Anda di halaman 1dari 33

Menakar Kebijakan Merdeka Belajar-

Kampus Merdeka
Bahan Materi Presentasi Diskusi Online
Dosen FITK UIN Jakarta, 30 April 2020, Jam 13.30-15.00

Oleh
Dr. Abdul Rozak, M.Si
Dosen PIPS UIN Jakarta/Tim Pokja Program PPG
Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam
Takaran dalam Memahami Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Segitiga Kebijakan Publik-Pendidikan


Proses

Aktor
Kebijakan
 Individu
 Kelompok
 Institusi
Isi/Konten Konteks

Walt and Gilson Model (1994)


Proses Kebijakan Pendidikan
(Public Policy Cycle)

E E
V V
A A
L L
U U
A A
T T
I I
O O
N N

Takaran dalam Memahami Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka


Tahap Tahap
Perencanaan- Pembahasan
Persiapan

Tahapan
Pembuatan
Tahap
Pengundangan
Kebijakan Tahap Penyusunan-
Legal Drafting

Tahap
Pengesahan

Proses Pembuatan Kebijakan


Konteks dalam Proses Kebijakan Publik-Pendidikan

Arena

Stakeholders Budaya

Dinamika
Sosial dan
IPTEK
Studi Kebijakan-Analisis Kebijakan Pendidikan
Ketentuan Materi
1 Utama/Substansi 2
Umum

Isi-Konten
Kebijakan
Ketentuan
5 Peralihan Materi Penjelas-
Lampiran Kebijakan 3

Ketentuan
Sanksi
4
Isi-Konten kebijakan dalam Proses Pembuatan Kebijakan
Model-Model Kebijakan Publik-Pendidikan

2. Model Rasional Komprehensif-


Hasil dan Dampak

4. Model Inkremental-Hasil dan


Dampak

6. Model Kualitatif Optimal-Hasil-


Dampak
Model Kebijakan Publik-Pendidikan
Kebijakan negara dari sudut proses:
 institusional,
 elit-massa,
 kelompok
 sistem.
Kebijakan negara dari sudut hasil dan akibat :
 Rationale comprehensive,
 Incremental
 Mix-scanning
"Kita akan membuat Pengumuman Nama
terobosan- terobosan Menteri Kebinet
yang signifikan dalam Indonesia Maju
pengembangan SDM,
yang menyiapkan SDM-
SDM yang siap kerja,
siap berusaha, yang
me- link and match
antara pendidikan dan
industri nanti di
wilayah Mas Nadiem"
"Kita akan membuat terobosan- terobosan
yang signifikan dalam pengembangan
SDM, yang menyiapkan SDM-SDM yang
siap kerja, siap berusaha, yang me-
link and match antara pendidikan dan
industri nanti di
wilayah Mas Nadiem“
"Kita akan membuat Pengumuman Nama
terobosan- terobosan Menteri Kebinet
yang signifikan dalam Indonesia Maju
pengembangan SDM,
yang menyiapkan SDM-
SDM yang siap kerja,
siap berusaha, yang
me- link and match
antara pendidikan dan
industri nanti di
wilayah Mas Nadiem"
Relevansi Pendidikan Tinggi Masih Rendah

Ketidakselarasan (mismatch) lulusan pendidikan tinggi masih cukup besar masih


terdapat lulusan Pendidikan
tinggi yang bekerja di bawah kualifikasi yang dibutuhkan (overqualified).

Persentase ketidakselarasan (mismatch) lulusan


FFaakkttoorr PPeenneennttuuRReelleevvaannssii
pendidikan tinggi PPeennddiiddiikkaann
dengan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja.

D.IV / S1 41,10%
kualitas adaptabilitas kerja sama
lulusan program pengemban
studi terhadap gan
D.III 51,40%
kebutuhan kurikulum
pasar dengan
industri
D.I/II 58,30%

0,0 20,0 40,00% 60,00% 80,0 100,0


0% 0% 0% 0% keterampilan tracer study
Ketidakselara Selaras generik untuk untuk
san lapangan kerja penyesuaian
Sumber: Background paper on higher education for RPJMN yang dinamis
2020-2024, ADB (sakernas 2016)
kurikulum
1
Arah Kebijakan dan Strategi
Peningkatan Kualitas-Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Tinggi
Perguruan Tinggi sebagai
Pengembangan Iptek dan Pusat
Kerja sama Perguruan Tinggi-
Industri-Pemerintah
Unggulan
•Peningkatan kualitas PT vokasi • PT sebagai produsen Iptek dan inovasi
berbasis • PTN-BH sebagai Pusat Unggulan
industri (center of excellence)
•Kerja sama PT-Industri untuk riset Pengembangan hilirisasi litbang di PT
inovatif • Peringkat World Class University
• Peningkatan riset, publikasi, sitasi
Pemanfaatan • Peningkatan produktivitas penelitian

