SKRIPSI
OLEH :
NADILLA ULANTARI
18101155310316
JURUSAN MANAJEMEN
2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen
selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, berserta sahabat
2016-2020”.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan, dan bimbingan
yang sangat berharga dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Untuk
itu pada kesempatan ini dengan ketulusan dan keihklasan hati penulis
ini dengan baik, walaupun dapat dikatakan jauh dari sempurna dan penulis
i
menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang
Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
Penulis
NADILLA ULANTARI
18101155310316
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.1.4 Profitabilitas..........................................................................................37
2.5 Hipotesis...........................................................................................................60
3.3.1 Populasi................................................................................................66
3.3.2 Sampel...................................................................................................66
iv
3.5 Analisis Regresi Berganda...............................................................................78
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi (R2) Struktur II ………………………….....102
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian …………………………...…102
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan yang efisien dibutuhkan adanya tujuan dan sasaran yang telah
agar tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2018) tujuan
Salah satu sektor yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sector
Indonesia. Sektor ini dianggap menjadi salah satu indicator kesehatan ekonomi
mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu proses untuk mengubah bahan-
bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Perusahaan ini
bergerak dalam bidang seperti industry dasar dan kimia, aneka industry, dan
1
sektor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi.Semakin baik kondisi
ekonomi, maka semakin besar peluang penjualan perusahaan di sector ini karena
sector ini merupakan sector yang merasakan damapk pertama kali ketika terjadi
kenaikan suku bunga atau inflasi karena kebanyakan dari perusahaan yang
mengalami peningkatan.
Gambar 1
Indonesia
2
Dari grafik diatas, tampak bahwa perusahaan manufaktur mengalami
adalah sama yaitu 144 dan naik pada tahun 2018 dengan jumlah 164 untuk tahun
2019 jumlah perusahaan manufaktur adalah 182, dan ditahun 2020 perusahaan
tahun 2020 ini dikarenakan Bursa Efek Indonesia (BEI) gencarnya mengadakan
manfaat dalam penanaman modal sejak dini kepada mahasiswa dan masyarakat
al., 2020)
layaknya harga yang bersedia dibayarkan oleh calon investor apabila suatu
perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan dianggap sebuah prestasi dari kinerja
3
manajer atas kepercayaan investor dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
dinilai baik oleh pemilik dan pihak luar yang berkepentingan dengan
membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga
2019) Nilai perusahaan akan dijadikan sebagai suatu ukuran keberhasilan suatu
4
Maksimalisasi nilai perusahaan dalam meningkatkan kemakmuran
et al., 2017)
keuntungan yang diperoleh dari per lembar saham yang diinvestasikannya. Nilai
tingginya nilai pasar dari saham mencerminkan tingginya nilai perusahaan, dan
sebaliknya.(Tyas, 2017)
perusahaan dapat berubah dikarenakan oleh informasi lain seperti situasi politik
dan social. Dari fenomena tersebut perusahaan harus bisa tanggap dan siap dalam
5
menghadapinya. kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari
analisis rasio dalam penilaian market value, terdiri dari pendekatan Price Earning
Ratio (PER), Price Book Value Ratio (PBVR), Market Book Ratio (MBR),
Deviden Yield Ratio, dan Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut Brigham dan
Gapenski (2019) nilai perusahaan dapat diukur dengan price to book value (PBV),
yaitu perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham.(Amelia &
Anhar, 2019) Nilai buku perusahaan adalah nilai aset perusahaan dibagi dengan
jumlah saham yang dikeluarkan perusahaan. Dengan kata lain, nilai buku saham
adalah nilai wajar saham emiten, sedangkan harga saham dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor dan berbagai sentimen. Harga saham di bursa selalu mencerminkan
estimasi kinerja perusahaan atau nilai buku di masa yang akan datang, karena
pada dasarnya orang yang membeli saham tersebut membeli untuk masa yang
akan datang, untuk berinvestasi dalam jangka panjang.(M, 2019) Tingginya nilai
PBV maka menandakan bahwa tingginya harga saham perusahaan. Oleh karena
itu rasio ini dapat mencerminkan saham yang overvalue atau undervalue.
perusahaan yang cukup rendah adalah manufaktur. Sektor ini terus mengalami
pertumbuhan yang baik tetapi memiliki nilai PBV yang rendah karena kurangnya
6
Berikut ini merupakan rata-rata nilai perusahaan pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diukur
dengan price to book value (PBV) dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
1 2016 0,99
2 2017 1,01
3 2018 1,70
4 2019 1,20
5 2020 1,20
Sumber : www.idx.com
perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama lima periode yaitu dari tahun 2016-2020. Dari tabel diatas dapat dilihat,
terjadinya fluktuasi terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Hal ini
Price book value (PBV) memiliki peranan penting bagi investor untuk
menentukan saham mana yang akan dibeli. Dari rasio PBV tersebut, nilai
perusahaan yang baik adalah pada saat nilai PBV di atas satu yaitu nilai pasar
lebih besar dari pada nilai buku perusahaan. Semakin tinggi nilai PBV
7
menunjukan nilai perusahaan semakin baik. Sebaliknya, apabila PBV di bawah
satu mencerminkan nilai perusahaan tidak baik, karena dengan nilai PBV di
dalam perusahaan.
kebutuhan dana di masa yang akan datang maka akan semakin besar juga
pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal, faktor
yang diinginkan oleh internal (manajemen) dan pihak eksternal (investor dan
kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa depan dan
8
kapitalisasi pasar yang tinggi yang akan menarik investor untuk berinvestasi. Nilai
perusahaan yang dibentuk oleh indikator nilai pasar saham dipengaruhi oleh
peluang investasi, maka jika pertumbuhan perusahaan baik, lalu membuat investor
maka akan memberikan dampak yang positif pula bagi nilai perusahaan.
yaitu faktor eksternal, faktor internal dan pengaruh iklim industri. Pertumbuhan
2019)
peningkatan ataupun penurunan dari total aset yang dimiliki perusahaan. Aset
kemungkinan aset tidak terpakai. Aset yang tidak terpakai bisa dijual, sehingga
9
Pertumbuhan perusahaan dapat memberikan sinyal positif yang diharapkan oleh
mencapai tujuan perusahaan. Namun, di sisi lain akan menimbulkan hutang yang
kecilnya perusahaan yang dilihat melalui besarnya total aktiva, jumlah penjualan,
maupun nilai pasar saham .Dalam penelitian ini besar kecilnya ukuran perusahaan
dinyatakan oleh besarnya total aktiva yang dimiliki. Semakin besar total aktiva
10
(Nadilla,2021). Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya suatu perusahaan
yang dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah ekuitas, atau jumlah aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Menurut Dewi dan Wirajaya (2020) ukuran
perusahaan adalah suatu peningkatan dari kenyataan bahwa perusahaan besar akan
memiliki kapitalisasi pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang tinggi.
Sedangkan pada perusahaan kecil akan memiliki kapitalisai pasar yang kecil nilai
saham perusahaan di pasar modal yang berujung pada kenaikan nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan yang
yang baik dimasa depan. Dengan demikian, suatu perusahaan akan selalu
11
Profitabilitas memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan
yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau aset yang
merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi dengan beban
atas ekuitas yang diinvestasikan oleh pemegang saham (Oktrima, 2017). ROA
merupakan salah satu cara untuk menghitung kinerja keuangan perusahaan dengan
ada (Carlo dan Daniele, 2019). Laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
yang memiliki laba yang tinggi, sehingga secara tidak langsung akan menaikkan
ROA, hal ini dikarenakan ROA dalam analisis keuangan merupakan salah satu
12
teknik yang bersifat menyeluruh dan lazim digunakan untuk mengukur tingkat
seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang akan digunakan untuk
menghasilkan laba bersih untuk pengembalian total aktiva yang dimiliki sehingga
perusahaan.
13
penelitiannya menjelaskan bahwa Struktur modal, Pertumbuhan perusahaan,
perusahaan
perusahaan.
(Nadilla,2021).
14
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
Dengan melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat
1. Ukuran dari perusahaan yang besar belum tentu memiliki kondisi yang
stabil.
profitabilitas.
menarik dananya.
2016-2020.
15
9. Perusahaan manufaktur mengalami pertumbuhan yang baik tetapi
2016-2020
periode 2016-2020 ?
2016-2020?
2016-2020?
16
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
2016-2020 ?
2016-2020?
17
3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan
membacanya diantaranya :
1. Bagi Perusahaan
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat memberikan pemahaman
18
perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan pertimbangan
Perusahaan,dan Profitabilitas.
2. Bagi akademis
lanjut dan dapat berkontribusi dalam ilmu manajemen dan pengembangan teori
tahun 2016-2020.
19
BAB II
diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri
yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh
penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan
pangsa pasar. Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari
citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati karena
pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal, faktor
yang diinginkan oleh internal (manajemen) dan pihak eksternal (investor dan
20
Pertumbuhan perusahaan adalah suatu rasio yang memperlihatkan
dampak dari dana perusahaan atau aliran dana dari perubahan operasional yang
aktiva sendiri merupakan selisih dari total aktiva perusahaan periode saat ini (t)
dengan total aktiva periode sebelumnya (t-1) terhadap total aktiva periode
sebelumnya (t-1).
yang akan datang maka akan semakin besar juga kemungkinan perusahaan
perusahaan, karena perubahan aset suatu perusahaan baik itu berupa peningkatan
21
operasional perusahaan juga akan meningkat sehingga semakin besar pula tingkat
kepercayaan pihak luar terhadap suatu perusahaan. Apabila dilihat dari sisi
pengembalian yang lebih banyak atas investasi yang dilakukan. Investor yang
melalui peningkatan total aktiva dari suatu perusahaan akan mendapat respon baik
dari pasar, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan harga saham ataupun
2017)
pasar yang besar, nilai buku yang besar dan laba yang tinggi. Sedangkan pada
perusahaan kecil akan memiliki kapitalisai pasar yang kecil nilai buku yang kecil
diperlihatkan oleh aset, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan total aset
rata-rata (Dewi dan Badjra, 2017). Perusahaan besar secara umum akan
modal dapat ditentukan dari besar kecilnya ukuran perusahaan (Setiawati dan
Lim, 2018).
