Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Pengukuran Tegangan AC dan

DC Via Arduino (Wattmeter)


Ahmad Fauzi#1 , Ahmad Khafid S *2 , Prisma Megantoro #3

#Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Jln. Sekip Unit 1
Catur Tunggal Yogyakarta 55281 INDONESIA

1
dent.fauzi@gmail.com, 2 prisma.megantoro@giz.de

ABSTRAK
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung
pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra
rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan
lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah. Tegangan dibagi menjadi 2 yaitu tegangan AC dan
tegangan DC. Tujuan dalam praktikum kali ini adalah mahasiswa dapat memahami tegangan
AC dan tegangan DC dengan menggunakan mikrokontroler Arduino. Implementasi
penggunaan mikrokontroler arduino uno ini dirancang untuk pembanding sistem pengukuran
arus, tegangan, daya maupun energi listrik secara manual dan konvensional yang diwakili
menggunakan clamp meter. Hasil dan kesimpulan dari praktikum ini adalah tegangan AC
maupun DC dari listrik PLN (AC) atau sumber tegangan lain seperti aki dan baterai (DC) saat
diukur mengalami fluktuasi karena tegangan sumber selalu mengalami perubahan kecil yang
tidak teratur dan cepat sehingga menghasilkan data pengukuran besaran listrik yang tidak
konsisten.

Keywords— Rangkaian Pembagi Tegangan, Theorema Thevenin dan Rangkaian


Penyearah dan Regulator.
A. Pendahuluan Besar arus listrik yang mengalir dalam

Tegangan listrik atau yang lebih suatu rangkaian ditentukan oleh besar

dikenal sebagai beda potensial tegangan (sumber) dan tahanan pada

listrik adalah perbedaan potensial rangkaian tersebut. Menurut G. S. Ohm

listrik antara dua titik dalam rangkaian besar arus yang mengalir dalam suatu

listrik. Tegangan listrik merupakan ukuran rangkaian berbanding lurus dengan

beda potensial yang mampu tegangan dan berbanding terbalik dengan

membangkitkan medan listrik sehingga tahanannya. Praktikum Pengukuran

menyebabkan timbulnya arus listrik dalam Tegangan AC dan DC Via Arduino

sebuak konduktor listrik. (Wattmeter) dapat dilakuakan dengan

Berdasarkan ukuran perbedaan berbagai macam cara dan metode. Salah

potensialnya, tegangan listrik memiliki satu contohnya adalah pengukuran

empat tingkatan: tegangan listrik AC dan DC menggunakan

 Tegangan ekstra rendah (extra mikrokontroler Arduino. Metode ini dapat


mengatasi keterbatasan dalam pencatatan
low Voltage)
 Tegangan rendah (low Voltage) tegangan listrik secara manual. Disisi lain,
 Tegangan tinggi (high Voltage)
pemanfaatannya saat ini semakin populer
 Tegangan ekstra tinggi (extra
dengan lahirnya aplikasi-aplikasi otomatis.
high Voltage)
Mikrokontroler Arduino Uno dapat
Rumus untuk mencari tegangan adalah :
digunakan untuk memonitor penggunaan
V=I.R
energi listrik secara realtime yang
dimana V = tegangan; R = hambatan; dan I
terintegrasi dengan sistem informasi untuk
=arus.
memudahkan pihak penyedia energi listrik
Tegangan listrik memiliki satuan
dan pelanggan dalam mengetahui
Volt. Simbol untuk tegangan listrik adalah
pemakaian arus tegangan maupun daya
V. namun dalam referensi-referensi
sehingga dapat memonitor langsung
akademis lebih sering digunakan simbol E
penggunaan energi listrik.
untuk menyebutkan tegangan listrik. Hal
ini dilakukan agar tidak tertukar dengan
simbol satuan tegangan (Volt) yang juga
disimbolkan dengan V.
C. Dasar Teori
B. Literature
Rangkaian pembagi tegangan
biasanya digunakan untuk membuat suatu Nampak bahwa tegangan masukan terbagi
tegangan referensi dari sumber tegangan menjadi dua bagian ( o S v , v ), masing-
yang lebih besar, titik tegangan referensi masing sebading dengan harga resistor
pada sensor, untuk memberikan bias pada yang dikenai tegangan tersebut. Sehingga
rangkaian penguat atau untuk memberi besarnya VO dapat dirumuskan sebagai
bias pada komponen aktif. Rangkaian berikut.
pembagi tegangan pada dasarnya dapat
dibuat dengan 2 buah resistor, contoh
rangkaian dasar pembagi tegangan dengan
output VO dari tegangan sumber VI
menggunakan resistor pembagi tegangan Rangkaian Pembagi Tegangan Terbebani
R1 dan R2 seperti pada gambar berikut.

