Abstrak
Pembelajaran di zaman yang serba digital ini dituntut lebih praktis dan efektif.
Sehingga dengan ini dibutuhkan pembaharuan dari salah satu perangkat pembelajaran yaitu
Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS berbasis Google Form merupakan salah satu terobosan
yang dapat menjawab problematika pembelajaran saat ini. Metode yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model
pengembangan ADDIE dalam langkah-langkah penelitiannya. Subjek pada penelitian ini
merupakan siswa kelas V di MI Al-Huda Padusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
Lembar Kegiatan Siswa berbasis Google Form ini mendapatkan kategori Sangat Valid yang
didapatkan dari hasil penilaian pakar materi dengan presentase 82%, pakar media dengan
presentase 72%, dan penilaian guru kelas yaitu dengan presentase 76%. (2) Respon siswa
mendapatkan kategori baik yang mana dilihat dari hasil uji coba produk memperoleh
persentase 89% dan pada uji coba pemakaian memperoleh persentase 81%. Sehingga dapat
disimpulkan LKS berbasis google form ini layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran,
khususnya pada kondisi pandemi dengan metode pembelajaran dalam jaringan (daring).
Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa, Google Form, Penelitian dan Pengembangan.
Abstract
Learning in this digital era is demanded to be more practical and effective. So with
this it is necessary to update one of the learning tools, namely the Student Worksheet (LKS).
Google Form-based worksheets are one of the breakthroughs that can answer the current
learning problems. The method used in this research is Research and Development (R&D)
using the ADDIE development model in the research steps. The subjects in this study were
fifth grade students at MI Al-Huda Padusan. The results showed that (1) the Google Form-
based Student Activity Sheet got the Very Valid category which was obtained from the results
of the material expert assessment with a percentage of 82%, media expert with a percentage
of 72%, and the assessment of class teachers with a percentage of 76%. (2) Student responses
get a good category which is seen from the results of the product trial getting a percentage of
89% and in the usage trial getting a percentage of 81%. So it can be concluded that this
google form-based worksheet is suitable to be used as a learning tool, especially in pandemic
conditions with online learning methods.
Keywords: Student Worksheets, Google Forms, Research and Development
12
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
PENDAHULUAN
akan terlena dan terbawa kepada hal lainnya pada saat mengakses pembelajaran, misalnya
malah melihat video di youtube atau bermain sosial media.
Perlu adanya monitoring dari semua pihak terutama dari orang tua dan guru untuk
menjadikan penyalahgunaan gadget di dalam pembelajaran dapat terhindarkan. Karena
bagaimanapun siswa yang masih berada pada usia MI terkadang sulit fokus dalam
menggunakan barang-barang terutama gadget. Sehingga pendampingan oleh guru dan orang
tua menjadi begitu penting di dalam pelaksanaan pembelajaran siswa. LKS sebagai instrumen
guru dalam menilai hasil belajar siswa perlu diupgrade dan dimasukkan dalam perkembangan
teknologi saat ini. Dengan memasukkan atau menjadikan LKS ke dalam website atau internet
akan menjadikan siswa dapat teralihkan dari kegiatan-kegiatan yang kurang produktif. Hal ini
dengan menjadikan smartphone sebagai sarana siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas-
tugas yang guru berikan.
Guru juga akan mendapatkan sebuah kemudahan dalam administrasi dan pencatatan
maupun koreksi nilai siswa dikarenakan LKS yang berbasis google form ini bersifat mobile
dapat dibawa dan dibuka dimana saja. Kemudahan yang lain juga adalah guru tidak terbebani
dengan tumpukan kertas yang sangat banyak dan saat pemeriksaan administrasi perangkat
dan instrumen pembelajaran guru tinggal mencetak langsung tanpa susah payah mencari data
yang sangat banyak.
Pandemi yang melanda Indonesia saat ini membuat aktivitas manusia terganggu dan
harus diatur sedemikian rupa seperti jaga jarak untuk mengantisipasi penyebaran virus
corona, maka dengan itu dunia pendidikan harus ikut beradaptasi dengan keadaan saat ini
yaitu melaksanakan pembelajaran jarak jauh ataupun disebut dengan dalam jaringan
(daring). Hal ini bertujuan agar para siswa tidak terinfeksi virus corona dari teman-temannya
ataupun warga sekolah sehingga siswa akan merasa aman dan dapat tetap belajar meskipun
dalam keadaan pandemi seperti ini. Dari latar belakang di atas penulis memberikan solusi
terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa saat ini melalui penelitian yang
berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Google Form untuk Siswa
Kelas V MI Al-Huda.
14
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
LANDASAN TEORI
Perangkat Pembelajaran
Perangkat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti alat
perlengkapan. Kemudian kata pembelajaran dalam KBBI memiliki arti proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dari dua pengertian dua kata di atas
maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya perangkat pembelajaran merupakan alat-alat
atau perlengkapan yang perlu diadakan atau dihadirkan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
Menurut pendapat yang lain perangkat pembelajaran yaitu segala instrumen dan
bahan yang dipakai oleh guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam proses pembelajaran, tanpa
adanya perangkat pembelajaran, pembelajaran di kelas akan tidak terarah karena salah satu
fungsi dari perangkat ini adalah menjadi pengendali atau sebagai skenario guru dalam proses
pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa yaitu lembaran yang di dalamnya berisi tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa. Dalam literatur yang lain lembar kegiatan siswa disebut juga dengan
petunjuk untuk siswa yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan penyelidikan maupun
pemecahan masalah.(Trianto, 2010) Menurut Prastowo, LKS memiliki arti lain yaitu
merupakan salah satu dari bahan ajar cetak yang isinya materi, ringkasan dan beberapa
petunjuk dalam pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa dalam
mencapai kompetensi dasar yang disajikan. Maka berkaitan dengan itu Lestari dan
Dhany&Salmah mengemukakan bahwasanya LKS merupakan materi ajar yang telah dikemas
dengan sedemikian rupa yang mana pada akhirnya siswa diharap mampu mempelajari materi
ajar tersebut dengan mandiri.(Hidayanti & Utami, 2016)
Lembar kerja siswa memiliki isi kumpulan kegiatan dasar yang harus dilaksanakan
oleh siswa dalam rangka memahami sebuah konsep. Adanya LKS bagi siswa memiliki
manfaat menolong siswa mendapatkan atau menemukan sebuah konsep yang digunakan
sebagai tuntunan belajar siswa dalam membuat aktivitas belajar mandiri dengan dibimbing
oleh guru, serta dapat meningkatkan pemahaman siswa pada suatu konsep materi. Selain itu
15
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
LKS juga dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat dipakai untuk siswa
agar terlibat secara aktif dalam sebuah pembelajaran.
Muatan lembar kerja siswa paling tidak terdapat judul, kompetensi dasar yang akan
dicapai, waktu penyelesaian tugas, materi singkat, langkah-langkah pengerjaan, latihan yang
harus dikerjakan, dan laporan yang harus dikerjakan. Sehingga dengan beberapa ketentuan
muatan di dalam sebuah LKS akan menjadikan LKS dapat cocok dengan apa yang
diharapkan yaitu salah satunya adalah dapat menjadikan siswa mampu belajar dengan
sendirinya yang artinya aktivitas belajar siswa dapat meningkat. (Prastowo, 2015)
Terdapat beberapa langkah dalam menyusun ataupun membuat Lembar Kegiatan
Siswa. Langkah-langkah tersebut adalah 1) menganalisis kurikulum pembelajaran, 2)
membuat daftar kebutuhan LKS, 3) menentukan judul LKS, dan 4) melaksanakan penulisan
LKS. Pada tahap pelaksanaan penulisan LKS terdapat beberapa tahapan lagi yaitu 1)
dirumuskan terlebih dahulu kompetensi dasar, 2) penentuan instrumen penilaian, 3)
penyusunan informasi pendukung, 4) memperhatikan struktur LKS. (Prastowo, 2015)
Google Form
Google Form adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang melakukan
pengumpulan data dari pengguna melalui survei ataupun kuis yang diatur dengan sedemikian
rupa. Informasi yang telah didapatkan kemudian dikumpulkan dan dengan otomatis
terhubung ke spreadsheet. Spreadsheet adalah sebuah aplikasi atau sebuah program di dalam
komputer yang dapat digunakan untuk memanipulasi, menangkap, dan menampilkan data