22
Ukuran perusahaan merupakan skala penentuan besar kecilnya perusahaan
yang dilihat melalui besarnya total aktiva, jumlah penjualan, maupun nilai pasar
saham (Nurminda, 2017). Dalam penelitian ini besar kecilnya ukuran perusahaan
dinyatakan oleh besarnya total aktiva yang dimiliki. Semakin besar total aktiva
Rajan dan Zingales (dikutip oleh Kusuma, 2018) menjelaskan bahwa teori
yang dimiliki seperti teknologi, aset dan kekayaan intelektual sebagai faktor
dalam penentuan ukuran perusahaan. Perusahaan dengan total aset besar dianggap
yang lebih tinggi karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih besar
usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan
kecil. Semakin besar ukuran skala perusahaan membuat kreditur bisa merespon
Perusahaan dengan ukuran besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil,
karena perusahaan dengan ukuran besar dianggap lebih memiliki akses ke pasar
modal sehingga lebih mudah untuk memperoleh tambahan dana yang kemudian
23
tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk operasional perusahaan sehingga
ukuran kecil, para penanam modalakan lebih berhati-hati dalam membeli saham
perusahaan yang dilihat dari kualitas laporan keuangan yang disajikan (Fahmi,
2019), karena ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh
dapat dilihat dari total penjualan perusahaan. Perusahaan dengan total aset yang
aset yang ada diperusahaan tersebut, dan jika perusahaan memiliki total penjualan
yang besar artinya perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan baik yang
Menurut Nugraha (2019) ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat
kecil menurut berbagai cara (seperti total aktiva atau total aset perusahaan, nilai
pasar saham, rata-rata tingkat penjualan, dan jumlah penjualan). Perusahaan yang
memiliki total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai
ke dalam tahap dewasa (Widajatun, 2020), dimana dalam tahap ini arus kas
perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka
waktu yang lebih lama, selain itu mencerminkan perusahaan relatif lebih stabil
24
dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang
perusahaan yang diukur dengan menggunakan total penjualan, total asset, dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva maka semakin banyak modal
ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan
semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal di
penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam
hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan
diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil
daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian
(Setyawan, 2019).
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan tambahan modal dari dana pihak luar
2018)
nilai perusahaan akan meningkat. Semakin besar total aset dan penjualan maka
semakin besar pula ukuran sebuah perusahaan. Semakin besar ukuran atau skala
25
internal maupun eksternal.(Hirdinis, 2019)
saham perusahaan. Nilai pasar merupakan nilai dari saham yang berlaku
dipasaran. Nilai ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar
Nilai perusahaan menjadi sinyal positif bagi investor, bahwa nilai perusahaan
2017)
nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai
pasar atau nilai buku perusahaan dari ekuitasnya. Nilai pasar adalah harga saham
yang terjadi di pasar bursa dan ditentukan oleh pelaku pasar pada saat
sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai
perusahaan juga tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham
yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi
akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun
26
juga pada prospek perusahaan. Kusumajaya dalam Siregar (2019). Novrita dalam
untuk diinvestasikan atau tidak. Nilai perusahaan yang baik dapat meyakinkan
baik investor baru yang baru menanamkan modalnya ataupun investor yang
sebelumnya sudah menanamkan modal dan akan menambah porsi saham yang
harga saham meningkat (Brigham, E. F., & Houston, 2011). Menurut Gitman
(2012) nilai perusahaan adalah nilai actual per lembar saham yang akan diterima
apabila aset perusahaan di jual sesuai harga saham. Semakin tinggi harga suatu
semakin tinggi keyakinan investor akan return yang bisa didapat. Hal ini menjadi
harga sahamnya (Soebiantoro, 2020) Nilai perusahaan juga merupakan harga dari
berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, nilai
27
dimana rasio ini menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai
(Tan, 2018)
apakah harga saham diperjuabelikan sesuai nilai buku saham. Indikator lain yang
terkait adalah nilai buku per saham atau book value per share, yakni perbandingan
antara modal (common equity) dengan jumlah saham yang beredar (share
saham secara maksimal apabila terjadi peningkatan pada harga saham. PBV yang
a. PBV menghasilkan nilai yang relatif stabil yang dapat dibandingkan dengan
harga pasar.
rasio harga nilai buku dapat dibandingkan dengan perusahaan yang serupa.
28
Di bawah ini rumus yang digunakan dalam menghitung PBV sebagai
berikut :
PBV =
Menurut Harmono, 2015:57 Price Earning Ratio adalah harga per lembar
saham, alat ukur ini telah digunakan dalam laporan keuangan laba rugi pada
bagian akhir dan menjadi standar pelaporan keuangan bagi perusahaan public di
Indonesia. PER menyatakan seberapa besar jumlah uang yang harus dikeluarkan
oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan. PER adalah
perbandingan antara harga saham perusahaan dengan earning per share dalam
saham. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan
berikut :
Semakin tinggi pertumbuhan laba (deviden) maka semakin tinggi pula PER
29
Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara Dividend Per Share
dan Earning Per Share. Apabila faktor –faktor lain diasumsikan konstan,
Ratio.
yang tinggi (High Growth) biasanya mempunyai Price Earning Ratio yang
besar.”
PER =
Earning Per Share atau Pendapatan per lembar saham adalah bentuk
pemberian laba atau keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham
dari setiap lembar saham yang dimiliki. Adapun faktor – faktor yang dapat
1. Penggunaan hutang
30
Menurut Brigham dan Houston menyatakan bahwa “Perubahan dalam
diketahui pada tingkat profit sebelum bunga dan pajak (EBIT=Earning Before
Interest and Tax) apabila dibelanjai dengan modal sendiri atau hutang
1. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
3. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
4. Persentase kenaikan laba bersih lebih besar dari pada persentase kenaikan
5. Persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar
EPS =
4) Tobin’s Q
31
Tobin’s Q juga dikenal dengan rasio Tobin’s Q. Rasio ini menggambarkan
perkiraan pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap
rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Tobin’s
diversifikasi
Q=
Keterangan :
Q = Nilai perusahaan
EMV (Nilai Pasar Ekuitas) = Closing price saham x jumlah saham beredar
32
2.1.4 Profitabilitas
Kasmir (2018) menyatakan bahwa manajemen perusahaan dalam praktek
dituntut untuk dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk mengukur
Isnalita, 2018a)
yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau aset yang
33
merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi dengan beban
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasi.
keuntungan dimasa mendatang maka ban yak investor yang akan menanamkan
dananya untuk membeli saham tersebut. Hal ini tentu saja akan mendorong harga
keputusan yang diterapkan oleh perusahaan (Husnan dan Enny, 2017). Astuti
berasal dari penjualan yang telah dilakukan. Profitabilitas berperan penting dalam
semua aspek bisnis karena dapat menunjukkan efisiensi dari perusahaan dan
bahwa perusahaan akan membagikan hasil yang semakin besar kepada investor.
profitabilitas menunjukkan apakah suatu badan usaha memiliki prospek yang baik
dimasa depan. Dengan demikian, suatu perusahaan akan selalu berusaha dalam
al., 2019)
34
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
untuk dapat mengontrol sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan.
Dana dari investor yang masuk akan diolah sedemikian rupa sehingga cukup
Return on Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba setelah pajak dengan
jumlah aktiva. ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
ROA =
35
1. Mendorong para manajer untuk memfokuskan hubungan antara
Return on Equity (ROE) yaitu rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa,
yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa.
ROE =
Gross Profit Margin (GPM) yaitu perbandingan antara laba kotor terhadap
penjualan bersih. Laba kotor atau gross profit dapat dihitung dari penjualan bersih
36
GPM =
menghasilkan laba operasi dari penjualan bersihh perusahaan. Laba operasi atau
OPM =
Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah pajak
terhadap nilai penjualan. Laba bersih setelah pajak dihitung dari laba sebelum
berikut
NPM =
37
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
Penelitian yang dilakukan Isabella Permata Dhani dan A.A Gde Satia
perusahaan.
metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini menujukkan bahwa Ukuran
38
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” Dengan metode jalur, hasil penelitian
Penelitian yang dilakukan Lovi Anggarsari dan Tony Seno Aji (2018)
Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2016)” Dengan metode analisis jalur, hasil penelitian ini menujukkan bahwa
Konsumsi.
39
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi”
Dengan metode analisis jalur dan uji sobel, hasil penelitian ini menujukkan bahwa
Dengan metode analisis jalur, hasil penelitian ini menujukkan bahwa Struktur
40
perusahaan,dan profitabilitas dapat memediasi pengaruh likuiditas terhadap nilai
perusahaan.
terhadap profitabilitas.
hasil penelitian ini menujukkan bahwa Struktur modal (DER) berpengaruh positif
Real Estate” Dengan metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini
41
profitabilitas, Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas,
Perusahaan Properti” Dengan metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini
perusahaan.
Struktur Modal, Perputaran Modal Kerja, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Penelitian yang dilakukan I Gusti Ayu Diah Novita Yanti dan Ni Putu
Dan Minuman” Dengan metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini
42
menujukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2017” Dengan
metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini menujukkan bahwa ukuran
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ” Dengan metode analisis jalur, hasil penelitian
ini menujukkan bahwa Kebijakan hutang tidak memiliki pengaruh terhadap nilai
43
perusahaan,Profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap nilai
profitabilitas perusahaan.
dengan judul “The Effect of Profitability, Liquidity, Leverage and Firm Growth of
Firm Value with its Dividend Policy as a Moderating Variable” Dengan metode
44
Penelitian yang dilakukan Hirdinis M (2019) dengan judul “Capital
metode analisis regresi berganda, hasil penelitian ini menujukkan bahwa Struktur
, Tjok Istri Sri Harwathy ,dan Ni Putu Mala Ratini (2019) dengan judul
Dengan metode analisis Partial Least Approach Square (PLS) , hasil penelitian ini
Tabel 2.2.1
Penelitian Terdahulu
45
1. Isabella Dependen : Dependen : Pertumbuhan
Permata Dhani Metode perusahaan
dan A.A Gde Nilai Nilai perusahaan analisis regresi berpengaruh
Satia Utama perusahaan linier berganda positif namun
Independen :
(2017) Independen : tidak signifikan
Pertumbuhan terhadap nilai
Pertumbuhan perusahaan perusahaan, ,
Perusahaan Struktur Modal
berpengaruh
Struktur Modal
negatif dan tidak
Profitabilitas signifikan
terhadap nilai
perusahaan,Profit
abilitas
berpengaruh
Positif dan
signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
46
Profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap
nilai perusahaan.