Teknologi untuk Inovasi dan publikasi


Pembelajaran • Kerjasama kelembagaan
PENDIDIKA
• Sistem antar PT
perkuliahan berbasis N dalam negeri-luar negeri: Konsorsium
distance TINGGI riset, konferensi Internasional
learning
• Sistem pembelajaran digital
Peningkatan Kualitas Lulusan Perguruan
Tinggi
Prodi yang adaptif terhadap
Kebutuhan Industri •Pemanfaatan hasil studi pelacakan
lulusan
•Pengembangan bidang ilmu
unggulan (tracer study)
•Prodi selaras Revolusi Industri •Sistem akreditasi berbasis keluaran
4.0 lulusan PT
•Penguatan keterampilan generik
(generic
skills) maupun keterampilan sosial
PERAN BARU PERGURUAN TINGGI MEMASUKI ERA 4.0
JENIS PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

UU 12 TH 2012 PASAL 15

AKADEMIK (1) PENDIDIKAN AKADEMIK MERUPAKAN


PENDIDIKAN TINGGI
70% TEORI, 30%
PROGRAM SARJANA DAN/ATAU PROGRAM
PRAKTEK PASCASARJANA YANG DIARAHKAN PADA
PENGUASAAN DAN PENGEMBANGAN
CABANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
UU 12 TH 2012 PASAL 16
(1) PENDIDIKAN VOKASI MERUPAKAN PENDIDIKAN
VOKASI
P 30% TEORI, 70%
TINGGI PROGRAM DIPLOMA YANG MENYIAPKAN
MAHASISWA UNTUK PEKERJAAN DENGAN
PRAKTEK KEAHLIAN TERAPAN TERTENTU SAMPAI
T PROGRAM SARJANA TERAPAN.

UU12 TH 2012 PASAL 17

(1) PENDIDIKAN PROFESI MERUPAKAN


PROFESI PENDIDIKAN TINGGI
SETELAH PROGRAM SARJANA YANG MENYIAPKAN
30% TEORI, 70% MAHASISWA
PRAKTEK DALAM PEKERJAAN YANG MEMERLUKAN
PERSYARATAN
KEAHLIAN KHUSUS.
15
JENIS PENDIDIKAN TINGGI DI
INDONESIA
1) ACADEMIC 3) PROFESSIONA 2) VOCATIONAL

S3 Sub- S3
9 spesialis (Terapan)

8 S2 Spesiali S2
s (Terapan)

7 Pofesi

6 S1 S1
Terapan
5 D III

4 D
II
DI
3

SMA/MA SMK/MAK
2

9 TAHUN PENDIDIKAN DASAR (6+3) PENDIDIKAN


1 ANAK USIA DINI(1-2)
16
FUNGSI PENDIDIKAN TINGGI
(UU No. 12 tahun 2012)

Mengembangkan
Kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yg bermartabat dlm rangka
mencerdaskan bangsa

Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif,


terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui
pelaksanaan Tridharma

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan


memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora.
Tujuan Pendidikan Tinggi
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan menjadi warga negara yang
demokratis,bertanggung jawab, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

SISTEM DAN PROSES PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN TINGGI

6 C for HOTS (Communication, Collaboration, Lulusan


Compassion, Critical Manusia yang beriman dan
thinking, Creative thinking, computation logic), bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Adaptive, flexible, Leadership, Reading Skill, writing berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
skill, himbauan penambahan SKS Bahasa Inggris dan dan menjadi warga negara yang
IT Skills demokratis serta bertanggung
jawab (Psl 3 UU 20) dan
UU 12/2012
Tridharma PT SN Dikti 03/ 2020 dan 50/ 2018
KKNI Mahasiswa  Pendidikan (dan
SKKNI-OBE Ijazah, SKPI
magang)
(Outcomes Sertifikat Kompetesi
Based  Penelitian (dan Sertifikat Pendidik
Education) magang) Sertifikat Internasional
 Pengabdian Regiter Profesi Nasional
Kurikulum Register Profesi Internasional
Masyarakat
Capaian Pembejaran Literasi Baru:
1.Big Data Capaian Pembelajaran
Sistem Pembelajaran
2.Teknologi Lembaga Sertifikasi Profesi
Hybrid/ Blended Learning
P1
3.Manusia
Tujuan Pendidikan Tinggi
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan menjadi warga negara yang
demokratis,bertanggung jawab, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

SISTEM DAN PROSES PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN TINGGI

6 C for HOTS (Communication, Collaboration, Lulusan


Compassion, Critical Manusia yang beriman dan
thinking, Creative thinking, computation logic), bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Adaptive, flexible, Leadership, Reading Skill, writing berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
skill, himbauan penambahan SKS Bahasa Inggris dan dan menjadi warga negara yang
IT Skills demokratis serta bertanggung
jawab (Psl 3 UU 20) dan
UU 12/2012
Tridharma PT SN Dikti 03/ 2020 dan 50/ 2018
KKNI Mahasiswa  Pendidikan (dan
SKKNI-OBE Ijazah, SKPI
magang)
(Outcomes Sertifikat Kompetesi
Based  Penelitian (dan Sertifikat Pendidik
Education) magang) Sertifikat Internasional
 Pengabdian Regiter Profesi Nasional
Kurikulum Register Profesi Internasional
Masyarakat
Capaian Pembejaran Literasi Baru:
1.Big Data Capaian Pembelajaran
Sistem Pembelajaran
2.Teknologi Lembaga Sertifikasi Profesi
Hybrid/ Blended Learning
P1
3.Manusia
SUASANA KEGEMBIRAAN SAAT
WISUDA
Doktor Doktor
9
(S3) (S3) Terapan

Magister Magister
8
(S2) (S2) Terapan

Jenis PT
7
 Akademik
 Vokasi
Sarjana Diploma 4  Profesi-Spesialis
(S1) 6
(D4)

Fokus pada Diploma 3 (D3) 5


pengembangan
Diploma 2 (D2) 4
filosofis -
keilmuan
Diploma 1 (D1) 3

LEVEL
SMA/MA/SMK/MAK KKNI
MERDEKA BELAJAR
MAHASISWA (sekolah/madrasah/kampus, guru-
dosen dan murid-mahasiswanya punya kebebasan.
Kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar
dengan mandiri dan kreatif.

KEBIJAKAN
PENDIDIKAN MAS
MENTERI

KAMPUS MERDEKA
Launcing di Jakarta, 14 Januari 2020
Kebijakan
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Pendirian program
studi baru bagi PTN
dan PTS dengan
Akreditasi A dan B
(APT)

Re-akreditasi bersifat otomatis untuk


seluruh peringkat, dan bersifat sukarela
bagi PT dan Prodi yang sudah siap naik
peringkat

Kebebasan bagi PTN BLU dan PTN Satker


untuk Menjadi PTN BH. 11 PTN HB
Kemendikbud, 1 PTN BH Kemenag

Hak mengambil mata kuliah di luar prodi dan perubahan definisi Satuan Kredit
Semester (sks). Total 144 - 160 SKS. dalam SATU PRODI, 1 Smt DI LUAR PRODI dan 2
Smt DILUAR PT (Magang, dll)

23
Jumlah Perguruan Tinggi dan Tenaga Pendidik
134
Pendidikan Tinggi yang Berkualitas: Akreditasi Institusi dan Prodi
Jumlah dan Persentase PT Berdasarkan Jumlah dan Persentase Prodi
Akreditasi (APT) Berdasarkan Akreditasi (APS)
70; 1,51% (A) 3.008;
11% (A)
558;
12,04%
(B) 7.353;
A A
27%
B (TT)
B
961;
20,74% C
C
3.044; (C) T 6.002; 10.831;
65,70% 22% 40% T
(TT) T (C) (B) T

Sumber: BAN-PT, 5 Mei 2018 (diolah)

• Dari total 4,574 perguruan tinggi, baru • Dari total 27.194 prodi, baru 50,9%
1,482 yang telah terakreditasi. prodi yang telah terakreditasi
• Hanya 12.48% (628) PT yang minimal B.
terakreditasi minimal B.
1
PTKIN-Kementerian Agama

PTKIN dengan
Akreditasi (APT) A = 7.
UIN Jkt, UIN Bdg, UIN
Smg, UIN Ygy, UIN Sby,
UIN Mlg, UIN Mks

PTKIN Se-Indonesia
UIN = 17
IAIN = 36
STAIN 5
PTKIN BH Kemenag-UIII
Depok Jawa Barat. PTKIN
BLU 17 (UIN+IAIN)

