemerintah.
• Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
• Menyatakan perang, membuat perdamaian dan
perjanjian internasional (dengan negara lain).
• Mengangkat duta dan konsul.

21
Sistem Ketatanegaraan Sesudah Amandemen
Tuntutan reformasi :

1. Adili Soeharto dan kroni-kroninya,

2. Laksanakan amendemen UUD 1945,

3. Hapuskan Dwi Fungsi ABRI,

4. Pelaksanaan otonomi
daerah yang seluas-luasnya,

5. Tegakkan supremasi hukum,

6. Ciptakan pemerintahan yang bersih


dari KKN.
Tujuan Amandemen
atau Perubahan terhadap UUD 1945 :

Menyempurnakan aturan
dasar bernegara dalam
mencapai tujuan nasional.
Menyempurnakan aturan
dasar mengenai jaminan
dan pelaksanaan
kedaulatan rakyat.

Menyempurnakan aturan
dasar mengenai jaminan
dan perlindungan hak asasi
manusia (HAM).
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat

 Ketua MPR

 Dr.(HC). H. Zulkifli
Hasan, S.E., M.M.
 Masa jabatan 2014 -
2019
2. Dewan Perwakilan Rakyat

Ketua DPR

H. BAMBANG SOESATYO, S.E.,


M.B.A.
Masa Jabatan 2018 – 2019
3. Dewan Perwakilan Daerah

Ketua DPD

Oesman Sapta Odang


Masa jabatan 2017 – 2019
4. Presiden dan wakil Presiden

Presiden RI
Ir. H. Joko Widodo
Masa Jabatan 2014 – 2019

Wakil Presiden RI
Drs. H. M. Jusuf Kalla
Masa Jabatan 2014 – 2019
5. Mahkamah Agung

Ketua MA

Prof. Dr. Hatta Ali,S.H.,MH.


Masa jabatan 2017-2020
6. Mahkamah Konstitusi

Ketua MK

Dr.Anwar Usman, S.H.,MH


Periode 2018-2020
7. Badan Pemerikasa Keuangan

Ketua BPK

Prof. Dr. Moermahadi Soerja


Djanegara,
CA., CPA.
Masa Jabatan 2017-2022
8. Komisi Yudisial

Ketua KY

Dr. H. Jaja Ahmad Jayus,


S.H.,M.Hum
Masa Jabatan 2018-2020
9. Komisi Pemilihan Umum

Ketua KPU

Arief Budiman
Masa Jabatan 2017-2022
10. Bank Sentral (Bank Indonesia)

Ketua Bank Indonesia

Perry Warjiyo
Masa Jabatan 2018-2023
TERIMA KASIH
Kasus Money Politic
Mandala Shoji.
MARI KITA
DISKUSIKAN BERSAMA

Anda mungkin juga menyukai