47
6. Niken Dependen : Dependen : Metode Ukuran
Ayuningrum analisis jalur perusahaan,likuidi
(2018) Nilai Nilai perusahaan tas dan
perusahaan profitabilitas
Independen : berpengaruh
Independen : Ukuran positif terhadap
nilai perusahaan .
Struktur modal perusahaan
Sedangkan
Ukuran Profitabilitas struktur modal
perusahaan berpengaruh
Likuiditas negatif terhadap
Profitabilitas nilai perusahaan .
48
Sukmayanti Profitabilitas Profitabilitas linier berganda perusahaan
dan Nyoman berpengaruh
Triaryati Independen : Independen: positif terhadap
profitabilitas.
(2019) Struktur modal Ukuran
Sedangkan
Likuiditas perusahaan likuiditas
Ukuran berpengaruh
perusahaan negatif terhadap
profitabilitas.
10. I Nyoman Agus Dependen : Dependen : Metode Leverage,ukuran
Suwardika dan analisis regresi perusahaan,pertu
I Ketut Nilai Nilai perusahaan linier berganda mbuhan
Mustanda perusahaan perusahaan,dan
Independen :
(2017) Independen : profitabilitas
Ukuran berpengaruh
Leverage perusahaan positif signifikan
Ukuran Pertumbuhan terhadap nilai
perusahaan perusahaan perusahaan.
Pertumbuhan Profitabilitas
perusahaan
Profitabilitas
49
Struktur modal
Likuiditas
50
Isnalita (2018) Perusahaan Perusahaan positif signifikan
terhadap nilai
Independen: Independen: perusahaan,Likui
ditas berpengaruh
Profitabilitas Profitabilitas positif tidak
Likuiditas Pertumbuhan signifikan
Leverage Perusahaan terhadap nilai
Pertumbuhan perusahaan,Lever
Perusahaan age dan
Pertumbuhan
Kebijakan
Perusahaan tidak
Dividen signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
17. Hirdinis M Dependen : Dependen : Metode Struktur modal
(2019) analisis regresi tidak berpengaruh
Nilai Nilai linier berganda terhadap
Perusahaan Perusahaan profitabilitas
Independen: Independen: perusahaan,
Ukuran
Struktur Ukuran perusahaan
Modal Perusahaan berpengaruh
Ukuran Profitabilitas signifikan
Perusahaan terhadap
Profitabilitas profitabilitas
perusahaan.
Perusahaan,
Struktur modal
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan,
Ukuran
perusahaan dan
Profitabilitas
berpengaruh
negatif signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
51
Astakon , Ida Profitabilitas Profitabilitas Least Pertumbuhan
Bagus Approach Perusahaan
Swaputra , Independen: Independen: Square (PLS). berpengaruh
positif terhadap
Tjok Istri Sri Kebijakan Pertumbuhan profitabilitas
Harwathy ,dan Dividen Perusahaan
Ni Putu Mala Pertumbuhan
Ratini (2019) Perusahaan
Pertumbuhan H3
(X1)
H6 H1
(x1) Nilai
Profitabilitas perusahaan
H7 H5
(Z) (Y)
Ukuran
peusahaan
H4 H2
(X2)
H4
52
2.4 Pengembangan Hipotesis
Pertumbuhan perusahaan yang semakin baik adalah salah satu hal penting
investor), karena hal tersebut adalah sinyal yang baik dari perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Amelia & Anhar, 2019) bahwa
peningkatan aset memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan arus kas yang
tinggi di masa yang akan datang, sehingga akan menjadi prospek usaha yang baik
53
bagi investor yang akan berinvestasi, dan akan berdampak pula pada nilai
perusahaan.
di sisi lain akan menimbulkan hutang yang banyak karena resiko perusahaan
pasar bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya hal ini
menguntungkan dari perusahaan tersebut. Implikasi dari penelitian ini yang dapat
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian (Gunarwati et al., 2020) bahwa
54
2. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas
mereka secara efisien serta penggunaan sumberdaya yang optimal maka naiknya
pendapatan akan diiringi dengan biaya rata-rata persatuan produk akan semakin
kecil, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai profitabilitas perusahaan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Indriyani, 2017) yang
mereka secara efisien serta penggunaan sumberdaya yang optimal maka naiknya
pendapatan akan diiringi dengan biaya rata-rata persatuan produk akan semakin
kecil, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai profitabilitas perusahaan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Ginting, 2019b) yang
55
mengatakan Pertumbuhan penjualan memiliki hubungan yang positif terhadap
profitabilitas.
gambaran mengenai besarnya seluruh total aset yang dimiliki oleh perusahan
profitabilitas pernah dilakukan dari hasil temuan oleh (Ginting, 2019b) yang
perusahaan property, konstruksi dan real estate yang terdaftar di bursa efek
signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang
56
bahwa perusahaan terus meningkatkan jumlah asetnya tanpa pengelolaan yang
sinyal positif bagi investor dalam memprediksi nilai perusahaan. Dengan kata
lain, dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan dapat tercermin dari kemampuannya
Artinya, semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
57
memperhatikan dan terus meningkatkan ROE dengan cara mengambangkan
prospek kegiatan dalam rangka untuk peningkatan laba. Hasil berbeda dilakukan
Profitabilitas
Hal ini sesuai dengan teori pertumbuhan bahwa semakin besar tingkat
pertumbuhan perusahaan, maka semakin tinggi juga biaya yang diperlukan untuk
Perusahaan yang tumbuh akan membutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan yang belum tumbuh. Peningkatan assets akan diikuti dengan
58
para investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu,
yang dilakukan oleh (Amelia & Anhar, 2019) bahwa Profitabilitas mampu
Profitabilitas. Hal ini berarti profitabilitas dapat menjadi mediator antara ukuran
59
penelitian dari (Gunarwati et al., 2020) bahwa Profitabilitas dapat memediasi
2.5 Hipotesis
yang masih diuji kebenarannya. Berdasarkan latar belakang dan landasan teori
60
H5 : Diduga terdapat pengaruh Profitabilitas yang positif dan signifikan terhadap
61
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia yang menyajikan laporan tahunan secara berturut-turut dari
tahun ke tahun periode 2016 sampai dengan tahun 2020. Data diperoleh dari
mencari informasi melalui internet dan media lainnya yang menunjang penelitian
ini.
dan independen.
62
independen (bebas). Yang menjadi variabel dependen pada penelitian ini adalah
Indonesia.
ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikian, penambahan dari jumlah ekuitas
perusahaan tersebut akan dijual (Sihombing, 2020). Dalam penelitian ini untuk
mengukur nilai perusahaan digunakan Price Book Value (PBV) yang merupakan
rasio antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Rumus Price Book
63
Pertumbuhan perusahaan yang cepat akan mengakibatkan besarnya
kebutuhan dana bagi perusahaan untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk
perusahaan akan mendatangkan laba dimasa depan .(Sinaga & Mustafa, 2019)
Mustanda, 2017)
menunjukkan bahwa semakin besar pula harta yang dimiliki perusahaan sehingga
64
Menurut Ambarwati, dkk (2018) Ukuran Perusahaan merupakan ukuran
atau besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Munawir (2018)
memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan tingkat profitabilitas yang tinggi
yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor.
(Nurdiana, 2018)
mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel
65
Sudana 2018). (Nurdiana, 2018) .Dalam kegiatan utama perusahaan profitabilitas
adalah menggunakan Return on Assets (ROA) yang dapat dihitung dengan rumus
Total Aktiva
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
66
Total Aktiva t-1
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti
adalah perusahaan Manufaktur yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Sampling yaitu pengambilan kriteria sampel sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan.
sebagai berikut:
2020.
67
2. Perusahaan Manufaktur yang IPO selama periode 2016-2020.
periode 2016-2020.
dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan yang dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 3.1
2016-2020.
68
bernilai negative antara periode 2016-2020.