PTN BH Kemendikbud =11 ( UI, UPI,USU, ITB, IPB, UGM, ITS, Unpad, Unair, Undip,
dan Unhas. PTN BLU 24

26
Kebijakan Link and Match (Interkoneksitas
PT dengan Dunia Usaha-Dunia Industri

Komitmen Kebijakan
berbagai pihak
Spesifikasi
Kompetensi-
CPL

Sertifikat
Program
Kompetensi
Magang
Lulusan PT
(interkoneksita
s kurikulum
dgn DUDI)
Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
1 2 3 4
Pembukaan Sistem akreditasi PTN Hak belajar tiga
program studi perguruan tinggi Badan semester di luar
baru Hukum program studi

 Permendikbud No. 7 Permendikbud No. 5  Permendikbud No. 4 Permendikbud No. 3


Tahun 2020 tentang Tahun 2020 tentang Tahun 2020 tentang Tahun 2020 tentang
Pendirian, Perubahan, Akreditasi Program Perubahan Perguruan Standar Nasional
Pembubaran Perguruan Studi dan Perguruan Tinggi Negeri menjadi Pendidikan Tinggi
Tinggi Negeri, dan Tinggi Perguruan Tinggi Negeri
Pendirian, Perubahan, Badan Hukum
Pencabutan Izin
Perguruan Tinggi Swasta  Permendikbud Nomor 6
Tahun 2020 tentang
 Permendikbud No. 5 Penerimaan Mahasiswa
Tahun 2020 tentang Baru Program Sarjana
Akreditasi Program Studi pada Perguruan Tinggi
dan Perguruan Tinggi Negeri
Fokus Kajian Diskusi
4 Kebijakan

Hak belajar tiga


semester di luar
program studi

MK PRODI

MAHASISWA BOLEH AMBIL MK LINTAS PRODI


1 Smt DI LUAR PRODI dan 2 Smt DILUAR PT
(Magang, dll)

Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang


Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Bentuk Pembelajaran
a. kuliah;
b. responsi dan tutorial;
c. seminar;
d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik
lapangan, praktik kerja;
e. penelitian, perancangan, atau pengembangan;
f. pelatihan militer;
g. pertukaran pelajar;
h. magang;
i. wirausaha;
j. bentuk lain pengabdian kepada masyarakat.
Bentuk Pembelajaran
Bentuk Pembelajaran dalam Pasal 14 ayat (5) dapat dilakukan di
dalam
• Program Studi
• Di luar Program Studi.
• Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi :
a. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang
sama;
b. Pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan
Tinggi yang berbeda;
c. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang
berbeda;
d. Pembelajaran pada lembaga non Perguruan Tinggi.
Fasilitasi oleh Perguruan Tinggi
a. paling sedikit 4 (empat) semester dan paling lama 11
(sebelas) semester merupakan Pembelajaran di dalam
Program Studi;
b. 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh)
satuan kredit semester merupakan Pembelajaran di luar
Program Studi pada Perguruan Tinggi yang sama;
c. paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40
(empat puluh) sks
1. Pembelajaran pada Program Studi yang sama di Perguruan
Tinggi yang berbeda;
2. Pembelajaran pada Program Studi yang berbeda di
Perguruan Tinggi yang berbeda;
3. dan/atau 3. Pembelajaran di luar Perguruan Tinggi.
CONTOH PROGRAM KAMPUS MERDEKA

Terima
Persiapan Pelaksanaan Penilaian output outcome
Kasih

CPL PBM 6 C dan siap


Kerjasama DUDI, 5 sem kampus asal 1 Log book mhs/ kerja/ studi
KEMEBNDES DAN dosen Transkrip, lanjut
DIKBUD, KURIKULUM sem magang = PJJ SKPI, sertifikat Soft skills
KESIAPAN PRODI, 1 sem project desa Laporan kompetensi Leadership
DOSEN DAN MHS DAN dan mengajar di 3T reguler UTS,
PTK UAS, UKIN

Nilai transkrip 5 sem Mahasiswa Alumni


Wassalamu’alaikum
VISI, MISI, Wr.Wb
Transkrip 5 sem
mekanisme Rekognisi Nilai transkrip hasil lulus dengan berakhlak
PROGRAM dan magang, proyek desa kompetensi mulia,
magang, proyek desa komprehensif kompeten dan
tujuan dan mengajar di 3T dan mengajar plus PJJ/
PEMBELAJARAN blended learning menjadi leader
PT dan PRODI

Anda mungkin juga menyukai