Gambar. Rangkaian Pembagi Tegangan


Terbebani

Gambar rangkaian pembagi


Gambar. Rangkaian Dasar Pembagi
tegangan diatas memperlihatkan suatu
Tegangan
pembagi tegangan dengan beban terpasang
pada terminal keluarannya, mengambil
Dari rangkaian pembagi tegangan diatas
arus io dan penurunan tegangan sebesar
dapat dirumuskan tegangan output VO.
vo. Kita akan mencoba menemukan
Arus (I) mengalir pada R1 dan R2
hubungan antara io dan vo . Jika arus yang
sehingga nilai tegangan sumber VI adalah
mengalir melalui R1 sebesar i seperti
penjumlahan VS dan VO sehingga dapat
ditunjukkan dalam gambar, maka arus
dirumuskan sebagai berikut.
yang mengalir lewat R2 adalah sebesar i–
io.
Dengan rangkaian yang
disederhanakan seperti diatas, maka dapat
dengan mudah ditentukan tengangan

Dimana Vo/c adalah besarnya tegangan vo output vo. Dengan beban adala RL maka

tanpa adanya beban, yaitu saat io=0, dan besarnya tegangan output vo adalah.

harga ini disebut sebagai tegangan


keluaran saat rangkaian terbuka (open-
circuit output voltage) sebesar.

Rangkaian pembagi tegangan


(voltage divider) merupakan dasar untuk
dengan memahami rangkaian DC atau rangkaian
elektronika yang lebih komplek.

Theorema thevenin adalah salah


RP disebut sebagai “resistansi sumber”,
satu teori elektronika yang mempelajari
dimana harganya sama dengan resistansi
tentang nilai tegangan pada rangkaian
R1 dan R2 yang dihubungkan secara
listrik yang terbebani. Kembali pada
paralel. Harga vo/c atau RP tergantung
pembahasan pembagi tegangan yang
pada sifat dari beban, sehingga efek vo
terbebani, hasil yang diperoleh dari
akibat besarnya beban dapat dengan
penyederhanaan rangkaian merupakan
mudah dihitung dengan menggunakan
salah satu kasus dari teorema Thevenin.
penyederhanaan rangkaian seperti terlihat
Secara singkat teorema Thevenin dapat
pada gambar berikut.
dikatakan sebagai berikut. “Jika suatu
kumpulan rangkaian sumber tegangan dan
resistor dihubungkan dengan dua terminal
keluaran, maka rangkaian tersebut dapat
digantikan dengan sebuah rangkaian seri
dari sebuah sumber tegangan rangkaian
terbuka v0/c dan sebuah resistor RP“
Gambar rangkaian dibawah menunjukkan
suatu jaringan rangkaian yang akan
Gambar. Penyederhanaan Rangkaian dihubungkan dengan sebuah beban RL.
Kombinasi seri v0/c dan RP pada gambar
d dibawah merupakan rangkaian hubung singkat Is/c sebesar :
ekivalen/setara Thevenin.

Pada beberapa rangkaian, perhitungan


v0/c ataupun Is/c kemungkinan sangat sulit
untuk dilakukan. Langkah yang paling
mudah adalah dengan menghitung harga
RP (harga resistansi yang dilihat dari
kedua ujung terminal keluaran). Dalam hal
ini RP dihitung dengan melihat seolah-
olah tidak ada sumber tegangan.

Penyearah adalah rangkaian


elektronika yang berfungsi menyearahkan
gelombang arus listrik. Arus listrik yang
Gambar. Rangkaian Terbentuknya semula berupa arus bolak-balik (AC) jika
Rangkaian Setara Thevenin dilewatkan rangkaian Penyearah akan
berubah menjadi arus searah (DC).
Ada beberapa kondisi ekstrem dari Jenis-jenis penyearah :
rangkaian pada gambar rangkaian setara
a. Penyearah Setengah Gelombang
thevenin diatas, seperti misalnya saat RL
= ∞ dan RL = 0. Harga RL = ∞ berada Merupakan rangkaian penyearah yang
pada kondisi rangkaian terbuka, seolah- dibangun menggunakan satu dioda saja.
olah RL dilepas dari terminal keluaran,
dengan demikian diperoleh tegangan
rangkaian terbuka sebesar v0/c (lihat
gambar b diatas). Saat RL = 0 (gambar c
diatas) berarti rangkaian berada pada
kondisi hubung singkat (kedua ujung
terminal terhubung langsung) dengan arus
dituliskan dalam persamaan matematika
adalah sebagai berikut;
IAV = 0,318 • IMAX
Oleh sebab itu rangkaian penyearah
setengah gelombang lebih sering
digunakan sebagai rangkaian yang
berfungsi untuk menurunkan daya pada
suatu rangkaian elektronika sederhana dan
digunakan juga sebagai demodulator pada
radio penerima AM.