Total Sampel 73
yang terdaftar di BEI dalam periode dari tahun 2016 sampai tahun 2020 yang
Tabel 3.2
Pencatatan
1. 1ADES Akasha 13/06/1994 Barang Makanan
Wira Konsumsi &
Internasio Minuman
nal Tbk
2. 5BUDI Budi 08/05/1995 Barang Makanan
Startch & Konsumsi &
Sweetener Minuman
Tbk
3. 6CEKA Wilmar 09/07/1996 Barang Makanan
Cahaya Konsumsi &
Indonesia Minuman
Tbk
4. 7DLTA Delta 12/02/1984 Barang Makanan
Djakarta Konsumsi &
Tbk Minuman
5. 8ICBP Indofood 07/10/2010 Barang Makanan
CBP Konsumsi &
Sukses Minuman
Makmur
Tbk
69
6. 1INDF Indofood 14/07/1994 Barang Makanan
Sukses Konsumsi &
Makmur Minuman
Tbk
7. 1MLBI Multi 17/01/1994 Barang Makanan
Bintang Konsumsi &
Indonesia Minuman
Tbk
8. 1MYOR Mayora 04/07/1990 Barang Makanan
Indonesia Konsumsi &
Tbk Minuman
9. 1ROTI Nippon 28/06/2010 Barang Makanan
Indosari Konsumsi &
Corpindo Minuman
Tbk
10. SKBM Sekar 05/01/1993 Barang Makanan
16 Bumi Tbk Konsumsi &
Minuman
11. SKLT Sekar Laut 08/09/1993 Barang Makanan
17 Tbk Konsumsi &
Minuman
12. STTP Siantar 16/12/1996 Barang Makanan
18 Top Tbk Konsumsi &
Minuman
13. ULTJ Ultra Jaya 02/07/1990 Barang Makanan
19 Milk Konsumsi &
Industry & Minuman
Trading
Company
Tbk
14. GGRM Gudang 27/08/1990 Barang Rokok
20 Garam Konsumsi
Tbk
15. HMSP H.M.Samp 15/08/1990 Barang Rokok
21 oerna Tbk Konsumsi
70
24 Varia Konsumsi
Laboratori
a Tbk
18. KLBF Kalbe 30/07/1991 Barang Farmasi
27 Farma Konsumsi
Tbk
19. MERK Merck 23/07/1981 Barang Farmasi
28 Tbk Konsumsi
71
38 Indonesia Konsumsi Barang
Tbk Keperluan
Rumah
Tangga
27. CINT Chitose 27/06/2014 Barang Peralatan
39 Internasio Konsumsi Rumah
nal Tbk Tangga
28. INTP Indoceme 05/12/1989 Industri Semen
42 nt Tunggal Dasar &
Prakarsa Kimia
Tbk
29. SMBR Semen 28/06/2013 Industri Semen
43 Baturaja Dasar &
(Persero) Kimia
Tbk
30. SMGR Semen 08/07/1991 Industri Semen
45 Indonesia Dasar &
(Persero) Kimia
Tbk
31. WTON Wijaya 08/04/2014 Industri Semen
46 Karya Dasar &
Beton Kimia
32. AMFG Asahimas 08/11/1995 Industri Keramik,po
47 Flat Glass Dasar & rselen,&
Tbk Kimia Kaca
33. ARNA Arwana 17/07/2001 Industri Keramik,po
48 Citramulia Dasar & rselen,&
Tbk Kimia Kaca
34. MLIA Mulia 17/01/1994 Industri Keramik,po
51 Industrind Dasar & rselen,&
o Tbk Kimia Kaca
35. TOTO Surya 30/10/1990 Industri Keramik,po
52 Toto Dasar & rselen,&
Indonesia Kimia Kaca
Tbk
36. ALKA Alakasa 12/07/1990 Industri Logam dan
53 Industrind Dasar & Sejenisnya
o Tbk Kimia
37. BTON Betonjaya 18/07/2001 Industri Logam dan
55 Manungga Dasar & Sejenisnya
l Tbk Kimia
72
38. INAI Indal 05/12/1994 Industri Logam dan
57 Aluminiu Dasar & Sejenisnya
m Industry Kimia
Tbk
39. ISSP Steel Pipe 22/02/2013 Industri Logam dan
58 Industry Dasar & Sejenisnya
of Kimia
Indonesia
Tbk
40. LION Lion 20/08/1993 Industri Logam dan
60 Metal Dasar & Sejenisnya
Works Kimia
Tbk
73
Prima Kimia
Industry
Tbk
47. IGAR Champion 05/11/1990 Industri Plastik dan
67 Pacific Dasar & Kemasan
Indonesia Kimia
Tbk
48. IMPC Impack 17/12/2014 Industri Plastik dan
68 Pratama Dasar & Kemasan
Industri Kimia
Tbk
49. TALF Tunas 17/01/2014 Industri Plastik dan
69 Alfin Tbk Dasar & Kemasan
Kimia
50. TRST Trias 02/07/1990 Industri Plastik dan
70 Sentosa Dasar & Kemasan
Tbk Kimia
51. CPIN Charoen 18/03/1991 Industri Pakan
72 Pokphand Dasar & Ternak
Indonesia Kimia
Tbk
52. JPFA Japfa 23/10/1989 Industri Pakan
73 Comfeed Dasar & Ternak
Indonesia Kimia
Tbk
53. MAIN Malindo 10/02/2006 Industri Pakan
74 Feedmill Dasar & Ternak
Tbk Kimia
54. ALDO Alkindo 12/07/2011 Industri Pulp &
76 Naratama Dasar & Kertas
Tbk Kimia
55. FASW Fajar 01/12/1994 Industri Pulp &
77 Surya Dasar & Kertas
Wisesa Kimia
Tbk
56. KDSI Kedawung 29/07/1996 Industri Pulp &
78 Setia Dasar & Kertas
Industrial Kimia
Tbk
57. SPMA Suparma 16/11/1994 Industri Pulp &
79 Tbk Dasar & Kertas
74
Kimia
58. ASII Astra 04/04/1990 Aneka Otomotif
80 Internasio Industi dan
nal Tbk Komponen
59. AUTO Astra 15/06/1998 Aneka Otomotif
81 Otoparts Industi dan
Tbk Komponen
60. BOLT Garuda 07/07/2015 Aneka Otomotif
82 Metalindo Industi dan
Tbk Komponen
61. INDS Indospring 10/08/1990 Aneka Otomotif
84 Tbk Industi dan
Komponen
62. LPIN Multi 05/02/1990 Aneka Otomotif
85 Prima Industi dan
Sejahtera Komponen
Tbk
63. SMSM Selamat 09/09/1996 Aneka Otomotif
87 Sempurna Industi dan
Tbk Komponen
64. STAR Star 13/07/2011 Aneka Tekstil &
91 Petrochem Industi Garmen
Tbk
65. TRIS Trisula 28/06/2012 Aneka Tekstil &
92 Internasio Industi Garmen
nal Tbk
75
69. KBLM Kabelindo 01/06/1992 Aneka Kabel
96 Murni Tbk Industi
Sumber : www.idx.co.id
stastik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya
76
untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai
regresi, variabel bebas, dan variabel terikat memiliki distribusi normal atau tidak.
Kolmogrov-Smirnov, dengan ketentuan yaitu jika nilai probabilitas > 0,05, maka
asumsi normalitas terpenuhi namun jika probabilitas < 0,05, maka asumsi
regresi memiliki korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi gejala
multikolonieritas yang tinggi maka standar eror koefisien regresi akan semakin
77
faktor (VIF). VIF merupakan suatu jumlah yang menujukkan variabel independen
dapat dijelaskan oleh variabel independen lain dalam persamaan regresi. Untuk
berikut ini :
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
Glejser adalah jika P-value <0,05, maka Ha ditolak dan sebaliknya P-value > 0,05
maka Ha diterima.
ataupun secara parsial. Persamaan regresi dengan linier berganda dalam penelitian
ini adalah :
78
Y=a+ + +e
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
a : Konstanta
: Pertumbuhan Perusahaan
: Ukuran Perusahaan
e : Error Term
sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
sebagai berikut :
79
3.6.2 Uji Secara Simultan (Uji F)
Uji-F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
2. Jika F hitung < 0,05 maka variabel bebas secara bersama-sama tidak
secara jelas bahwa suatu variabel akan menjadi penyebab variabel lainnya.
Model analisis jalur dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam persamaan
80
Z = pZX1+ pZX2+ e1
Keterangan:
Y :Nilai Perusahaan
Z :Manajemen Laba
A :Konstanta
X1 :Profitabilitas
Gambar 3.1
Sub Model Struktural 1 Path Analysis
Ɛ1
Pertumbuhan
Perusahaan pZX1
(X1)
Profitabilitas (Z)
Ukuran Perusahaan
(X2)
pZX2
Gambar 3.2
Sub Model Struktral 2 Path Analysis
Ɛ2
Pertumbuhan pYX1
Perusahaan
(X1) 81
Profitabilitas Nilai Perusahaan
(Z) pZY
(Y)
Ukuran
Perusahaan (X2)
pYX2
BAB IV
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016 sampai 2020.
82
beberapa kriteria yang telah ditentukan. Pengambilan sampel dapat dilihat pada
Tabel 4.1
Tabel Pemilihan Sampel
2016-2020.
Sumber : www.idx.co.id
data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
83
deskriptif dari masing-masing variabel penelitian yang digunakan seperti pada
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PERTUMBUHAN 365 -.90 1559.08 4.3882 81.60128
PERUSAHAAN
UKURAN PERUSAHAAN 365 18.73 33.49 27.4189 3.18011
NILAI PERUSAHAAN 365 -22.93 92.10 7.7311 9.96090
PROFITABILITAS 365 -.45 82.44 3.0397 7.80479
Valid N (listwise) 365
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
nilai terendah sebesar 18,73, dengan mean (rata-rata) sebesar 27,42, serta
3. Pada variabel nilai perusahaan memiliki nilai tertinggi sebesar 92,10, nilai
84
4. Pada variabel profitabilitas memiliki nilai tertinggi sebesar 82,44, nilai
terendah sebesar -0,45, dengan mean (rata-rata) sebesar 3,04 serta standar
dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik agar suatu penaksiran regresi itu valid
dan dapat dipercaya dan juga untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah
memenuhi kebutuhan dalam model regresi dari estimasi model yang terpilih.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
85
Asymp. Sig. (2-tailed) .072c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .442d
99% Confidence Interval Lower Bound .429
Upper Bound .454
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 299883525.
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Kolmpgrov-Smirnov, terlihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,442 diatas 0,05. Hal
Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS.
Apabila nilai tolerance value lebih daripada 0,10 atau Variance Inflation Factor
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -.041 .235 -.175 .862
PERTUMBUHAN .000 .000 -.066 -1.057 .291 .991 1.009
PERUSAHAAN
UKURAN .002 .009 .013 .198 .843 .965 1.037
PERUSAHAAN
86
PROFITABILITAS -.001 .003 -.022 -.345 .730 .972 1.029
a. Dependent Variable: RES_3
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
memiliki nilai tolerance sebesar 0,991>0,1 dan nilai VIF sebesar 1,009<10.
Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance sebesar 0,965>0,1 dan nilai
VIF sebesar 1,037<10 dan variabel profitabilitas memiliki nilai tolerance sebesar
mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10. Hal ini
Glejser. Kriteria uji Glejser adalah jika P-value <0,05, maka Ha ditolak dan
Tabel 4.5
Hasil Analisa Uji Glejser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.041 .235 -.175 .862
PERTUMBUHAN .000 .000 -.066 -1.057 .291
PERUSAHAAN
87
UKURAN .002 .009 .013 .198 .843
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS -.001 .003 -.022 -.345 .730
a. Dependent Variable: ABSRES_3
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat setiap pertumbuhan perusahaan nilai
alpha 5% atau 0,05, maka model penelitian ini terbebas dari masalah
heteroskedatisitas.
Tabel 4.6
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.640 3.524 -2.168 .031
PERTUMBUHAN -.002 .005 -.024 -.469 .639
PERUSAHAAN
UKURAN .390 .128 .159 3.052 .002
PERUSAHAAN
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
88
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat persamaan regresinya yaitu :
Profitabilitas
(Z)
Ukuran Perusahaan
(X2)
P2: 0,159
Gambar 4.1
89
Diagram Jalur Struktur I
* e1 = Ѵ(1-R2)
= Ѵ(1-0,020)
= 0,99
4.3.2 Analisis Jalur Struktur X1, X2 dan Z Terhadap Y
Tabel 4.7
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.246 3.795 1.382 .168
PERTUMBUHAN -.002 .005 -.018 -.418 .676
PERUSAHAAN
UKURAN .012 .138 .004 .083 .934
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS .717 .056 .561 12.740 .000
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
90
2) Koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar 0,004; jika variabel
0,004.
0,561.
Profitabilitas
P3: 0,561 Nilai Perusahaan
(Z)
(Y)
Ukuran
Perusahaan (X2) P2: 0,004
Gambar 4.2
91
Diagram Jalur Struktur II
* e2 = Ѵ(1-R2)
= Ѵ(1- 0,311)
= 0,83
4.4 Pengujian Hipotesa
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesa Secara Parsial (Uji t)
92
Berdasarkan tabel 4.8 diatas yang menguji pengaruh pertumbuhan
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki nilai
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai thitung
sebesar 3,052 dengan signifikan sebesar 0,002<0,05. Karena nilai signifikansi kecil
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020. Dengan
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki nilai
93
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai thitung
besar dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa profitabilitas memiliki nilai thitung sebesar
12,740 dengan signifikan sebesar 0,000<0,05. Karena nilai signifikansi kecil dari
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
diterima H0 ditolak.
Melalui Profitabilitas
Direct Effect
X1 Y : -0,018
: -0,018*-0,018 : 0,000
94
Jika pertumbuhan perusahaan secara langsung mempengaruh nilai perusahaan
maka nilai beta sebasar-0,018, maka nilai koefisien estimate yang diperoleh
adalah 0,000.
Indirect Effect
X1 Z Y
estimate yang diperoleh adalah -0,013 dan total pengaruh sebesar -0,013.
Tabel 4.9
Nilai Pengaruh Langsung Dengan Pengaruh Tidak Langsung
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Profitabilitas
95
Perusahaan Melalui
Profitabilitas
adalah 0,000. Sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh
tambahan nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah -0,013. Dengan demikian
total efek dari hipotesis ini adalah sebesar -0,013 yaitu pengaruh langsung sebesar
0,000 ditambah pengaruh tidak langsung melalui manajemen laba sebesar -0,013
Maka dapat di simpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dari
kecil dari hubungan langsung, yang berarti profitabilitas tidak mampu memediasi
Profitabilitas
Direct Effect
X2 Y : 0,004
96
Jika ukuran perusahaan secara langsung mempengaruh nilai perusahaan
maka nilai betanya sebesar 0,004 dengan nilai koefisien estimate yang diperoleh
adalah 0,000.
Indirect Effect
X2 Z Y
terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas maka nilai beta ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas sebesar 0,159 dan nilai beta profitabilitas terhadap nilai
perusahaan sebesar 0,561, maka nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah
Tabel 4.10
Nilai Pengaruh Langsung Dengan Pengaruh Tidak Langsung Pengaruh
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Profitabilitas
Pengaruh Ukuran
Perusahaan 0,089
0,000 0,089
Terhadap Nilai
(0,004 * 0,004)
Perusahaan Melalui (0,159 *0,561)
Profitabilitas
97
mempengaruh nilai perusahaan maka nilai koefisien estimate yang diperoleh
adalah 0,000. Sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh
tambahan nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah. Dengan demikian total
efek dari hipotesis ini adalah sebesar 0,089 yaitu pengaruh langsung sebesar 0,000
ditambah pengaruh tidak langsung melalui manajemen laba sebesar 0,089 atau
Maka dapat di simpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar
dari pengaruh langsung atau 0,089>0,000. Artinya hubungan tidak langsung lebih
Ha diterima H0 ditolak.
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-
sama berpengaruh terhadap variabel terikat dan juga untuk mengetahui ketepatan
pemilihan variabel yang akan dibentuk kedalam sebuah model regrasi maka
dilakukan pengujian F-statistik. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Struktur I:
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesa Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 559.658 2 279.829 4.687 .010b
Residual 21613.311 362 59.705
98
Total 22172.969 364
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
b. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
diterima H0 ditolak.
Struktur II:
Tabel 4.12
Hasil Uji Hipotesa Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11431.038 3 3810.346 55.724 .000b
Residual 24684.882 361 68.379
Total 36115.919 364
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN
PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
pengaruh yang berarti atau signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
99
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2020. Dengan
intervening.
Struktur I:
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
atau 2%, sedangkan sisanya sebesar 98% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian.
Struktur II:
100
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
0,311 atau 31,1%, hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan variabel
nilai perusahaan sebesar 0,311 atau 31,1%, sedangkan sisanya sebesar 68,9%
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
101
tahun 2016-2020.
Diduga ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas pada
H2 0,002 0,002<0,05 Diterima
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
Diduga
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
H3 nilai perusahaan 0,676 0,676>0,05 Ditolak
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
Diduga ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan
H4 0,934 0,934>0,05 Ditolak
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
102
Diduga
profitabilitas
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan
H5 0,000 0,000<0,05 Diterima
pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
Diduga
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan Tidak
H6 melalui -0,013 -0,013<0,000 Memediasi
profitabilitas pada (Ditolak)
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
H7 Diduga ukuran 0,089 0,089>0,000 Memediasi
perusahaan (Diterima)
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan
melalui
profitabilitas pada
perusahaan
103
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
tahun 2016-2020.
0,639>0,05. Karena nilai signifikansi besar dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan
perusahaan.
yang dilakukan oleh (Swastika & Isharijadi dan Astuti, 2017) bahwa
Akan tetapi hasil berbeda juga ditemukan oleh (Ginting, 2019b) bahwa
104
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan-
lebih tinggi dibandingkan beban yang muncul dari peningkatan penjualan maka
memiliki nilai thitung sebesar 3,052 dengan signifikan sebesar 0,002<0,05. Karena
nilai signifikansi kecil dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan bahwa variabel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-
Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian (Anggarsari & Seno Aji,
2018) bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. hal ini
pada laba yang akan berdampak pada profitabilitas perusahaan, karena aset pada
besar lebih mudah untuk memanfaatkan skala ekonomi dan ruang lingkup dengan
yang kecil. Penelitian ini tidak sesuai dengan penemuan yang dilakukan oleh
(Pradnyanita Sukmayanti & Triaryati, 2018) yang menu jukkan bahwa ukuran
105
menunjukkan bahwa perusahaan terus meningkatkan jumlah asetnya tanpa
0,676>0,05. Karena nilai signifikansi besar dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan
terbatas) harga saham akan merespon secara negatif jika perusahaan tersebut
perusahaan yang tumbuh (perusahaan yang memiliki peluang tumbuh yang tinggi)
harga saham akan merespon secara positif jika perusahaan tersebut memiliki lebih
106
yang sedang bertumbuh tetapi mempunyai nilai perusahaan yang negatif
memperbesar equity, hal ini akan berpengaruh terhadap harga saham dan nilai
perusahaan.
perubahan total aktiva periode penelitian tidak mempengaruhi harga per lembar
saham terhadap ekuitas per lembar saham di kalangan investor dan hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan temuan dari peneliti (Ramdhonah et al., 2019) bahwa
memiliki nilai thitung sebesar 0,083 dengan signifikan sebesar 0,934<0,05. Karena
nilai signifikansi besar dari taraf signifikansi 5%, menunjukkan bahwa variabel
107
Di sisi lain, dalam menanamkan modal investor tidak hanya memandang ukuran
yang dilakukan oleh (Octaviany et al., 2019) bahwa ukuran perusahaan tidak
ditemukan oleh (Setiawan et al., 2021) bahwa ukuran Perusahaan secara simultan
terlihat dari total aset yang dimiliki oleh satu perusahaan. Ukuran perusahaan
suatu perusahaan.
nilai thitung sebesar 12,740 dengan signifikan sebesar 0,000<0,05. Karena nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-
108
kemampuan manajemen dalam mengelola modal dalam menghasilkan
sinyal positif kepada investor sehingga saham akan semakin diminati yang
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Oktrima, 2017) bahwa
terhadap Nilai Perusahaan yang di proksikan dengan Price Book Value (PBV).
Melalui Profitabilitas
adalah 0,000. Sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh
tambahan nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah -0,013. Dengan demikian
total efek dari hipotesis ini adalah sebesar -0,013 yaitu pengaruh langsung sebesar
0,000 ditambah pengaruh tidak langsung melalui manajemen laba sebesar -0,013
Maka dapat di simpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dari
kecil dari hubungan langsung, yang berarti profitabilitas tidak mampu memediasi
109
hubungan antara pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. Dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Suryanti et al., 2021) yang
Melalui Profitabilitas
adalah 0,000. Sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh
tambahan nilai koefisien estimate yang diperoleh adalah. Dengan demikian total
efek dari hipotesis ini adalah sebesar 0,089 yaitu pengaruh langsung sebesar 0,000
110
ditambah pengaruh tidak langsung melalui manajemen laba sebesar 0,089 atau
Maka dapat di simpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar
dari pengaruh langsung atau 0,089>0,000. Artinya hubungan tidak langsung lebih
Ha diterima H0 ditolak.
baik. Sehingga membuat investor tertarik untuk ikut berinvestasi pada perusahaan
ikut naik karena prospek usaha yang sangat menyakinkan dan membuat harga
saham perusahaan naik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
perushaan terhadap nilai perusahaan. Namun hal ini berbeda dengan hasil
111
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Indonesia selama lima tahun
(2016, 2017, 2018, 2019, 2020), maka hasil uraian tentang analisis pengaruh
berikut :
112
1. Variabel pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh negatif dan
113
5.2 Saran
1. Bagi perusahaan
yang memiliki ROA negatif (-) yang mengartikan bahwa terjadi kerugian pada
2. Bagi penulis
ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam mengetahui sejauh mana
hubungan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan kondisi nyata yang
ada di lapangan.