yang disusun dalam kolom dan baris. Dalam pengertian yang lain spreadsheet juga berarti
lembaran kertas yang berisi data dalam baris dan kolom dalam akuntansi. (Saputra, 2020)
Terdapat beberapa fitur dalam aplikasi Google Form yang sangat bermanfaat
sehingga dapat menunjang beberapa keperluan di dalam pengembangan LKS berbasis Google
Form ini. Beberapa fitur tersebut adalah: 1) Menu pencarian; 2) Menu acak pertanyaan untuk
pertanyaan acak; 3) Pembatasan tanggapan untuk satu kali perorang; 3) Pemendekan URL; 4)
Tema yang dapat disesuaikan; 5) Menghasilkan saran jawaban secara otomatis saat membuat
formulir; 6) Opsi unggah file untuk pengguna menjawab pertanyaan yang dapat dilakukan
melalui komputer maupun Google Drive.(Wikipedia, 2020)
16
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah research and development (R&D) yang mana di dalam
buku Metode penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono menyatakan bahwasanya
penelitian research and development adalah sebuah metode penelitian yang dipergunakan
untuk menghasilkan dan mencoba efektivitas produk tertentu. (Sugiyono, 2017) Langkah-
langkah pada penelitian ini memakai model ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation and Evaluation), hal ini dikarenakan keunggulan dari model ADDIE sendiri
yaitu di dalam langkah-langkah pengembangannya lebih rasional dan lebih lengkap daripada
model lainnya.
17
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
Tahap analisis, sebelum membuat rancangan produk, pada tahapan ini dilakukan
analasis data yang berkaitan dengan keperluan dalam Lembar Kerja Siswa berbasis Google
Form ini. Data-data yang dianalisis salah satunya merupakan analisis kompetensi dan analisis
kebutuhan. Hasil yang akan didapatkan adalah berbentuk karakteristik siswa, identifikasi
kesenjangan, dan indentifikasi kebutuhan.
Tahap desain, rancangan awal produk ini dibuat berdasarkan pada analisis data yang
telah dilakukan agar siswa dapat memahami dan menyelesaikan permasalahan yang terdapat
pada LKS. Dalam tahap desain ini peneliti melakukan perancangan dari mulai background,
tata telak, penyusunan materi, penyusunan soal dan kegiatan siswa di dalam Lembar Kerja
Siswa berbasis Google Form ini.
Tahap pengembangan diawali dengan proses pembuatan Lembar Kerja Siswa.
Seluruh komponen yang sudah disiapkan pada bagian ini, didesain dan disatukan menjadi
satu produk yang utuh yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Kemudian setelah
produk telah jadi maka selanjutnya adalah melakukan proses validasi produk yang dilakukan
oleh para pakar. Dalam hal ini beberapa pakar yang melakukan validasi adalah pakar materi,
pakar media , dan guru kelas V. Setelah dilakukan proses validasi maka selanjutnya adalah
proses revisi dari beberapa hal yang telah diberikan oleh para pakar terhadap produk.
Tahap implementasi, merupakan tahap ujicoba LKS kepada subyek penelitian. Pada
tahap ini dilaksanakan uji coba terbatas pada beberapa siswa kelas V MI Al-Huda Padusan.
Dalam uji coba ini disertai pemberian angket kepada siswa yang bertujuan untuk
mendapatkan komentar ataupun masukan guna untuk merevisi LKS. Pada saat melaksanakan
revisi digunakan pertimbangan saran dan masukan dari pakar-pakar supaya tidak
bertentangan dengan revisi-revisi sebelumnya. Hasil akhir pada tahapan ini adalah Lembar
Kerja Siswa berbasis Google Form yang telah direvisi.
Tahap evaluasi, pada tahap evaluasi ini merupakan tahapan yang berfungsi menilik
apakah LKS yang selesai dibuat valid atau tidak, sesuai dengan apa yang telah diharapkan di
awal ataupun tidak. Sehingga pada akhirnya pada tahapan evaluasi ini dideskripsikan
kelebihan dan kekurangan dari Lembar Kerja Siswa, dan keterbatasan peneliti dalam
mengembangkan LKS berbasis Google Form.
Penelitian ini menggunakan desain One-Shot Case Study yang mana pada desain
penelitian ini terdapat satu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan diobservasi hasilnya
18
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
(perlakuan merupakan variabel independen dan hasil adalah variabel dependen). Teknik
pengumpulan data yang dipakai di dalam penelitian ini adalah lembar validasi dan angket.
Lembar validasi digunakan untuk mendapatkan penilaian dari produk yang dihasilkan yaitu
Lembar Kerja Siswa berbasis Google Form oleh para pakar. Angket merupakan pernyataan-
pernyataan yang diberikan kepada para responden yang dalam hal ini adalah siswa kelas v
MI Al-Huda Padusan.
Data kualitatif yang telah didapatkan dari validator dikonversi menjadi nilai
kuantitatif, yang berdasar pada ketentuan dengan Tabel 1.(Umar, 2003)
Tabel 1. Ketentuan Pemberian Skor
Kategori Skor
Sangat Kurang (SK) 1
Kurang (K) 2
Cukup (C) 3
Baik (B) 4
Sangat Baik (SB) 5
Melakukan penghitungan nilai atau skor rata-rata dari semua indikator untuk LKS
dengan memakai rumus:
∑𝑥
𝑋=
𝑁
Ket:
𝑋 = nilai rata-rata indikator
∑𝑥 = Jumlah nilai total indikator
N = Jumlah indokator
Merubah rata-rata nilai indikator yang mana pada awalnya data kuantitatif dijadikan
menjadi kategori kualitatif. Cara merubah nilai rata-rata menjadi kategori kualitatif yaitu
dengan cara membandingkan nilai rata-rata dengan kriteria penilaian ideal indikator dengan
konversi skor skala 5.
Tabel 2. Interpretasi Skor
Interval Skor Nilai Kategori
X > Mi + 1,8 Sbi A Sangat Baik
Mi + 0,6 SBi < X ≤ Mi + 1,8 Sbi B Baik
Mi - 0,6 SBi < X ≤ Mi + 0,6 Sbi C Cukup
Mi - 1,8 SBi < X ≤ Mi - 0,6 Sbi D Kurang
X ≤ Mi - 1,8 Sbi E Sangat Kurang
19
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
Ket:
X = nilai aktual (empiris)
Mi = mean ideal, dihitung dengan rumus:
1
Mi = (skor maksimal + skor minimal)
2
Berdasar pada table 2 tersebut dapat diketahui bahwasanya nilai maksimal ideal = 5 dan nilai
minimal ideal = 1, sehingga didapatkan penghitunagan Mi dan Sbi sebagai berikut:
1
Mi = (5+1) = 3
2
1
SBi = (5-1) = 0,67
6
Berdasar pada aturan di atas, didapatkan hasil penghitungan skala 5 sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3. Konversi Data Kuantitatif menjadi Data Kualitatif dengan Skala 5.
Skor
Skala Kriteria
Perhitungan Hasil
5 Sangat Baik X > 3 + (1,8 x 0,67) X > 4,2
4 Baik 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ 3 + (1,8 x0,67) 3,4 < X ≤ 4,2
3 Cukup 3 – (0,6 x 0,67) < X ≤ 3 + (0,6 x 0,67) 2,6 < X ≤ 3,4
2 Kurang 3 – (1,8 x 0,67) < X ≤ 3 – (0,6 x 0,67) 1,8 < X ≤ 2,6
1 Sangat Kurang X ≤ 3 – (1,8 x 0,67) X ≤ 1,8
Menentukan presentase LKS berbasis Google Form dengan rumus sebagai berikut:(Sudijono,
2007)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎
Presentase keidealan = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
x 100%
20
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
21
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
penting yang harus ada di dalam LKS yaitu: memasukkan komponen-komponen LKS,
mendesain background, desain layout LKS, mengatur bentuk teks, dan sebagainya.
Di dalam pembuatan LKS berbasis Google Form ini digunakan Sofware Google
Chrome sebagai aplikasi utamanya. Adapun LKS yang dibuat ini terdiri dari beberapa
komponen yaitu: judul, petunjuk belajar (siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung (materi), tugas-tugas (soal), langkah-langkah kerja, dan terakhir
penilaian.(Prastowo, 2015)
Validasi bertujuan untuk mengetahui tentang kelayakan dari Lembar Kerja Siswa
berbasis Google Form. Pada tahap validasi ini dilakukan oleh tiga validator yaitu pakar
materi, pakar media pembelajaran, dan guru kelas V MI Al-Huda Padusan.
Hasil Validasi Pakar Materi; Berdasar pada hasil validasi materi, bisa diketahui
kualitas dari materi LKS berbasis Google Form yang dikembangkan. Beberapa aspek yang
berkaitan dengan materi di dalam LKS adalah relevansi materi dengan KD, materi yang
disajikan sistematis, ketetapan struktur kalimat dan bahasa mudah dipahami, sesuainya materi
terhadap tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian materi, ruang lingkup materi
berhubungan dengan sub tema yang dibahas, gambar yang digunakan sesuai dengan materi
dan contoh yang diberikan sesuai dengan materi.
Hasil dari validasi oleh pakar materi menunjukkan indikator yang dilakukan penilaian
pada bagian ini adalah cukup, baik, dan sangat baik. Jumlah skor nilai yang didapatkan
adalah 41 dengan rata-rata skor adalah 4,1. Selanjutnya setelah dilakukan konversi dengan
skala 5 pada tabel 4 menunjukkan kriteria sangat valid. Maka berdasar dari hasil validasi
tersebut pakar materi memberikan kesimpulan bahwa Lembar Kerja Siswa berbasis Google
Form ini pantas untuk dipakai dengan beberapa perbaikan sesuai dengan saran yang
diberikan.
Hasil Validasi Pakar Media; Berdasar dari hasil validasi pada sudut pandang media
oleh pakar media bisa diketahui kualitas tampilan dan penggunaan Lembar Kerja Siswa
berbasis Google Form yang dikembangkan. Di dalam aspek media ini yaitu terdapat beberapa
poin yaitu: pemilihan tulisan, pemilihan font, ukuran tulisan, gambar pendukung, warna dan
desain ,video penjelas, kejelasan petunjuk, kejelasan uraian materi, dan kemudahan
penggunaan LKS.
22
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
Dari penilaian pakar media dilihat hasil validasi yang didapatkan dari sudut pandang
tampilan dan penggunaan LKS menunjukkan indikator yang dinilai adalah kurang, baik, dan
sangat baik. Jumlah skor nilai yang didapatkan adalah 33 dengan skor rata-rata 3,6.
Kemudian seusai dilakukan konversi dengan skala 5 pada tabel 4 menunjukkan kriteria valid,
tetapi pada beberapa bagian diperlukan sedikit perubahan atau revisi sesuai dengan saran dari
ahli media. Berdasar pada hasil validasi tersebut ahli media memberikan sebuah kesimpulan
bahwa Lembar Kerja Siswa berbasis Google Form ini pantas untuk dipakai dengan beberapa
perbaikan sesuai dengan masukan. Ada beberapa komentar/masukan yang diberikan oleh
pakar media, yaitu pemilihan grafis background kurang menarik sehingga perlu dirubah
sesuai dengan usia anak MI. Perlu penataan warna, grafis, dan perlu penataan teks yang lebih
rapi. Pemberian sumber pada setiap gambar dan video penjelasan materi.
Hasil Validasi Guru; Hasil pemvalidasian yang didapatkan dari guru menunjukkan
kualitas dari dua aspek yaitu materi dan tampilan dari Lembar Kerja Siswa berbasis Google
Form. Validasi yang dilakukan oleh guru sangat diperlukan mengingat guru mengetahui lebih
banyak hal tentang karakter siswa hingga tingkat pemahaman dari siswa.
Hasil dari validasi yang didapatkan dari pemberian nilai oleh guru kelas V yang
dilihat pada aspek materi, aspek tampilan, dan penggunaan, menunjukkan indikator yang
diberikan nilai pada aspek ini adalah cukup, baik, dan sangat baik, tetapi ada bagian yang
perlu direvisi.
Implementation (Penerapan)
Implementasi dilaksanakan di MI Al-Huda Padusan pada hari Selasa tanggal 30 Juni
2020 dan pada hari Rabu tanggal 01 Juli 2020. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan
mengetahui bagaimana respon siswa terhadap LKS berbasis Google Form yang sudah
dikembangkan dengan cara diberikannya angket kepada siswa. Angket yang diberikan
kepada siswa terdiri dari 5 skala penilaian yaitu 5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (cukup), 2
(tidak setuju), dan 1 (sangat tidak setuju) dan dinilai dari aspek materi maupun penggunaan
LKS berbasis Google Form.
Respon LKS berbasis Google Form oleh siswa didapatkan dengan melibatkan 6
siswa kelas V MI Al-Huda Padusan pada uji coba produk dan melibatkan 12 siswa kelas V
MI Al-Huda Padusan pada uji pemakaian. Siswa-siswa tersebut dipilih oleh peneliti
berdasarkan masukan dari guru. Proses pengambilan data tersebut dilaksanakan dengan cara
23
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
menyampaikan link atau alamat LKS berbasis Google Form melalui aplikasi WhatsApp dan
kemudian setelah link dibuka, siswa dapat menggunakan LKS-nya dan kemudian
memberikan penilaian mereka dengan mengisi angket yang dibuat dengan Google Form juga
yang sesuai dengan pengalaman masing- masing siswa.
Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi ini dilaksanakan pada setiap tahapan pengembangan, dan juga pada
keseluruhan kegiatan pengembangan yang dilakukan pada akhir tahapan. Tahap evaluasi ini
dilaksanakan pada hasil penilaian kelayakan dari pakar materi, pakar media, dan guru kelas
V. Evaluasi juga dilaksanakan terhadap LKS yang telah direspon oleh siswa dari angket yang
diisi oleh siswa, sehingga dapat diambil kesimpulan tentang LKS yang sudah dikembangkan
layak atau tidak layak untuk dipakai.
Kemudian hasil uji coba pemakaian dengan berdasar pada analisis data sebanyak 9
indikator yang direspon oleh 12 siswa, jumlah yang memiliki kategori “sangat baik” ada 47,
kategori “baik” ada 49, kategori “cukup” ada 3, dan kategori “sangat tidak baik” ada 1, maka
diperoleh hasil kriteria akan uji coba pemakaian pada siswa dengan nilai rata-rata 4,08 dan
setelah dikonversi memakai skala 5 pada tabel 3 diperoleh hasil kriteria “baik”, maka dengan
ini secara umum Lembar Kerja Siswa berbasis Google Form ini tidak perlu diperbaiki
kembali. Berdasar pada kriteria perolehan data penelitian yang didapatkan dari hasil valdasi
pakar materi, pakar media, guru dan siswa, maka bisa divisualkan pada grafik di gambar 2.
24
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
Jika dilihat dari grafik di atas dapat dikatakan bahwa lembar kerja siswa berbasis
Google Form yang dikembangkan menunjukkan hasil yang positif, yaitu dapat dilihat hasil
validasi pakar materi mendapatkan presentase 82%, pakar media 72%, guru 76%, dari siswa
pada uji coba produk 89%, dan dari siswa pada uji coba pemakaian mendapatkan 81%.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja siswa yang dapat
menjadikan pembelajaran siswa bisa lebih praktis dan efektif meskipun terkendala dalam
tempat dan waktu seperti yang dirasakan pada masa pandemi seperti ini. Untuk mencapai
tujuan yang telah disebutkan sebelumnya maka lembar kerja siswa berbasis google form ini
dilakukan pengembangan dengan memakai model ADDIE yang terdiri atas tahapan-tahapan,
yaitu analys (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation
(implementasi) dan evaluation (evaluasi).
Setelah LKS dikembangkan maka selanjutnya adalah melakukan validasi LKS yang
akan dilaksanakan oleh para pakar sehingga harapannya akan didapatkan kritik dan saran dari
para pakar terhadap LKS yang telah dikembangkan, sehingga nantinya LKS berbasis Google
Form ini layak digunakan oleh siswa. Proses validasi ini dilaksanakan oleh 3 validator.
Validator pertama adalah pakar materi yang memberikan penilaian terhadap materi yang
terdapat di dalam LKS, validator kedua adalah pakar media yang memberikan penilaian pada
aspek tampilan dan penggunaan LKS, dan ketiga adalah guru kelas V yang memberikan
penilaian kepada semua aspek di dalam LKS berbasis Google Form secara umum.
Hasil validasi yang telah didapatkan dari validator selanjutnya dianalisis. Validasi
yang dilaksanakan oleh pakar materi mendapatkan hasil rata-rata 4,1 dengan kriteria “sangat
valid”, namun disertai dengan beberapa saran untuk revisi LKS agar lebih baik. Validasi
selanjutnya dilaksanakan oleh pakar media terhadap kualitas tampilan dan pemakaian LKS
yang mana mendapatkan hasil rata-rata 3,6 dengan kriteria “valid” yang juga disertai dengan
beberapa komentar dan saran untuk revisi LKS tersebut. Validasi yang terakhir dilaksanakan
oleh guru kelas V mengenai segala aspek di dalam LKS yang kemudian didapatkan hasil rata-
rata 3,8 dengan kriteria “sangat valid” dengan disertai beberapa saran dan masukan. Sehingga
bersadar kepada hasil validasi dari pakar materi, pakar media, dan guru kelas V dapat
disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa berbasis Google Form ini layak untuk digunakan.
Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) juga pernah dilakukan oleh beberapa
peneliti lainnya. Salah satunya adalah oleh Eka Faizatin, Endang Susantini, Wisanti, yang
25
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
PENUTUP
Berdasarkan penjabaran-penjabaran yang telah penulis kemukakan diatas serta
berdasarkan analisis data hasil penelitian, maka penulis dapat memperoleh beberapa
kesimpulan antara lain :
Kesimpulan teoritis: Hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak merupakan
indikator pengusaan materi aqidah akhlak yang telah dijabarkan kepada siswa dan
dikualifikasikan berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengaja, serta didokumentasikan
didalam raport. Pengukuran hasil belajar dilakukan dalam ketiga ranah sekaligus yakni
sebagai berikut: ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu hasil belajar siswa
dapat digunakan menjadi acuan untuk melakukan evaluasi terhadap proses kegiatan belajar
26
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28
A U LADA: Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak
e-ISSN:2656-1638, Volume III, (1),2021
Moch. Amiruddin Maksum, Akhmad Fauzi
mengajar (KBM) siswa, sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi semakin lebih
baik dan efektif. Prestasi belajar aqidah akhlak yang dimiliki siswa akan menimbulkan sikap
positif dari siswa terhadap akhlak siswa disekolah maupun dirumah. Dengan prestasi belajar
aqidah akhlak yang memadai maka siswa akan sanggup berakhlak karimah dalam kehidupan
sehari-hari. Impikasi ini sejalan dengan tujuan pendidikannasional yakni melahirkan siswa
yang memiliki pengetahuan yang luas dan perilaku yang santun dan halus.
Hubungan antara penilaian hasil belajar terhadap akhlakul karimah: 1) Bahwa hasil
penelitian menunjukkan Adanya ini korelasi positif yang signifikan antara Hasil Belajar Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak dengan Ahlakul Karimah hormat, patuh dan sabar siswa kepada
orang tua di MI Miftahul Ulum Cepokolimo Pacet dalam kategori kuat; 2) Bahwa hasil
penelitian selanjutnya menunjukkan Adanya korelasi positif secara signifikan antara Hasil
Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak terhadap Ahlakul Karimah siswa hormat, patuh dan
sabar siswa kepada Guru di MI Miftahul Ulum Cepokolimo Pacet dalam kategori agak
rendah. Bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan Ada korelasi positif yang signifikan
antara Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dengan Ahlakul Karimah hormat, patuh
dan sabar siswa kepada teman sejawat di MI Miftahul Ulum Cepokolimo Pacet dalam
kategori kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Asyid, D. (2009). No TitleBina Akidah dan Akhlak. Jakarta: Erlangga.
Syarifuddin, R. (2019). Hubungan Pemahaman Materi Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela
Terhadap Perilaku Peserta Didik Kelas Iv Di Mi Muhammadiyah 02 Slinga
Kaligondang Purbalingga Tahun Pelajaran 2018/2019. UIN Walisongo.
Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan,. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
28
http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GOOGLE FORM UNTUK SISWA KELAS V MI
AL-HUDA
12-28