Gambar.Penyearah setengah b. Penyearah gelombang penuh


gelombang
Merupakan rangkaian penyearah yang
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah dibangun menggunakan dua diode.
setengah gelombang ini adalah pada saat
setengah gelombang pertama (puncak)
melewati dioda yang bernilai positif
menyebabkan dioda dalam keadaan
‘forward bias’ sehingga arus dari setengah
gelombang pertama ini bisa melewati
dioda. Pada setengah gelombang kedua
(lembah) yang bernilai negatif
menyebabkan dioda dalam keadaan
‘reverse bias’ sehingga arus dan setengah
gelombang kedua yang bernilai negatif ini
tidak bisa melewati dioda. Keadaan ini Gambar. Penyearah gelombang
terus berlanjut dan berulang. penuh

Cara kerja rangkaian penyearah


Rangkaian penyearah setengah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
gelombang ini memiliki kelemahan pada bekerja karena menggunakan
kualitas arus DC yang dihasilkan. Arus DC transformator dengan CT. Transformator
rata-rata yang dihasilkan dari rangkaian ini dengan CT seperti pada gambar diatas
hanya 0,318 dari arus maksimum-nya, jika dapat memberikan output tegangan AC
pada kedua terminal output sekunder Gambar. Penyearah gelombang
terhadap terminal CT dengan level penuh dengan 4 dioda (jembatan)
tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada
Prinsip kerja saat output transformator
saat terminal output transformator pada D1
memberikan level tegangan sisi positif,
memberikan sinyal puncak positif maka
maka D1, D4 pada posisi forward bias dan
terminal output pada D2 memberikan
D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga
sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1
level tegangan sisi puncak positif tersebut
pada posisi forward dan D2 pada posisi
akan di leawatkan melalui D1 ke D4.
reverse. Sehingga sisi puncak positif
Kemudian pada saat output transformator
dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada
memberikan level tegangan sisi puncak
saat terminal output transformator pada D1
negatif maka D2, D4 pada posisi forward
memberikan sinyal puncak negatif maka
bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias
terminal output pada D2 memberikan
sehingan level tegangan sisi negatif
sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1
tersebut dialirkan melalui D2, D4.
posisi reverse dan D2 pada posisi forward.
Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan Regulator tegangan adalah bagian
melalui D2. power supply yang berfungsi untuk
memberikan stabilitas output pada suatu
c. Penyearah gelombang penuh
power supply. Output tegangan DC dari
dengan 4 dioda (jembatan)
penyearah tanpa regulator mempunyai
Merupakan rangkaian penyearah yang kecenderungan berubah harganya saat
dibangun menggunakan 4 dioda dioperasikan. Adanya perubahan pada
menggunakan transformator non-CT. masukan AC dan variasi beban merupakan
penyebab utama terjadinya ketidakstabilan
pada power supply. Pada sebagian
peralatan elektronika, terjadinya
perubahan catu daya akan berakibat cukup
serius. Untuk mendapatkan pencatu daya
yang stabil diperlukan regulator tegangan.
Regulator tegangan untuk suatu power
supply paling sederhana adalah
menggunakan dioda zener. Rangkaian
dasar penggunaan dioda zener sebagai
regulator tegangan dapat dilihat pada
gambar rangkaian dibawah. sembarang dioda zener dengan tegangan
breakdown misal dioda zener 9 volt.
Tegangan output transformer harus lebih
tinggi dari tegangan breakdown dioda
zener, misalnya untuk penggunaan dioda
zener 9 volt maka gunakan output
transformer 12 volt. Tegangan breakdown
dioda zener biasanya tertulis pada body
Gambar. Regulator Tegangan Pada Power
dari dioda tersebut.
Supply

D. Langkah Kerja
Rangkaian pencatu daya (power
supply) dengan regulator diode zener pada Untuk melakukan pengukuran

gambar rangkaian diatas, merupakan tegangan AC dan DC Via Arduino

contoh sederhana cara pemasangan (Wattmeter) adalah yang pertama dengan

regulator tegangan dengan dioda zener. menyiapkan alat dan bahan.