114
a. Bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini dengan
perusahaan yang lebih banyak, sehigga hasil penelitian akan jauh lebih
presentatif.
115
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, F., & Anhar, M. (2019). Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan
44–70.
117
Astakoni, I. M. P., Swaputra, I. B., Harwathy, T. I. S., & Ratini, N. P. M. (2019).
Https://Doi.Org/10.17509/Jaset.V11i1.16841
Fajaria, A. Z., & Isnalita. (2018a). The Effect Of Profitability, Liquidity, Leverage
And Firm Growth Of Firm Value With Its Dividend Policy As A Moderating
Leverage And Firm Growth Of Firm Value With Its Dividend Policy As A
118
Research (Ijmsr) Volume, 6(10), 55–69.
Gunarwati, A. M., Maryam, S., & Sudarwati. (2020). Struktur Modal Dan Ukuran
Pada Perusahaan Food And Beverage Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-
Hirdinis, M. (2019). Capital Structure And Firm Size On Firm Value Moderated
119
Nilai Perusahaan. Akuntabilitas, 10(2), 333–348.
Https://Doi.Org/10.15408/Akt.V10i2.4649
Israel, C., Mangantar, M., & Saerang, I. S. (2018). Pengaruh Struktur Modal,
1118–1127.
Https://Doi.Org/10.17358/Jabm.3.3.458
Nasution, N., Faruqi, F., & Rahayu, S. (2019). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Https://Doi.Org/10.36406/Jemi.V28i01.273
Octaviany, A., Hidayat, S., & Miftahudin. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan
120
Dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris: Pt. Mayora Indah, Tbk. Tahun
172. Https://Doi.Org/10.24843/Ejmunud.2019.V08.I01.P07
Ramdhonah, Z., Solikin, I., & Sari, M. (2019). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran
Https://Doi.Org/10.17509/Jrak.V7i1.15117
121
Perusahaan Pembiayaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 13(1),
43–51.
Suryanti, S., Suryani, A., & Surono, Y. (2021). Pengaruh Likuiditas, Kebijakan
Https://Doi.Org/10.33087/Jmas.V6i1.229
Swastika, R., & Isharijadi Dan Astuti, E. (2017). Pengaruh Struktur Modal Dan
122
Tyas, Z. P. (2017). Efek Moderasi Kebijakan Dividen Nilai Perusahaan
180.
123
LAMPIRAN 1
DAFTAR SAMPEL
Pencatatan
1. 1ADES Akasha 13/06/1994 Barang Makanan
Wira Konsumsi &
Internasio Minuman
nal Tbk
2. 5BUDI Budi 08/05/1995 Barang Makanan
Startch & Konsumsi &
Sweetener Minuman
Tbk
3. 6CEKA Wilmar 09/07/1996 Barang Makanan
Cahaya Konsumsi &
Indonesia Minuman
Tbk
4. 7DLTA Delta 12/02/1984 Barang Makanan
Djakarta Konsumsi &
Tbk Minuman
5. 8ICBP Indofood 07/10/2010 Barang Makanan
CBP Konsumsi &
Sukses Minuman
Makmur
Tbk
6. 1INDF Indofood 14/07/1994 Barang Makanan
Sukses Konsumsi &
Makmur Minuman
Tbk
7. 1MLBI Multi 17/01/1994 Barang Makanan
Bintang Konsumsi &
Indonesia Minuman
Tbk
8. 1MYOR Mayora 04/07/1990 Barang Makanan
Indonesia Konsumsi &
Tbk Minuman
9. 1ROTI Nippon 28/06/2010 Barang Makanan
Indosari Konsumsi &
Corpindo Minuman
Tbk
124
10. SKBM Sekar 05/01/1993 Barang Makanan
16 Bumi Tbk Konsumsi &
Minuman
11. SKLT Sekar Laut 08/09/1993 Barang Makanan
17 Tbk Konsumsi &
Minuman
12. STTP Siantar 16/12/1996 Barang Makanan
18 Top Tbk Konsumsi &
Minuman
13. ULTJ Ultra Jaya 02/07/1990 Barang Makanan
19 Milk Konsumsi &
Industry & Minuman
Trading
Company
Tbk
14. GGRM Gudang 27/08/1990 Barang Rokok
20 Garam Konsumsi
Tbk
15. HMSP H.M.Samp 15/08/1990 Barang Rokok
21 oerna Tbk Konsumsi
125
21. SCPI Merck 08/06/1990 Barang Farmasi
Sharp Konsumsi
Dohme
Pharma
Tbk
126
Tbk
30. SMGR Semen 08/07/1991 Industri Semen
45 Indonesia Dasar &
(Persero) Kimia
Tbk
31. WTON Wijaya 08/04/2014 Industri Semen
46 Karya Dasar &
Beton Kimia
32. AMFG Asahimas 08/11/1995 Industri Keramik,po
47 Flat Glass Dasar & rselen,&
Tbk Kimia Kaca
33. ARNA Arwana 17/07/2001 Industri Keramik,po
48 Citramulia Dasar & rselen,&
Tbk Kimia Kaca
34. MLIA Mulia 17/01/1994 Industri Keramik,po
51 Industrind Dasar & rselen,&
o Tbk Kimia Kaca
35. TOTO Surya 30/10/1990 Industri Keramik,po
52 Toto Dasar & rselen,&
Indonesia Kimia Kaca
Tbk
36. ALKA Alakasa 12/07/1990 Industri Logam dan
53 Industrind Dasar & Sejenisnya
o Tbk Kimia
37. BTON Betonjaya 18/07/2001 Industri Logam dan
55 Manungga Dasar & Sejenisnya
l Tbk Kimia
38. INAI Indal 05/12/1994 Industri Logam dan
57 Aluminiu Dasar & Sejenisnya
m Industry Kimia
Tbk
39. ISSP Steel Pipe 22/02/2013 Industri Logam dan
58 Industry Dasar & Sejenisnya
of Kimia
Indonesia
Tbk
127
40. LION Lion 20/08/1993 Industri Logam dan
60 Metal Dasar & Sejenisnya
Works Kimia
Tbk
128
Industri Kimia
Tbk
49. TALF Tunas 17/01/2014 Industri Plastik dan
69 Alfin Tbk Dasar & Kemasan
Kimia
50. TRST Trias 02/07/1990 Industri Plastik dan
70 Sentosa Dasar & Kemasan
Tbk Kimia
51. CPIN Charoen 18/03/1991 Industri Pakan
72 Pokphand Dasar & Ternak
Indonesia Kimia
Tbk
52. JPFA Japfa 23/10/1989 Industri Pakan
73 Comfeed Dasar & Ternak
Indonesia Kimia
Tbk
53. MAIN Malindo 10/02/2006 Industri Pakan
74 Feedmill Dasar & Ternak
Tbk Kimia
54. ALDO Alkindo 12/07/2011 Industri Pulp &
76 Naratama Dasar & Kertas
Tbk Kimia
55. FASW Fajar 01/12/1994 Industri Pulp &
77 Surya Dasar & Kertas
Wisesa Kimia
Tbk
56. KDSI Kedawung 29/07/1996 Industri Pulp &
78 Setia Dasar & Kertas
Industrial Kimia
Tbk
57. SPMA Suparma 16/11/1994 Industri Pulp &
79 Tbk Dasar & Kertas
Kimia
58. ASII Astra 04/04/1990 Aneka Otomotif
80 Internasio Industi dan
nal Tbk Komponen
59. AUTO Astra 15/06/1998 Aneka Otomotif
81 Otoparts Industi dan
Tbk Komponen
60. BOLT Garuda 07/07/2015 Aneka Otomotif
82 Metalindo Industi dan
129
Tbk Komponen
61. INDS Indospring 10/08/1990 Aneka Otomotif
84 Tbk Industi dan
Komponen
62. LPIN Multi 05/02/1990 Aneka Otomotif
85 Prima Industi dan
Sejahtera Komponen
Tbk
63. SMSM Selamat 09/09/1996 Aneka Otomotif
87 Sempurna Industi dan
Tbk Komponen
64. STAR Star 13/07/2011 Aneka Tekstil &
91 Petrochem Industi Garmen
Tbk
65. TRIS Trisula 28/06/2012 Aneka Tekstil &
92 Internasio Industi Garmen
nal Tbk
130
98 Electric Industi
Tbk
72. BIMA Primarind 30/08/1994 Aneka Alas Kaki
99 o Asia Industi
Infrastruct
ure
73. BATA Sepatu 24/03/1982 Aneka Alas Kaki
10 Bata Tbk Industi
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA
X1
No Kode Tahun X2 (UP) Z (ROA) Y (PBV)
(GROWTH)
2016 0,17 27,37 7,29 1,64
2017 0,09 27,46 4,55 1,28
1 ADES 2018 0,05 27,50 6,01 1,18
2019 -0,07 27,44 10,20 0,9
2020 0,17 27,59 14,16 1,28
2016 -0,10 28,71 1,32 0,34
2017 0,00 28,71 1,55 0,35
2 BUDI 2018 0,15 28,85 1,48 0,36
2019 -0,12 28,73 2,04 0,31
2020 -0,01 28,72 2,11 0,37
2016 -0,04 27,99 17,51 0,90
2017 -0,02 27,96 7,71 0,85
3 CEKA 2018 -0,16 27,79 7,93 0,89
2019 0,19 27,96 15,47 0,77
2020 0,12 28,08 11,61 0,88
2016 0,17 20,84 21,25 4,37
2017 0,19 21,02 20,87 3,48
4 DLTA 2018 0,14 21,14 22,19 3,75
2019 -0,06 21,08 22,29 3,15
2020 -0,14 20,93 10,12 3,01
2016 0,09 30,99 12,56 5,61
2017 0,09 31,08 11,21 5,11
5 ICBP
2018 0,09 31,17 13,31 5,56
2019 0,13 31,29 13,02 4,38
131
2020 1,68 32,27 6,36 2,14
2016 -0,11 32,04 6,41 1,55
2017 0,08 32,11 5,85 1,43
6 INDF 2018 0,09 32,20 4,32 1,35
2019 0,00 32,20 5,10 1,04
2020 0,70 32,73 3,96 0,75
2016 0,08 28,45 43,17 47,54
2017 0,10 28,55 52,67 27,06
7 MLBI 2018 0,15 28,69 42,38 40,24
2019 -0,90 26,39 41,62 27,58
2020 9,04 28,70 9,83 13,27
2016 0,14 30,19 10,75 6,38
2017 0,15 30,33 10,93 6,71
8 MYOR 2018 0,18 30,50 9,76 7,45
2019 0,08 30,58 10,44 4,20
2020 0,04 30,62 10,42 5,20
2016 0,08 28,70 9,58 5,97
2017 0,56 29,15 2,97 5,39
9 ROTI 2018 -0,04 29,11 3,93 2,60
2019 0,07 29,17 6,43 2,56
2020 -0,05 29,12 4,83 2,60
2016 0,31 27,63 2,25 1,65
2017 0,62 28,12 1,59 1,23
10 SKBM 2018 0,09 28,20 0,78 1,15
2019 0,03 28,23 0,23 0,62
2020 -0,03 28,20 0,58 0,60
2016 0,51 27,07 3,63 1,27
2017 0,12 27,18 3,61 2,46
11 SKLT 2018 0,17 27,34 4,30 3,16
2019 0,06 27,40 5,69 2,92
2020 -0,02 27,37 5,49 3,92
2016 0,22 28,48 7,45 3,82
2017 0,00 28,48 9,22 4,26
12 STTP 2018 0,12 28,60 9,70 3,08
2019 0,10 28,69 16,75 4,39
2020 0,20 28,87 18,22 3,50
2016 0,20 29,08 16,74 3,95
13 ULTJ
2017 0,22 29,28 13,72 3,59
132
2018 0,07 29,35 12,56 3,32
2019 0,19 29,52 15,62 2,75
2020 0,32 29,80 12,56 3,68
2016 -0,01 31,77 10,60 3,27
2017 0,06 31,83 11,62 4,04
14 GGRM 2018 0,04 31,87 11,28 3,75
2019 0,14 32,00 13,83 1,56
2020 -0,01 31,99 9,78 1,19
2016 0,12 31,38 30,02 14,51
2017 0,01 31,40 29,37 16,13
15 HMSP 2018 0,08 31,47 29,05 13,74
2019 0,09 31,56 26,96 4,86
2020 -0,02 31,54 17,28 5,48
2016 0,01 27,93 7,85 0,96
2017 -0,09 27,83 3,31 0,62
16 WIIM 2018 0,02 27,86 4,07 0,30
2019 0,04 27,89 2,10 0,25
2020 0,24 28,11 10,67 1,70
2016 0,11 21,15 9,93 1,84
2017 0,07 21,22 9,89 1,95
17 DVLA 2018 0,03 21,24 11,92 1,81
2019 0,09 21,33 12,12 1,87
2020 0,09 21,41 8,16 2,00
2016 0,11 30,35 15,44 6,01
2017 0,09 30,44 14,76 5,97
18 KLBF 2018 0,09 30,53 13,54 4,89
2019 0,12 30,64 12,37 3,31
2020 0,11 30,75 12,11 3,98
2016 0,16 20,43 20,68 7,44
2017 0,14 20,56 17,40 6,24
19 MERK 2018 0,49 20,96 92,10 3,02
2019 -0,29 20,62 8,68 1,24
2020 0,03 20,65 7,73 2,42
2016 0,04 25,84 3,08 1,03
2017 -0,04 25,80 4,47 0,90
20 PYFA 2018 0,17 25,95 4,52 0,89
2019 0,02 25,97 4,90 0,74
2020 0,20 26,16 9,67 3,33
133
2016 -0,08 21,05 9,67 0,38
2017 -0,03 21,03 9,05 0,28
21 SCPI 2018 0,21 21,22 7,77 0,23
2019 -0,13 21,07 7,95 0,17
2020 0,13 21,19 13,66 0,13
2016 0,07 28,73 16,08 3,05
2017 0,06 28,78 16,90 2,99
22 SIDO 2018 0,06 28,84 19,89 4,27
2019 0,06 28,89 22,84 6,14
2020 0,09 28,98 24,26 7,22
2016 0,05 29,52 8,28 1,94
2017 0,13 29,64 7,50 1,66
23 TSPC 2018 0,06 29,69 6,51 1,17
2019 0,06 29,76 6,62 0,80
2020 0,09 29,84 8,65 1,07
2016 0,02 28,82 5,51 2,25
2017 -0,01 28,81 3,39 1,53
24 KINO 2018 0,11 28,91 4,18 1,89
2019 0,31 29,18 11,08 1,10
2020 0,12 29,29 2,16 1,43
2016 0,05 28,41 7,42 1,44
2017 0,08 28,49 7,58 1,94
25 TCID 2018 0,04 28,53 7,08 1,77
2019 0,04 28,57 5,69 0,97
2020 -0,09 28,47 2,36 0,70
2016 0,06 30,45 38,16 46,67
2017 0,13 30,57 37,05 82,44
26 UNVR 2018 0,03 30,60 46,66 38,62
2019 0,06 30,66 35,80 59,41
2020 -0,01 30,65 34,89 55,83
2016 0,04 26,71 5,16 0,99
2017 0,19 26,89 6,22 0,98
27 CINT 2018 0,03 26,92 2,61 0,73
2019 0,06 26,98 1,36 0,71
2020 -0,05 26,93 0,21 0,64
2016 0,09 31,04 12,84 2,23
28 INTP 2017 -0,04 30,99 6,44 3,29
2018 -0,04 30,96 4,12 3,01
134
2019 0,00 30,95 6,62 1,46
2020 -0,01 30,94 6,61 2,29
2016 0,34 22,20 5,93 9,08
2017 0,16 22,34 2,90 11,05
29 SMBR 2018 0,09 22,43 1,37 5,06
2019 0,01 22,44 0,54 0,82
2020 0,03 22,47 0,19 2,40
2016 0,16 24,51 10,25 1,91
2017 0,11 24,62 4,17 1,93
30 SMGR 2018 0,04 24,66 6,02 2,15
2019 1559,08 32,01 3,00 1,16
2020 -0,02 31,99 3,58 1,77
2016 0,05 29,17 6,04 3,02
2017 0,52 29,59 4,82 1,59
31 WTON 2018 0,26 29,82 5,48 1,25
2019 0,16 29,97 4,96 0,82
2020 -0,18 29,77 1,50 0,87
2016 0,29 29,34 4,73 0,83
2017 0,14 29,47 0,62 0,73
32 AMFG 2018 0,35 29,76 0,08 0,46
2019 0,04 29,80 -1,51 0,32
2020 -0,09 29,71 -5,41 0,53
2016 0,08 28,06 5,92 4,15
2017 0,04 28,10 7,63 2,44
33 ARNA 2018 0,03 28,13 9,48 2,92
2019 0,09 28,22 11,98 2,87
2020 0,10 28,31 16,39 3,94
2016 0,08 22,77 0,12 0,67
2017 -0,33 22,37 0,92 0,53
34 MLIA 2018 0,01 22,38 3,59 0,84
2019 0,09 22,47 2,20 0,32
2020 0,00 22,47 0,96 0,33
2016 0,06 28,58 6,53 3,26
2017 0,09 28,67 9,87 2,50
35 TOTO 2018 0,02 28,69 11,97 1,88
2019 0,01 28,70 4,82 1,13
2020 0,06 28,76 -0,99 1,28
36 ALKA 2016 -0,06 18,73 0,38 2,36
135
2017 1,23 19,54 5,05 1,67
2018 1,13 20,29 3,54 1,36
2019 -0,07 20,22 1,19 1,94
2020 -0,31 19,85 1,73 1,15
2016 -0,03 25,90 -3,37 0,64
2017 0,04 25,94 6,20 0,54
37 BTON 2018 0,18 26,10 12,80 0,91
2019 0,06 26,16 0,59 0,63
2020 0,02 26,18 1,91 1,14
2016 0,01 27,92 2,66 0,82
2017 -0,09 27,82 3,18 0,89
38 INAI 2018 0,15 27,97 2,89 0,90
2019 -0,13 27,82 2,77 0,71
2020 0,15 27,96 0,29 0,67
2016 0,11 29,43 1,70 0,63
2017 0,04 29,47 0,14 0,31
39 ISSP 2018 0,04 29,50 0,75 0,21
2019 -0,01 29,49 2,89 0,39
2020 -0,05 29,44 2,89 0,43
2016 0,07 27,25 6,17 1,16
2017 -0,01 27,25 1,36 0,87
40 LION 2018 0,02 27,27 2,11 0,76
2019 -0,01 27,26 0,13 0,24
2020 -0,06 27,20 -1,48 0,41
2016 0,05 27,18 2,07 0,49
2017 0,13 27,31 2,34 0,46
41 PICO 2018 0,18 27,47 1,84 0,49
2019 0,32 27,75 0,66 0,33
2020 -0,03 27,72 -5,89 0,34
2016 0,08 26,41 3,38 0,51
2017 0,04 26,45 1,93 0,44
42 DPNS 2018 0,04 26,50 2,91 0,38
2019 -0,01 26,49 1,62 0,21
2020 0,00 26,48 1,20 0,38
2016 0,80 27,28 12,91 0,79
2017 0,13 27,40 9,56 0,75
43 EKAD
2018 0,07 27,47 8,48 0,82
2019 0,13 27,60 7,62 0,70
136
2020 0,12 27,71 8,64 0,91
2016 0,59 26,32 3,71 0,25
2017 0,13 26,44 5,45 0,28
44 INCI 2018 0,29 26,69 4,26 0,39
2019 0,04 26,73 3,41 0,23
2020 0,10 26,82 6,76 0,44
2016 0,25 20,39 1,54 0,85
2017 -0,09 20,30 2,71 0,73
45 SRSN 2018 0,05 20,35 5,64 0,85
2019 0,13 20,47 5,50 0,77
2020 0,16 20,63 4,87 0,72
2016 -0,09 21,68 2,00 0,56
2017 0,05 21,73 0,49 0,43
46 AKPI 2018 0,12 21,85 2,09 0,42
2019 -0,10 21,74 1,96 0,22
2020 -0,05 21,70 2,50 0,24
2016 0,14 26,81 15,77 1,38
2017 0,17 26,96 14,11 0,85
47 IGAR 2018 0,11 27,07 5,93 0,78
2019 0,08 27,15 7,06 0,43
2020 0,08 27,22 6,63 0,58
2016 0,36 28,45 5,53 4,16
2017 0,01 28,46 3,98 4,21
48 IMPC 2018 0,03 28,49 3,65 3,52
2019 0,06 28,55 4,15 3,64
2020 0,08 28,62 4,64 4,91
2016 1,03 27,51 3,42 1,53
2017 0,04 27,55 2,33 0,75
49 TALF 2018 0,07 27,62 4,47 0,55
2019 0,35 27,92 2,01 0,33
2020 0,11 28,02 1,20 0,37
2016 -0,02 28,82 1,03 0,54
2017 0,01 28,83 1,15 0,45
50 TRST 2018 0,29 29,09 1,50 0,49
2019 0,01 29,10 1,06 0,45
2020 -0,03 29,07 1,77 0,62
2016 -0,03 30,82 9,19 3,47
51 CPIN 2017 0,01 30,83 10,18 3,24
2018 0,13 30,95 16,47 6,50
137
2019 -0,12 30,82 12,38 3,14
2020 0,29 31,07 12,33 4,65
2016 0,12 30,59 11,28 2,21
2017 0,04 30,62 5,25 1,51
52 JPFA 2018 0,15 30,77 9,41 2,61
2019 0,16 30,91 7,01 1,43
2020 -0,03 30,89 3,53 1,63
2016 -0,01 22,09 7,40 1,63
2017 0,02 22,11 1,20 0,94
53 MAIN 2018 0,08 22,19 6,57 1,65
2019 0,07 22,26 3,28 0,61
2020 0,01 22,27 -0,83 0,85
2016 0,12 26,74 6,15 1,67
2017 0,22 26,94 5,82 1,46
54 ALDO 2018 0,01 26,95 4,61 1,44
2019 0,84 27,55 6,09 0,91
2020 0,03 27,58 5,30 0,86
2016 0,23 29,78 9,06 3,31
2017 0,09 29,87 7,94 4,07
55 FASW 2018 0,17 30,03 12,82 12,82
2019 -0,02 30,01 9,01 3,75
2020 0,07 30,07 3,07 4,04
2016 -0,03 27,76 4,13 0,35
2017 0,16 27,91 5,19 0,46
56 KDSI 2018 0,05 27,96 5,52 0,75
2019 -0,10 27,86 5,11 0,52
2020 -0,01 27,85 4,83 0,51
2016 -0,01 28,40 3,75 0,50
2017 0,01 28,41 4,24 0,39
57 SPMA 2018 0,05 28,46 3,60 0,44
2019 0,04 28,49 5,52 0,41
2020 -0,02 28,47 7,02 0,51
2016 0,07 33,20 6,99 2,54
2017 0,13 33,32 7,84 2,15
58 ASII 2018 0,17 33,47 6,29 1,98
2019 0,02 33,49 6,17 1,20
2020 -0,04 33,45 4,78 1,12
59 AUTO 2016 0,02 30,31 3,31 0,96
138
2017 0,01 30,32 3,71 0,92
2018 0,08 30,40 3,85 0,65
2019 0,01 30,40 4,62 0,43
2020 -0,05 30,35 0,01 0,44
2016 0,02 27,57 11,56 2,39
2017 0,27 27,80 8,18 3,32
60 BOLT 2018 0,10 27,90 5,72 3,22
2019 -0,04 27,87 3,94 2,34
2020 -0,12 27,74 -5,00 2,31
2016 -0,03 28,54 2,00 0,26
2017 -0,02 28,52 4,67 0,39
61 INDS 2018 0,02 28,54 4,47 0,67
2019 0,14 28,67 3,55 0,46
2020 0,00 28,67 2,08 0,48
2016 0,47 26,89 -13,40 1,99
2017 -0,44 26,31 71,60 0,37
62 LPIN 2018 0,12 26,43 10,93 0,41
2019 0,08 26,51 9,21 0,31
2020 0,04 26,55 1,99 0,34
2016 0,02 28,44 22,27 3,62
2017 0,08 28,52 22,73 4,10
63 SMSM 2018 0,15 28,66 19,88 3,91
2019 0,11 28,76 18,59 2,90
2020 0,09 28,85 14,45 2,80
2016 -0,05 27,26 0,07 0,55
2017 -0,11 27,14 0,10 0,97
64 STAR 2018 0,00 27,15 4,72 0,84
2019 -0,06 27,09 0,34 1,28
2020 -0,14 26,93 1,17 0,96
2016 0,11 27,18 3,94 0,98
2017 -0,15 27,02 2,61 0,92
65 TRIS 2018 0,16 27,17 0,94 0,63
2019 0,81 27,77 -0,99 1,22
2020 -0,07 27,70 -0,99 0,64
2016 -0,06 26,79 0,20 0,11
2017 -0,02 26,78 0,25 0,07
66 UNIT
2018 -0,02 26,76 0,10 0,08
2019 0,00 26,76 0,14 0,04
139
2020 -0,13 26,62 0,06 0,05
2016 0,17 21,19 8,34 1,14
2017 0,21 21,38 4,32 1,46
67 JECC 2018 0,08 21,46 4,25 1,70
2019 -0,09 21,36 5,43 1,39
2020 -0,20 21,14 0,79 1,34
2016 0,21 28,26 17,87 0,90
2017 0,61 28,73 11,91 0,98
68 KBLI 2018 0,08 28,81 7,73 0,66
2019 0,10 28,90 11,75 0,69
2020 -0,15 28,73 -2,45 0,66
2016 -0,02 27,18 3,32 0,83
2017 0,93 27,84 3,56 0,41
69 KBLM 2018 0,05 27,89 3,13 0,35
2019 -0,01 27,88 3,01 0,33
2020 -0,20 27,66 0,64 0,29
2016 0,38 28,53 13,90 1,33
2017 0,64 29,02 6,72 0,71
70 SCCO 2018 0,04 29,06 6,32 0,63
2019 0,06 29,11 7,16 0,60
2020 -0,15 28,95 6,35 0,72
2016 0,09 28,14 9,59 1,84
2017 0,26 28,38 7,88 1,67
71 VOKS 2018 0,18 28,54 4,24 1,44
2019 0,22 28,74 6,88 0,97
2020 -0,04 28,70 0,10 0,75
2016 -0,08 25,25 18,92 1,18
2017 -0,03 25,22 17,68 -0,45
72 BIMA 2018 0,10 25,31 3,86 -0,40
2019 1,51 26,23 1,24 0,47
2020 -0,09 26,13 -15,65 1,40
2016 0,01 20,51 5,25 1,81
2017 0,06 20,57 6,27 1,27
73 BATA 2018 0,02 20,59 7,75 1,26
2019 -0,02 20,58 2,72 1,13
2020 -0,10 20,47 -22,93 1,89
LAMPIRAN 3
140
OLAHAN DATA SPSS 25
1 . Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PERTUMBUHAN 365 -.90 1559.08 4.3882 81.60128
PERUSAHAAN
UKURAN PERUSAHAAN 365 18.73 33.49 27.4189 3.18011
NILAI PERUSAHAAN 365 -22.93 92.10 7.7311 9.96090
PROFITABILITAS 365 -.45 82.44 3.0397 7.80479
Valid N (listwise) 365
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
2. Asumsi Klasik
141
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) -.041 .235 -.175 .862
PERTUMBUHAN .000 .000 -.066 -1.057 .291 .991 1.009
PERUSAHAAN
UKURAN .002 .009 .013 .198 .843 .965 1.037
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS -.001 .003 -.022 -.345 .730 .972 1.029
a. Dependent Variable: RES_3
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.041 .235 -.175 .862
PERTUMBUHAN .000 .000 -.066 -1.057 .291
PERUSAHAAN
UKURAN .002 .009 .013 .198 .843
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS -.001 .003 -.022 -.345 .730
a. Dependent Variable: ABSRES_3
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Coefficientsa
142
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.640 3.524 -2.168 .031
PERTUMBUHAN -.002 .005 -.024 -.469 .639
PERUSAHAAN
UKURAN .390 .128 .159 3.052 .002
PERUSAHAAN
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.246 3.795 1.382 .168
PERTUMBUHAN -.002 .005 -.018 -.418 .676
PERUSAHAAN
UKURAN .012 .138 .004 .083 .934
PERUSAHAAN
PROFITABILITAS .717 .056 .561 12.740 .000
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
4.Pengujian Hipotesa
143
1 Pertumbuhan Perusahaan (X1) ─> -0,469 0,639
Profitabilitas (Z)
2 Ukuran Perusahaan (X2) ─> 3,052 0,002
Profitabilitas (Z)
3 Pertumbuhan Perusahaan (X1) ─> -0,418 0,676
Nilai Perusahaan (Y)
4 Ukuran Perusahaan (X2) ─> 0,083 0,934
Nilai Perusahaan (Y)
5 Profitabilitas (Z) ─> 12,740 0,000
Nilai Perusahaan (Y)
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 559.658 2 279.829 4.687 .010b
Residual 21613.311 362 59.705
Total 22172.969 364
a. Dependent Variable: PROFITABILITAS
b. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 11431.038 3 3810.346 55.724 .000b
Residual 24684.882 361 68.379
144
Total 36115.919 364
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN
PERUSAHAAN
Sumber : Data Sekunder (diolah) SPSS 25
Model Summary
Model Summary
145
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
pada perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
Diduga ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
profitabilitas
H2 0,002 0,002<0,05 Diterima
pada perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
H3 Diduga 0,676 0,676>0,05 Ditolak
pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan pada
perusahaan
manufaktur
146
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
Diduga ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan pada
H4 0,934 0,934>0,05 Ditolak
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
Diduga
profitabilitas
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan pada
H5 0,000 0,000<0,05 Diterima
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
H6 Diduga -0,013 -0,013<0,000 Tidak
pertumbuhan Memediasi
perusahaan (Ditolak)
berpengaruh
147
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
melalui
profitabilitas
pada perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
Diduga ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap nilai
perusahaan
melalui Memediasi
H7 0,089 0,089>0,000
profitabilitas (Diterima)
pada perusahaan
manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia tahun
2016-2020.
148
149