Diode zener dipasang paralel atau shunt


Alat dan bahan :
dengan L dan R . Regulator ini hanya
memerlukan sebuah diode zener terhubung 1. Clampmeter
2. Resistor, Kapasitor, Dioda
seri dengan resistor RS . Perhatikan bahwa 3. DC Power Supply
diode zener dipasang dalam posisi reverse 4. Arduino Training Kit
5. Kabel-kabel jumper dan konektor
bias. Dengan cara pemasangan ini, diode 6. Komputer
zener hanya akan berkonduksi saat
Setelah alat dan bahan siap kemudian
tegangan reverse bias mencapai tegangan
melakukan langkah kerja sebagai berikut :
breakdown dioda zener. Penyearah berupa
rangkaian diode tipe jembatan (bridge) a. Membuat firmware menggunakan
dengan proses penyaringan atau filter IDE Arduino pada computer :
berupa filter-RC. Resistor seri pada  Menulis firmware yang

rangkaian ini berfungsi ganda. Pertama, disajikan pada lampiran


 Klik tombol “VERIFY”
resistor ini menghubungkan C1 dan C2
pada software IDE,
sebagai rangkaian filter. Kedua, resistor ini
menunggu sampai proses
berfungsi sebagai resistor seri untuk
selesai
regulator tegangan (dioda zener). Diode
zener yang dipasang dapat dengan
 Colokkan kabel data untuk d. Mengamati setiap datanya,
mengkoneksikan Arduino mengukur rangkaian skematik
dan computer dengan menggunakan clampmeter.
 Melihat “device manager”,
E. Hasil
memastikan Arduino telah
terbaca USB computer No Pengukura Teg Teg
 Pada IDE, melihat pada n ke Serial Clamp
menu “TOOL”>”SERIAL (V) (V)
POR” memastikan bahwa 1 1 220 219
2 2 219 220
COM Arduino yang
3 3 218 217
diaksud sudah tercennntang 4 4 217 219
 (Melakukan poin b) Klik Tabel. Data yang diperoleh dari
tombol “UPLOAD” pada pengukuran
software IDE, menunggu
Perbandingan nilai yang didapatkan
sampai proses selesai
oleh praktikan pada tegangan serial dan
 Memastikan firmware
tegangan yang diukur menggunakan
sudah sukses ter-upload ke
clampmeter semua data selisihnya tidak
chip Arduino
b. Merangkai alat dan bahan seperti banyak dan semua data mengalami
gambar berikut : fluktuasi dari pengukuran pertama sampai
pengukuran keempat. Kedua metode ini
seharusnya mendapatkan nilai yang sama
saat pengukuran/waktu yang sama, hal ini
tidak bisa diperoleh disebakan oleh faktor-
faktor diantaranya:

Faktor alat

Pembacaan pada display clammeter


Gambar. Skema Pengukuran
untuk menentukan nilai arus dan tegangan,
Tegangan AC dan DC Via Arduino
nilainya mengalami naik turun sehingga
(Wattmeter)
menyebabkan sulitnya untuk penentuan
c. Melihat data yang telah diunggah nilai yang sebenarnya.
ke computer via komunikasi serial,
Faktor manusia/pengamat
dengan klik menu
“TOOL”>>”SERIAL MONITOR”
Pada pembacaan pada clamp meter menghasilkan data pengukuran besaran
praktikan tidak bisa sepenuhnya tepat pada listrik yang tidak konsisten.
waktu yang ditentukan, bisa saja lebih atau
Saran untuk praktikum yang lain
kurang dari beberapa detik dari waktu
adalah alat dan bahan diperbanyak agar
yang ditentukan, hal ini dikarenakan
praktikan tidak saling menunggu untuk
praktikan yang mengukur dan mencatat
praktikum.
juga berdeda-beda.
F. Referensi
E. Kesimpulan dan Saran
1] Penyearah, http://kreativitas-
1. Nilai yang didapatkan dari pengukuran
elektronika.blogspot.co.id/2013/07/penyea
pertama sampai keempat untuk
rah.html
pengukuran tegangan yang diamati melalui
tegangan serial adalah 220V, 219 V, 218V, Diakses pada 7 Desember 2015
217V. Untuk pengukuran tegangan yang
[2] Theorema Thevenin,
diamati melalui clampmeter dari
http://elektronika-dasar.web.id/teorema-
pengukuran pertama sampai keempat
thevenin/
didapatkan nilai tegangan 219V, 220V,
217V dan 219V. Diakses pada 15 Desember 2015

2. Tegangan AC maupun DC dari listrik [3] Perbedaan listrik AC dan DC,


PLN (AC) atau sumber tegangan lain http://budisma.net/2015/03/perbedaan-
seperti aki dan baterai (DC) saat diukur tegangan-ac-dan-dc.html
mengalami fluktuasi karena tegangan
Diakses pada 15 Desember 2015
sumber selalu mengalami perubahan kecil
yang tidak teratur dan cepat sehingga
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai